Mus Mulyadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Jelajahlangit (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
(25 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{Infobox person
| honorific_prefix =
Baris 15 ⟶ 14:
| alias =
| birth_date = {{birth date|1945|8|14}}
| birth_place = {{negara|Kekaisaran Jepang}} [[Surabaya]], [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|Masa pendudukanPendudukan Jepang]]
| death_date = {{death date and age |2019|4|11|1945|8|14}}
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| occupation = {{hlist|[[Penyanyi]], |[[Aktor]]}}
| children = 2<!-- Diisi hanya jumlah anak; Hanya nama anak yang secara independen terkenal atau sangat relevan -->
| children=Irene Patricia Melati (1976) <br /> Erick Renanda Haryadi (1978)
| parents = Ali Sukarni, Muslimah
| alma_mater =
| relatives =
| spouse = {{marriage|[[Helen Sparingga]]|1975|2019}}
 
| spouse=[[Helen Sparingga]]
| website =
| signature =
| module =
 
{{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| origin =
| genre = Keroncong
| instrument = [[Bass Guitar]]
| years_active = [[1958]] - [[2019]]
| label =
| associated_acts =
| current_members =
| past_members =
}}
}}
 
'''Mus Mulyadi''' ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|14|8|1945|[[Jakarta]]|11|4|2019}}) adalah [[penyanyi]] [[keroncong]] [[Indonesia]]. Ia bahkan mendapat julukan sebagai si "Buaya Keroncong". Beberapa lagunya yang menjadi hit antara lain, "Kota Solo", "Dinda Bestari", "Telomoyo", dan "Jembatan Merah". Ia pernah menjadi anggota [[Favourite's Group]]. Istrinya juga seorang penyanyi, [[Helen Sparingga]], dan adiknya juga menjadi penyanyi pop & jazz [[Mus Mujiono]] pada era [[1980-an]].
 
== Biografi ==
Baris 50 ⟶ 47:
== Karier ==
=== Mendirikan Band Irama Puspita ===
Sebelum terjun sebagai penyanyi, pada masa remajanya di Surabaya ia telah membentuk sebuah band [['''Irama Puspita''']] dengan personil tiga belas wanita-wanita perkasa yang telah dipersiapkannya untuk sukses di panggung hiburan. Ia menjadi pelatih band Irama Puspita selama beberapa tahun. Band asuhannya ini pernah manggung di acara POI [[Ganefo]] di Jakarta dan merajai berbagai lomba festival musik di Surabaya. Namun 3satu dipersatu antarapersonilnya anggotanyamemilih tanpahengkang sepengetahuannyasehingga tak lama kemudian memilihMus hengkang,Mulyadi danpun membubarkan band asuhannya tersebut. Di antara anggotanya secara diam-diam pindah ke [[Jakarta]]. Ketiganya adalah [[Titiek AR]], [[Lies AR]] dan Sugien alias [[Susy Nander]]. Ketiganya kemudian diketahui bergabung denganmembentuk sebuah band wanita di ibu kota yang bernama '''[[Dara Puspita]]'''. Tak lama kemudian Mus Mulyadi pun membubarkan band asuhannya tersebut.
 
=== Mendirikan Band Arista Birawa ===
Mus bergabung sebuah grup band [['''Arista Birawa''']] pada tahun [[1964]] yang dibentuk oleh Busro Birawa. Personilnya adalah ia sendiri sebagai pemegang [[bas]] dan merangkap sebagai [[vokalis]], Jeffry Zaenal (Abidin) pada drum''''', '''''M.Yusri pada ''Rhythm guitar'', [[Oedin Syach]] (mantan gitaris Phillon) pada Lead guitar, bersama [[Sonata Tanjung]]. Bersama Arista Birawa, Mus Mulyadi menelurkan satu album ''Jaka Tarub'' yang diproduksi PT Dimita Moulding Industries Record pada tahun 1965. Belakangan band itu menghasilkan album rekaman lokal ''Si Ompong & Masa Depanmu'' di Serimpi Recording tahun 1972 tanpa keterlibatan Mus Mulyadi. Kemudian dirilis ulang pada tahun 2005 di recording Shadoks-[[Jerman]].
 
=== Mengembara ke Singapura ===
Atas ajakan temannya Jerry Souisa sebagai pemimpin group, mengajak dua anggota Arista Birawa yakni Mus Mulyadi dan Jeffry Zaenal dan seorang rekannya Arkan untuk melakukan tour pertunjukan di Singapura. Meski pada mulanya ia ragu untuk meninggalkan bandnya yang sudah mempunyai gaung di kalangan arek-arek Surobayo. Apalagi saat itu ayahnya belum lama meninggal dunia. Namun akhirnya bersama tiga rekannya, ia meninggalkan Surabaya dan nekat mencoba mengadu nasib ke Singapura pada tahun [[1967]]. Menggunakan kapal kayu selama 2 minggu perjalanan hingga mendarat di [[Tanjung Pinang]]. Kemudian mereka mereka menerima show hajatan tanpa dibayar oleh seorang saudagar tauke China sebagai upah untuk menyeberangkan mereka ke Singapura. Di Singapura mereka menumpang di rumah sebuah keluarga etnis [[Jawa]]. Selama 2 tahun di sana mereka tak kunjung mendapatkan tawaran show. Sempat menjadi gelandangan, kelaparan, dan terlunt-lunta tanpa makanan, pekerjaan, dan uang. Dengan keteguhan dan kesabaran mereka akhirnya mulai mendapatkan kesempatan mengubah nasibnya. Setelah sempat menjadi pengangguran, Mus belajar menciptakan lagu dan muncullah lagu ''"Sedetik Dibelai Kasih"'', ''"Jumpa dan Bahagia"'', ''" Kr. Jauh di Mata"'', hingga terkumpullah 10 lagu. Mereka membentuk sebuah band yang diberi nama The Exotic dengan personil Jerry Souisa pada lead guitar, Arkan pada Rhythm guitar, Jeffry Zaenal (Abidin) pada drum dan Mus Mulyadi pada bass sekaligus vocalist. Ia kemudian menawarkan karya-karyanya itu kepada Life Record di Jurong tahun 1969. Mereka langsung membuat 2 album Pop dan Keroncong dalam bentuk ''vinyl'' / plat yang biasa disebut (EP7 (''Extended Play''). Dalam cover album tersebut Mulyadi mulai menggunakan nama Mus Mulyadi sebagai nama resminya. Tambahan kata Mus ia ambil dari penggalan nama ibunya. Di Singapura, Mus berhasil mendapatkan uang 2.800 [[Dollar Singapura]] untuk dua LP ([[piringan hitam]]). Setelah mengantungi uang, Mus Mulyadi dan tiga rekannya kembali ke Tanah Air. Disayangkan mereka belum menikmati jerih payahnya di Singapura, karena memilih pulang ke Indonesia bertepatan dengan hari wafatnya [[Bung Karno]].
 
=== Favourite's Group ===
Pada tahun [[1971]] ia rekaman solo di [[Remaco]] diiringi kelompok [[A. Riyanto]], Empat Nada Band. A. Riyanto kemudian mengajaknya bergabung dengan band Empat Nada. Oleh A. Riyanto, konsep band 4 Nada sebagai band pengiring tetap yang selama ini dilakoninya di Remaco hendak diubahnya menjadi sebuah band mandiri. Band baru diberi nama [[Favourite's Group]]. Anggota awalnya adalah Mus Mulyadi (vokal/Rhythm Gitar), dan 4 anggota band 4 Nada: A. Riyanto alias Kelik (Keyboard/Vokal), [['''Nana Sumarna'''|Nana Sumarna]] (Bass), [['''Eddy Syam'''|Eddy Syam]] (Lead Gitar) dan [['''M. Sani'''|M. Sani]] (Drum). Mereka sangat modern dalam bermusik, tapi juga sangat maju dengan sentuhan romantisme masa silam. Mereka berhasil menempatkan nilai-nilai musik di kepala mereka sehingga menjadi kekuatan bagi Favourite’s Group., Mereka lalu rekaman di [[Musica Studio's|Musica Studio]]. Lahirlah lagu: "Cari Kawan Lain", "Angin Malam", "Seuntai Bunga Tanda Cinta", "Nada Indah". Kaset ini ternyata meledak dan langsung mengangkat popularitas band ini. Namun selepas album vol. I ini terjadi perubahan formasi personil, dimana 3 anggota memilih kembali ke bandnya semula band 4 Nada.
 
A. Riyanto keyboardist merangkap leader dan Mus Mulyadi vocalist kemudian mencari pengganti untuk melanjutkan kiprah musik band Favourite's group. Mereka merekrut [[Is Haryanto]] pada drum dan [[Harry Toos]] pada gitar, untuk posisi bass dirangkap oleh Mus Mulyadi. Dengan formasi II ini mereka kemudian berhasil menelurkan album volume II yang bersisi lagi-lagu diantaranya ''“Mimpi Sedih'', ''Aku Yang Kau Tinggalkan'', ''Cintaku Suci'', & ''Lagu Gembira”''. Album ini cukup direspon pasar meski tak seheboh pada album I.
Pada periode berikutnya terjadi perubahan formasi lagi (III) dengan penambahan pemain bass yakni [[Tommy W.S.]]. Dengan formasi ini Mus Mulyadi lebih fokus pada penyanyi utama dan merangkap sebagai gitar pengiring. Formasi ini melaju dengan berbagai album yang hampir seluruhnya meledak di pasaran masa itu. Band ini kemudian menjadi sangat populer dan menjadi salah satu legenda musik Indonesia hingga saat ini.
 
Di sela aktivitasnya Favourite's Group, Mus Mulyadi ditawarkan oleh produser untuk membuat solo album. Dalam album tersebut Mus Mulyadi dibuatkan sebuah lagu [[bahasa Jawa|berbahasa Jawa]] oleh [[Is Haryanto]] berjudul "[[Rek Ayo Rek]]". Lagu ini ternyata meledak di pasaran. Bahkan menjadi legenda dan salah satu icon abadi kota Surabaya. Setelah menyelesaikan album Favourite's Groupvol. 4 "''Aku Tak Berdosa''", Mus Mulyadi kemudian memilih mengundurkan diri dari Favourite's Group untuk berfokus pada karier penyanyi solo. Posisinya kemudian digantikan oleh [[Mamiek Slamet]] pada tahun 1978 setelah sebelumnya band ini sempat beraktivitas tanpa vocalist utama.
Baris 70 ⟶ 67:
 
=== Bermain Film Layar Lebar ===
Popularitas Mus Mulyadi sebagai penyanyi keroncong mendapat perhatian dari kalangan insan dunia perfilman nasional pada tahun 1970-an. Oleh sutradara [[FredNya' Young (sutradara)|FredAbbas YoungAkup]], ia diajak ikut membintangi film bertitel ''PutriLangkah-Langkah Solodi Persimpangan'' (19741965) diproduksi PT. [[Agasam Film]]. Dalam film ini ia bermain bersama dengan para aktor dan aktris kawakan masa itu seperti [[Mieske Bianca Handoko]], [[HarrisIsmed Sudarsono]], [[Ratmi B-29]], [[Rendra Karno]], [[SM. PonimanNoor]], [[ChitraMieke DewiWijaya]], [[Debby CynthiaIshaq DewiIskandar]], dll.
 
Selanjutnya pada tahun (1974) membintangi film berjudul ''Putri Solo'' (1974) diproduksi PT. [[Agasam Film]]. Di sini ia beradu akting dengan oleh [[Mieske Bianca Handoko]], [[Harris Sudarsono]], [[Ratmi B-29]], [[Rendra Karno]], [[S. Poniman]], [[Chitra Dewi]], [[Debby Cynthia Dewi]], dll.
 
Selanjutnya pada tahun (1974)Kemudian membintangi film berjudul ''Aku Mau Hidup '' di sutradarai oleh [[Rempo Urip]] diproduksi, PT. [[Agasam Film]]. Di sini ia beradu akting dengan oleh [[Emilia Contessa]] dan aktor [[Ferry Irawan]] (bukan Ferry Irawan bintang sinetron era 2000-an - red), serta [[Chitra Dewi]], [[Mansjur Sjah]], [[M. Panji Anom]], [[S. Poniman]], dsb.
 
=== Menyanyikan Lagu Dangdut ===
Baris 124 ⟶ 123:
* Penuh Hidupku
* Tuhanlah Perlindunganku
* PadamuPadaMu Bapa
* [[Keroncong Rohani Volume 5]]
* Natal Campursari
* Hatiku Percaya
 
== Filmografi ==
 
* ''Langkah-Langkah di Persimpangan'' (1965) di sutradarai oleh [[Nya' Abbas Akup]] bermain dengan [[Ismed M. Noor]], [[Mieke Wijaya]], [[Ishaq Iskandar]] dan diproduser Ismed M. Noor
* ''Putri Solo'' (1974) di sutradarai oleh [[Fred Young (sutradara)|Fred Young]] bermain dengan bintang film [[Mieske Bianca Handoko]], [[Harris Sudarsono]], [[Ratmi B-29]], [[Rendra Karno]], [[S. Poniman]], [[Chitra Dewi]], [[Debby Cynthia Dewi]] dengan [[direktur]] fotography [[Irwan Tahyar]], [[komposer]] [[Nasruri]], dan diproduksi, PT. [[Agasam Film]].
* ''Aku Mau Hidup ''(1974) di sutradarai oleh [[Rempo Urip]]. Di bintangi oleh [[Emilia Contessa]] dan [[Ferry Irawan]].
Baris 147 ⟶ 149:
[[Kategori:Penyanyi keroncong Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam ke Katolik]]