Sulit Air, X Koto Diatas, Solok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ekandreas (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(44 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nagari
|peta =
|nama =SulitSulik AirAia
|foto =[[Berkas:Balerong Sari Sulik Aia.jpg|jmpl|Balerong Sari Sulik Aia]]
|provinsi =Sumatera Barat
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Solok
|kecamatan =X Koto Diatas
|nama pemimpin =Mustari RachmatJumaini
|luas =80 KM2
|penduduk =10.503 Jiwa (tahun 2001)
|kepadatan =-
|website=https://www.sulitair.solokkab.go.id/}}
}}
'''Sulik Aia''' adalah sebuah [[nagari]] (setingkat pemerintahan desa) di bawah [[Kecamatan]] [[X Koto Diatas, Solok|X Koto Diatas]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Semenjak dahulu, nagari Sulik Aia terkenal sebagai pusat pemerintahan atas 13 jorong, pusat ekonomi, pusat agama, pusat pendidikan dan pusat kebudayaan.
 
'''SulitSulik Air''' adalah sebuah [[nagari]] setingkat pemerintahan desa dibawah Kecamatan [[X Koto Diatas, Solok|X Koto Diatas]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Semenjak dahulu, nagari Sulit Air terkenal sebagai pusat pemerintahan atas 13 Jorong, pusat ekonomi, pusat agama, pusat pendidikan dan pusat kebudayaan. Sulit AirAia mempunyai sebuah organisasi perantauan yang sangat terkenal di lingkungan [[perantau Minangkabau Minang]] bernama [[SASSulik Aia Sepakat]] (Sulit Air SepakatSAS) yang berdiri sejak tahun 1972 dengan lebih dari 80 Cabangcabang di seantero [[Nusantara]] dan beberapa cabang di Mancanegaramancanegara, seperti : [[Melbourne]], [[Sydney]] ([[Australia]]), [[Kuala Lumpur]], [[Singapura]], dan [[Amerika Serikat]].

Pada Nagari SulitSulik AirAia ini ada hal yang unik dari dahulu kala yaitu adanya Gununggunung yang mempunyai tebing rata yang verticalvertikal dengan warna Merahmerah disebelahdi sebelah kiri atas dan warna Putihputih di sebelah kanan bawah, persis seperti bendera kebangsaan kita Indonesia. Untuk mencapai ke puncak Gunung Merah-Putih ini di buatkan Tanggatangga (dalam [[bahasa Minang]]: = Janjangjanjang) sebanyak 1.000 (seribu) anak tangga, sehingga lokasi wisata ini dikenal dengan nama "Janjang Saribu". Ada juga Titi Bagonjong, merupakan sebuah Jembatanjembatan yang menyeberangi Sungai Katialo di tengah-tengah Nagari SulitSulik AirAia yang dilengkapi atap bergonjong layaknya seperti [[Rumah Gadang]]. Ada masjid terindah di Propinsi Sumatera Barat pada era tahun 80-an dulu yang diberi nama [[Masjid Raya Sulik Aia]]. Ada Rumah Gadang yang terpanjang di Sumatera Barat dengan jumlah ruangan atau kamar sebanyak 20 ruang, terkenal dengan nama [[Rumah Gadang 20]] dan banyak lagi yang lain.
 
== Sejarah ==
Asal mula Nagari Sulit Air ditemukan oleh Datuk Mula Nan Kewi atau biasa disebut Datuk Malakewi. Pada suatu masa terdapat perselisihan masyarakat dalam menerapkan sistimsistem [[Adat Minangkabau|Kelarasan Bodi Chaniago]] ([[Datuk Perpatih Nan SabatangSebatang]] - Demokrasi) dan [[Adat Minangkabau|Koto Piliang]] ([[Datuk KatamanggunganKetumanggungan]] - Aristokrat). Sekelompok masyarakat ingin tidak tunduk kepada salah satu sistimsistem kelarasan tersebut, atau hanya mengikuti hal-hal yang baik saja dari dua kelarasan tersebut. Oleh karenanya Sidang Kerapatan Adat di [[Pagaruyung]] menjatuhkan hukuman kepada kelompok ini dan membuangnya atau menempatkannya di Sulit Air. Hal ini diungkapkan dalam pepatah adat yang sering didengar di nagari Sulit Air yaitu "''Pisang sikalek-kalek hutan, pisang timbatu nan bagatah, Koto Piliang inyo bukan, Bodi Chaniago inyo antah''" .
Sulit Air terbentuk pertama sekali pada zaman Perang Paderi (1802-1821) sebagai Kubu Pertahanan Pasukan Paderi tersebut. Pada masa awalnya hingga hampir berakhirnya Perang Paderi, Sulit Air lebih mirip sebagai ''Dormitory Town'' (pemukiman asrama). Pada saat itu dibutuhkan titik-titik singgah yang memungkinkan pergerakan menjakau beberapa wilayah. Sulit Air merupakan sebuah lokasi yang paling memungkinkan untuk itu, mengingat posisi geografisnya yang sangat strategis. Disamping itu Sulit Air terdapat beberapa titik pantau yang bagus, seperti : Batu Api di Tanjung Alai, Bukit Kacang dan Simawang untuk melihat pergerakan di tepi Danau Singkarak; serta puncak Gunung Papan (Gunung Merah-Putih) dan bukit-bukit lainnya untuk melihat bentangan alam dari Luhak Limo Puluh Koto, Tanah Datar hingga ke Sawahlunto. Seusai Perang Paderi, negeri Sulit Air adalah merupakan tempat pilihan untuk memulai kehidupan baru bagi sebahagian mantan pasukan Paderi. Sulit Air dibangun sebagai Nagari diperkirakan dimulai pada tahun 1837.
 
Sulit Air terbentuk pertama sekali pada zaman [[Perang PaderiPadri]] ([[1802]]-[[1821]]) sebagai Kubukubu Pertahananpertahanan Pasukan[[Kaum PaderiPadri|pasukan Padri]] tersebut. Pada masa awalnya hingga hampir berakhirnya Perang PaderiPadri, Sulit Air lebih mirip sebagai ''Dormitory Town'' (pemukiman asrama). Pada saat itu dibutuhkan titik-titik singgah yang memungkinkan pergerakan menjakaumenjangkau beberapa wilayah. Sulit Air merupakan sebuah lokasi yang paling memungkinkan untuk itu, mengingat posisi geografisnya yang sangat strategis. Disamping itu Sulit Air terdapat beberapa titik pantau yang bagus, seperti : Batu Api di Tanjung Alai, Bukit Kacang dan Simawang untuk melihat pergerakan di tepi [[Danau Singkarak;]], serta puncak Gunung Papan (Gunung Merah-Putih) dan bukit-bukit lainnya untuk melihat bentangan alam dari [[Luhak|Luhak Limo Puluh Koto]], [[Luhak|Tanah Datar]] hingga ke [[Sawahlunto]]. Seusai Perang Paderi, negeri Sulit Air adalah merupakan tempat pilihan untuk memulai kehidupan baru bagi sebahagian mantan pasukan Paderi. Sulit Air dibangun sebagai Nagari diperkirakan dimulai pada tahun 1837.
== Suku ==
 
Sulit Air terdiri dari 4 (empat) suku besar yaitu : Limo Panjang, Limo Singkek, Simabur dan Piliang. Dengan jumlah pemangku adat (Pangulu/Datuk) sebanyak 115 orang yang terdiri dari 84 orang Datuk Andiko, 15 orang Datuk Ninik dan Urang Nan Ampek Jinih 16 Orang.
Seusai Perang Padri, negeri Sulit Air adalah merupakan tempat pilihan untuk memulai kehidupan baru bagi sebagian mantan pasukan Padri. Sulit Air dibangun sebagai [[Nagari]] diperkirakan dimulai pada tahun [[1837]].
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=Rozali Usman.jpg|image2=Rainal Rais.jpg|image3=Oesman Sapta Odang.jpg||width=130|caption1=[[Rozali Usman]].|caption2=[[Rainal Rais]].|caption3=[[Oesman Sapta Odang]].}}
 
== Suku/Klan ==
Sulit Air terdiri dari 4 suku (empatklan) suku besar yaitu : Limo([[Suku Dalimo|Dalimo]]) PanjangLimopanjang, ([[Suku LimoDalimo|Dalimo]]) SingkekLimosingkek, Simabur[[Suku Simabua|Simabua]] dan [[Suku Piliang|Piliang]]. Dengan jumlah pemangku adat (Pangulu/Datuk) sebanyak [[115]] orang yang terdiri dari [[84]] orang [[Datuk]] Andiko, [[15]] orang Datuk Ninik dan Urang Nan Ampek Jinih [[16]] Orang.
 
== Batas Wilayah ==
Secara administratif, Nagari Sulit Air memiliki batas-batas sebagai berikut :
* [[Timur ]]:Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Talawi dan Nagari Kolok
* [[Barat ]]:Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Bukit Kandung
* [[Utara ]]:Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Pasilihan
*Selatan [[Selatan]]:Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Tanjuang Balik dan Tanjung Alai
 
Nagari Sulit Air merupakan nagari yang terluas wilayahnya di Kecamatan X Koto DiatasDi atas, dan dapat dicapai dari berbagai arah dari jalan propinsiprovinsi/jalan kabupaten terdekat, seperti dari ruas jalan [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]] - [[Batusangkar]] dan ruas jalan [[Kota Solok|Solok]] - [[Kota Padangpanjang|Padang Panjang]]. Untuk menuju ke pusat Kenagarian Sulit Air, dapat digunakan rute pencapaianperjalanan sebagai berikut :
* dari arah Utara : Padang Ganting - Bukit Palano - Pasilihan - Sulit Air, dengan jarak + [[11]] Km.
* dari arah Timur : Talawi - Ikik-ikik - Rawang - Sulit Air, dengan jarak + [[9]] Km. Kolok - Siaru - Sulit Air, dengan jarak + [[7]] Km.
* dari arah Selatan : Singkarak - Aripan - Paninjauan -Tanjung Balik - Sulit Air, jarak + [[16]] Km.
* dari arah Barat : Ombilin - Simawang - Bukit Kandung - Sulit Air, jarak + [[12]] Km. Singkarak - Tikalak - Tanjung Alai - Sulit Air, jarak + [[15]] Km
 
== Jorong / Taratak ==
Nagari Sulit Air terdiri dari [[13]] Jorong / [[4]] Taratak
=== Jorong ===
[[Koto Tuo]], Koto Godang, Rawang, Silungkang, Taram, Gando, Sarikih, Talago loweh, Basuang, Linawan, Siaru, Kunik Bolai, Batu Galeh
 
=== Taratak ===
Guguok Jonggi, Guguok Muncuong, Guguok Taroguong, Sibumbun
{{X Koto Di atas, Solok }}
 
== Tokoh ==
Seperti nagari-nagari lainnya di Sumatera Barat, Nagari Sulit Air juga melahirkan beberapa orang tokoh baik di level provinsi maupun nasional. Tokoh tersebut bisa dari kedua orang tua maupun salah satu orang tuanya yang keturunan Sulit Air, di antaranya:
* [[Azmi Anwar]], seorang mantan perwira tinggi [[TNI AU]]
* [[Emirsyah Satar]], seorang profesional yang menjabat Direktur Utama [[Garuda Indonesia]]
* [[Farouk Pakar]], seorang perwira tinggi [[TNI AD]]
* [[Happy Bone Zulkarnaen]], anggota [[DPR-RI]]
* [[Jurnalis Uddin]], seorang dokter yang menjadi ketua [[YARSI|Yayasan YARSI]]
* [[Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja]], wartawan Indonesia, perintis pers Melayu, tokoh adat Minangkabau terkemuka
* [[Oesman Sapta Odang]], seorang [[konglomerat]] [[Indonesia]], pemilik OSO Grup
* [[Rainal Rais]], seorang pengusaha di bidang penerbitan
* [[Raja Sapta Oktohari]], seorang pengusaha muda yang menjabat Ketua Umum [[HIPMI]]
* [[Rozali Usman]], seorang pengusaha di bidang penerbitan yang pernah menjabat Ketua Umum [[Ikatan Penerbit Indonesia]]
 
== Pranala luar ==
Guguok Jonggi, Guguok Muncuong, Guguok Taroguong, Sibumbun
{{X Koto Diatas, Solok }}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}