Muhammad bin Isa at-Tirmidzi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) k konsistensi ejaan |
k Mengembalikan suntingan oleh 103.22.99.229 (bicara) ke revisi terakhir oleh 103.95.23.138 Tag: Pengembalian |
||
(36 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox orang}}
'''Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at-Tirmidzi''' (atau ringkasnya '''Imam Tirmidzi'''/'''At-Tirmidzi''', ejaan alternatif '''At-Turmudzi''') adalah seorang ahli [[hadits]]. Ia pernah belajar hadits dari [[Imam Bukhari]]. Ia menyusun kitab ''
== Biografi ==
=== Nama dan kelahirannya ===
'''Imam al-Hafizh Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dahhak as-Sulami at-Tirmidzi''', salah seorang ahli hadits kenamaan, dan
=== Perkembangan dan lawatannya ===
Baris 17 ⟶ 18:
Ia belajar dan meriwayatkan hadits dari ulama-ulama kenamaan. Di antaranya adalah [[Imam Bukhari]], kepadanya ia mempelajari hadits dan fiqh. Juga ia belajar kepada [[Imam Muslim]] dan [[Abu Dawud]]. Bahkan At-Tirmidzi belajar pula hadits dari sebagian guru mereka.
Guru lainnya ialah [[Qutaibah bin
=== Murid-muridnya ===
Hadits-hadits dan ilmu-ilmunya dipelajari dan diriwayatkan oleh banyak ulama. Di antaranya ialah Makhul ibnul-Fadl, Muhammad binMahmud ‘Anbar, Hammad bin Syakir,
=== Kekuatan Hafalannya ===
Baris 30 ⟶ 31:
Para ulama besar telah memuji dan menyanjungnya, dan mengakui akan kemuliaan dan keilmuannya. Al-Hafiz Abu Hatim Muhammad ibn Hibban, kritikus hadits, menggolangkan Tirmidzi ke dalam kelompok "Siqat" atau orang-orang yang dapat dipercayai dan kokoh hafalannya, dan berkata: "Tirmidzi adalah salah seorang ulama yang mengumpulkan hadits, menyusun kitab, menghafal hadits dan bermuzakarah (berdiskusi) dengan para ulama."
Abu Ya’la al-Khalili dalam kitabnya ‘Ulumul Hadits menerangkan; Muhammad bin ‘Isa at-Tirmidzi adalah seorang penghafal dan ahli hadits yang baik yang telah diakui oleh para ulama. Ia memiliki kitab Sunan dan kitab Al-Jarh wat-Ta’dil. Hadits-haditsnya diriwayatkan oleh Abu Mahbub dan banyak ulama lain. Ia terkenal sebagai seorang yang dapat dipercaya, seorang ulama dan imam yang menjadi ikutan dan yang berilmu luas. Kitabnya Al-Jami’us Sahih sebagai bukti atas keagungan derajatnya, keluasan hafalannya, banyak bacaannya dan pengetahuannya tentang hadits yang sangat mendalam.<ref>{{Cite journal|last=Su’aidi|first=Hasan|date=April 2010|title=Mengenal Kitab Sunan Al Tirmidzi ( Kitab Hadist Hasan)|url=http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/178|journal=Religia : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman|volume=13|issue=1|pages=129 - 131|doi=https://doi.org/10.28918/religia.v13i1.178}}</ref>
== Fiqh Tirmidzi dan Ijtihadnya ==
Imam Tirmidzi, di samping dikenal sebagai ahli dan penghafal hadits yang mengetahui kelemahan-kelemahan dan perawi-perawinya, ia juga dikenal sebagai ahli fiqh yang mewakili wawasan dan pandangan luas. Barang siapa mempelajari kitab Jami’nya ia akan mendapatkan ketinggian ilmu dan kedalaman penguasaannya terhadap berbagai mazhab fikih. Kajian-kajiannya mengenai persoalan fiqh mencerminkan dirinya sebagai ulama yang sangat berpengalaman dan mengerti betul duduk permasalahan yang sebenarnya.
Salah satu contoh ialah penjelasannya terhadap sebuah hadits mengenai penangguhan membayar piutang yang dilakukan si berutang yang sudah mampu, sebagai berikut:<br />
Baris 48 ⟶ 49:
== Karya-karyanya ==
Imam Tirmidzi banyak menulis kitab-kitab. Di antaranya:
# [[Jami at-Tirmidzi]], terkenal dengan sebutan Kitab Sunan
# [[Kitab Al-‘Ilal]]
# [[Kitab At-Tarikh]]
# [[Kitab Asy-Syama’il
# [[Kitab Az-Zuhd]]
# [[Kitab Al-Asma’ wal-Kuna]]
Di antara kitab-kitab tersebut yang paling besar dan terkenal serta beredar luas adalah Al-Jami’.<ref>{{Cite book|last=al-Asqalaniy|first=Imam Al Hafidz Al Hajjah Sihabbuddin Abi Fadhl Ahmad bin Ali bin Hajar|title=Tahzib al-Tahzib juz 4|location=Beirut|publisher=Dar al- Kitab al-Ilmiyah|pages=106|url-status=live}}</ref>
=== Sekilas tentang Al-Jami’ ===
Baris 69 ⟶ 70:
Diriwayatkan, bahwa ia pernah berkata: "Semua hadits yang terdapat dalam kitab ini adalah dapat diamalkan." Oleh karena itu, sebagian besar ahli ilmu menggunakannya (sebagai pegangan), kecuali dua buah hadits, yaitu:
# "Sesungguhnya Rasulullah SAW menjamak salat Zuhur dengan Asar, dan Maghrib dengan Isya, tanpa adanya sebab "takut" dan "dalam perjalanan."
# "Jika ia peminum khamar, minum lagi pada yang keempat kalinya, maka bunuhlah dia."
Hadits ini adalah mansukh dan ijma ulama menunjukan demikian. Sedangkan mengenai salat jamak dalam hadits di atas, para ulama berbeda pendapat atau tidak sepakat untuk meninggalkannya. Sebagian besar ulama berpendapat boleh (jawaz) hukumnya melakukan salat jamak di rumah selama tidak dijadikan kebiasaan. Pendapat ini adalah pendapat [[Ibnu Sirin]] dan Asyab serta sebagian besar ahli fiqh dan ahli hadits juga [[Ibnu Munzir
Hadits-hadits [[dha’if]] dan munkar yang terdapat dalam kitab ini, pada umumnya hanya menyangkut fada’il al-a’mal (anjuran melakukan perbuatan-perbuatan kebajikan). Hal itu dapat dimengerti karena persyaratan-persyaratan bagi (meriwayatkan dan mengamalkan) hadits semacam ini lebih longgar dibandingkan dengan persyaratan bagi hadits-hadits tentang halal dan haram.
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Navbox Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i}}
[[Kategori:Imam Sunni|Tirmidzi]]▼
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Ulama Syafi'i Abad ke-3 H|Muhammad bin Isa at-Tirmidzi]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Sunni]]
|