Datuk Ketumanggungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ekandreas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Sri'''<ins>Datuak Maharaja Basa</ins>Katumanggungan''' adalah gelar salah seorang anak Raja [[Sri Maharaja Diraja]] penyusun [[adat Minangkabau]].<ref>{{cite book|last=Batuah|first= A. Dt.|authorlink=|coauthors= Madjoindo, A. Dt.|title=Tambo Minangkabau dan Adatnya|year=1959|publisher= Balai Pustaka|location=Jakarta|id= }}</ref> Sistem [[adat]] yang disusun Datuak Katumanggungan ini dikenal juga dengan nama [[Lareh Koto Piliang]]. Sedangkan di [[Malaysia]] dan [[Singapura]], sistem ini dikenal sebagai Adat Temenggong.
 
== Kehidupan ==
Menurut salah satu versi [[Tambo Minangkabau|Tambo Maharajadiraja]], Datuk Katumanggungan lahir dari pasangan Sri Maharaja Diraja (Seri Maharaja Diraja), raja [[Kerajaan Pasumayan Koto Batu]] dengan Puti Indo Jelita atau Puti MahatMaek. Datuk Katumanggungan dan [[Datuk Perpatih Nan Sebatang]] (penyusun [[Lareh Bodi Caniago]]) merupakan dua orang bersaudara satu ibu berlainan ayah. Ayah Datuk Perpatih Nan Sebatang bernama [[Cati Bilang Pandai]], suami kedua dari Puti Indo JelitaJalito setelah ditinggal mati Sri Maharaja Diraja atau Sutan Paduka Besar. Setelah beranjak dewasa, Sri Maharaja Basa atau Sutan Paduka Basa dan gelar lainnya adalah Datu Katumanggungan diangkat sebagai penghulu dengan gelar Datu Katumanggungan, sekaligus menduduki takhta Kerajaan Di Minangkabau menggantikan ibunya yang berkuasa sebelumnya.
 
== Referensi ==
Baris 13:
[[Kategori:Datuk di Minangkabau|Ketumanggungan]]
[[Kategori:Tokoh dalam legenda Minangkabau|Ketumanggungan]]
[[Kategori:TokohBangsawan Minangkabau]]