Feminisme kegemukan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k bot Mengubah: es:Fat-positive feminism
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(11 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
{{feminism}}
 
{{Kotak samping feminisme}}
'''Feminisme kegemukan''' atau '''feminisme positif kegemukan''' merupakan salah satu bentuk [[feminisme]] yang memperdebatkan bahwa wanita yang gemuk sering menerima diskriminasi baik secara ekonomi, pendidikan, dan sosial akibat bentuk tubuh mereka. Oleh karena itu, mereka menyerukan agar semua wanita diperlakukan sama tanpa melihat perbedaan berat badan. Feminisme kegemukan bermula pada masa [[feminisme gelombang kedua]], dan tidak mencapai arus utama sampai baru-baru ini. Meski kerap kali dihubungkan dengan gerakan untuk menerima kegemukan, para feminis penganut paham ini memfokuskan diri pada perempuan yang kerap mengalami diskriminasi akibat ukuran tubuh mereka.
 
[[File:Fernando Botero - Naked lady.JPG|thumb|right|Patung pahat karya [[Fernando Botero]], menggambarkan seorang perempuan bertubuh gemuk]]
 
== Sekilas ==
menurutMenurut Monica Persson, lebih dari 56 persen perempuan yang mengalami kegemukan menjawab bahwa mereka telah diperlakukan tidak hormat oleh para konselor kesehatan mereka, dan sebanyak 46 persen menyatakan bahwa konselor kesehatan mereka tidak nyaman dengan perempuan yang memiliki berat badan berlebih.[1]
 
Para feminist ini berpendapat bahwa kemungkinan bagi perempuan untuk mengalami diskriminasi meningkat secara relatif seiring dengan ukuran tubuh mereka; perempuan yang memiliki ukuran tubuh lebih besar ketimbang ukuran perempuan pada umumnya akan terjerat pada sebuah siklus kemiskinan ayam atau telur dan diskriminasi sosial.
 
Hal yang juga diperdebatkan adalah diskriminasi ukuran yang dihubungkan dan dapat serupa dengan rasisme, seksisme dan ageisme. Secara biologis, perempuan cenderung untuk memiliki lemak tubuh lebih banyak ketimbang laki-laki, ini juga memperlihatkan sebuah pandangan bahwa diskriminasi ukuran lebih berpengaruh terhadap perempuan ketimbang laki-laki. Diskriminasi ukuran kerap dihubungkan dengan rasisme, dan beberapa menyebutkan bahwa ukuran dipengaruhi oleh ras seseorang. Argumen yang diajukan oleh para ageist menyatakan bahwa perempuan mengalami peningkatan berat badan akibat proses yang alami seiring dengan bertambahnya usia mereka, terutama setelah kelahiran anak.
 
 
Para feministfeminis ini berpendapat bahwa kemungkinan bagi perempuan untuk mengalami diskriminasi meningkat secara relatif seiring dengan ukuran tubuh mereka; perempuan yang memiliki ukuran tubuh lebih besar ketimbang ukuran perempuan pada umumnya akan terjerat pada sebuah siklus kemiskinan ayam atau telur dan diskriminasi sosial.
 
Hal yang juga diperdebatkan adalah diskriminasi ukuran yang dihubungkan dan dapat serupa dengan rasisme, seksisme, dan ageisme. Secara biologis, perempuan cenderung untuk memiliki lemak tubuh lebih banyak ketimbang laki-laki, ini juga memperlihatkan sebuah pandangan bahwa diskriminasi ukuran lebih berpengaruh terhadap perempuan ketimbang laki-laki. Diskriminasi ukuran kerap dihubungkan dengan rasisme, dan beberapa menyebutkan bahwa ukuran dipengaruhi oleh ras seseorang. Argumen yang diajukan oleh para ageist menyatakan bahwa perempuan mengalami peningkatan berat badan akibat proses yang alami seiring dengan bertambahnya usia mereka, terutama setelah kelahiran anak.
 
== Tokoh-tokoh feminis kegemukan ==
* Toni Cassista: Pada tahun 1993, Toni Cassista mengajukan gugatan terhadap Community Foods, sebuah toko di [[Santa Cruz, California]], ketika dia tidak boleh bekerja karena ukuran tubuhnya. Mahkamah Agung California memenangkannya dengan menciptakan diskriminasi berdasarkan berat badan. Saat ini, semua negara bagian lain dapat memecat karyawan karena menambah berat badan dengan sesuka hati.<ref name="time.com">{{Cite web|date=2017-08-16|title=49 States Legally Allow Employers to Discriminate Based on Weight|url=https://time.com/4883176/weight-discrimination-workplace-laws/|website=Time|language=en|access-date=2023-03-18|archive-date=2019-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20191025020759/https://time.com/4883176/weight-discrimination-workplace-laws/|dead-url=no}}</ref> Sebuah studi dari Universitas Yale menunjukkan bahwa 10 persen wanita dan 5 persen pria mengalami diskriminasi berat badan di tempat kerja.<ref name="time.com"/>
* Toni Cassista
* Sara Fishman
* Judy Freespirit menerbitkan Manifesto Pembebasan Lemak,<ref>{{Cite journal|last=Freespirit|first=Judy|last2=Aldebaran|date=1979|title=fat liberation manifesto|url=https://www.jstor.org/stable/25773035|journal=Off Our Backs|volume=9|issue=4|pages=18–18|issn=0030-0071|access-date=2023-03-18|archive-date=2022-02-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20220217104920/https://www.jstor.org/stable/25773035|dead-url=no}}</ref> yang menggambarkan diskriminasi ukuran sebagai seksisme,Upaya mereka mendapat reaksi beragam selama masa itu, ketika model yang sangat kurus, seperti Twiggy, menjadi modis. Beberapa feminis, seperti Gloria Steinem dan Jane Fonda, percaya bahwa menghilangkan ciri-ciri "keperempuanan", seperti lekuk tubuh feminim, diperlukan untuk masuk ke dalam masyarakat yang didominasi laki-laki.
* Judy Freespirit
* Lee Martindale
* Lynn McAfee
Baris 30:
* [[Citra diri]]
 
== Referensi ==
{{stub}}
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Diskriminasi]]
[[Kategori:Feminisme]]
 
{{kesehatan-stub}}
[[en:Fat feminism]]
[[es:Fat-positive feminism]]
[[sh:Gojazni feminizam]]