Umi Azizah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k →‎clean up: perbaikan kategori
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
(24 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| name = Hj. Umi Azizah<br />
| image = Umi Azizah.jpg
| imagesize = 200px
| caption = Hj. Umi Azizah
| office = Bupati Tegal
| order = ke 48
| term_start = 8 Januari 2019
| term_end = 8 Januari 2024
| predecessor = [[Enthus Susmono]]
| successor =
| lieutenant = [[Sabilillah= Ardie]]
| appointed =
| birth_date = 1960 <!---{{birth date|1960|6|21}}--->
| birth_place = {{negara[[Bojong, Tegal|Indonesia}}Bojong]], [[Kabupaten Tegal|Tegal]]
|footnotes death_date =
[[Kabupaten Tegal]], [[Jawa Tengah]]
|death_date death_place =
|death_place nationality = [[Indonesia]]
| party =
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|party spouse =
|spouse relations =
|relations president = [[Joko Widodo]]
|president governor = [[JokoGanjar WidodoPranowo]]<br>[[Nana Sudjana]] (Pj.)
|governor children = [[Ganjar Pranowo]]=
|children alma_mater =
|alma_mater occupation = [[Bupati]]
|occupation profession = [[Bupati]]
|profession religion = [[Islam]]
|religion signature = [[Islam]]
|signature website =
|website footnotes =
|footnotes =
}}
'''Hj. Umi Azizah''' (lahir di [[Bojong, Tegal|Bojong]], [[JawaKabupaten TengahTegal|Tegal]], 1960; umur {{umur|1960|0|0}} tahun) adalah [[bupati]] [[Kabupaten Tegal]] yang menjabat sejak 8 Januari 2019. Sebelumnya, November 2018, dia juga dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah, [[Ganjar Pranowo]], menyusul meninggalnya bupati [[petahana]] [[Enthus Susmono]], pada bulan Mei. Mengantisipasi kondisi mendadak tersebut, Umi yang semula maju bersama kembali sebagai [[wakil bupati]] bersama Enthus, akhirnya maju sebagai bupati dan memenangi kontestasi Pilkada serentak, pada 27 Juni 2018.<ref>{{Cite web
 
== Latar belakang ==
Umi dilahirkan di Desa [[Tuwel Kecamatan, Bojong, KabupatenTegal|desa Tuwel, Bojong]], [[Tegal]] pada tahun 1960. Dia adalah puteri kedua pasangan KH. Zainal Arifin (Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah) dan Nyai Hj. Masyitoh. Sejak muda Umi dididik di lingkungan agamais. Saat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah, ia dikirim orang tuanya ke Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar [[Jombang]] di bawah asuhan KH. Bisri Samsyuri (kakek [[Gus Dur]]). Selepas menamatkan MA, Umi Azizah melanjutkan pendidikan di [[Universitas Diponegoro]] pada Jurusan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), lulus tahun 1985 sebagau wisudawan terbaik FISIP. Di bidang sosial, Umi Azizah mengawali kiprahnya dengan mendedikasikan diri untuk Fatayat [[Nahdlatul Ulama]] sebahai ketua selama dua periode (1987-1992 dan 1992-1997).
 
Tahun 1988, Umi Azizah menjadi pengajar di [[Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara]] (STAIBN) [[Slawi]]. Di STAIBN ini Umi juga menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Pengembangan dan Pengkajian Islam Ki Gede Sebayu dari tahun 2011. Tahun 2005, Umi Azizah terpilih untuk memimpin organisasi perempuan Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2005-2010 dan Wakil Ketua Korda Muslimat NU [[Keresidenan Pekalongan|Karesidenan Pekalongan]], tahun 2007. Selesai memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal untuk satu periode, pada tahun 2010, Umi Azizah terpilih kembali untuk memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2010-2015.
 
Saat [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) baru berdiri, dia terlibat aktif sebagai juru kampanye (jurkam). Tawaran untuk aktif menduduki jabatan struktural di partai atau menjadi caleg ia tampik karena ia tetap ingin mengabdi dan berjuang untuk masyarakat tanpa harus terlibat dalam aktivitas politik. Tapi pada tahun 2013 setelah diminta oleh para kyai kabupaten Tegal untuk mendampingi Ki [[Enthus Susmono]] untuk maju dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tegal periode 2013-2018 dan berhasil terpilih.
 
Pada Pilkada Kabupaten Tegal 2018, pasangan [[petahana]] ini kembali mencalonkan diri untuk periode 2018-2023. Namun [[Enthus Susmono]] meninggal pada bulan Mei 2018. Mengantisipasi kondisi mendadak tersebut, Umi yang semula hendak maju kembali sebagai calon [[wakil bupati]], akhirnya maju sebagai calon bupati berpasangan dengan [[Sabilillah Ardie]] dan memenangi kontestasi Pilkada serentak, pada 27 Juni 2018.<ref>{{Cite web
|url=http://umi-ardie.com/umi-azizah/
|website=Umi-Ardie
Baris 45 ⟶ 53:
|title=Umi Azizah Resmi Dilantik Jadi Bupati Tegal Gantikan Ki Enthus
|access-date=7 Maret 2019
}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web
|url=http://jateng.tribunnews.com/2019/01/08/hari-ini-dilantik-sebagai-bupati-dan-wakil-bupati-tegal-yuk-mengenal-lebih-dekat-sosok-umi-ardie
|website=Jateng TribunNews
Baris 51 ⟶ 59:
|access-date=7 Maret 2019
}}</ref>
 
== Latar belakang ==
Umi dilahirkan di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal pada tahun 1960. Dia adalah puteri kedua pasangan KH. Zainal Arifin (Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah) dan Nyai Hj. Masyitoh. Sejak muda Umi dididik di lingkungan agamais. Saat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah, ia dikirim orang tuanya ke Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar [[Jombang]] di bawah asuhan KH. Bisri Samsyuri (kakek [[Gus Dur]]). Selepas menamatkan MA, Umi Azizah melanjutkan pendidikan di [[Universitas Diponegoro]] pada Jurusan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), lulus tahun 1985 sebagau wisudawan terbaik FISIP. Di bidang sosial, Umi Azizah mengawali kiprahnya dengan mendedikasikan diri untuk Fatayat [[Nahdlatul Ulama]] sebahai ketua selama dua periode (1987-1992 dan 1992-1997).
 
Tahun 1988, Umi Azizah menjadi pengajar di [[Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara]] (STAIBN) [[Slawi]]. Di STAIBN ini Umi juga menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Pengembangan dan Pengkajian Islam Ki Gede Sebayu dari tahun 2011. Tahun 2005, Umi Azizah terpilih untuk memimpin organisasi perempuan Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2005-2010 dan Wakil Ketua Korda Muslimat NU Karesidenan Pekalongan, tahun 2007. Selesai memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal untuk satu periode, pada tahun 2010, Umi Azizah terpilih kembali untuk memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2010-2015.
 
Saat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru berdiri, dia terlibat aktif sebagai juru kampanye (jurkam). Tawaran untuk aktif menduduki jabatan struktural di partai atau menjadi caleg ia tampik karena ia tetap ingin mengabdi dan berjuang untuk masyarakat tanpa harus terlibat dalam aktivitas politik. Tapi pada tahun 2013 setelah diminta oleh para kyai kabupaten Tegal untuk mendampingi Ki Enthus Susmono untuk maju dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tegal periode 2013-2018.
 
== Lihat pula ==
Baris 65 ⟶ 66:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{bio-stubKabupaten Tegal}}
{{Kepala daerah di Jawa Tengah}}
{{Kepala daerah petahana Indonesia}}
 
[[Kategori:Alumni Universitas Diponegoro]]
[[Kategori:Tokoh dariJawa TegalTengah]]
[[Kategori:Tokoh Tegal]]
[[Kategori:Tokoh dari Slawi]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Bojong]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Bupati Tegal]]
[[Kategori:Wakil Bupati Tegal]]
 
 
{{Indo-politikus-stub}}
[[Kategori:Tokoh dari Tegal]]