Zao Jun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 6:
Pada [[Tridharma|agama tradisional China]] and [[mitologi Tiongkok]], '''Zao Jun''' atau '''Zao Shen''' adalah dewata lokal paling penting yang merupakan pelindung tungku perapian (dapur) dan keluarga. Ia dipuja pada setiap negara yang warga keturunan Chinanya masih memegang teguh budaya leluhur mereka.
 
Festival paling utama yang dirayakan untuknya adalah [[Perayaan Dewa Dapur|Ji Si Siang Ang]], Imlek tanggal 24 bulan 12, yang merupakan festival untuk menghantarkan Zao Jun menuju langit.<ref>Bidang Litbang PTITD/Matrisia Jawa Tengah. 2007. ‘’Pengetahuan Umum Tentang Tri Dharma’’, hal. 102. Semarang: Penerbit Benih Bersemi.</ref> Dipercaya bahwa Zao Jun kembali ke langit setiap akhir tahun Imlek untuk melaporkan kepada [[Kaisar Giok]] ([[Tian]]) mengenai aktivitas setiap penghuni rumah sepanjang tahun kemarin. Laporan Zao Jun akan menjadi pertimbangan bagi Tian untuk memberkati atau menghukum rumah tangga tersebut pada tahun berikutnya.
 
== Nama dan etimologi ==
Baris 42:
Suatu hari Zhang tanpa sadar berjalan menuju rumah istri pertamanya untuk mengemis. Wanita itu membukakan pintu dan melihat bahwa suaminya telah menjadi pengemis serta tidak dapat mengenali dirinya karena buta. Meskipun Zhang telah memperlakukannya dengan buruk, istrinya merasa kasihan kemudian membawanya masuk ke dalam rumah. Ia memasakkan makanan yang lezat dan melayani suaminya dengan baik. Zhang yang terkejut karena keramahan itu kemudian menceritakan nasib buruk yang dialaminya setelah meninggalkan istrinya, serta betapa dirinya merasa sangat menyesal karena tindakan buruknya itu. Dikisahkan bahwa penglihatan Zhang kembali pulih setelah ia menangis saat menceritakan penyesalannya, sementara kisah lain menceritakan bahwa penglihatannya pulih setelah istrinya menyuruh untuk membuka mata.
 
Dengan penglihatan yang kembali normal, Zhang segera mengenali bahwa istri pertamanyalah yang sedang duduk di hadapannya. Merasa bingung dan sangat malu, ia memutuskan untuk melompat ke dalam tungku perapian dapur yang masih menyala. Istri pertama Zhang berusaha untuk menyelamatkan suaminya, tetapi hanya salah satu kakinya yang selamat. Bagaimanapun, istri Zhang telah memaafkannya setelah melihat penyesalan Zhang yang begitu mendalam. Ia membuat sebuah kuil kecil di atas tungku dapur sebagai pengingat untuk suaminya. Inilah awal mula pemujaan '''Dewa Dapur'''.<ref>Terhi Mikkolainen. 2007. [http://gbtimes.com/culture/zao-jun-kitchen-god Zao Jun: The Kitchen God] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130328074902/http://gbtimes.com/culture/zao-jun-kitchen-god |date=2013-03-28 }}</ref>
 
Hingga sekarang, korek api terkadang disebut ''Kaki Zhang Dan''.