Nagrak, Gunung Putri, Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
nagrak
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(32 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tempat lain|Nagrak}}
{{desa
|peta =
Baris 5 ⟶ 6:
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Bogor
|kecamatan =Gunung Putri
|kode pos =16967<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=103967&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=32&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3201&z_id_kec=%3D&x_id_kec=320102&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Gunung Putri]</ref>
|kode pos =16967
|nama pemimpin =M. Adi Sukirno (4 Januari 2013-sekarang)
|luas =-... km²
|penduduk =-... jiwa
|kepadatan =-... jiwa/km²
}}
|hari jadi = 3 januari 1975}}
'''Nagrak''' adalah sebuah [[desa]] di kecamatan [[Gunung Putri, Bogor|Kecamatan Gunung Putri]] (eks-Kesultanan Gunung Putri), [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
== Referensi ==
Desa Nagrak merupakan gabungan dari Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak. Dasar hukum pendirian Desa Nagrak adalah: PPRI nomor 45/[[1974]] tanggal [[28 Desember]] [[1974]].
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
Desa ini dikenal sebagai tempat kediaman [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]], yakni di Kompleks Perumahan Puri Cikeas. <ref>{{cite web | coauthors = | title = SBY Sekeluarga Gunakan Hak Pilihnya | publisher = Sekretariat Negara Republik Indonesia | date = 2007-03-12 | url = http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=174&Itemid=55 | accessdate = 2011-07-08 }}</ref>
{{RefDagri|2022}}
 
{{Gunung Putri, Bogor}}
Desa ini dikenal sebagai Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan wilayah Desa Nagrak, Kantor ini dibangun pada tahun [[2000]] di Jalan Desa Wanaherang no. 3 seluas 4,8 ha (48.000 m<sup>2</sup>) dan diresmikan pada tanggal [[25 Maret]] [[2001]] jam 10:00 WIB oleh Presiden RI, [[Megawati Soekarnoputri]].
 
{{Authority control}}
Pada [[desa]] ini kini telah dibangun [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]] pada tahun [[2012]] dengan melalui 4 kampung, yakni: Kampung Bakang Sari, Kampung Pilang Sari, Kampung Serba Jadi dan Kampung Nagrak. <ref>Saat ini telah dibangun sebuah [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]], Jalan tol ini melalui 4 kampung di [[desa]] ini.</ref> Kini juga telah dibangun [[Jalan tol]] rute [[Jatiasih, Bekasi]]-[[Kota Sukabumi]] pada tahun [[2007]] dengan melalui 2 kampung, yakni: Kampung Nagrak dan Kampung Serba Jadi. <ref>Kini juga telah dibangun [[Jalan tol]] rute Jatiasih-[[Kota Sukabumi]], dengan melalui 2 kampung di [[desa]] ini.</ref>
 
== Tokoh yang bersembunyi di [[hutan]] ==
[[Berkas:SoerjadiGubernur.jpg|thumb|Disini juga terdapat tempat bersembunyinya [[Surjadi Soedirja]] di [[hutan]] pada tanggal [[23 Juli]] [[2003]] sekitar pukul 23.00 [[WIB]], tepatnya dekat [[sungai]] di '''Desa Nagrak''' yang berbatasan dengan Kecamatan [[Cileungsi, Bogor]]. [[Surjadi Soedirja]] setelah bersembunyi diambil dan dicari oleh warga sekitar '''Desa Nagrak''' dan Kecamatan [[Cileungsi, Bogor]], pada tanggal [[27 Juli]] [[2003]] sekitar pukul 19.00 [[WIB]]. <ref>"[http://news.liputan6.com Bekas Gubernur DKI Jakarta yang ditemukan bersembunyi di Hutan diambil warga]", [[Liputan6.com]], 2003-07-27, diupdate 2003-07-28</ref>]]
Tokoh yang bersembunyi di [[hutan]] di '''Desa Nagrak''', Diantaranya, adalah:
[[Berkas:Wiyogo Atmodarminto.jpg|thumb|Disini juga terdapat tempat bersembunyinya [[Wiyogo Atmodarminto]], tepatnya di [[hutan]] '''Desa Nagrak''' dekat dengan [[sungai]] Cileungsi perbatasan dengan Kecamatan Cileungsi pada tanggal [[15 Mei]] [[1987]] sekitar pukul 22.00 WIB. Bang Wi ini bersembunyi diduga saat pergi pipis saat hendak pergi ke rumah nenek di wilayah [[Jalan]] [[desa]] Cipeuyeum no. 18, [[Desa Cipeuyeum, Kecamatan Cikalong Kulon]], [[Kabupaten Cianjur]] dari rumahnya di Jalan PKP no. 3, [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur]] selama 7 hari dengan 1 ibu, 2 adik, 2 kakak, 1 kakek, 1 nenek, 3 saudara sepupu dan 6 anak dalam 1 keluarga dengan menggunakan mobil minibus [[Toyota Kijang]] B-7380-AT. Bang Wi yang bersembunyi di [[hutan]] telah diambil warga '''Desa Nagrak''', Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cileungsi pada tanggal [[18 Mei]] [[1987]] sekitar pukul 19.00 WIB.]]
[[Berkas:Ali Sadikin (1975).jpg|thumb|[[Ali Sadikin]] pernah bersembunyi di [[hutan]] di perbatasan antara '''Desa Nagrak''' dan Desa [[Wanaherang, Gunung Putri, Bogor]] pada tanggal [[5 Mei]] [[1996]].]]
* [[Wiyogo Atmodarminto]] ([[15 Mei]] [[1987]])
* [[Ali Sadikin]] ([[5 Mei]] [[1996]])
* [[Surjadi Soedirja]] ([[23 Juli]] [[2003]])
* [[Darius Sinathrya]] ([[4 Maret]] [[2011]]) <ref>"[http://news.detik.com Darius Sinathrya bersembunyi di hutan Nagrak]", [[DetikCom]], 2011-03-04, diupdate 2011-03-05</ref> <ref>"[http://news.okezone.com Darius Sinathrya ditemukan sembunyi di hutan Wanaherang]", [[Okezone.com]], 2011-03-04, diupdate 2011-03-05</ref> <ref>[http://bogorkab.go.id Situs Web Pemerintah Kabupaten Bogor]</ref> <ref>"[http://metro.vivanews.com Darius Sinathrya setelah bersembunyi dan diangkat warga sekitar]", [[VIVA.co.id]], 2011-03-06, diupdate 2011-03-07</ref> <ref>"[http://metro.vivanews.com Warga sekitar sudah mencari Darius Sinathrya yang telah bersembunyi]", [[VIVA.co.id]], 2014-03-06, diupdate 2014-03-07</ref>
* [[Komeng]] ([[12 Juli]] [[2009]]) <ref>"[http://metro.vivanews.com Komeng diangkat warga sekitar setelah bersembunyi]", [[VIVA.co.id]], 2009-07-14, diupdate 2009-07-17</ref> <ref>[http://bogorkab.go.id Situs Web Pemerintah Kabupaten Bogor]</ref>
 
{{Kelurahan-stub}}
== Sejarah ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Riviergezicht te Bandjermasin Zuidoost-Borneo TMnr 10007706.jpg|thumb|Sebuah [[sungai]] di wilayah '''Desa Nagrak''' pada tahun [[1930-an]], masih dipadati [[rakit]] dan [[angkutan sungai]] tak bermotor. Pada akhir tahun [[1985]], [[rakit]] dan [[angkutan sungai]] tak bermotor sudah tak beroperasi lagi akibat sungai telah tercemar dan banjir. Namun ini [[sungai]] di wilayah '''Desa Nagrak''' dipadati [[rakit]] dan angkutan sungai lainnya berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 5/[[2001]] tanggal 25-03-2001 tentang penetapan [[angkutan sungai]] dan danau dalam wilayah Kabupaten Bogor serta sudah dioperasikan kembali pada tanggal [[6 Agustus]] [[2001]] sekitar pukul 06.00 WIB setelah 16 tahun tak beroperasi dan diresmikan pada tanggal [[10 Agustus]] [[2001]] sekitar pukul 06.00 WIB oleh Bupati Bogor yang saat itu, [[Agus Utara Effendi]]. Angkutan sungai bermotor/tak bermotor ini beroperasi dari jam 06.10-20.30 WIB yang melayani para pekerja kantoran dan pelajar [[sekolah]] di wilayah [[Kabupaten Bogor]]. Setiap hari buruh tanggal [[1 Mei]], [[rakit]] dan [[angkutan sungai]] ini penuh dengan pengunjuk rasa para buruh dengan [[sepeda motor]] dan [[angkutan umum]] dari '''Desa Nagrak'''.]]
[[File:Locator kabupaten bogor.png|thumb|Letak '''Desa Nagrak''' di wilayah [[Kabupaten Bogor]] dalam peta locator dari wikipedia]]
 
'''Desa Nagrak''' waktu itu masih termasuk ke dalam wilayah kesultanan islam bernama ''Kesultanan Gunung Putri'' (tahun [[1509]]-[[1530]]) yang beribukota di Desa Jatisamin (sejak tahun [[1974]] digabung ke Desa Ciangsana). Waktu masih Raja Adim Arya Sengkar.
 
'''Desa Nagrak''' waktu itu masih termasuk ke dalam wilayah Kawedanaan Cibinong yang sekarang meliputi sebagian Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Gunung Putri ([[Kabupaten Bogor]]), Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Sukmajaya ([[Kota Depok]]), sebagian Kecamatan Jatisampurna ([[Kota Bekasi]]), sebagian Kecamatan Cipayung dan sebagian Kecamatan Ciracas ([[Kota Administrasi Jakarta Timur]]).
 
'''Desa Nagrak''' sampai dengan tahun [[1974]] masih termasuk dalam wilayah Kecamatan Cibinong waktu itu masih meliputi: Desa Nagrak, Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak. Namun sejak PPRI no. 45/[[1974]] diberlakukan, maka Desa Nagrak, Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak itu disatukan menjadi Desa Nagrak dan setelah ditata, termasuk Kecamatan Gunung Putri.
 
'''Desa Nagrak''' merupakan penggabungan dari Desa Nurul Fikri dan Desa Sukapayak <ref>'''Desa Nagrak''' ini merupakan [[desa]] gabungan dari eks-[[Desa Sukapayak]] dan eks-[[Desa Nurul Fikri]] sekitar tahun [[1974]] berdasarkan SK [[Menteri Dalam Negeri Indonesia]] nomor: 151/[[1975]] dan Peraturan Pemerintah RI nomor: 45/[[1974]].</ref> yang dibentuk menurut dasar hukum:
* Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor no. 128/[[1975]] tentang hak pemisahan desa-desa dari wilayah Kabupaten Dati II Bogor untuk dimasukkan ke wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]
* Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor no. 147/[[1975]] tentang hak pemisahan desa-desa dari wilayah Kabupaten Dati II Bogor untuk dimasukkan ke wilayah Kecamatan Pondokgede Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi
* PPRI no. 45/[[1974]] tentang perubahan batas wilayah DKI Jakarta <ref>Peraturan Pemerintah RI nomor 45 tahun [[1974]]</ref> <ref>[http://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/pp0451974.html PP0451974]</ref>
* SK Mendagri no. 151/[[1975]] tentang perubahan Batas wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan <ref>Surat Keputusan [[Menteri Dalam Negeri Indonesia]] nomor 151 tahun [[1975]]</ref>.
 
== Kampung ==
Berdasarkan PP no. 45/[[1974]], maka eks-[[Desa Nurul Fikri]] dan eks-[[Desa Sukapayak]] disatukan menjadi '''Desa Nagrak''' serta sebelumnya terdiri dari 4 kampung dan berdasarkan Perda Kabupaten Bogor no. 2/[[2006]] <ref name=":2">Peraturan Daerah [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]]</ref> wilayah ini dimekarkan dari semula terdiri 4 kampung menjadi 26 kampung, dan saat ini terdiri dari 26 kampung, termasuk eks-Desa Nurul Fikri dan eks-Desa Sukapayak.
 
=== Perluasan wilayah desa <ref name=":3">[http://www.kemendagri.go.id Situs Web Kementerian Dalam Negeri]</ref> ===
Desa Nagrak kini sejak Perda Kabupaten Bogor no. 2/[[2006]] <ref name=":2" />, wilayah ini dimekarkan menjadi 26 kampung <ref>[http://www.bogorkab.go.id Situs Web Pemerintah Kabupaten Bogor]</ref> <ref name=":3" />, masing-masing kampung diresmikan oleh Bupati Bogor, [[Agus Utara Effendi]] pada tanggal [[17 Agustus]] [[2006]] bertepatan dengan HUT RI ke-61, dengan memasukkan dari sebagian:
# Desa Wanaherang, yang meliputi:
#* Kampung Bebek I
#* Kampung Bebek II
#* Kampung Terong Utara
#* Kampung Bejeng Utara
#* Kampung Bejeng Selatan
#* Kampung Kerokan
#* Kampung Bibis
#* Kampung Kebibitan I
#* Kampung Kebibitan II
#* Kampung Kebibitan III
#* Kampung Cipang Utara
#* Kampung Cipang Selatan
# Desa Cikeas Udik, yang meliputi:
#* Kampung Cikeas Ulu
#* Kampung Ketabang
#* Kampung Ketapang Atas
#* Kampung Ketapang Bawah
# Desa Ciangsana, yang meliputi: Kampung Isam I
Serta mengurangi wilayah sebagian Desa Nagrak untuk dimasukkan ke:
# Desa Wanaherang, yang meliputi:
#* Kampung Kramat I
#* Kampung Kramat II
#* Kampung Benteng
#* Kampung Sukarame Atas
#* Kampung Sukarame Bawah
# Desa Cikeas Udik, yang meliputi: Kampung Pondok Dukuh
Akhirnya (sejak tahun [[2006]], berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 2/[[2006]] tentang pembentukan, penataan, perubahan nama dan pemindahan ibukota [[kampung]] dalam wilayah [[Kabupaten Bogor]]), maka wilayah '''Desa Nagrak''' terdiri dari 20 kampung dengan luasnya berubah dari semula 21,4 km<sup>2</sup> menjadi 155,29 km<sup>2</sup>.
 
=== Perubahan nama [[kampung]] <ref name=":3" /> ===
[[Berkas:Lambang Kabupaten Bogor.png|thumb|Peresmian kampung-kampung di '''Desa Nagrak''' pada bulan [[Agustus 2006]] tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor nomor 2/[[2006]]. <ref>Peraturan Daerah [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]]</ref>]]
 
Berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 2/[[2006]], maka kampung di '''Desa Nagrak''':
# Nama Kampung Sukapayak berubah nama menjadi Kampung Bakang Sari
# Nama Kampung Nurul Fikri berubah nama menjadi Kampung Serba Jadi
# Nama Kampung Bawah Jembatan berubah nama menjadi Kampung Pilang Sari
Maka nama kampung baru diresmikan masing-masing pada tanggal [[20 Agustus]] [[2006]] oleh Bupati [[Kabupaten Bogor]] yang saat itu, [[Agus Utara Effendi]].
 
== Pembagian blok dalam [[kampung]] ==
''Lihat: [[Pembagian blok di Desa Nagrak]]''
[[File:Locator kabupaten bogor.png|thumb|Pembagian blok di wilayah '''Desa Nagrak''', Kecamatan Gunung Putri, [[Kabupaten Bogor]], menurut Perda [[Kabupaten Bogor]] nomor 13/[[2001]]. ''(Sumber: Data BPS [[Kabupaten Bogor]] tahun [[2001]])'']]
 
Maka '''Desa Nagrak''' terbagi atas 20 kampung, 280 blok, 560 RW dan 16.800 RT dengan luasnya 15.529 [[hektar]] dan jumlah penduduk 5.000 jiwa/1.000 KK. Pembagian blok dalam [[kampung]] itu berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun [[1999]] tentang Pemerintahan di daerah, dan berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 13/[[2001]], tentang pemerintahan blok.
 
== Tempat tinggal tokoh di Desa Nagrak ==
* Ali Widodo (lahir di Desa Wiyung (sekarang menjadi [[kecamatan]]), [[Surabaya]], [[15 Juni]] [[1927]] - meninggal di '''Desa Nagrak''', [[Kabupaten Bogor]], [[6 Oktober]] [[2014]], usia 87)
* Haji Isyono Dubeth
* Muhammad Yadi Usman (lahir di [[Panguragan, Cirebon]], [[18 Agustus]] [[1945]] - meninggal di '''Desa Nagrak''', [[Kabupaten Bogor]], [[24 Januari]] [[2015]], usia 69), agama: Islam, pendidikan: PG Muhammadiyah VI Desa Panguragan (lulus [[1950]]), TK Muhammadiyah I Desa Panguragan (lulus [[1952]]), SDN 019 Desa Panguragan Lor (lulus [[1958]]), MTs Muhammadiyah II Desa Panguragan Lor (lulus [[1961]]), MA Muhammadiyah II Desa Panguragan Lor (lulus [[1964]]), Universitas Swadaya Gunung Jati jurusan Agama (lulus [[1969]]), Universitas Indonesia jurusan Agama (lulus [[2007]]), tinggal di: [[Panguragan, Cirebon]] ([[1945]]-[[1979]]), Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas ([[1979]]-[[2001]]) dan '''Desa Nagrak''' ([[2001]]-[[2015]]), pekerjaan: kepala Desa Panguragan Lor ([[1974]]-[[1979]]), anggota DPRD Kabupaten Daerah Tk. II Cirebon ([[1973]]-[[1976]]), anggota DPRD DKI Jakarta ([[1980]]-[[1985]]), guru madrasah MTs Muhammadiyah VIII Desa Panguragan Lor ([[1973]]-[[1978]]), guru madrasah MAN 9 Ciracas ([[1980]]-[[1986]]), guru madrasah MI Muhammadiyah 04 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Ciracas ([[1986]]-[[1991]]), Camat Ciracas ([[1996]]-[[2001]]) dan Camat Klapanunggal ([[2002]]-[[2007]])
* Sunardono
* Isyono Bambang Surbekti (lahir di Desa Bambu Apus, [[1 Juni]] [[1963]], usia 52), tinggal di Desa Bambu Apus ([[1963]]-[[1979]], pindah ke '''Desa Nagrak''' pada tanggal [[22 Desember]] [[1979]]) dan di '''Desa Nagrak''' ([[1979]]-sekarang), agama: Islam, pendidikan: PG Al-Barokah IV Desa Bambu Apus (lulus [[1968]], berdasarkan PP no. 45/[[1974]] berubah menjadi PG Al-Barokah 10 Desa Bambu Apus), TK Al-Barokah I Desa Bambu Apus Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor (lulus [[1970]], berdasarkan PP no. 45/[[1974]] berubah menjadi TK Al-Barokah 05 Desa Bambu Apus), SDN 011 Desa Bambu Apus (berdasarkan PP no. 45/[[1974]] berubah menjadi SDN Desa Bambu Apus 11 Pagi, lulus [[1976]]), MTs Muhammadiyah I Desa Bambu Apus Kecamatan Pasar Rebo Kotamadya Jakarta Timur (lulus [[1979]], berdasarkan PP no. 25/[[1978]], berubah nama menjadi MTs Muhammadiyah 04 Kelurahan Bambu Apus Pasar Rebo), MA Muhammadiyah VI '''Desa Nagrak''' (lulus [[1982]]), Universitas Pakuan jurusan Agama (lulus [[1988]]), Universitas Indonesia jurusan Agama (lulus [[2006]]), pekerjaan: Kepala dusun Nurulfikri ([[1984]]-[[1989]]), Guru madrasah MTs Muhammadiyah 03 Kampung Nurul Fikri, '''Desa Nagrak''' ([[1990]]-[[1996]]) dan Kementerian Agama Bidang keagamaan ([[2001]]-sekarang).
* [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
 
== Jarak tempuh, luas dan batas wilayah Desa ==
 
=== Jarak tempuh ===
Jarak dari '''Desa Nagrak''' ke:
* Cibubur 7 [[kilometer]]
* Jatiasih 9,5 [[kilometer]]
* Jatisampurna 10 [[kilometer]]
* Terminal Kampung Rambutan 10 [[kilometer]]
* Terminal Lebak Bulus 26 [[Kilometer]]
* Pasar Rebo 12 [[Kilometer]]
* Pusat Pemerintahan [[Kabupaten Bogor]] 15 [[kilometer]]
* Pusat Pemerintahan Provinsi [[Jawa Barat]] 180 [[kilometer]]
* Pusat Pemerintahan Negara Indonesia (Jakarta) 30 [[kilometer]]
 
=== Luas dan batas wilayah Desa ===
Luas wilayah '''Desa Nagrak''' : 155,29 [[hektar]]
 
Batas wilayah '''Desa Nagrak''' :
* Utara : Desa Ciangsana dan Desa Limusnunggal
* Selatan : Desa Cikeas Udik dan Desa Wanaherang
* Barat : Kota Bekasi
* Timur : Kecamatan Cileungsi
 
== Transmigrasi ==
Desa ini sudah berkali-kali mengadakan [[transmigrasi]]. Karena adanya pembangunan jembatan [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]] pada tahun [[2013]], sebanyak 6.000 jiwa/1.200 KK mengadakan transmigrasi ke wilayah [[Sitiung, Dharmasraya]], provinsi [[Sumatera Barat]].
 
== Alamat kantor [[kepala desa]], hari jadi dan motto desa ==
Alamat kantor desa ini semula beralamatkan di [[Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi]] [[kilometer]] 33, Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. maka sejak tanggal [[12 Mei]] [[2006]], kantor ini dipindahkan ke Gang Haji Usman nomor 5A, Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Bogor. Kantor desa Nagrak yang baru ini diresmikan tanggal [[13 Mei]] [[2006]] jam 06.30 WIB oleh Bupati Bogor yang saat itu, [[Agus Utara Effendi]].
 
=== Alamat kantor [[kepala desa]] ===
'''Alamat kantor desa Nagrak''':
 
Gang Haji Usman nomor 5A, Kampung Nurul Fikri, Desa Nagrak, Gunung Putri, Bogor 16967, Jawa Barat, Indonesia ([[2006]]-sekarang)
 
'''nomor telepon''': 021-778219290 ([[2008]]-sekarang)
 
'''nomor fax''': 021-77438290 ([[2008]]-sekarang)
 
'''nomor HP''': 08182849400 ([[2008]]-sekarang)
 
'''e-mail''':
* desa-nagrak@ymail.com ([[2006]]-[[2010]])
* desa-nagrak@gmail.com ([[2010]]-sekarang)
'''situs web''':
* desanagrak.gunung-putri.multiply.com ([[2006]]-[[2012]])
* desanagrak.gunung-putri.blogspot.com ([[2012]]-sekarang)
'''[[twitter]]''': desa_nagrak ([[2008]]-sekarang)
 
'''[[facebook]]''': desanagrak ([[2007]]-sekarang)
 
'''[[instagram]]''':
* desa_nagrak ([[2012]]-[[2013]])
* desanagrak ([[2013]]-sekarang)
 
=== Hari jadi desa Nagrak ===
Hari jadi Desa Nagrak diperingati pada tanggal [[3 Januari]]. Hari ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Desa Nagrak nomor: 2/[[2004]] tanggal [[13 Februari]] [[2004]], tentang penetapan Hari jadi dan motto Desa Nagrak. Maka pada tanggal [[3 Januari]] [[1975]] ditetapkan sebagai hari lahir Desa Nagrak dan kini (pada tahun [[2015]]), desa ini telah berusia 40 tahun.
 
=== Motto desa Nagrak ===
* "''Desa terbagus di Kabupaten Bogor''" ([[4 Januari]] [[1975]]-[[3 Januari]] [[1976]])
* "''Desa nomor 1 di Gunungputri''" ([[4 Januari]] [[1976]]-[[3 Januari]] [[1997]])
* "''Desa terindah di [[Kabupaten Bogor]]''" ([[4 Januari]] [[1997]]-[[3 Januari]] [[2000]], [[15 Agustus]] [[2000]]-[[3 Januari]] [[2005]])
* "''Desa yang Baik dan Nyaman dihuni keluarga''" ([[3 Januari]]-[[14 Agustus]] [[2000]])
* "''Desa yang akan layak anak''" ([[4 Januari]] [[2005]]-[[3 Januari]] [[2006]])
* "''Baik, Tentram dan Bagus''" ([[4 Januari]]-[[12 Mei]] [[2006]])
* "''Tentram, Beragama dan Bersyukur''" ([[13 Mei]] [[2006]]-[[3 Januari]] [[2007]])
* "''Cerdas, Adil, Tentram, Bagus dan Baik''" ([[4 Januari]] [[2007]]-[[3 Januari]] [[2009]])
* "''Tentram, Beragama dan Baik''" ([[4 Januari]] [[2009]]-sekarang)
 
== Kepala desa ==
Kepala '''desa Nagrak''' saat ini adalah Muhammad Adi Sukirno <ref>[http://bogorkab.go.id Situs web Pemerintah Kabupaten Bogor]</ref> <ref>'''Muhammad Adi Sukirno''' (lahir di [[Pamekasan]], [[12 November]] [[1971]], usia 43) adalah seorang [[kepala desa]] '''Nagrak''' baru pindah dari [[Pulau Madura]]. Dulunya adalah salah satu [[kepala desa]] Sana Daja, yang menjabat antara 1991 - 1996 (jalan kaki, naik sepeda dan naik becak/delman) dan [[camat]] Pasean, yang menjabat antara 1996 - 1997 (naik skuter, nopol M 5780 NA dan becak/delman, berhenti bekerja sebagai [[camat]] akibat [[Krisis finansial Asia 1997]]). Adi Sukirno pindah dari [[Pulau Madura]] ke [[Cicalengka, Bandung]], lalu menjabat sebagai sekretaris camat Cicalengka antara tahun 1997 - 2000 (naik angkot, taksi, ojek, becak dan sepeda), wakil camat Cicalengka antara tahun 1997 - 2002 (naik angkot, taksi, ojek, becak dan sepeda), kepala desa Cipeleun antara tahun 1997 - 2002 (naik angkot, taksi, ojek, becak dan sepeda) dan camat Cicalengka antara tahun 2000 - 2005 (naik angkot, taksi, ojek, becak dan sepeda motor Honda Supra, nopol D 5580 JA (via Cangkereun - Cipeuleun - Kampung Jojong)), lalu pada tanggal [[25 Juni]] [[2005]], Adi Sukirno pindah dari [[Cicalengka, Bandung]] ke [[Pasar Rebo, Jakarta Timur]] dengan ke Stasiun naik becak ke depan lalu naik angkot jurusan Cipeuleun-Cicalengka naik kereta api jurusan Kroya - Jakarta Kota turun Stasiun Kota, dari Stasiun Kota naik kereta [[KRL Jabotabek]] jurusan Jakarta Kota - Bogor turun Stasiun Tanjung Barat, dari Stasiun Tanjung Barat naik angkot T-19 turun depan Flyover, lalu naik angkot D-41 turun depan Kantor kecamatan Pasar Rebo. Ia lalu menjabat sebagai sekretaris [[camat]] Pasar Rebo antara tahun 2005 - 2006 dan [[camat]] Pasar Rebo antara tahun 2007 - 2012, pergi dengan berjalan kaki, bersepeda dan naik sepeda motor Yamaha nopol B 6214 TYJ. Lalu pada tanggal [[22 Juli]] [[2010]], Adi Sukirno pindah ke '''Desa Nagrak''' dengan menggunakan 6 truk, 2 pikap dan 2 sepeda motor dengan barang-barang dimuat ke 6 truk dan 2 pikap dengan 1 pikap menaikkan 3 orang teman Adi Sukirno, beserta 5 orang teman Adi Sukirno duduk di bak, 1 kernet dan 1 sopir dan 1 truk menaikkan 5 orang teman Adi Sukirno beserta 12 orang teman Adi Sukirno duduk di bak, 1 kernet dan 1 sopir. Adi Sukirno naik sepeda motor Yamaha nopol B 6214 TYJ dan Temannya naik sepeda motor Honda nopol B 6380 TTK. Ia lalu menjabat wakil Kepala '''Desa Nagrak''' dengan jalan kaki yang menjabat antara tanggal [[5 Juli]] [[2012]] sampai [[3 Januari]] [[2013]] dan sekarang menjadi Kepala '''Desa Nagrak''' dengan jalan kaki yang menjabat antara tanggal [[4 Januari|3 Januari]] [[2013]] sampai sekarang setelah mengalami [[Pemilihan kepala desa]] (PILKADES) pada tanggal [[17 Desember]] [[2012]].</ref>, yang menjabat sejak tanggal [[4 Januari]] [[2013]] sampai dengan sekarang dan menggantikan Sulistiyo, yang menjabat sementara, dari tanggal [[5 Juli]] [[2012]] sampai [[3 Januari]] [[2013]] setelah Pemilihan [[kepala desa]] pada tanggal [[17 Desember]] [[2012]]. Pelantikan ini terjadi bertepatan dengan HUT Desa Nagrak yang ke-38.
 
''Lihat saja: [[Daftar kepala desa Nagrak]]''
 
== Sarana/prasarana ==
* Pendidikan
** 10 SDN, 4 SD Swasta
** 5 SMPN, 2 SMP Swasta
** 2 SMAN, 2 SMA Swasta
** 6 MTs (3 existing, 3 dalam ''under construction'' ([[2017]]-[[2018]]))
** 10 MA (6 existing, 3 dalam ''under construction'' ([[2018]]) dan 1 dalam ''under construction'' ([[2020]]))
** 1 PTS
* Rekreasi
** Pemancingan ikan Nagrak 44
** Pemancingan ikan Nurulfikri 16
** Pemancingan ikan Nagrak 45
** Pemancingan ikan Sukapayak 68
** Pemancingan ikan Cikeas Udik
** Pemancingan ikan Cikeas Ulu
** Perkemahan camping
* Olahraga
** 10 lapangan basket
** 3 lapangan kebugaran
** 11 lapangan bola
** 5 futsal
* Perumahan
** Puri Cikeas
** Puri Nagrak Asri
** Puri Nagrak Mas
** Puri Sukapayak Indah
** Puri Serbajadi Indah - ''under construction'' ([[2018]])
** Puri Bawah Jembatan Asri - ''under construction'' ([[2020]])
* Ibadah
** 20 [[masjid]] (19 existing, 1 dalam ''under construction'' ([[2018]]-[[2021]]))
** 10 gereja (8 existing, 2 dalam ''under construction'' ([[2020]]))
** 5 wihara (3 existing, 2 dalam under construction ([[2021]]))
** 2 pura (masih dalam ''under construction'' ([[2020]]))
* Perdagangan
** Giant Nagrak
** Lawson Supermarket
** Carrefour Nagrak - ''under construction'' ([[2018]])
** Pasar tradisional Nagrak
** Pasar hewan Cikeas Ulu
** Pasar tradisional Sukapayak
* Rumah makan
** Warung Bakso Kyoto
** Warung Bakso Wonogiri Nagrak 44
** Warung Pempek Palembang Nagrak 58
** Warung Pempek Palembang 28 Ilir
** RM. Sunda Paluju - ''coming soon'' ([[20 Juli]] [[2015]])
** RM. Sunda Pak Aji - ''coming soon'' ([[13 Agustus]] [[2015]])
** RM. Sunda Mang Engking - ''under construction'' ([[2018]])
** RM. Sunda Saung Telaga - ''under construction'' ([[2020]])
** Warung Pempek Palembang Nagrak 44 - ''under construction'' ([[2022]])
* Komunikasi
** Radio<ref name=":1">Telah diusulkan berdasarkan Peraturan [[Menteri Komunikasi dan Informatika]] nomor 30 tahun [[2013]]</ref>
*** Radio Naya FM
*** Radio Delta FM
** Televisi
*** [[RCTI]]
*** [[SCTV]]
*** [[antv]]
*** [[Indosiar]]
*** [[MNCTV]]
*** [[Trans TV]] <ref name=":4">[[Trans TV]] dan [[Trans 7]] sudah dinikmati oleh warga Desa [[Ciangsana, Gunung Putri, Bogor]], '''Desa Nagrak''', Kecamatan [[Cileungsi, Bogor]] dan [[Jonggol, Bogor]] mulai tanggal [[5 Juli]] [[2008]] dengan membangun pemancar televisi masing-masing 150 kV di '''Desa Nagrak''' dan Kecamatan [[Cileungsi, Bogor]] pada tanggal [[30 Juni]] [[2008]].</ref>
*** [[Trans 7]] <ref name=":4" />
*** [[Metro TV]] <ref>[[Metro TV]] sudah dinikmati oleh warga eks-[[Kawedanaan Cibinong]] mulai tanggal [[1 April]] [[2008]] dengan membangun pemancar televisi masing-masing 150 kV pada tanggal [[31 Maret]] [[2008]] di '''Desa Nagrak''' dan Kecamatan [[Cileungsi, Bogor]].</ref>
*** [[tvOne]]
*** [[Televisi Republik Indonesia]] (TVRI) <ref>[[TVRI]] ini telah dibangun pemancar dengan tinggi 100 kV di '''Desa Nagrak''' dan Kecamatan [[Cileungsi, Bogor]]</ref>
*** [[Global TV]]
*** Depok TV <ref name=":1" /> <ref name=":0" /> - ''under construction'' ([[2020]]) akan digabung ke [[City TV Network]], rencana gabung ke RTV dan menjadi "RTV Depok" ([[2032]])
*** Cileungsi TV <ref name=":0">Masih dalam rencana peluncuran, rencana telah diusulkan berdasarkan Permenkominfo nomor: 30/[[2013]].</ref> - ''under construction'' ([[2018]]) akan digabung ke [[City TV Network]], rencana gabung ke RTV dan menjadi "RTV Cileungsi" ([[2030]]), yang meliputi 4 kabupaten dan 2 kota di [[Jawa Barat]], yakni: [[Kabupaten Bekasi]] <ref name=":1" />, [[Kabupaten Bogor]] <ref name=":1" />, [[Kabupaten Cianjur]] <ref name=":1" />, [[Kabupaten Karawang]] <ref name=":1" />, [[Kota Depok]] <ref name=":1" /> dan [[Kota Bekasi]] <ref>Telah diusulkan berdasarkan Peraturan [[Menteri Komunikasi dan Informatika]] nomor 3 tahun [[2014]]</ref> <ref name=":0" /> <ref>Diwacanakan pada tahun [[2030]], Cileungsi TV akan gabung ke [[RTV (Indonesia)]].</ref>
* Transportasi
** Prasarana
*** [[Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi]]
*** [[Stasiun Nagreg]] - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur kereta api Citayam-Cileungsi - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur kereta api Cibubur-[[kawasan industri]] Bukaka/Bandara internasional Cileungsi/Terminal bus baru Cileungsi - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur kereta api Jatinegara-Cileungsi-Jonggol - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur kereta api Citayam-Jonggol - ''under construction'' ([[2018]])
*** Jalur [[kereta api barang]] Cileungsi-Bukaka - ''under construction'' ([[2018]])
*** [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]] <ref>Untuk peraturan mengenai tarif [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]], yakni Keputusan Bupati [[Kabupaten Bogor]] nomor 841 tahun [[2012]]</ref> - ''under construction'' ([[2012]])
** Sarana
*** Angkutan kota [[Kabupaten Bogor]] <ref name=":5">Untuk peraturan yang mengatur tentang tarif [[ojek]], [[becak]] dan [[angkutan kota]], yakni Keputusan Bupati Bogor nomor 840 tahun [[2002]]</ref>: 49, 38, 91
*** KOASI [[Kota Bekasi]]: K44, K02B
*** [[Mayasari Bakti]]: AC137, AC42A, AC42B
*** [[MetroMini]]: x1, x2
*** APTB: Cileungsi-Blok M
*** AKAP: Bejeu <ref>[http://www.bismania.com/home/forumdisplay.php?f=152 PO. Bejeu (0291) 592 271, 339 5543]</ref>, Haryanto <ref>[http://www.bismania.com/home/showthread.php?t=1157&page=17 pool haryanto - Page 17]</ref> <ref>[http://www.bismania.com/home/showthread.php?t=1157&page=19 pool haryanto - Page 19]</ref> <ref>[http://www.bismania.com/home/showthread.php?t=1157&page=21 pool haryanto - Page 21]</ref>, Shantika, Muji Jaya, Raya, Zentrum
*** [[KRL Jabotabek]]: ''under construction'' <ref>[http://www.bogorkab.go.id Situs Web Pemkab Bogor]</ref> ([[2018]])
*** [[Taksi]]: Blue Bird, Express
*** Transportasi umum lain: [[ojek]] <ref name=":5" />, [[becak]] <ref name=":5" />, [[rakit]] <ref>Peraturan Daerah [[Kabupaten Bogor]] nomor 5 tahun [[2001]]</ref>, odong-odong (tarif Rp2.800,00/km (berdasarkan Keputusan Bupati [[Kabupaten Bogor]] nomor 543 tahun [[2002]]) <ref>Keputusan Bupati [[Kabupaten Bogor]] nomor 543 tahun [[2002]]</ref>
 
== Perkeretaapian di Nagrak ==
[[Berkas:Stasiun Benowo 1101.JPG|thumb|Pada tanggal [[8 Juli]] [[2013]], [[Stasiun Nagreg]] ini dibangun di '''Desa Nagrak''' dan akan diresmikan pada awal [[2018]] oleh Presiden RI, [[Joko Widodo]]. corak bangunan [[stasiun kereta api]] yang dibangun di '''Desa Nagrak''' tahun ini seperti [[Stasiun Benowo]] di [[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Nantinya saat diresmikan oleh Presiden RI, [[Joko Widodo]], pada awal tahun [[2018]], stasiun di '''Desa Nagrak''' ini pemberhentiannya kecuali [[KA Commuter Jabodetabek]] rute [[Stasiun Jatinegara]]-Jonggol ([[Kabupaten Bogor]]) dengan jumlah [[penumpang]] [[kereta api]] harian adalah 492.800 orang.]]
 
Dulu di depan Stasiun kereta api Cileungsi terdapat jalur [[kereta api barang]] ke [[kawasan industri]] Bukaka, pada tahun [[1960-an]] (berdasarkan Keppres nomor 726/[[1969]] tentang penetapan rel [[kereta api]] dan [[kereta api barang]]) <ref>Keputusan Presiden nomor 726 tahun [[1969]]</ref> sampai akibat banjir besar pada akhir [[1995]], jalur ini melayani [[kereta api barang|kereta api barang.]] [[kereta api barang]] yang ke [[kawasan industri]] Bukaka itu mengangkut baja, keramik, genteng, kapur dan semen di era [[Soeharto]]. di era [[Soeharto]], [[kereta api barang]] yang bermuatan:
# [[baja]], untuk diangkut ke [[Stasiun Kalimas]] dan [[Stasiun Jakarta Gudang]]
# [[keramik]], untuk diangkut ke [[Stasiun Kalimas]]
# [[genteng]], untuk diangkut ke [[Stasiun Kalimas]] dan [[Stasiun Banyuwangi Lama]]
# [[kapur]], untuk diangkut ke [[Stasiun Tanjung Priok]], [[Stasiun Jakarta Gudang]] dan [[Stasiun Kalimas]]
# [[semen]], untuk diangkut ke stasiun-stasiun di [[Pulau Jawa]]
Jalur ini ditutup akibat banjir besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]] mengakibatkan jembatan [[kereta api]] di wilayah daerah '''Desa Nagrak''' itu ambruk akibat banjir besar dan turun hujan deras <ref>Akibat [[banjir]] besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]] mengakibatkan jembatan [[kereta api]] di wilayah daerah '''Desa Nagrak''' itu ambruk dan jalur [[kereta api]] ke arah [[kawasan industri]] Bukaka tersebut mati dan tak layak terpakai lagi.</ref>. Banjir besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]] mengakibatkan jalur kereta api terputus, pelayanan jalur kereta api barang terganggu dan perusahaan ini menderita kerugian sebesar Rp178,5 juta <ref>Akibat [[banjir]] besar sekitar awal tahun [[1996]], jalur [[kereta api]] itu terputus dan sudah dinonaktifkan serta perusahaan itu menderita kerugian sebesar Rp178.500.000,00.</ref>. Sekarang jalur [[kereta api barang]] itu sudah tidak diaktifkan lagi.
 
Maka jalur [[kereta api]] penumpang, dari Stasiun Cileungsi ke Bandara internasional Cileungsi dan Terminal bus baru Cileungsi dan masih dalam tahap perencanaan serta [[kereta api barang]] ke [[kawasan industri]] Bukaka masih dalam tahap perencanaan. Perencanaan itu telah diusulkan pertama kali oleh Presiden RI, [[Soeharto]] pada pertengahan tahun [[1990-an]], diusulkan kedua kali oleh Presiden RI, [[Abdulrahman Wahid]] pada tanggal [[5 April]] [[2000]], diusulkan ketiga kali oleh Presiden RI, [[Megawati Soekarnoputri]] pada tanggal [[20 April]] [[2004]], diusulkan keempat kali pada tanggal [[8 April]] [[2008]] dan diusulkan kelima kali pada tanggal [[10 Februari]] [[2011]] oleh Presiden RI, [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Jalur [[kereta api penumpang]] ke bandara dan [[terminal bus]] baru, serta [[kereta api barang]] ke [[kawasan industri]] Bukaka ini mulai dibangun mulai tanggal [[8 Juli]] [[2013]].
 
Sedangkan, jalur [[kereta komuter]] Jabodetabek dan [[kereta api Argo Parahyangan]] mulai melewati rute jalur baru [[Stasiun Jatinegara]]-'''Desa Nagrak'''-Cileungsi-Jonggol-[[Kabupaten Cianjur]] pada tahun [[2018]] nanti saat diresmikannya oleh Presiden RI, [[Joko Widodo]] besertaan dengan jalur [[kereta api penumpang]] ke bandara dan [[terminal bus]] baru, [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]] dan jalur [[kereta api barang]] ke [[kawasan industri]] Bukaka.
 
== Televisi di Desa Nagrak ==
 
=== Pemancar TV di Desa ===
Pemancar [[televisi]] pertama kali dipasang di '''Desa Nagrak''' sejak [[desa]] ini mulai mengaliri listrik dari [[PLN]] pada tanggal [[7 Februari]] [[2001]] jam 11.00 WIB. Pemancar [[televisi]] di '''Desa Nagrak''', antara lain seperti: pemancar [[televisi]] TVRI, [[RCTI]], [[SCTV]], [[MNCTV]], [[antv]], [[Indosiar]], [[Metro TV]], [[Trans TV]], [[Trans7]], [[tvOne]] dan [[Global TV]].
 
Pemancar [[televisi]] di Desa Nagrak untuk pemancaran televisi desa di '''Desa Nagrak''' maksimal tingginya 300 kV (khusus [[TVRI]]) dan 150 kV (khusus stasiun [[televisi]] swasta). Tinggi pemancar [[televisi]] di '''Desa Nagrak''' berdasarkan:
* Peraturan Menteri Komunikasi & Informasi nomor: 50/[[2006]] tanggal [[25 Agustus]] [[2006]] tentang tinggi pemancar stasiun televisi di [[pedesaan]] <ref>Peraturan Menteri Komunikasi & Informatika nomor 50 tahun [[2006]]</ref>
* Surat Keputusan Menteri Penerangan nomor: 805/MENPEN/VII/[[1987]] tanggal [[1 Juli]] [[1987]] tentang tinggi pemancar stasiun televisi di [[pedesaan]] <ref>Surat Keputusan Menteri Penerangan nomor: 805/MENPEN/VII/[[1987]]</ref>
* Surat Keputusan Gubernur Kepala [[Daerah tingkat I]] Jawa Barat nomor: 125/[[1988]] tanggal [[2 Januari]] [[1988]] tentang tinggi pemancar stasiun televisi di [[pedesaan]] <ref>Surat Keputusan Gubernur Kepala [[Daerah tingkat I]] Jawa Barat nomor 125 tahun [[1988]]</ref>
* Surat Keputusan Gubernur Kepala [[Daerah tingkat I]] Jawa Barat nomor: 802/[[1987]] tanggal [[1 Juli]] [[1987]] tentang tinggi pemancar [[televisi]] di [[pedesaan]] <ref>Surat Keputusan Gubernur Kepala [[Daerah tingkat I]] Jawa Barat nomor 802 tahun [[1987]]</ref>
* Surat Keputusan Bupati Kepala [[Daerah tingkat II]] Bogor nomor: 769/[[1987]] tanggal [[25 Juni]] [[1987]] tentang tinggi pemancar [[televisi]] di [[pedesaan]] <ref>Surat Keputusan Bupati Kepala [[Daerah tingkat II]] Bogor nomor 769 tahun [[1987]]</ref>
Nantinya, pemancar [[televisi]] Depok TV dan Cileungsi TV (nanti bergabung ke [[RTV (Indonesia)]]) dan telah dibangun pada tahun [[2014]] dengan tinggi masing-masing 150 kV serta anggaran pembangunan
 
=== Sarana menonton TV ===
Sarana menonton TV di '''Desa Nagrak''', Kecamatan Gunung Putri, [[Kabupaten Bogor]] adalah menyiapkan [[televisi]] yang ditonton warga '''Desa Nagrak''' seperti TVRI, [[RCTI]], [[SCTV]], [[MNCTV]], [[antv]], [[Indosiar]], [[Metro TV]], [[Trans TV]], [[Trans7]], [[tvOne]] dan [[Global TV]]. bahkan acara televisi yang ditonton warga '''Desa Nagrak''' seperti berita, olahraga, kartun, gosip/infotainment, [[kuis]], dll. Sarana menonton [[televisi]] di Desa Nagrak telah pertama kali ditonton warga berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] no. 10/[[2001]] <ref>Peraturan Daerah [[Kabupaten Bogor]] nomor 10 tahun [[2001]]</ref>, tentang sarana warga menonton [[televisi]] di pedesaan.
 
Sarana menonton TV di '''Desa Nagrak''' yang diwacanakan seperti Depok TV dan Cileungsi TV (nanti gabung ke [[RTV (Indonesia)]]), nantinya diwacanakan pada tahun [[2020]]. <ref name=":1" />
 
== Lihat pula ==
* [[Kabupaten Bogor]]
* [[Kota Administrasi Jakarta Timur|Kota administrasi Jakarta Timur]]
* [[Kota Bekasi]]
* [[Kota Depok]]
* [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bogor]]
* [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Jawa Barat]]
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
{{kelurahan-stub}}