Sulit Air, X Koto Diatas, Solok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(44 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nagari
|peta =
|nama =
|foto =[[Berkas:Balerong Sari Sulik Aia.jpg|jmpl|Balerong Sari Sulik Aia]]
|provinsi =Sumatera Barat
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Solok
|kecamatan =X Koto Diatas
|nama pemimpin =
|luas =80 KM2
|penduduk =10.503 Jiwa (tahun 2001)
|kepadatan =-
|website=https://www.sulitair.solokkab.go.id/}}
'''Sulik Aia''' adalah sebuah [[nagari]] (setingkat pemerintahan desa) di bawah [[Kecamatan]] [[X Koto Diatas, Solok|X Koto Diatas]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Semenjak dahulu, nagari Sulik Aia terkenal sebagai pusat pemerintahan atas 13 jorong, pusat ekonomi, pusat agama, pusat pendidikan dan pusat kebudayaan.
Pada Nagari == Sejarah ==
Asal mula Nagari Sulit Air ditemukan oleh Datuk Mula Nan Kewi atau biasa disebut Datuk Malakewi. Pada suatu masa terdapat perselisihan masyarakat dalam menerapkan
Sulit Air terbentuk pertama sekali pada zaman Perang Paderi (1802-1821) sebagai Kubu Pertahanan Pasukan Paderi tersebut. Pada masa awalnya hingga hampir berakhirnya Perang Paderi, Sulit Air lebih mirip sebagai ''Dormitory Town'' (pemukiman asrama). Pada saat itu dibutuhkan titik-titik singgah yang memungkinkan pergerakan menjakau beberapa wilayah. Sulit Air merupakan sebuah lokasi yang paling memungkinkan untuk itu, mengingat posisi geografisnya yang sangat strategis. Disamping itu Sulit Air terdapat beberapa titik pantau yang bagus, seperti : Batu Api di Tanjung Alai, Bukit Kacang dan Simawang untuk melihat pergerakan di tepi Danau Singkarak; serta puncak Gunung Papan (Gunung Merah-Putih) dan bukit-bukit lainnya untuk melihat bentangan alam dari Luhak Limo Puluh Koto, Tanah Datar hingga ke Sawahlunto. Seusai Perang Paderi, negeri Sulit Air adalah merupakan tempat pilihan untuk memulai kehidupan baru bagi sebahagian mantan pasukan Paderi. Sulit Air dibangun sebagai Nagari diperkirakan dimulai pada tahun 1837. ▼
▲Sulit Air terbentuk pertama sekali pada zaman [[Perang
== Suku ==▼
Sulit Air terdiri dari 4 (empat) suku besar yaitu : Limo Panjang, Limo Singkek, Simabur dan Piliang. Dengan jumlah pemangku adat (Pangulu/Datuk) sebanyak 115 orang yang terdiri dari 84 orang Datuk Andiko, 15 orang Datuk Ninik dan Urang Nan Ampek Jinih 16 Orang.▼
Seusai Perang Padri, negeri Sulit Air adalah merupakan tempat pilihan untuk memulai kehidupan baru bagi sebagian mantan pasukan Padri. Sulit Air dibangun sebagai [[Nagari]] diperkirakan dimulai pada tahun [[1837]].
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=Rozali Usman.jpg|image2=Rainal Rais.jpg|image3=Oesman Sapta Odang.jpg||width=130|caption1=[[Rozali Usman]].|caption2=[[Rainal Rais]].|caption3=[[Oesman Sapta Odang]].}}
▲== Suku/Klan ==
▲Sulit Air terdiri dari 4 suku (
== Batas Wilayah ==
Secara administratif, Nagari Sulit Air memiliki batas-batas sebagai berikut
* [[Timur
* [[Barat
* [[Utara
*
Nagari Sulit Air merupakan nagari yang terluas wilayahnya di Kecamatan X Koto
* dari arah Utara
* dari arah Timur
* dari arah Selatan
* dari arah Barat
== Jorong / Taratak ==
Nagari Sulit Air terdiri dari [[13]] Jorong / [[4]] Taratak
=== Jorong ===
[[Koto Tuo]], Koto Godang, Rawang, Silungkang, Taram, Gando, Sarikih, Talago loweh, Basuang, Linawan, Siaru, Kunik Bolai, Batu Galeh
=== Taratak ===
{{X Koto Di atas, Solok }}
== Tokoh ==
Seperti nagari-nagari lainnya di Sumatera Barat, Nagari Sulit Air juga melahirkan beberapa orang tokoh baik di level provinsi maupun nasional. Tokoh tersebut bisa dari kedua orang tua maupun salah satu orang tuanya yang keturunan Sulit Air, di antaranya:
* [[Azmi Anwar]], seorang mantan perwira tinggi [[TNI AU]]
* [[Emirsyah Satar]], seorang profesional yang menjabat Direktur Utama [[Garuda Indonesia]]
* [[Farouk Pakar]], seorang perwira tinggi [[TNI AD]]
* [[Happy Bone Zulkarnaen]], anggota [[DPR-RI]]
* [[Jurnalis Uddin]], seorang dokter yang menjadi ketua [[YARSI|Yayasan YARSI]]
* [[Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja]], wartawan Indonesia, perintis pers Melayu, tokoh adat Minangkabau terkemuka
* [[Oesman Sapta Odang]], seorang [[konglomerat]] [[Indonesia]], pemilik OSO Grup
* [[Rainal Rais]], seorang pengusaha di bidang penerbitan
* [[Raja Sapta Oktohari]], seorang pengusaha muda yang menjabat Ketua Umum [[HIPMI]]
* [[Rozali Usman]], seorang pengusaha di bidang penerbitan yang pernah menjabat Ketua Umum [[Ikatan Penerbit Indonesia]]
== Pranala luar ==
▲Guguok Jonggi, Guguok Muncuong, Guguok Taroguong, Sibumbun
{{X Koto Diatas, Solok
{{Authority control}}
|