Teuku Markam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.M.W.A.W (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(20 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
}}
'''Teuku Nyak Markam''' (
Teuku Markam hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 4 SR ([[Sekolah Rakyat]]). Teuku Markam terlibat dalam pembangunan [[infrastruktur]] di [[Aceh]] dan [[Jawa Barat]], jalan [[Medan]]-[[Banda Aceh]], [[Bireuen]]-[[Takengon]], [[Meulaboh]], Tapaktuan yang didanai oleh [[Bank Dunia]]. Teuku Markam menyumbangkan 28 kg emas dari 38 kg emas untuk [[Monumen Nasional]].<ref>{{Cite
== Bisnis dan Politik ==
=== Karier kemiliteran ===
Teuku Markam ketika muda memasuki pendidikan wajib militer di [[Koetaradja
Selama bertugas di [[
=== Bisnis ===
Bung Karno memang menginginkan adanya [[pengusaha]] [[pribumi]] / [[bumiputra]] yang betul-betul mampu menangani masalah perekonomian Indonesia. Tahun [[1957]], ketika Teuku Markam berpangkat kapten (NRP 12276), ia kembali ke Aceh dan mendirikan [[PT. Karkam]]. Ia sempat bentrok dengan [[Teuku Hamzah]] ([[Panglima]] [[Kodam I/Iskandar Muda]]). Akibatnya Teuku Markam ditahan dan baru keluar tahun 1958. Pertentangan dengan Teuku Hamzah Bendahara berhasil didamaikan oleh [[Syamaun Gaharu|Sjamaun Gaharu]]. Keluar dari tahanan, Teuku Markam kembali ke Jakarta dengan membawa PT Karkam. Perusahaan itu dipercaya oleh Pemerintah RI mengelola rampasan perang untuk dijadikan [[dana revolusi]].
Teuku Markam menggeluti dunia usaha dengan sejumlah aset berupa kapal dan beberapa dok kapal di [[Palembang]], [[Medan]], [[Jakarta]], [[Makassar]], [[Surabaya]]. Bisnis Teuku Markam mengimpor mobil Toyota Hardtop dari [[Jepang]], besi beton, plat baja dan mengimpor senjata atas persetujuan [[Departemen Pertahanan dan Keamanan]] ([[Dephankam]]) dan Presiden. Komitmen Teuku Markam adalah mendukung perjuangan RI sepenuhnya termasuk pembebasan [[Irian Barat]] serta pemberantasan buta huruf yang dilakukan oleh [[Soekarno]].
Dari bisnis inilah Teuku Markam bisa menyumbang 28 kg emas untuk ditempatkan di puncak Monumen Nasional ([[Monas]]). Peran Teuku Markam menyukseskan [[Konferensi Asia Afrika]] juga terbilang tidak kecil berkat bantuan sejumlah dana.<ref name=":1">{{Cite
Selain menyumbang emas, Teuku Markam juga ikut andil dalam pembebasan lahan [[Senayan]] untuk menjadi [[pusat olah raga]]. Ia juga ikut membiayai berbagai macam yang terkait dalam melepaskan Indonesia dari [[penjajahan Belanda]], serta ikut mensukseskan [[KTT Asia Afrika]].
Namun karena kedekatannya dengan Soekarno pula yang membuat nasibnya berubah drastis pada era Presiden [[Soeharto]]. Markam diciduk dan dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan diduga terlibat dengan Partai Komunis Indonesia ([[PKI]]). Ia juga dianggap sebagai kaum penyembah Soekarno dan akhirnya Teuku Markam dijebloskan ke penjara pada tahun 1966.
Penderitaannya bukan hanya mendekam di penjara. Perusahaan miliknya diambil alih pemerintah dan menjadi cikal bakal [[BUMN]] bernama PT [[Berdikari]] (Persero). Yang lebih ironis, tak ada harta sedikitpun yang disisakan untuk keluarga dan anak-anaknya. Selepas dari penjara, hidup Teuku Markam tak kunjung membaik. Ia juga sering mendapat hinaan dari orang-orang karena dianggap sebagai antek PKI. Bahkan, sampai ia tutup usia.
=== Pasca Gerakan 30 September ===
Ketika [[Soeharto]] menjadi Presiden RI, Teuku Markam
Teuku Markam baru bebas tahun [[1974]]. Soeharto, Ketua Presidium [[Kabinet Ampera I]], pada 14 Agustus 1966 mengambil alih aset Teuku Markam berupa perkantoran, tanah dan lain-lain, yang kemudian dikelola PT. PP Berdikari yang didirikan [[Suhardiman]], [[Bustanil Arifin]], [[Amran Zamzami]] atas nama pemerintahan RI. Pada tahun 1974, Soeharto mengeluarkan Keppres N0 31 Tahun 1974 yang isinya antara lain penegasan status harta kekayaan eks PT Karkam/PT Aslam/PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintahan RI tahun [[1966]] berstatus pinjaman yang nilainya Rp 411.314.924 sebagai modal negara di PT. PP Berdikari.<ref>{{Cite web|url=http://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/d5s17M/teuku-markam-dan-jasanya-yang-menyumbang-28-kg-emas-monas|title=Teuku Markam dan Jasanya yang Menyumbang 28 Kg Emas Monas|last=Rabu|last2=April 2020|first2=01 April 2020 14:00 WIB 01|date=2020-04-01|website=indozone.id|language=id-ID|access-date=2020-06-15|last3=Wib|first3=14:00}}</ref>
=== Keluar dari penjara ===
Setelah keluar dari penjara pada tahun 1974 Teuku Markam mendirikan [[PT Marjaya]] dan menggarap proyek-proyek Bank Dunia untuk pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Tapi tidak ada proyek raksasa yang dikerjakan PT. Marjaya diresmikan oleh pemerintahan Soeharto. Teuku Markam meninggal tahun 1985 akibat komplikasi penyakit di [[Jakarta]].<ref>{{Cite
== Fakta Tentang Teuku Markam ==
1. Menyumbang 28
2. Ikut andil dalam pembebasan lahan [[Senayan]] untuk menjadi [[pusat olah raga]]
3. Berperan besar menyukseskan [[Konferensi Asia Afrika]] berkat bantuan sejumlah dana.<ref name=":1" />
3. Dituduh sebagai antek [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] pada era Orde Baru.▼
4.
5. Perusahaan miliknya diambil alih pemerintah Orde Baru secara tidak adil dan menjadi cikal bakal salah satu
5. Nama baik Teuku Markam sampai saat ini belum di bersihkan oleh negara.<ref>{{Cite web|url=http://detikindonesia.co/2020/02/16/teuku-markam-bapak-pembangunan-indonesia-yang-di-lupakan-dari-pulau-sumatera/|title=Teuku Markam Bapak Pembangunan Indonesia Yang Di Lupakan Dari Pulau Sumatra|date=2020-02-16|website=Detik Indonesia|language=en-GB|access-date=2020-06-15}}</ref>▼
[[BUMN]] bernama PT [[Berdikari]] (Persero).
7. Dipenjara dan semua hartanya disita oleh negara pada masa [[Orde Baru]].
▲
== Referensi ==
|