Nagrak, Gunung Putri, Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
nagrak gunung putri bogor
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(36 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tempat lain|Nagrak}}
{{desa
|peta =
Baris 5 ⟶ 6:
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Bogor
|kecamatan =Gunung Putri
|kode pos =16967<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=103967&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=32&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3201&z_id_kec=%3D&x_id_kec=320102&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Gunung Putri]</ref>
|kode pos =16967
|nama pemimpin =M. Adi Sukirno (4 Januari 2013-sekarang)
|luas =-... km²
|penduduk =-... jiwa
|kepadatan =-... jiwa/km²
}}
|hari jadi = 3 januari 1975}}
'''Nagrak''' adalah sebuah [[desa]] di kecamatan [[Gunung Putri, Bogor|Kecamatan Gunung Putri]] (eks-Kesultanan Gunung Putri), [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
== Referensi ==
Desa Nagrak merupakan gabungan dari Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak. Dasar hukum pendirian Desa Nagrak adalah: PPRI nomor 45/[[1974]].
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
Desa ini dikenal sebagai tempat kediaman [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]], yakni di Kompleks Perumahan Puri Cikeas. <ref>{{cite web | coauthors = | title = SBY Sekeluarga Gunakan Hak Pilihnya | publisher = Sekretariat Negara Republik Indonesia | date = 2007-03-12 | url = http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=174&Itemid=55 | accessdate = 2011-07-08 }}</ref>
{{RefDagri|2022}}
 
{{Gunung Putri, Bogor}}
Pada [[desa]] ini kini telah dibangun [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]] pada tahun [[2012]] dengan melalui 4 kampung, yakni: Kampung Bakang Sari, Kampung Pilang Sari, Kampung Serba Jadi dan Kampung Nagrak. <ref>Saat ini telah dibangun sebuah [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]], Jalan tol ini melalui 4 kampung di [[desa]] ini.</ref>
 
{{Authority control}}
== Tokoh yang bersembunyi di [[hutan]] ==
[[Berkas:SoerjadiGubernur.jpg|thumb|Disini juga terdapat tempat bersembunyinya [[Surjadi Soedirja]] di [[hutan]] pada tanggal [[23 Juli]] [[2003]] sekitar pukul 23.00 [[WIB]], tepatnya dekat [[sungai]] di '''Desa Nagrak''' yang berbatasan dengan Kecamatan [[Cileungsi, Bogor]]. [[Surjadi Soedirja]] setelah bersembunyi diambil dan dicari oleh warga sekitar '''Desa Nagrak''' dan Kecamatan [[Cileungsi, Bogor]], pada tanggal [[27 Juli]] [[2003]] sekitar pukul 19.00 [[WIB]]. <ref>"[http://news.liputan6.com Bekas Gubernur DKI Jakarta yang ditemukan bersembunyi di Hutan diambil warga]", [[Liputan6.com]], 2003-07-27, diupdate 2003-07-28</ref>]]
Tokoh yang bersembunyi di [[hutan]] di '''Desa Nagrak''', Diantaranya, adalah:
[[Berkas:Ali Sadikin (1975).jpg|thumb|[[Ali Sadikin]] pernah bersembunyi di [[hutan]] di perbatasan antara '''Desa Nagrak''' dan Desa [[Wanaherang, Gunung Putri, Bogor]] pada tanggal [[5 Mei]] [[1996]].]]
* [[Ali Sadikin]] ([[5 Mei]] [[1996]])
* [[Surjadi Soedirja]] ([[23 Juli]] [[2003]])
* [[Darius Sinathrya]] ([[4 Maret]] [[2011]]) <ref>"[http://news.detik.com Darius Sinathrya bersembunyi di hutan Nagrak]", [[DetikCom]], 2011-03-04, diupdate 2011-03-05</ref> <ref>"[http://news.okezone.com Darius Sinathrya ditemukan sembunyi di hutan Wanaherang]", [[Okezone.com]], 2011-03-04, diupdate 2011-03-05</ref> <ref>[http://bogorkab.go.id Situs Web Pemerintah Kabupaten Bogor]</ref> <ref>"[http://metro.vivanews.com Darius Sinathrya setelah bersembunyi dan diangkat warga sekitar]", [[VIVA.co.id]], 2011-03-06, diupdate 2011-03-07</ref> <ref>"[http://metro.vivanews.com Warga sekitar sudah mencari Darius Sinathrya yang telah bersembunyi]", [[VIVA.co.id]], 2014-03-06, diupdate 2014-03-07</ref>
* [[Komeng]] ([[12 Juli]] [[2009]]) <ref>"[http://metro.vivanews.com Komeng diangkat warga sekitar setelah bersembunyi]", [[VIVA.co.id]], 2009-07-14, diupdate 2009-07-17</ref> <ref>[http://bogorkab.go.id Situs Web Pemerintah Kabupaten Bogor]</ref>
 
== Sejarah ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Riviergezicht te Bandjermasin Zuidoost-Borneo TMnr 10007706.jpg|thumb|Sebuah [[sungai]] di wilayah '''Desa Nagrak''' pada tahun [[1930-an]], masih dipadati [[rakit]] dan [[angkutan sungai]] tak bermotor. Pada akhir tahun [[1985]], [[rakit]] dan [[angkutan sungai]] tak bermotor sudah tak beroperasi lagi akibat sungai telah tercemar dan banjir. Namun ini [[sungai]] di wilayah '''Desa Nagrak''' dipadati [[rakit]] dan angkutan sungai lainnya berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 5/[[2001]] tanggal 25-03-2001 tentang penetapan [[angkutan sungai]] dan danau dalam wilayah Kabupaten Bogor serta sudah dioperasikan kembali pada tanggal [[6 Agustus]] [[2001]] sekitar pukul 06.00 WIB setelah 16 tahun tak beroperasi dan diresmikan pada tanggal [[10 Agustus]] [[2001]] sekitar pukul 06.00 WIB oleh Bupati Bogor yang saat itu, [[Agus Utara Effendi]]. Angkutan sungai bermotor/tak bermotor ini beroperasi dari jam 06.10-20.30 WIB yang melayani para pekerja kantoran dan pelajar [[sekolah]] di wilayah [[Kabupaten Bogor]]. Setiap hari buruh tanggal [[1 Mei]], [[rakit]] dan [[angkutan sungai]] ini penuh dengan pengunjuk rasa para buruh dengan [[sepeda motor]] dan [[angkutan umum]] dari '''Desa Nagrak'''.]]
[[File:Locator kabupaten bogor.png|thumb|Letak '''Desa Nagrak''' di wilayah [[Kabupaten Bogor]] dalam peta locator dari wikipedia]]
 
{{Kelurahan-stub}}
'''Desa Nagrak''' waktu itu masih termasuk ke dalam wilayah kesultanan islam bernama ''Kesultanan Gunung Putri'' (tahun [[1509]]-[[1530]]) yang beribukota di Desa Jatisamin (sejak tahun [[1974]] digabung ke Desa Ciangsana). Waktu masih Raja Adim Arya Sengkar.
 
'''Desa Nagrak''' waktu itu masih termasuk ke dalam wilayah Kawedanaan Cibinong yang sekarang meliputi sebagian Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Gunung Putri ([[Kabupaten Bogor]]), Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Sukmajaya ([[Kota Depok]]), sebagian Kecamatan Jatisampurna ([[Kota Bekasi]]), sebagian Kecamatan Cipayung dan sebagian Kecamatan Ciracas ([[Kota Administrasi Jakarta Timur]]).
 
'''Desa Nagrak''' sampai dengan tahun [[1974]] masih termasuk dalam wilayah Kecamatan Cibinong waktu itu masih meliputi: Desa Nagrak, Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak. Namun sejak PPRI no. 45/[[1974]] diberlakukan, maka Desa Nagrak, Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak itu disatukan menjadi Desa Nagrak dan setelah ditata, termasuk Kecamatan Gunung Putri.
 
'''Desa Nagrak''' merupakan penggabungan dari Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak <ref>'''Desa Nagrak''' ini merupakan [[desa]] gabungan dari eks-[[Desa Sukapayak]] dan eks-[[Desa Nurul Fikri]] sekitar tahun [[1974]] berdasarkan SK [[Menteri Dalam Negeri Indonesia]] nomor: 151/[[1975]] dan Peraturan Pemerintah RI nomor: 45/[[1974]].</ref> yang dibentuk menurut dasar hukum:
* Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor no. 128/[[1975]] tentang hak pemisahan desa-desa dari wilayah Kabupaten Dati II Bogor untuk dimasukkan ke wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]
* Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor no. 147/[[1975]] tentang hak pemisahan desa-desa dari wilayah Kabupaten Dati II Bogor untuk dimasukkan ke wilayah Kecamatan Pondokgede Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi
* PPRI no. 45/[[1974]] tentang perubahan batas wilayah DKI Jakarta <ref>Peraturan Pemerintah RI nomor 45 tahun [[1974]]</ref>
* SK Mendagri no. 151/[[1975]] tentang perubahan Batas wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan <ref>Surat Keputusan [[Menteri Dalam Negeri Indonesia]] nomor 151 tahun [[1975]]</ref>.
 
== Kampung ==
Berdasarkan PP no. 45/[[1974]], maka eks-[[Desa Nurul Fikri]] dan eks-[[Desa Sukapayak]] disatukan menjadi '''Desa Nagrak''' serta sebelumnya terdiri dari 4 kampung dan berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 2/[[2006]] <ref>Peraturan Daerah [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]]</ref> wilayah ini dimekarkan dari semula terdiri 4 kampung menjadi 26 kampung, dan saat ini terdiri dari 26 kampung, termasuk eks-Desa Nurul Fikri dan eks-Desa Sukapayak.
 
=== Perluasan wilayah desa ===
Desa Nagrak kini sejak Perda Kabupaten Bogor no. 2/[[2006]], wilayah ini dimekarkan menjadi 26 kampung, dengan memasukkan dari sebagian:
# Desa Wanaherang, yang meliputi:
#* Kampung Bebek I
#* Kampung Bebek II
#* Kampung Terong Utara
#* Kampung Bejeng Utara
#* Kampung Bejeng Selatan
#* Kampung Kerokan
#* Kampung Bibis
#* Kampung Kebibitan I
#* Kampung Kebibitan II
#* Kampung Kebibitan III
#* Kampung Cipang Utara
#* Kampung Cipang Selatan
# Desa Cikeas Udik, yang meliputi:
#* Kampung Cikeas Ulu
#* Kampung Ketabang
#* Kampung Ketapang Atas
#* Kampung Ketapang Bawah
# Desa Ciangsana, yang meliputi: Kampung Isam I
Serta mengurangi wilayah sebagian Desa Nagrak untuk dimasukkan ke:
# Desa Wanaherang, yang meliputi:
#* Kampung Kramat I
#* Kampung Kramat II
#* Kampung Benteng
#* Kampung Sukarame Atas
#* Kampung Sukarame Bawah
# Desa Cikeas Udik, yang meliputi: Kampung Pondok Dukuh
Akhirnya (sejak tahun [[2006]], berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 2/[[2006]] tentang pembentukan, penataan, perubahan nama dan pemindahan ibukota [[kampung]] dalam wilayah [[Kabupaten Bogor]], wilayah '''Desa Nagrak''' terdiri dari 20 kampung.
 
=== Perubahan nama [[kampung]] ===
Berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 2/[[2006]], maka kampung di '''Desa Nagrak''':
# Nama Kampung Sukapayak berubah nama menjadi Kampung Bakang Sari
# Nama Kampung Nurul Fikri berubah nama menjadi Kampung Serba Jadi
# Nama Kampung Bawah Jembatan berubah nama menjadi Kampung Pilang Sari
 
== Pembagian blok dalam [[kampung]] ==
''Lihat: [[Pembagian blok di Desa Nagrak]]''
[[File:Locator kabupaten bogor.png|thumb|Pembagian blok di wilayah '''Desa Nagrak''', Kecamatan Gunung Putri, [[Kabupaten Bogor]], menurut Perda [[Kabupaten Bogor]] nomor 13/[[2001]]. ''(Sumber: Data BPS [[Kabupaten Bogor]] tahun [[2001]])'']]
 
Maka '''Desa Nagrak''' terbagi atas 20 kampung, 280 blok, 560 RW dan 16.800 RT dengan luasnya 155,29 [[hektar]] dan jumlah penduduk 5.000 jiwa/1.000 KK. Pembagian blok dalam [[kampung]] itu berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun [[1999]] tentang Pemerintahan di daerah, dan berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 13/[[2001]], tentang pemerintahan blok.
 
== Tempat tinggal tokoh di Desa Nagrak ==
* Ali Widodo (lahir di Desa Wiyung (sekarang menjadi [[kecamatan]]), [[Surabaya]], [[15 Juni]] [[1927]] - meninggal di '''Desa Nagrak''', [[Kabupaten Bogor]], [[6 Oktober]] [[2014]], usia 87)
* Haji Isyono Dubeth
* Muhammad Yadi Usman (lahir di [[Panguragan, Cirebon]], [[18 Agustus]] [[1945]] - meninggal di '''Desa Nagrak''', [[Kabupaten Bogor]], [[24 Januari]] [[2015]], usia 69), agama: Islam, pendidikan: PG Muhammadiyah VI Desa Panguragan (lulus [[1950]]), TK Muhammadiyah I Desa Panguragan (lulus [[1952]]), SDN 019 Desa Panguragan Lor (lulus [[1958]]), MTs Muhammadiyah II Desa Panguragan Lor (lulus [[1961]]), MA Muhammadiyah II Desa Panguragan Lor (lulus [[1964]]), Universitas Swadaya Gunung Jati jurusan Agama (lulus [[1969]]), Universitas Indonesia jurusan Agama (lulus [[2007]]), tinggal di: [[Panguragan, Cirebon]] ([[1945]]-[[1979]]), Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas ([[1979]]-[[2001]]) dan '''Desa Nagrak''' ([[2001]]-[[2015]]), pekerjaan: kepala Desa Panguragan Lor ([[1974]]-[[1979]]), anggota DPRD Kabupaten Daerah Tk. II Cirebon ([[1973]]-[[1976]]), anggota DPRD DKI Jakarta ([[1980]]-[[1985]]), guru madrasah MTs Muhammadiyah VIII Desa Panguragan Lor ([[1973]]-[[1978]]), guru madrasah MAN 9 Ciracas ([[1980]]-[[1986]]), guru madrasah MI Muhammadiyah 04 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Ciracas ([[1986]]-[[1991]]), Camat Ciracas ([[1996]]-[[2001]]) dan Camat Klapanunggal ([[2002]]-[[2007]])
* Sunardono
* Isyono Bambang Surbekti (lahir di Desa Bambu Apus, [[1 Juni]] [[1963]], usia 52), tinggal di Desa Bambu Apus ([[1963]]-[[1979]], pindah ke '''Desa Nagrak''' pada tanggal [[22 Desember]] [[1979]]) dan di '''Desa Nagrak''' ([[1979]]-sekarang), agama: Islam, pendidikan: PG Al-Barokah IV Desa Bambu Apus (lulus [[1968]], berdasarkan PP no. 45/[[1974]] berubah menjadi PG Al-Barokah 10 Desa Bambu Apus), TK Al-Barokah I Desa Bambu Apus Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor (lulus [[1970]], berdasarkan PP no. 45/[[1974]] berubah menjadi TK Al-Barokah 05 Desa Bambu Apus), SDN 011 Desa Bambu Apus (berdasarkan PP no. 45/[[1974]] berubah menjadi SDN Desa Bambu Apus 11 Pagi, lulus [[1976]]), MTs Muhammadiyah I Desa Bambu Apus Kecamatan Pasar Rebo Kotamadya Jakarta Timur (lulus [[1979]], berdasarkan PP no. 25/[[1978]], berubah nama menjadi MTs Muhammadiyah 04 Kelurahan Bambu Apus Pasar Rebo), MA Muhammadiyah VI '''Desa Nagrak''' (lulus [[1982]]), Universitas Pakuan jurusan Agama (lulus [[1988]]), Universitas Indonesia jurusan Agama (lulus [[2006]]), pekerjaan: Kepala dusun Nurulfikri ([[1984]]-[[1989]]), Guru madrasah MTs Muhammadiyah 03 Kampung Nurul Fikri, '''Desa Nagrak''' ([[1990]]-[[1996]]) dan Kementerian Agama Bidang keagamaan ([[2001]]-sekarang).
* [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
 
== Jarak tempuh, luas dan batas wilayah Desa ==
 
=== Jarak tempuh ===
Jarak dari '''Desa Nagrak''' ke:
* Cibubur 7 [[kilometer]]
* Jatiasih 9,5 [[kilometer]]
* Jatisampurna 10 [[kilometer]]
* Terminal Kampung Rambutan 10 [[kilometer]]
* Terminal Lebak Bulus 26 [[Kilometer]]
* Pasar Rebo 12 [[Kilometer]]
* Pusat Pemerintahan [[Kabupaten Bogor]] 15 [[kilometer]]
* Pusat Pemerintahan Provinsi [[Jawa Barat]] 180 [[kilometer]]
* Pusat Pemerintahan Negara Indonesia (Jakarta) 30 [[kilometer]]
 
=== Luas dan batas wilayah Desa ===
Luas wilayah '''Desa Nagrak''' : 155,29 [[hektar]]
 
Batas wilayah '''Desa Nagrak''' :
* Utara : Desa Ciangsana dan Desa Limusnunggal
* Selatan : Desa Cikeas Udik dan Desa Wanaherang
* Barat : Kota Bekasi
* Timur : Kecamatan Cileungsi
 
== Alamat kantor [[kepala desa]], hari jadi dan motto desa ==
Alamat kantor desa ini semula beralamatkan di [[Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi]] [[kilometer]] 33, Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. maka sejak tanggal [[12 Mei]] [[2006]], kantor ini dipindahkan ke Gang Haji Usman nomor 5A, Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Bogor. Kantor desa Nagrak yang baru ini diresmikan tanggal [[13 Mei]] [[2006]] jam 06.30 WIB oleh Bupati Bogor yang saat itu, [[Agus Utara Effendi]].
 
=== Alamat kantor [[kepala desa]] ===
'''Alamat kantor desa Nagrak''':
 
Gang Haji Usman nomor 5A, Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak, Gunung Putri, Bogor 16967, Jawa Barat, Indonesia ([[2006]]-sekarang)
 
'''nomor telepon''': 021-778219290 ([[2008]]-sekarang)
 
'''nomor fax''': 021-77438290 ([[2008]]-sekarang)
 
'''nomor HP''': 08182849400 ([[2008]]-sekarang)
 
'''e-mail''':
* desa-nagrak@ymail.com ([[2006]]-[[2010]])
* desa-nagrak@gmail.com ([[2010]]-sekarang)
'''situs web''':
* desanagrak.gunung-putri.multiply.com ([[2006]]-[[2012]])
* desanagrak.gunung-putri.blogspot.com ([[2012]]-sekarang)
'''[[twitter]]''': desa_nagrak ([[2008]]-sekarang)
 
'''[[facebook]]''': desanagrak ([[2007]]-sekarang)
 
'''[[instagram]]''':
* desa_nagrak ([[2012]]-[[2013]])
* desanagrak ([[2013]]-sekarang)
 
=== Hari jadi desa Nagrak ===
Hari jadi Desa Nagrak diperingati pada tanggal [[3 Januari]]. Hari ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Desa Nagrak nomor: 2/[[2004]] tanggal [[13 Februari]] [[2004]], tentang penetapan Hari jadi dan motto Desa Nagrak. Maka pada tanggal [[3 Januari]] [[1975]] ditetapkan sebagai hari lahir Desa Nagrak dan kini (pada tahun [[2015]]), desa ini telah berusia 40 tahun.
 
=== Motto desa Nagrak ===
* "''Desa terbagus di Kabupaten Bogor''" ([[4 Januari]] [[1975]]-[[3 Januari]] [[1976]])
* "''Desa nomor 1 di Gunungputri''" ([[4 Januari]] [[1976]]-[[3 Januari]] [[1997]])
* "''Desa terindah di [[Kabupaten Bogor]]''" ([[4 Januari]] [[1997]]-[[3 Januari]] [[2000]], [[15 Agustus]] [[2000]]-[[3 Januari]] [[2005]])
* "''Desa yang Baik dan Nyaman dihuni keluarga''" ([[3 Januari]]-[[14 Agustus]] [[2000]])
* "''Desa yang akan layak anak''" ([[4 Januari]] [[2005]]-[[3 Januari]] [[2006]])
* "''Baik, Tentram dan Bagus''" ([[4 Januari]]-[[12 Mei]] [[2006]])
* "''Tentram, Beragama dan Bersyukur''" ([[13 Mei]] [[2006]]-[[3 Januari]] [[2007]])
* "''Cerdas, Adil, Tentram, Bagus dan Baik''" ([[4 Januari]] [[2007]]-[[3 Januari]] [[2009]])
* "''Tentram, Beragama dan Baik''" ([[4 Januari]] [[2009]]-sekarang)
 
== Kepala desa ==
Kepala '''desa Nagrak''' saat ini adalah Muhammad Adi Sukirno <ref>[http://bogorkab.go.id Situs web Pemerintah Kabupaten Bogor]</ref>, yang menjabat sejak tanggal [[4 Januari]] [[2013]] sampai dengan sekarang setelah Pemilihan [[kepala desa]] pada tanggal [[17 Desember]] [[2012]]. Pelantikan ini terjadi bertepatan dengan HUT Desa Nagrak yang ke-38.
 
''Lihat saja: [[Daftar kepala desa Nagrak]]''
 
== Sarana/prasarana ==
* Pendidikan
** 10 SDN, 4 SD Swasta
** 5 SMPN, 2 SMP Swasta
** 2 SMAN, 2 SMA Swasta
** 6 MTs
** 10 MA
** 1 PTS
* Rekreasi
** Pemancingan ikan Nagrak 44
** Pemancingan ikan Nurulfikri 16
** Pemancingan ikan Nagrak 45
** Pemancingan ikan Sukapayak 68
** Pemancingan ikan Cikeas Udik
** Pemancingan ikan Cikeas Ulu
** Perkemahan camping
* Olahraga
** 10 lapangan basket
** 3 lapangan kebugaran
** 11 lapangan bola
** 5 futsal
* Perumahan
** Puri Cikeas
** Puri Nagrak Asri
** Puri Nagrak Mas
** Puri Sukapayak Indah
* Ibadah
** 20 [[masjid]]
** 10 gereja
** 5 wihara
** 2 pura
* Perdagangan
** Giant Nagrak
** Lawson Supermarket
** Pasar tradisional Nagrak
** Pasar hewan Cikeas Ulu
** Pasar tradisional Sukapayak
* Rumah makan
** Warung Bakso Kyoto
** Warung Bakso Wonogiri Nagrak 44
** Warung Pempek Palembang Nagrak 58
** Warung Pempek Palembang 28 Ilir
** RM. Sunda Paluju
* Komunikasi
** Radio<ref name=":1">Telah diusulkan berdasarkan Peraturan [[Menteri Komunikasi dan Informatika]] nomor 30 tahun [[2013]]</ref>
*** Radio Naya FM
*** Radio Delta FM
** Televisi
*** [[RCTI]]
*** [[SCTV]]
*** [[antv]]
*** [[Indosiar]]
*** [[MNCTV]]
*** [[Trans TV]]
*** [[Trans 7]]
*** [[Metro TV]]
*** [[tvOne]]
*** [[Televisi Republik Indonesia]] (TVRI)
*** [[Global TV]]
*** Depok TV
*** Cileungsi TV <ref name=":0">Masih dalam rencana peluncuran, rencana telah diusulkan berdasarkan Permenkominfo nomor: 30/[[2013]].</ref> - ''under construction'' ([[2018]]) akan digabung ke [[City TV Network]], rencana gabung ke RTV dan menjadi "RTV Cileungsi" ([[2030]]), yang meliputi 4 kabupaten dan 2 kota di [[Jawa Barat]], yakni: [[Kabupaten Bekasi]] <ref name=":1" />, [[Kabupaten Bogor]] <ref name=":1" />, [[Kabupaten Cianjur]] <ref name=":1" />, [[Kabupaten Karawang]] <ref name=":1" />, [[Kota Depok]] <ref name=":1" /> dan [[Kota Bekasi]] <ref>Telah diusulkan berdasarkan Peraturan [[Menteri Komunikasi dan Informatika]] nomor 3 tahun [[2014]]</ref> <ref name=":0" /> <ref>Diwacanakan pada tahun [[2030]], Cileungsi TV akan gabung ke [[RTV (Indonesia)]].</ref>
* Transportasi
** Prasarana
*** [[Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi]]
*** [[Stasiun Nagreg]] - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur kereta api Citayam-Cileungsi - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur kereta api Cibubur-[[kawasan industri]] Bukaka/Bandara internasional Cileungsi/Terminal bus baru Cileungsi - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur kereta api Jatinegara-Cileungsi-Jonggol - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur kereta api Citayam-Jonggol - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur [[kereta api barang]] Cileungsi-Bukaka - ''under construction'' ([[2018]])
*** [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]] - ''under construction'' ([[2012]])
** Sarana
*** Angkutan kota [[Kabupaten Bogor]]: 49, 38, 91
*** KOASI [[Kota Bekasi]]: K44, K02B
*** [[Mayasari Bakti]]: AC137, AC42A, AC42B
*** [[MetroMini]]: x1, x2
*** APTB: Cileungsi-Blok M
*** AKAP: Bejeu, Haryanto <ref>[http://www.bismania.com/home/showthread.php?t=1157&page=21 pool haryanto - Page 21]</ref>, Shantika, Muji Jaya, Raya, Zentrum
*** [[KRL Jabotabek]]: ''under construction'' ([[2018]])
*** [[Taksi]]: Blue Bird, Express
*** Transportasi umum lain: [[ojek]], [[becak]], [[rakit]], odong-odong
 
== Perkeretaapian di Nagrak ==
[[Berkas:Stasiun Benowo 1101.JPG|thumb|Pada tanggal [[8 Juli]] [[2013]], [[Stasiun Nagreg]] ini dibangun di '''Desa Nagrak''' dan akan diresmikan pada awal [[2018]] oleh Presiden RI, [[Joko Widodo]]. corak bangunan [[stasiun kereta api]] yang dibangun di '''Desa Nagrak''' tahun ini seperti [[Stasiun Benowo]] di [[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Nantinya saat diresmikan oleh Presiden RI, [[Joko Widodo]], pada awal tahun [[2018]], stasiun di '''Desa Nagrak''' ini pemberhentiannya kecuali [[KA Commuter Jabodetabek]] rute [[Stasiun Jatinegara]]-Jonggol ([[Kabupaten Bogor]]) dengan jumlah [[penumpang]] [[kereta api]] harian adalah 492.800 orang.]]
 
Dulu di depan Stasiun kereta api Cileungsi terdapat jalur [[kereta api barang]] ke [[kawasan industri]] Bukaka, pada tahun [[1960-an]] sampai akibat banjir besar pada akhir [[1995]], jalur ini melayani [[kereta api barang|kereta api barang.]] [[kereta api barang]] yang ke [[kawasan industri]] Bukaka itu mengangkut baja, keramik, genteng, kapur dan semen di era [[Soeharto]]. di era [[Soeharto]], [[kereta api barang]] yang bermuatan:
# [[baja]], untuk diangkut ke [[Stasiun Kalimas]] dan [[Stasiun Jakarta Gudang]]
# [[keramik]], untuk diangkut ke [[Stasiun Kalimas]]
# [[genteng]], untuk diangkut ke [[Stasiun Kalimas]] dan [[Stasiun Banyuwangi Lama]]
# [[kapur]], untuk diangkut ke [[Stasiun Tanjung Priok]], [[Stasiun Jakarta Gudang]] dan [[Stasiun Kalimas]]
# [[semen]], untuk diangkut ke stasiun-stasiun di [[Pulau Jawa]]
Jalur ini ditutup akibat banjir besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]] mengakibatkan jembatan [[kereta api]] di wilayah daerah '''Desa Nagrak''' itu ambruk akibat banjir besar dan turun hujan deras <ref>Akibat [[banjir]] besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]] mengakibatkan jembatan [[kereta api]] di wilayah daerah '''Desa Nagrak''' itu ambruk dan jalur [[kereta api]] ke arah [[kawasan industri]] Bukaka tersebut mati dan tak layak terpakai lagi.</ref>. Banjir besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]] mengakibatkan jalur kereta api terputus, pelayanan jalur kereta api barang terganggu dan perusahaan ini menderita kerugian sebesar Rp178,5 juta <ref>Akibat [[banjir]] besar sekitar awal tahun [[1996]], jalur [[kereta api]] itu terputus dan sudah dinonaktifkan serta perusahaan itu menderita kerugian sebesar Rp178.500.000,00.</ref>. Sekarang jalur [[kereta api barang]] itu sudah tidak diaktifkan lagi.
 
Maka jalur [[kereta api]] penumpang, dari Stasiun Cileungsi ke Bandara internasional Cileungsi dan Terminal bus baru Cileungsi dan masih dalam tahap perencanaan serta [[kereta api barang]] ke [[kawasan industri]] Bukaka masih dalam tahap perencanaan. Perencanaan itu telah diusulkan pertama kali oleh Presiden RI, [[Soeharto]] pada pertengahan tahun [[1990-an]], diusulkan kedua kali oleh Presiden RI, [[Abdulrahman Wahid]] pada tanggal [[5 April]] [[2000]], diusulkan ketiga kali oleh Presiden RI, [[Megawati Soekarnoputri]] pada tanggal [[20 April]] [[2004]], diusulkan keempat kali pada tanggal [[8 April]] [[2008]] dan diusulkan kelima kali pada tanggal [[10 Februari]] [[2011]] oleh Presiden RI, [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Jalur [[kereta api penumpang]] ke bandara dan [[terminal bus]] baru, serta [[kereta api barang]] ke [[kawasan industri]] Bukaka ini mulai dibangun mulai tanggal [[8 Juli]] [[2013]].
 
Sedangkan, jalur [[kereta komuter]] Jabodetabek dan [[kereta api Argo Parahyangan]] mulai melewati rute jalur baru [[Stasiun Jatinegara]]-'''Desa Nagrak'''-Cileungsi-Jonggol-[[Kabupaten Cianjur]] pada tahun [[2018]] nanti saat diresmikannya oleh Presiden RI, [[Joko Widodo]] besertaan dengan jalur [[kereta api penumpang]] ke bandara dan [[terminal bus]] baru, [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]] dan jalur [[kereta api barang]] ke [[kawasan industri]] Bukaka.
 
== Televisi di Desa Nagrak ==
 
=== Pemancar TV di Desa ===
Pemancar [[televisi]] pertama kali dipasang di '''Desa Nagrak''' sejak [[desa]] ini mulai mengaliri listrik dari [[PLN]] pada tanggal [[7 Februari]] [[2001]] jam 11.00 WIB. Pemancar [[televisi]] di '''Desa Nagrak''', antara lain seperti: pemancar [[televisi]] TVRI, [[RCTI]], [[SCTV]], [[MNCTV]], [[antv]], [[Indosiar]], [[Metro TV]], [[Trans TV]], [[Trans7]], [[tvOne]] dan [[Global TV]].
 
Pemancar [[televisi]] di Desa Nagrak untuk pemancaran televisi desa di '''Desa Nagrak''' maksimal tingginya 300 kV (khusus [[TVRI]]) dan 150 kV (khusus stasiun [[televisi]] swasta). Tinggi pemancar [[televisi]] di '''Desa Nagrak''' berdasarkan:
* Peraturan Menteri Komunikasi & Informasi nomor: 50/[[2006]] tanggal [[25 Agustus]] [[2006]] tentang tinggi pemancar stasiun televisi di [[pedesaan]] <ref>Peraturan Menteri Komunikasi & Informatika nomor 50 tahun [[2006]]</ref>
* Surat Keputusan Menteri Penerangan nomor: 805/MENPEN/VII/[[1987]] tanggal [[1 Juli]] [[1987]] tentang tinggi pemancar stasiun televisi di [[pedesaan]] <ref>Surat Keputusan Menteri Penerangan nomor: 805/MENPEN/VII/[[1987]]</ref>
* Surat Keputusan Gubernur Kepala [[Daerah tingkat I]] Jawa Barat nomor: 125/[[1988]] tanggal [[2 Januari]] [[1988]] tentang tinggi pemancar stasiun televisi di [[pedesaan]] <ref>Surat Keputusan Gubernur Kepala [[Daerah tingkat I]] Jawa Barat nomor 125 tahun [[1988]]</ref>
* Surat Keputusan Gubernur Kepala [[Daerah tingkat I]] Jawa Barat nomor: 802/[[1987]] tanggal [[1 Juli]] [[1987]] tentang tinggi pemancar [[televisi]] di [[pedesaan]] <ref>Surat Keputusan Gubernur Kepala [[Daerah tingkat I]] Jawa Barat nomor 802 tahun [[1987]]</ref>
* Surat Keputusan Bupati Kepala [[Daerah tingkat II]] Bogor nomor: 769/[[1987]] tanggal [[25 Juni]] [[1987]] tentang tinggi pemancar [[televisi]] di [[pedesaan]] <ref>Surat Keputusan Bupati Kepala [[Daerah tingkat II]] Bogor nomor 769 tahun [[1987]]</ref>
Nantinya, pemancar [[televisi]] Depok TV dan Cileungsi TV (nanti bergabung ke [[RTV (Indonesia)]]) dan telah dibangun pada tahun [[2014]] dengan tinggi masing-masing 150 kV serta anggaran pembangunan
 
=== Sarana menonton TV ===
Sarana menonton TV di '''Desa Nagrak''', Kecamatan Gunung Putri, [[Kabupaten Bogor]] adalah menyiapkan [[televisi]] yang ditonton warga '''Desa Nagrak''' seperti TVRI, [[RCTI]], [[SCTV]], [[MNCTV]], [[antv]], [[Indosiar]], [[Metro TV]], [[Trans TV]], [[Trans7]], [[tvOne]] dan [[Global TV]]. bahkan acara televisi yang ditonton warga '''Desa Nagrak''' seperti berita, olahraga, kartun, gosip/infotainment, [[kuis]], dll. Sarana menonton [[televisi]] di Desa Nagrak telah pertama kali ditonton warga berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 10/[[2001]] <ref>Peraturan Daerah [[Kabupaten Bogor]] nomor 10 tahun [[2001]]</ref>, tentang sarana warga menonton [[televisi]] di pedesaan.
 
Sarana menonton TV di '''Desa Nagrak''' yang diwacanakan seperti Depok TV dan Cileungsi TV (nanti gabung ke [[RTV (Indonesia)]]), nantinya diwacanakan pada tahun [[2020]]. <ref name=":1" />
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
{{kelurahan-stub}}