Teuku Markam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jasintacantik (bicara | kontrib)
Adi.M.W.A.W (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(55 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Teuku Markam
| other_names =
| ethnicity = [[Suku Aceh|Aceh]]
| birth_date = 1925
| birth_place = [[Alue Campli, Seunudon, Aceh Utara]],[[Aceh]]
| residence death_date = [[Indonesia]]1985
| citizenshipdeath_place = [[IndonesiaJakarta]]
|residence occupation = Pengusaha[[Indonesia]]
| networth citizenship = [[Indonesia]]
|occupation spouse = [[Militer]] dan = [[Pengusaha]]
| childrennetworth =
|spouse =
|children =
}}
'''Teuku Markam''' adalah seorang pengusaha kaya [[Aceh]] pada jaman pemerintahan Presiden RI [[Soekarno]]. Teuku Markam turunan uleebalang. Teuku Markam lahir tahun 1925 di Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara dan ayahnya bernama Teuku Marhaban. Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu. Ketika usia 9 tahun, Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal. Teuku Markam kemudian diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe. Teuku Markam hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 4 SR (Sekolah Rakyat). Teuku Markam terlibat dalam pembangunan infrastruktur di [[Aceh]] dan [[Jawa Barat]], jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen-Takengon, Meulaboh, Tapaktuan yang didanai oleh Bank Dunia. Teuku Markam menyumbangkan 28 kg emas dari 38 kg emas untuk [[Monumen Nasional]].
 
'''Teuku Nyak Markam''' ({{Lahirmati|[[Alue Campli, Seunudon, Aceh Utara]]|12|03|1924|[[Jakarta]]|00|00|1985}})adalah seorang [[pengusaha]] kaya [[Aceh]] pada zaman pemerintahan [[Presiden RI]] [[Soekarno]]. Teuku Markam keturunan [[uleebalang]] yang lahir tahun [[1925]] di [[Alue Campli, Seunudon, Aceh Utara|Alue Campli, Seunuddon]], [[Aceh Utara]] dan ayahnya bernama Teuku Marhaban. Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu. Ketika usia 9 tahun, Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal. Teuku Markam kemudian diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe.<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/markam-disebut-menyumbang-emas-monas-dipenjara-oleh-soeharto-cDxp|title=Markam: Disebut Menyumbang Emas Monas, Dipenjara oleh Soeharto|last=Matanasi|first=Petrik|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-06-15}}</ref><ref name=":0">''Apa dan Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1983-1984'' (1984: 473).</ref><ref name=":0" />
==Bisnis dan Politik==
 
Teuku Markam hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 4 SR ([[Sekolah Rakyat]]). Teuku Markam terlibat dalam pembangunan [[infrastruktur]] di [[Aceh]] dan [[Jawa Barat]], jalan [[Medan]]-[[Banda Aceh]], [[Bireuen]]-[[Takengon]], [[Meulaboh]], Tapaktuan yang didanai oleh [[Bank Dunia]]. Teuku Markam menyumbangkan 28&nbsp;kg emas dari 38&nbsp;kg emas untuk [[Monumen Nasional]].<ref>{{Cite news|url=https://money.kompas.com/read/2020/02/02/140057126/kisah-teuku-markam-pengusaha-aceh-penyumbang-28-kg-emas-monas|title=Kisah Teuku Markam, Pengusaha Aceh Penyumbang 28 Kg Emas Monas|last=Idris|first=Muhammad|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-06-15|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://atjehwatch.com/2019/11/17/jejak-hilang-sang-penyumbang-emas-dari-alue-capli/|title=Jejak Hilang Sang Penyumbang Emas dari Alue Capli|date=2019-11-17|website=Atjeh Watch|language=id-ID|access-date=2020-06-15}}</ref>
Teuku Markam ketika muda memasuki pendidikan wajib militer di Koeta Radja (Banda Aceh sekarang) dan tamat dengan pangkat letnan satu. Teuku Markam bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan ikut pertempuran di Tembung, Sumatera Utara bersama-sama dengan Jendral Bejo, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin. Selama bertugas di Sumatera Utara, Teuku Markam aktif di berbagai lapangan pertempuran. Teuku Markam kemudian diutus ke Bandung untuk menjadi ajudan Jenderal [[Gatot Soebroto]] sampai Gatot Soebroto meninggal dunia. Gatot Soebroto mengutus Teuku Markam untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Bung Karno memang menginginkan adanya pengusaha pribumi yang betul-betul mampu menangani masalah perekonomian Indonesia. Tahun 1957, ketika Teuku Markam berpangkat kapten (NRP 12276), ia kembali ke Aceh dan mendirikan PT Karkam. Ia sempat bentrok dengan Teuku Hamzah (Panglima Kodam Iskandar Muda). Akibatnya Teuku Markam ditahan dan baru keluar tahun 1958. Pertentangan dengan Teuku Hamzah berhasil didamaikan oleh Sjamaun Gaharu. Keluar dari tahanan, Teuku Markam kembali ke Jakarta dengan membawa PT Karkam. Perusahaan itu dipercaya oleh Pemerintah RI mengelola rampasan perang untuk dijadikan dana revolusi. Teuku Markam menggeluti dunia usaha dengan sejumlah aset berupa kapal dan beberapa dok kapal di Palembang, Medan, Jakarta, Makassar, Surabaya. Bisnis Teuku Markam mengimpor mobil Toyota Hardtop dari Jepang, besi beton, plat baja dan mengimpor senjata atas persetujuan Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Presiden. Komitmen Teuku Markam adalah mendukung perjuangan RI sepenuhnya termasuk pembebasan Irian Barat serta pemberantasan buta huruf yang dilakukan oleh Soekarno. Hasil bisnis Teuku Markam mengumpulkan sejumlah 28 kg emas untuk ditempatkan di puncak Monumen Nasional (Monas). Peran Teuku Markam menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tidak kecil berkat bantuan sejumlah dana untuk keperluan KTT itu.
 
== Bisnis dan Politik ==
Ketika [[Soeharto]] menjadi Presiden RI, Teuku Markam difitnah sebagai PKI dan dituding sebagai koruptor dan Soekarnoisme. Pada tahun 1966 Teuku Markam dipenjara tanpa ada proses pengadilan. Pertama-tama ia dimasukkan tahanan Budi Utomo, lalu dipindahkan ke Guntur, selanjutnya berpindah ke penjara Salemba, Jl. Percetakan Negara. Lalu dipindah lagi ke tahanan Cipinang, dan terakhir dipindahkan ke tahanan Nirbaya, tahanan untuk politisi di kawasan Pondok Gede Jakarta Timur. Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama kurang lebih dua tahun. Teuku Markam baru bebas tahun 1974. Soeharto Ketua Presidium Kabinet Ampera 14 Agustus 1966 mengambil alih aset Teuku Markam berupa perkantoran, tanah dan lain-lain yang kemudian dikelola PT. PP Berdikari yang didirikan Suhardiman, Bustanil Arifin, Amran Zamzami atas nama pemerintahan RI. Pada tahun 1974, Soeharto mengeluarkan Keppres N0 31 Tahun 1974 yang isinya antara lain penegasan status harta kekayaan eks PT Karkam/PT Aslam/PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintahan RI tahun 1966 berstatus pinjaman yang nilainya Rp 411.314.924 sebagai penyertaan modal negara di PT. PP Berdikari. Setelah keluar dari penjara pada tahun 1974 Teuku Markam mendirikan PT Marjaya dan menggarap proyek-prorek Bank Dunia untuk pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Tapi tidak satupun proyek-proyek raksasa yang dikerjakan PT Marjaya diresmikan oleh pemerintahan Soeharto. Teuku Markam meninggal tahun 1985 akibat komplikasi berbagai penyakit di Jakarta.
=== Karier kemiliteran ===
Teuku Markam ketika muda memasuki pendidikan wajib militer di [[Koetaradja]] ([[Banda Aceh]] sekarang) dan tamat dengan pangkat letnan satu. Teuku Markam bergabung dengan [[Tentara Rakyat Indonesia]] ([[TRI]]) dan ikut pertempuran di [[Tembung]], [[Sumatera Utara]] bersama-sama dengan [[Jendral Bejo]], [[Kaharuddin Nasution]], [[Bustanil Arifin]].
 
Selama bertugas di [[Sumatera Utara]], Teuku Markam aktif di berbagai lapangan [[pertempuran]]. Teuku Markam kemudian diutus ke [[Bandung]] untuk menjadi [[ajudan]] Jenderal [[Gatot Soebroto]] sampai Gatot Soebroto meninggal dunia. Ia mengutus Teuku Markam untuk bertemu dengan Presiden [[Soekarno]], yang kemudian memulai perjalanannya di dunia [[bisnis]] .<ref>{{Cite web|url=https://barometernews.id/teuku-markam-bapak-pembangunan-indonesia-dari-aceh-yang-dilupakan/|title=Teuku Markam, Bapak Pembangunan Indonesia dari Aceh yang Dilupakan|date=2020-02-17|website=Barometernews.id|language=id-ID|access-date=2020-06-15}}</ref>
<references/>
 
==Referensi= Bisnis ===
Bung Karno memang menginginkan adanya [[pengusaha]] [[pribumi]] / [[bumiputra]] yang betul-betul mampu menangani masalah perekonomian Indonesia. Tahun [[1957]], ketika Teuku Markam berpangkat kapten (NRP 12276), ia kembali ke Aceh dan mendirikan [[PT. Karkam]]. Ia sempat bentrok dengan [[Teuku Hamzah]] ([[Panglima]] [[Kodam I/Iskandar Muda]]). Akibatnya Teuku Markam ditahan dan baru keluar tahun 1958. Pertentangan dengan Teuku Hamzah Bendahara berhasil didamaikan oleh [[Syamaun Gaharu|Sjamaun Gaharu]]. Keluar dari tahanan, Teuku Markam kembali ke Jakarta dengan membawa PT Karkam. Perusahaan itu dipercaya oleh Pemerintah RI mengelola rampasan perang untuk dijadikan [[dana revolusi]].
 
Teuku Markam menggeluti dunia usaha dengan sejumlah aset berupa kapal dan beberapa dok kapal di [[Palembang]], [[Medan]], [[Jakarta]], [[Makassar]], [[Surabaya]]. Bisnis Teuku Markam mengimpor mobil Toyota Hardtop dari [[Jepang]], besi beton, plat baja dan mengimpor senjata atas persetujuan [[Departemen Pertahanan dan Keamanan]] ([[Dephankam]]) dan Presiden. Komitmen Teuku Markam adalah mendukung perjuangan RI sepenuhnya termasuk pembebasan [[Irian Barat]] serta pemberantasan buta huruf yang dilakukan oleh [[Soekarno]].
*http://www.apakabardunia.com/2012/08/inilah-orang-yang-menyumbang-emas-di.html
 
*http://www.acehtraffic.com/2012/03/teuku-markam-orang-yang-menyumbangkan.html
Dari bisnis inilah Teuku Markam bisa menyumbang 28&nbsp;kg emas untuk ditempatkan di puncak Monumen Nasional ([[Monas]]). Peran Teuku Markam menyukseskan [[Konferensi Asia Afrika]] juga terbilang tidak kecil berkat bantuan sejumlah dana.<ref name=":1">{{Cite news|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read231945/tragis-begini-kisah-hidup-pria-terkaya-yang-sumbang-28-kg-emas-untuk-monas|title=Tragis! Begini Kisah Hidup Pria Terkaya yang Sumbang 28 Kg Emas untuk Monas|date=2019-06-14|work=[[Warta Ekonomi]]|language=id|access-date=2020-06-15|last=Sukandar|first=Clara Aprilia}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://mercinews.com/berita/politisi-pdip-saatnya-aset-kekayaan-milik-teuku-markam-dikembalikan-ke-aceh|title=Politisi PDIP: Saatnya Aset Kekayaan Milik Teuku Markam Dikembalikan ke Aceh|last=Mercinews|date=2019-06-11|website=Mercinews|language=id-ID|access-date=2020-06-15|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615142123/https://mercinews.com/berita/politisi-pdip-saatnya-aset-kekayaan-milik-teuku-markam-dikembalikan-ke-aceh|dead-url=yes}}</ref>
 
Selain menyumbang emas, Teuku Markam juga ikut andil dalam pembebasan lahan [[Senayan]] untuk menjadi [[pusat olah raga]]. Ia juga ikut membiayai berbagai macam yang terkait dalam melepaskan Indonesia dari [[penjajahan Belanda]], serta ikut mensukseskan [[KTT Asia Afrika]].
 
Namun karena kedekatannya dengan Soekarno pula yang membuat nasibnya berubah drastis pada era Presiden [[Soeharto]]. Markam diciduk dan dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan diduga terlibat dengan Partai Komunis Indonesia ([[PKI]]). Ia juga dianggap sebagai kaum penyembah Soekarno dan akhirnya Teuku Markam dijebloskan ke penjara pada tahun 1966.
 
Penderitaannya bukan hanya mendekam di penjara. Perusahaan miliknya diambil alih pemerintah dan menjadi cikal bakal [[BUMN]] bernama PT [[Berdikari]] (Persero). Yang lebih ironis, tak ada harta sedikitpun yang disisakan untuk keluarga dan anak-anaknya. Selepas dari penjara, hidup Teuku Markam tak kunjung membaik. Ia juga sering mendapat hinaan dari orang-orang karena dianggap sebagai antek PKI. Bahkan, sampai ia tutup usia.<ref>{{Cite news|url=https://aceh.tribunnews.com/2020/02/03/teuku-markam-pria-terkaya-di-era-soekarno-penyumbang-28-kg-emas|title=Teuku Markam, Pria Terkaya di Era Soekarno Penyumbang 28 Kg Emas|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-06-15|last=Hasyim}}</ref>
 
=== Pasca Gerakan 30 September ===
Ketika [[Soeharto]] menjadi Presiden RI, Teuku Markam di[[fitnah]] sebagai PKI dan dituding sebagai [[koruptor]] dan [[Soekarnoisme]]. Pada tahun 1966 Teuku Markam dipenjara tanpa ada proses pengadilan. Pertama-tama ia dimasukkan [[tahanan Budi Utomo]], lalu dipindahkan ke Guntur, selanjutnya berpindah ke penjara [[Salemba]], Jl. Percetakan Negara. Lalu dipindah lagi ke [[tahanan Cipinang]], dan terakhir dipindahkan ke [[tahanan Nirbaya]], tahanan untuk [[politikus]] di kawasan [[Pondok Gede]] [[Jakarta Timur]]. Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di [[RSPAD Gatot Subroto]] selama kurang lebih dua tahun.<ref>buku ''Tuhan, Pergunakanlah Hati, Pikiran dan Tanganku: Pledoi Omar Dani'' (2001)</ref>
 
Teuku Markam baru bebas tahun [[1974]]. Soeharto, Ketua Presidium [[Kabinet Ampera I]], pada 14 Agustus 1966 mengambil alih aset Teuku Markam berupa perkantoran, tanah dan lain-lain, yang kemudian dikelola PT. PP Berdikari yang didirikan [[Suhardiman]], [[Bustanil Arifin]], [[Amran Zamzami]] atas nama pemerintahan RI. Pada tahun 1974, Soeharto mengeluarkan Keppres N0 31 Tahun 1974 yang isinya antara lain penegasan status harta kekayaan eks PT Karkam/PT Aslam/PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintahan RI tahun [[1966]] berstatus pinjaman yang nilainya Rp 411.314.924 sebagai modal negara di PT. PP Berdikari.<ref>{{Cite web|url=http://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/d5s17M/teuku-markam-dan-jasanya-yang-menyumbang-28-kg-emas-monas|title=Teuku Markam dan Jasanya yang Menyumbang 28 Kg Emas Monas|last=Rabu|last2=April 2020|first2=01 April 2020 14:00 WIB 01|date=2020-04-01|website=indozone.id|language=id-ID|access-date=2020-06-15|last3=Wib|first3=14:00}}</ref>
 
=== Keluar dari penjara ===
Setelah keluar dari penjara pada tahun 1974 Teuku Markam mendirikan [[PT Marjaya]] dan menggarap proyek-proyek Bank Dunia untuk pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Tapi tidak ada proyek raksasa yang dikerjakan PT. Marjaya diresmikan oleh pemerintahan Soeharto. Teuku Markam meninggal tahun 1985 akibat komplikasi penyakit di [[Jakarta]].<ref>{{Cite news|url=https://aceh.tribunnews.com/2020/02/02/kisah-teuku-markam-dan-monas-pengusaha-aceh-penyumbang-28-kg-emas-pernah-di-militer-dan-dipenjara|title=Kisah Teuku Markam dan Monas, Pengusaha Aceh Penyumbang 28 Kg Emas, Pernah di Militer dan Dipenjara|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-06-15|last=Zamzami|first=Faisal}}</ref>
 
== Fakta Tentang Teuku Markam ==
1. Menyumbang 28&nbsp;kg emas untuk [[Monumen Nasional|monas]].
 
2. Ikut andil dalam pembebasan lahan [[Senayan]] untuk menjadi [[pusat olah raga]]
 
3. Berperan besar menyukseskan [[Konferensi Asia Afrika]] berkat bantuan sejumlah dana.<ref name=":1" />
 
4. Saudagar terkaya Indonesia yang berasal dari Aceh pada era [[Soekarno]].
 
5. Perusahaan miliknya diambil alih pemerintah Orde Baru secara tidak adil dan menjadi cikal bakal salah satu
 
[[BUMN]] bernama PT [[Berdikari]] (Persero).
 
6. Dituduh sebagai antek [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] pada era Orde Baru.
 
7. Dipenjara dan semua hartanya disita oleh negara pada masa [[Orde Baru]].
 
8. Nama baik Teuku Markam sampai saat ini belum dibersihkan oleh negara.<ref>{{Cite web|url=http://detikindonesia.co/2020/02/16/teuku-markam-bapak-pembangunan-indonesia-yang-di-lupakan-dari-pulau-sumatera/|title=Teuku Markam Bapak Pembangunan Indonesia Yang Di Lupakan Dari Pulau Sumatra|date=2020-02-16|website=Detik Indonesia|language=en-GB|access-date=2020-06-15|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615142122/http://detikindonesia.co/2020/02/16/teuku-markam-bapak-pembangunan-indonesia-yang-di-lupakan-dari-pulau-sumatera/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Referensi ==
<references responsive="" />
 
== Lihat pula ==
* [http://www.apakabardunia.com/2012/08/inilah-orang-yang-menyumbang-emas-di.html Inilah orang yang menyumbang emas di Monas]
* [http://www.acehtraffic.com/2012/03/teuku-markam-orang-yang-menyumbangkan.html Teuku Markam, orang yang menyumbangkan emas Monas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130424233814/http://www.acehtraffic.com/2012/03/teuku-markam-orang-yang-menyumbangkan.html |date=2013-04-24 }}
* [http://www.tanohaceh.com/?tag=teuku-markam Teuku Markam]
{{lifetime|1925|1985|}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Militer Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Aceh Utara]]