Aloysius Riyanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 36.90.159.11 (bicara) ke revisi terakhir oleh 158.140.171.92
Tag: Pengembalian
Alex Neman (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
| alias =
| birth_date = {{birth date|1943|11|23}}
| birth_place = [[Solo]],Kasunanan [[JawaSurakarta TengahHadiningrat]], [[Masa Pendudukan Jepang]]
| death_date = {{death date and age|1994|6|17|1943|11|23}}
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
Baris 41:
}}
 
'''Aloysius Riyanto''' ({{lahirmati|[[Surakarta]]|23|11|1943|[[Jakarta]]|17|6|1994}}) adalah seorang komposer dan penyanyi [[Indonesia]]. Dalam industri musik populer, ia lebih dikenal sebagai '''A. Riyanto'''. Ia banyak menciptakan lagu populer bagi grupnya [[Favourite Group]] maupun penyanyi-penyanyi lain, seperti [[Tetty Kadi]], [[Ernie Djohan]], [[Grace Simon]], [[Maharani Kahar]], [[Rafika Duri]], dan [[Dian Mayasari]].
 
== Biografi ==
Baris 108:
Pada tahun 1980-an, A. Riyanto pernah menciptakan dan menyusun lagu tema iklan mi instan bermerek [[Indomie]], mi instan terkenal dari [[Indofood Sukses Makmur|Indofood]], dengan judul '''[[Indomie|Indomie Seleraku]]''' dan masih populer dan ditampilkan di iklan [[Indomie]] di televisi hingga saat ini. Pada tahun [[2007]]-[[2009]], tiga belas tahun sesudah meninggalnya A. Riyanto, lirik lagu tersebut ciptaannya ditampilkan di bagian belakang kemasan [[Indomie]] Mi Goreng Spesial, Rasa Ayam Bawang, Rasa Ayam Spesial, Rasa Kari Ayam, Rasa Soto Mie, Rasa Empal Gentong, Rasa Mi Kocok Bandung, dan Rasa Soto Banjar Limau Kuit.<ref>http://www.nkri.news/en3/central-general-2639/A.-Riyanto_111933_nkri-news.html</ref>
 
Pada pertengahan 1990-an, lagu ciptaannya ini kemudian digubah oleh pakar branding terkenal Indonesia, [[Subiakto Priosoedarsono]] dengan musik oleh [[Elfa Secioria]] dari 1990an1990-an hingga 2000an2000-an dan SoundVillage sejak 2010an2010-an, menyesuaikan momennya baik saat bulan [[Ramadhan]], [[Idul Fitri]] maupun HUT Republik Indonesia.
 
Tahun 2009, atau tepat setelah 15 tahun A. Riyanto meninggal, lagu ini juga kerap dijadikan lagu kampanye bagi calon presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan calon wakil presiden [[Boediono]] dengan mengubah judulnya menjadi '''SBY Presidenku''', bahkan ada juga perubahan cukup banyak pada lirik lagunya. Berkat lagu tersebut, dalam pembahasannya di Debat Capres - Cawapres 2009, presiden petahana [[Jusuf Kalla]] menegaskan soal kontroversi mengenai sindiran lagu tersebut kepada calon presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]: "Impor jangan terlalu besar. Maaf ini Pak SBY, Indomie itu bisa menimbulkan inflasi sebab kalau makin banyak rakyat makan Indomie, makin banyak produksi dan makin banyak gunakan gandum. Gandum terlalu banyak, impor jadi tinggi", ujarnya.