Sulit Air, X Koto Diatas, Solok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(51 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nagari
|peta =
|nama =
|foto =[[Berkas:Balerong Sari Sulik Aia.jpg|jmpl|Balerong Sari Sulik Aia]]
|provinsi =Sumatera Barat
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Solok
|kecamatan =X Koto Diatas
|nama pemimpin =
|luas =80 KM2
|penduduk =10.503 Jiwa (tahun 2001)
|kepadatan =-
|website=https://www.sulitair.solokkab.go.id/}}
'''Sulik Aia''' adalah sebuah [[nagari]] (setingkat pemerintahan desa) di bawah [[Kecamatan]] [[X Koto Diatas, Solok|X Koto Diatas]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Semenjak dahulu, nagari Sulik Aia terkenal sebagai pusat pemerintahan atas 13 jorong, pusat ekonomi, pusat agama, pusat pendidikan dan pusat kebudayaan.
Pada Nagari == Sejarah ==
Asal mula Nagari Sulit Air ditemukan oleh Datuk Mula Nan Kewi atau biasa disebut Datuk Malakewi. Pada suatu masa terdapat perselisihan masyarakat dalam menerapkan
Sulit Air terbentuk pertama sekali pada jaman Perang Paderi (1802-1821) sebagai Kubu Pertahanan Pasukan Paderi tersebut. Pada masa awalnya hingga hampir berakhirnya Perang Paderi, Sulit Air lebih mirip sebagai ''Dormitory Town'' (pemukiman asrama). Pada saat itu dibutuhkan titik-titik singgah yang memungkinkan pergerakan menjakau beberapa wilayah. Sulit Air merupakan sebuah lokasi yang paling memungkinkan untuk itu, mengingat posisi geografisnya yang sangat strategis. Disamping itu Sulit Air terdapat beberapa titik pantau yang bagus, seperti : Batu Api di Tanjung Alai, Bukit Kacang dan Simawang untuk melihat pergerakan di tepi Danau Singkarak; serta puncak Gunung Papan (Gunung Merah-Putih) dan bukit-bukit lainnya untuk melihat bentangan alam dari Luhak Limo Puluh Koto, Tanah Datar hingga ke Sawahlunto. Seusai Perang Paderi, negeri Sulit Air adalah merupakan tempat pilihan untuk memulai kehidupan baru bagi sebahagian mantan pasukan Paderi. Sulit Air dibangun sebagai Nagari diperkirakan dimulai pada tahun 1837. ▼
▲Sulit Air terbentuk pertama sekali pada
== Suku ==▼
Sulit Air terdiri dari 4 (empat) suku besar yaitu : Limo Panjang, Limo Singkek, Simabur dan Piliang. Dengan jumlah pemangku adat (Pangulu/Datuk) sebanyak 115 orang yang terdiri dari 84 orang Datuk Andiko, 15 orang Datuk Ninik dan Urang Nan Ampek Jinih 16 Orang.▼
Seusai Perang Padri, negeri Sulit Air adalah merupakan tempat pilihan untuk memulai kehidupan baru bagi sebagian mantan pasukan Padri. Sulit Air dibangun sebagai [[Nagari]] diperkirakan dimulai pada tahun [[1837]].
== Batas Wilayah ==▼
Secara administratif, Nagari Sulit Air memiliki batas-batas sebagai berikut :▼
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=Rozali Usman.jpg|image2=Rainal Rais.jpg|image3=Oesman Sapta Odang.jpg||width=130|caption1=[[Rozali Usman]].|caption2=[[Rainal Rais]].|caption3=[[Oesman Sapta Odang]].}}
*Timur :Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Talawi dan Nagari Kolok▼
*Barat :Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Bukit Kandung ▼
*Utara :Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Pasilihan▼
*Selatan :Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Tanjung Alai▼
▲== Suku/Klan ==
Nagari Sulit Air merupakan nagari yang terluas wilayahnya di Kecamatan X Koto Diatas, dan dapat dicapai dari berbagai arah dari jalan propinsi/jalan kabupaten terdekat, seperti dari ruas jalan Sawahlunto - Batusangkar dan ruas jalan Solok - Padang Panjang. Untuk menuju ke pusat Kenagarian Sulit Air, dapat digunakan rute pencapaian sebagai berikut :▼
▲Sulit Air terdiri dari 4 suku (
*dari arah Utara : Padang Ganting - Bukit Palano - Pasilihan - Sulit Air, dengan jarak + 11 Km.▼
*dari arah Timur : Talawi - Ikik-ikik - Rawang - Sulit Air, dengan jarak + 9 Km. Kolok - Siaru - Sulit Air, dengan jarak + 7 Km.▼
▲== Batas Wilayah ==
*dari arah Selatan : Singkarak - Aripan - Paninjauan - Sulit Air, jarak + 16 Km.▼
*dari arah Barat : Ombilin - Simawang - Bukit Kandung - Sulit Air, jarak + 12 Km. Singkarak - Tikalak - Tanjung Alai - Sulit Air, jarak + 15 Km▼
▲Nagari Sulit Air merupakan nagari yang terluas wilayahnya di Kecamatan X Koto
▲* dari arah Utara
Nagari Sulit Air terdiri dari 13 Kampung / Taratak / Jorong▼
▲* dari arah Timur
▲* dari arah Selatan
▲* dari arah Barat
Koto Tuo, Balai Lamo, Rawang, Kubang Duo, Taram, Gando, Sarikih, Talago loweh,Basuang,▼
=== Jorong ===
▲[[Koto Tuo]],
=== Taratak ===
Guguok Jonggi, Guguok Muncuong, Guguok Taroguong, Sibumbun
== Tokoh ==
Seperti nagari-nagari lainnya di Sumatera Barat, Nagari Sulit Air juga melahirkan beberapa orang tokoh baik di level provinsi maupun nasional. Tokoh tersebut bisa dari kedua orang tua maupun salah satu orang tuanya yang keturunan Sulit Air, di antaranya:
* [[Azmi Anwar]], seorang mantan perwira tinggi [[TNI AU]]
* [[Emirsyah Satar]], seorang profesional yang menjabat Direktur Utama [[Garuda Indonesia]]
* [[Farouk Pakar]], seorang perwira tinggi [[TNI AD]]
* [[Happy Bone Zulkarnaen]], anggota [[DPR-RI]]
* [[Jurnalis Uddin]], seorang dokter yang menjadi ketua [[YARSI|Yayasan YARSI]]
* [[Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja]], wartawan Indonesia, perintis pers Melayu, tokoh adat Minangkabau terkemuka
* [[Oesman Sapta Odang]], seorang [[konglomerat]] [[Indonesia]], pemilik OSO Grup
* [[Rainal Rais]], seorang pengusaha di bidang penerbitan
* [[Raja Sapta Oktohari]], seorang pengusaha muda yang menjabat Ketua Umum [[HIPMI]]
* [[Rozali Usman]], seorang pengusaha di bidang penerbitan yang pernah menjabat Ketua Umum [[Ikatan Penerbit Indonesia]]
== Pranala luar ==
▲{{X Koto Diatas, Solok }}
{{X Koto Diatas, Solok}}
{{Authority control}}
|