Pemangku kepentingan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
pengertian stakeholder |
k Membalikkan suntingan oleh 182.0.138.187 (bicara) ke revisi terakhir oleh 180.244.164.198: suntingan uji coba, silakan gunakan bak pasir Tag: Pembatalan SWViewer [1.6] |
||
(24 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{unreferenced|date=Januari 2018}}
{{periksaterjemahan|en|Stakeholder (corporate)}}
== Pengertian ''stakeholder'' ==▼
Istilah ''stakeholder'' sudah sangat
Dalam buku ''Cultivating Peace: Conflict and Collaboration in Natural Resources Management'',
Pandangan-pandangan di atas menunjukkan bahwa pengenalan ''stakeholder'' tidak
== Kategori ''Stakeholder'' ==▼
▲Pengertian stakeholder
▲Istilah stakeholder sudah sangat populer. Kata ini telah dipakai oleh banyak pihak dan hubungannnya dengan berbagi ilmu atau konteks, misalnya manajemen bisnis, ilmu komunikasi, pengelolaan sumberdaya alam, sosiologi, dan lain-lain. Lembaga-lembaga publik telah menggunakan secara luas istilah stakeholder ini ke dalam proses-proses pengambilan dan implementasi keputusan. Secara sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau suatu rencana.
▲Dalam buku Cultivating Peace, Ramizes mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakekholder ini. Beberapa defenisi yang penting dikemukakan seperti Freeman (1984) yang mendefenisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan Biset (1998) secara singkat mendefenisikan stekeholder merupakan orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan. Stakeholder ini sering diidentifikasi dengan suatu dasar tertentu sebagimana dikemukakan Freeman (1984), yaitu dari segi kekuatan dan kepentingan relatif stakeholder terhadap issu, Grimble and Wellard (1996), dari segi posisi penting dan pengaruh yang dimiliki mereka.
Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh ''stakeholder'' terhadap suatu
▲Pandangan-pandangan di atas menunjukkan bahwa pengenalan stakeholder tidak sekedar menjawab pertanyaan siapa stekholder suatu issu tapi juga sifat hubungan stakeholder dengan issu, sikap, pandangan, dan pengaruh stakeholder itu. Aspek-aspek ini sangat penting dianalisis untuk mengenal stakeholder.
=== Pemangku Kepentingan Utama (Primer) ===
▲Kategori Stakeholder
''Stakeholder''
▲Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu stakeholder dapat diketegorikan kedalam beberapa kelompok ODA (1995) mengelompkkan stakeholder kedalam yaitu stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci . Sebagai gambaran pengelompokan tersebut pada berbagai kebijakan, program, dan proyek pemerintah (publik) dapat kemukakan kelompok stakeholder seperti berikut :
=== Pemangku Kepentingan Pendukung (Sekunder) ===
''Stakeholder''
=== Pemangku Kepentingan Kunci ===
▲1.Masyarakat dan tokoh masyarakat : Masyarakat yang terkait dengan proyek, yakni masyarakat yang di identifkasi akan memperoleh manfaat dan yang akan terkena dampak (kehilangan tanah dan kemungkinan kehilangan mata pencaharian) dari proyek ini. Tokoh masyarakat : Anggota masyarakat yang oleh masyarakat ditokohkan di wilayah itu sekaligus dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat
''Stakeholder'' kunci merupakan ''stakeholder'' yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. ''Stakeholder'' kunci yang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai levelnya,
▲2.Pihak Manajer publik : lembaga/badan publik yang bertanggung jawab dalam pengambilan dan implementasi suatu keputusan.
▲Stakeholder pendukung (sekunder) adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program, dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (consern) dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah.
▲1.lembaga(Aparat) pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab langsung.
▲2.lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan.
▲3.Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) setempat : LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul yang memiliki “concern” (termasuk organisasi massa yang terkait).
▲4.Perguruan Tinggi: Kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan pemerintah.
▲5.Pengusaha(Badan usaha) yang terkait.
▲Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai levelnya, legisltif, dan instansi. Misalnya, stekholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah kabupaten.
▲1.Pemerintah Kabupaten
▲2.DPR Kabupaten
▲3.Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.
|