Paus Benediktus XVI dan Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
Selama masa jabatan kepausannya, [[Paus Benediktus XVI]] berfokus pada upaya untuk membangun jangkauan para pendahulunya terhadap [[Islam]], khususnya pada upaya [[Paus Yohanes Paulus II]], yang menurut para ahli dapat membangun kepercayaan dan membuka peluang. untuk berdialog dengan umat Islam.<ref>{{Cite book|title=Dari Paus Yohanes Paulus II hingga Benediktus XVI: Pandangan ke Dalam pada Akhir Sebuah Era, Permulaan Era Baru, dan Masa Depan Gereja|year=2005|url=https://archive.org/details/frompopejohnpaul0000unse|last= Walsh|first=Mary Ann|publisher=Rowman & Littlefield Publishers|tahun=2005|isbn=9781580512022 |location=Lanham|pages=[https://archive.org/details/frompopejohnpaul0000unse/page/181 181]}}</ref> Salah satu tonggak penting dalam upaya Paus termasuk inisiatif keagamaan dan damai disebut [[Kata yang Sama Antara Kami dan Anda|Kata yang Sama]]. Hal ini dipicu oleh ceramahnya yang keliru pada tahun 2006 yang ia sampaikan di sebuah universitas di Regensburg, Jerman, yang mendorong para pemimpin Muslim untuk berkumpul dan mengajukan tawaran kepada rekan-rekan Kristen dan Yahudi mereka.<ref>{{Cite book|title=Wanita, Pria, dan Tuhan dalam Islam Modern|year=2012|url=https://archive.org/details/womanmangodinmod0000frie|last=Friend|first=Theodore|publisher=William B. Eerdmans Publishing Company|tahun=2012|isbn=9780802866738|location=Grand Rapids|pages=[https://archive.org/details/womanmangodinmod0000frie/page/8 8]}}</ref> Kemudian, Paus Benediktus melakukan inisiatif-inisiatif utama yang membantu mendorong dialog Kristen dan Muslim. Hal ini didasarkan pada keyakinan Paus bahwa umat Kristiani dan Muslim telah berbagi pengalaman keagamaan dan bahwa Kristiani dan Islam keduanya secara teologis didasarkan pada "panggilan Tuhan yang tidak masuk akal ... terdengar di tengah-tengah kehidupan manusia sehari-hari."<ref>{{Cite journal |terakhir=Viviano|pertama=Rocco|tanggal=07-11-2016|title=Benediktus XVI, Islam dan Hubungan Kristen-Muslim|journal=The Downside Review|bahasa=id|volume=135|issue=1|pages=55 –75|doi=10.1177/0012580616676234|s2cid=151537373 |issn=0012-5806}}</ref>
 
== ''Jyllands-Posten'' kontroversi kartun Muhammad ==
Paus mengecam keras [[kontroversi kartun Jyllands-Posten Muhammad|Kartun Muhammad]], yang pertama kali diterbitkan oleh surat kabar [[Denmark]] dan kemudian di surat kabar Eropa lainnya, dengan mengatakan, "Dalam konteks internasional yang kita jalani saat ini, Gereja Katolik terus yakin bahwa, untuk memupuk perdamaian dan saling pengertian antara masyarakat dan manusia, agama dan simbol-simbolnya harus dihormati dan mendesak.” Ia juga menambahkan bahwa hal ini menyiratkan bahwa “penganut [dari berbagai agama] tidak menjadi objek provokasi yang melukai kehidupan dan sentimen keagamaan mereka.” Paus Benediktus XVI mencatat bahwa "bagi umat beriman, dan juga bagi semua orang yang berkehendak baik, satu-satunya jalan yang dapat mengarah pada perdamaian dan persaudaraan adalah menghormati keyakinan dan praktik keagamaan orang lain."<ref>{{cite journal|url=https://zenit.org/articles/pope-says-peace-implies-respect-for-religious-symbols/|title=Paus Mengatakan Perdamaian Menyiratkan Penghormatan terhadap Simbol Keagamaan: Dan Mengutuk Kekerasan sebagai Respon terhadap Pelanggaran|accessdate=2016- 13-08|tanggal=20-02-2006|jurnal=Zenit|archive-date=14-08-2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20160814140906/https://zenit.org/articles/paus-mengatakan-perdamaian-menyiratkan-penghormatan-simbol-agama/|url-status=dead}}</ref>
 
== Imigrasi ==
Paus Benediktus XVI menyerukan umat Kristiani untuk “membuka tangan dan hati mereka” terhadap imigran Muslim dan “berdialog” dengan mereka mengenai isu-isu agama. Paus mengatakan kepada para peserta bahwa [[Katolik Roma|Gereja Katolik]] "semakin sadar" bahwa "dialog antaragama adalah bagian dari komitmennya terhadap pelayanan kemanusiaan di dunia modern." Faktanya, “keyakinan” ini telah menjadi “makanan sehari-hari” bagi mereka yang bekerja dengan migran, pengungsi dan masyarakat keliling, katanya. Paus Benediktus menggambarkan dialog antara umat Kristen dan Muslim ini sebagai sesuatu yang "penting dan rumit". Banyak komunitas yang mengalami hal ini, katanya, ketika mereka berupaya “membangun hubungan saling pengetahuan dan rasa hormat dengan imigran (Muslim), yang sangat berguna dalam mengatasi prasangka dan pikiran tertutup”. Karena alasan ini, tambahnya, umat Kristiani “dipanggil untuk membuka tangan dan hati mereka kepada semua orang, apapun negara asal mereka, menyerahkan tugas merumuskan undang-undang yang tepat untuk meningkatkan kehidupan yang sehat kepada pihak berwenang yang bertanggung jawab atas kehidupan publik”.<ref>[http://www.catholic.org/international/international_story.php?id=19847 Buka tangan untuk imigran Muslim] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070222064653/http://www.catholic.org/international/international_story.php?id=19847 |date=2007-02-22}}</ref>
 
Baris 15:
[[Kardinal Sekretaris Negara]] [[Tarcisio Bertone]] mengatakan dalam sebuah wawancara di sebuah surat kabar Italia bahwa Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, yang khusus menangani hubungan dengan umat Islam, akan dijadikan kantor terpisah dan tidak lagi digabungkan dengan kantor kebudayaan Vatikan.<ref>[https://web.archive.org/web/20110713232505/http://www.losangeleschronicle.com/articles/viewArticle.asp?articleID=28380 Paus Memulihkan Kantor Muslim Vatikan]</ref>
 
== Mengenai perang di Irak ==
Ketua Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Vatikan mengatakan pada tanggal 26 Maret 2006 bahwa [[Perang Irak|perang di Irak]] tidak boleh dipandang sebagai "[[perang salib]]" yang dilancarkan oleh negara-negara Kristen melawan [[Muslim]] s, dan "Barat" itu tidak sama dengan "Kristen". “Paus Benediktus XVI, seperti pendahulunya Yohanes Paulus II, tidak pernah berhenti mengatakan hal ini dan menunjukkannya melalui tindakannya, seperti penolakan terhadap intervensi bersenjata di Irak.” Ia mengatakan bahwa gereja itu bukan gereja "barat", melainkan "katolik".<ref>{{Cite web |url=http://www.islam-online.net/English/News/2006-03/26/article06. shtml |title=Islam-Online.net - Gereja adalah 'Katolik', bukan 'Barat' |access-date=2006-10-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061016203134/http://www.islam-online.net/English/News/2006-03/26/article06.shtml |archive-date=2006-10-16 |url-status=dead }}</ref>
 
Baris 25:
“Afghanistan ditandai dengan meningkatnya kerusuhan dan ketidakstabilan, kata Benedict. “Di Timur Tengah, selain beberapa tanda harapan dalam dialog antara Israel dan Otoritas Palestina, sayangnya, tidak ada hal positif yang datang dari Irak, yang terkoyak oleh pembantaian yang terus-menerus terhadap warga sipil. penduduk mengungsi."<ref>[https://www.theguardian.com/worldlatest/story/0,,-6542291,00.html Paus Berduka Atas 'Pembantaian Berkelanjutan' Irak]</ref>
 
== Tentang Iran ==
Paus Benediktus XVI, dalam pesan Paskah pertamanya pada tanggal 16 April 2006, menyerukan solusi damai dalam kebuntuan nuklir dengan [[Iran]], dengan mengatakan, "Mengenai krisis internasional yang terkait dengan [[tenaga nuklir]], semoga saya mendapat kehormatan solusi dapat ditemukan untuk semua pihak melalui negosiasi yang serius dan jujur."<ref name="easter1">{{Cite web |url=http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,20867,18834219- 2702,00.html |title=''Orang Australia'' - Pembentukan Negara Palestina |access-date=2006-10-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060918005639/http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,20867,18834219-2702,00.html |archive-date=2006-09-18 |url-status=dead }}</ref> [[Tony Blair]] diberikan kesempatan audiensi pribadi dengan Paus pada bulan Juni di Vatikan pada akhir perjalanan selama seminggu ke Italia. Paus meminta Perdana Menteri untuk mencari solusi diplomatik terhadap masalah dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Iran. Seorang juru bicara Vatikan mengatakan: "Paus menekankan bahwa diplomasi dan bukan konflik adalah cara terbaik untuk maju". Kedua pemimpin juga membahas bagaimana "suara moderat" dari agama-agama utama dunia perlu bekerja sama untuk mengatasi ekstremisme dan mengurangi risiko terorisme.<ref>{{Cite web |url=http://www.epolitix.com/EN /News/200606/16de9403-ad3b-46c6-b7ac-4374a6fd3e57.htm |title=Paus memperingatkan Blair terhadap serangan Iran |tanggal-akses=31-10-2006 |archive-date=30-09-2007 |url-arsip= https://web.archive.org/web/20070930184453/http://www.epolitix.com/EN/News/200606/16de9403-ad3b-46c6-b7ac-4374a6fd3e57.htm |url-status=dead }}</ref>
 
Baris 36:
Pada tanggal 4 Mei 2007, mantan presiden Iran [[Mohammad Khatami]] bertemu dengan Paus Benediktus dan mengatakan bahwa luka antara umat Kristen dan Muslim masih "sangat dalam", termasuk luka yang disebabkan oleh pidato kepausan yang kontroversial pada bulan September lalu. Khatami menjadi salah satu ulama Muslim paling terkemuka yang mengunjungi Vatikan sejak pidato kontroversial Paus di Regensburg yang membuat marah umat Islam karena terlihat menghubungkan Islam dan kekerasan. Vatikan mengatakan Khatami dan Paus bertemu selama sekitar 30 menit dan berbicara melalui penerjemah tentang "dialog" tersebut. antar budaya" untuk mengatasi ketegangan saat ini dan mendorong perdamaian. Dalam pembicaraan yang disebut ramah oleh juru bicara tersebut, mereka juga membahas masalah minoritas Kristen di Iran dan Timur Tengah serta mendorong upaya perdamaian seperti konferensi tentang masa depan Irak yang berlangsung di Sharm El-Sheikh, Mesir.<ref>[https://news.yahoo.com/s/nm/pope_khatami_dc Luka Kristen-Muslim masih "sangat dalam": Khatami]</ref> Pada bulan Desember, Presiden Iran [[Mahmoud Ahmadinejad]] mengirimkan pesan Natal kepada Paus yang menyatakan bahwa ia berharap Pesta umat Kristiani akan "membawa kedamaian dan ketenangan, berdasarkan keadilan dan spiritualitas, kepada komunitas internasional." Ia mengatakan kepada Paus bahwa ia berharap tahun baru 2008 akan membawa "penghapusan penindasan, kekerasan, dan diskriminasi."<ref>[http://www.cwnews.com/news/viewstory.cfm?recnum=55582 Pemimpin Iran mengirimkan ucapan Natal kepada Paus]</ref>
 
== Mengenai konflik Timur Tengah ==
Paus menyerukan pembentukan [[negara Palestina]]. Ia berkata: “Semoga komunitas internasional, yang menegaskan kembali hak [[Israel]] untuk hidup dalam damai, membantu [[rakyat Palestina]] untuk mengatasi kondisi genting yang mereka jalani dan membangun masa depan mereka. bergerak menuju konstitusi negara yang benar-benar milik mereka".<ref name="easter1" />
 
Baris 60:
“Perang adalah solusi terburuk bagi semua orang,” katanya. “Hal ini tidak membawa manfaat apa pun bagi siapa pun, bahkan bagi mereka yang tampaknya menang. Kita mengetahui hal ini dengan baik di Eropa, setelah dua perang dunia. Yang dibutuhkan setiap orang adalah perdamaian. Ada kekuatan moral yang siap membantu masyarakat memahami bahwa satu-satunya solusi adalah bahwa kita harus hidup bersama". Dia mengatakan tindakan dan seruan Vatikan dirancang untuk memobilisasi semua kekuatan potensial perdamaian.<ref>[https://web.archive.org/web/20060808183929/http://www.catholicnews.com/data/ Stories/cns/0604469.htm Paus kecewa karena seruan perdamaian diabaikan]</ref>
 
Paus Benediktus mengirimkan utusan khusus ke Lebanon untuk memimpin doa bagi perdamaian. Paus telah meminta [[Roger Etchegaray]], seorang Kardinal Perancis yang sering menjadi utusan khusus mendiang Paus Yohanes Paulus untuk tempat-tempat bermasalah, "untuk menularkan kepada masyarakat yang menderita ... kedekatan spiritual dan solidaritas nyata". Meskipun misi kardinal Perancis itu “pada dasarnya bersifat religius” untuk mencoba merayakan Misa pada hari Minggu bersama dengan patriark gereja [[Maronit]] Lebanon, Vatikan mengatakan bahwa ia juga mungkin akan bertemu dengan Presiden [[Émile Lahoud]] dan Perdana Menteri [[Fouad Siniora ]] . Etchegaray, presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian berusia 83 tahun, diutus oleh Paus Yohanes Paulus ke Irak pada awal tahun 2003 untuk bertemu [[Saddam Hussein]] dan mencoba menghindari perang.<ref>[http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/L11247371.htm Paus akan mengirim utusan khusus ke Lebanon]</ref>
 
Paus mendorong [[Suriah]] untuk menggunakan pengaruhnya untuk membantu menyelesaikan konflik Timur Tengah dan melawan terorisme. Dia mengatakan kepada duta besar Suriah bahwa dia berbesar hati dengan jaminan diplomat tersebut bahwa [[Damaskus]] berkomitmen untuk "melawan ancaman yang semakin besar terhadap perdamaian dan stabilitas ini. Dunia khususnya memandang negara-negara dengan pengaruh signifikan di Timur Tengah dengan harapan akan adanya tanda-tanda kemajuan menuju penyelesaian konflik-konflik yang sudah berlangsung lama ini", kata Paus. Resolusi Majelis Umum PBB pada bulan September menuntut agar Israel menarik diri dari Dataran Tinggi Golan, yang mereka aneksasi dari Suriah pada tahun 1967. “Anda telah menyampaikan keprihatinan pemerintah Anda atas aneksasi Dataran Tinggi Golan oleh Israel pada tahun 1967,” kata Benedict, merujuk pada pidato yang baru saja disampaikan oleh duta besar, Makram Obeid, saat utusan tersebut menyampaikan surat kepercayaannya". Seperti banyak pengamat yang tidak memihak, Takhta Suci percaya bahwa solusi dapat dilakukan dalam kerangka hukum internasional melalui penerapan resolusi PBB yang relevan, " kata Paus.<ref>[http://www.iht.com/articles/ap/2006/12/14/europe/EU_GEN_Vatican_Syria.php Paus mendorong Suriah untuk menggunakan pengaruhnya di Timur Tengah untuk membantu menyelesaikan konflik]</ref>
Baris 66:
Paus bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada bulan April 2007 untuk melakukan pembicaraan yang berfokus pada situasi di Timur Tengah, kata Vatikan dalam sebuah pernyataan. “Secara khusus apresiasi disampaikan atas peluncuran kembali ini, juga berkat upaya antar komunitas nasional, mengenai proses perdamaian antara Israel dan Palestina,” kata pernyataan itu. Benediktus juga membahas “kesulitan yang dihadapi umat Katolik” di wilayah Palestina dan “nilai kontribusi mereka terhadap masyarakat tersebut,” tambahnya.<ref>[ http://www.adnki.com/index_2Level_English.php?cat=Politics&loid=8.0.408024995&par=0 VATIKAN: PAUS BENEDIKTUS XVI BERTEMU PRESIDEN PALESTINA]{{tautan mati|tanggal=Maret 2018 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted= ya }}</ref>
 
== Tentang kontroversi Islam ==
{{Utama|Kontroversi Islam Paus Benediktus XVI}}
Pada tanggal 12 September 2006, ketika memberikan ceramah tentang "Iman, Nalar dan Universitas" di [[Universitas Regensburg]], di mana ia dulunya adalah seorang profesor, Paus Benediktus mengutip pendapat [[Kaisar Bizantium]] [[Manuel II Palaiologos]], "Tunjukkan padaku apa yang dibawa [[Muhammad]] yang baru dan di sana kamu akan menemukan hal-hal yang hanya jahat dan tidak manusiawi, seperti perintahnya untuk menyebarkan iman yang dia khotbahkan dengan pedang". Dalam bahasa Jerman aslinya, Benediktus XVI mendeskripsikan opini kritis Manuel II ini sebagai "disapakan... dengan kekasaran yang mengejutkan"<ref>[https://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/speeches/2006/september/documents /hf_ben-xvi_spe_20060912_university-regensburg_en.html Pertemuan dengan perwakilan ilmu pengetahuan di Universitas Regensburg<!-- Bot menghasilkan judul -->]</ref> ("''in erstaunlich schroffer, uns überraschend schroffer Form''"<ref>[https://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/speeches/2006/september/documents/hf_ben-xvi_spe_20060912_university-regensburg_ge.html Treffen mit den Vertretern der Wissenschaften in der Aula Magna der Universität Regensburg<!-- Bot judul yang dihasilkan -->]</ref> ).
Baris 84:
Surat terbuka<ref>[http://www.islamicamagazine.com/online-lysis/open-letter-to-his-holiness-pope-benedict-xvi.html Majalah Islamica – Surat Terbuka kepada Yang Mulia Paus Benediktus XVI< !-- Judul yang dihasilkan bot -->] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061030000724/http://www.islamicamagazine.com/online-analisis/open-letter-to- his-holiness-pope-benedict-xvi.html |date=2006-10-30 }}</ref> dikirimkan kepada Paus Benediktus XVI oleh 38 otoritas Muslim (kemudian bertambah menjadi 100) menyatakan penerimaan permintaan maafnya atas ucapannya tentang Islam. Para penandatangan surat tersebut menyatakan bahwa mereka menerima "ekspresi kesedihan dan jaminan pribadi Paus bahwa kutipan kontroversial tersebut tidak mencerminkan pendapat pribadinya". Beberapa ulama yang menandatangani surat tersebut adalah [[Habib Ali al-Jifri|Syaikh Habib Ali]] dari Institut Tabah di Abu Dhabi dan [[Pangeran Ghazi bin Muhammad]], penasihat khusus Raja Yordania Abdullah II. Pihak lain yang menandatangani surat tersebut termasuk mufti agung Mesir, Rusia, Bosnia, Kroasia, Kosovo dan Metohija (Serbia), Turki, Uzbekistan dan Oman, serta ulama Syiah Iran Ayatollah [[Mohammad Ali Taskhiri]], dan Profesor [[Seyyed Hossein Nasr]] dari Universitas George Washington, Washington.<ref>[https://archive.today/20130125013730/http://www.gulfnews.com/region/Jordan/10074773.html Ulama terkemuka menerima permintaan maaf Paus]</ref>
 
== Tentang Turki ==
Paus Benediktus XVI mengatakan kunjungannya yang akan datang ke [[Turki]] pada tahun 2006 merupakan tanda persahabatan yang ia jalin dengan rakyat Turki. “Seperti yang Anda semua tahu, saya akan berangkat ke Turki pada hari Selasa,” kata Paus dalam doa Angelus mingguannya di Roma pada hari Minggu sebelumnya. “Mulai saat ini, saya ingin menyampaikan salam hangat kepada rakyat Turki yang terkasih, kaya akan sejarah dand budaya. Kepada orang-orang ini dan perwakilan mereka saya mengungkapkan perasaan hormat dan persahabatan yang tulus.”<ref>[http://www.ntvmsnbc.com/news/392265.asp Kunjungan persahabatan ke Turki]</ref> Paus mengatakan dia mendukung Tawaran Turki untuk bergabung dengan [[Uni Eropa]], kata Perdana Menteri [[Recep Tayyip Erdoğan]] setelah bertemu dengan Paus setibanya di [[Ankara]] untuk kunjungan pertamanya ke negara Muslim. Paus mengatakan kepada Erdoğan bahwa meskipun Vatikan berupaya untuk tidak terlibat dalam politik, mereka “menginginkan keanggotaan Turki di UE”.<ref>[https://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601085&sid=a0hofLY1v5.U&refer= eropa Paus Benediktus Mendukung Pencalonan Turki di Uni Eropa]</ref>
 
Baris 97:
Vatikan menganggap kemenangan telak Perdana Menteri [[Recep Tayyip Erdogan]] dalam [[pemilihan umum Turki 2007|pemilihan umum 2007 di Turki]] sebagai "hasil terbaik bagi Eropa dan gereja-gereja Kristen." Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh harian Italia ''Corriere della Sera'', Kardinal [[Sergio Sebastiani]] juga mengundang Uni Eropa untuk melanjutkan pembicaraan dengan Ankara mengenai masuknya Turki ke blok tersebut.<ref>[http://www.earthtimes.org/articles/show/85684.html Kemenangan Erdogan 'hasil terbaik', kata pejabat Vatikan]</ref>
 
== Somalia ==
[[Paus Benediktus XVI]] memanggil untuk negosiasi untuk mengakhiri pertempuran di Somalia, Associated Press melaporkan dari [[Kota Vatikan]]. Dalam pidatonya di hadapan para diplomat baru-baru ini mengenai isu-isu global, Paus mengenang seorang biarawati Italia yang dibunuh di Somalia September lalu, yang menurutnya akan menginspirasi upaya untuk mengakhiri konflik di Tanduk Afrika, di mana sebuah gerakan Islam mengancam akan menggulingkan gerakan Islam yang didukung Barat. kediktatoran Somalia telah digulingkan. Benediktus menyerukan semua pihak untuk meletakkan senjata mereka dan bernegosiasi.<ref>[http://allafrica.com/stories/200701100245.html Paus Menyerukan Negosiasi untuk Mengakhiri Pertempuran di Somalia]</ref>
 
== Sudan ==
[[Paus Benediktus XVI]], saat bertemu dengan Presiden Sudan [[Omar al-Bashir]] pada tanggal 14 September 2007, menyuarakan "harapan tulusnya" atas keberhasilan perundingan perdamaian bulan depan untuk wilayah Darfur yang dilanda perang, kata Vatikan. "Merupakan harapan tulus Tahta Suci agar perundingan ini terbukti berhasil untuk mengakhiri penderitaan dan ketidakamanan masyarakat tersebut," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan.<ref>{{Cite web |url=http://www.middle-east-online.com/english/?id=22178 |title=Bashir Sudan bertemu Paus Benediktus |access-date=2007-09-14 |archive-url=https://web.archive.org/web /20110515122903/http://www.middle-east-online.com/english/?id=22178 |archive-date=2011-05-15 |url-status=dead }}</ref>
 
== Arab Saudi ==
[[Paus Benediktus XVI]] menyambut [[Abdullah dari Arab Saudi|Raja Abdullah]] dari [[Arab Saudi]] ke Vatikan pada tanggal 6 November 2007, menandai pertama kalinya seorang raja Saudi secara resmi mengadakan pembicaraan dengan Paus.<ref>{{mengutip berita | agensi=Berita VOA | title=Paus dan Raja Saudi Bertemu di Vatikan | tanggal=6 November 2007 | penerbit=Suara Amerika | url=http://voanews.com/english/archive/2007-11/2007-11-06-voa48.cfm | kerja=Berita VOA | archive-url=https://web.archive.org/web/20081115172839/http://voanews.com/english/archive/2007-11/2007-11-06-voa48.cfm | archive-date=15-11-2008 | url-status=dead }}</ref> Selama pertemuan mereka, kedua pemimpin membahas kebebasan beragama, dialog antar agama dan antar budaya serta perlunya menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Paus menerima Raja Abdullah dengan hangat, menggenggam kedua tangannya dan membawanya ke perpustakaan tempat mereka berbicara dalam bahasa Italia dan Arab selama 30 menit. Pertemuan tersebut diatur atas permintaan raja yang sedang dalam perjalanan keliling Eropa.<ref>[http://www.catholicnewsagency.com/new.php?n=10890 Paus dan raja Saudi menangani isu-isu yang “hampir sama dengan hati”]{{Tautan mati|tanggal=Juli 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Lihat juga ==
* [[Gereja Katolik Roma]]
* [[Paus Benediktus XVI]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{Wikinews|Mohammad Khatami meets Pope Benedict XVI}}
* [http://video.google.com/videoplay?docid=-268206761156085622&q=pope+benedict Pope Prays in Blue Mosque (Google video)]