Windusari, Magelang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
???
Nama eksisting Camat yang saat ini masih menjabat.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kecamatan
| nama = Windusari
| foto = Sendang piwakan genito windusari magelang.jpg
|dati2=Kabupaten
| caption = Sendang Piwakan
|nama dati2=Magelang
| dati2 = Kabupaten
|luas=61,65 km²
| nama dati2 = Magelang
|penduduk= 49.262 jiwa (BPS 2015)
| luas = 61,65 km²
|kelurahan= 20
| penduduk = 55.489
|nama camat= Syihabidin
| kelurahan = 20
|kepadatan=799 jiwa/km²
| nama camat = SyihabidinEdi Purnomo, SH
|provinsi=Jawa Tengah
| kepadatan =799 910 jiwa/km²
| provinsi = Jawa Tengah
}}
{{kegunaan lain|Windusari (disambiguasi)}}
'''Windusari''' ({{lang-jv|ꦮꦶꦤ꧀ꦢꦸꦱꦫꦶ}}) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini berjarak sekitar 25 Km dari [[Kota Mungkid]], [[ibu kota]] [[Kabupaten Magelang]] ke arah utara. Pusat pemerintahannya berada di [[Windusari, Windusari, Magelang|Desa Windusari]]. Kecamatan Windusari berada di lereng [[Gunung Sumbing]], dengan ketinggian rata-rata wilayahnya 525 [[mdpl]]. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai [[petani]], yaitu petani [[tembakau]] dan petani sayur-mayur. Dengan posisi kecamatan windusari yang berada dilereng gunung sumbing, mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah tanah yang subur sehingga mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Kerugiannya adalah tanah yang tidak stabil, akibatnya adalah wilayah kecamatan windusari rawan akan tanah longsor.
<!--
Dengan posisi kecamatan windusari yang berada dilereng gunung sumbing, mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah tanah yang subur sehingga mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Kerugianya adalah tanah yang tidak stabil, akibatnya adalah wilayah kecamatan windusari rawan akan tanah longsor-->.
 
== Batas wilayah ==
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
{{Batas 8 mata angin
{{Batas_USBT
|utara =[[Berkas:Seal of Temanggung Regency.svg|20px]] [[Selopampang, Temanggung|Kecamatan Selopampang]], [[Kabupaten Temanggung]]
|timurlaut =[[Berkas:Seal of Temanggung Regency.svg|20px]] [[Kranggan, Temanggung|Kecamatan Kranggan]], [[Kabupaten Temanggung]]
|selatan= [[Bandongan, Magelang|Kecamatan Bandongan]] dan [[Kaliangkrik, Magelang|Kecamatan Kaliangkrik]]
|timur =[[Secang, Magelang|Kecamatan Secang]]
|barat=[[Kaliangkrik, Magelang|Kecamatan Kaliangkrik]] dan [[Gunung Sumbing]] ([[Kabupaten Temanggung]] dan [[Kabupaten Wonosobo]])
|timurtenggara = [[SecangBandongan, Magelang|Kecamatan Secang]] dan [[Kabupaten TemanggungBandongan]]
|selatan = [[Bandongan, Magelang|Kecamatan Bandongan]] dan [[Kaliangkrik, Magelang|Kecamatan Kaliangkrik]]
|baratdaya =[[Kaliangkrik, Magelang|Kecamatan Kaliangkrik]]
|barat =[[Kaliangkrik, Magelang|Kecamatan Kaliangkrik]] dan<br />[[GunungBerkas:Seal Sumbingof Temanggung Regency.svg|20px]] ([[KabupatenTlogomulyo, Temanggung|Kecamatan Tlogomulyo]] dan, [[Kabupaten WonosoboTemanggung]])
|baratlaut =[[Berkas:Seal of Temanggung Regency.svg|20px]] [[Selopampang, Temanggung|Kecamatan Selopampang]], [[Kabupaten Temanggung]]
}}
 
Baris 39 ⟶ 43:
# [[Kembangkuning, Windusari, Magelang|Kembangkuning]]
# [[Kentengsari, Windusari, Magelang|Kentengsari]]
# [[Mangunsari, WindusariiWindusari, Magelang|Mangunsari]]
# [[Ngemplak, Windusari, Magelang|Ngemplak]]
# [[Pasangsari, Windusari, Magelang|Pasangsari]]
Baris 48 ⟶ 52:
# [[Wonoroto, Windusari, Magelang|Wonoroto]]
{{col-css3-end}}
 
== Tradisi ==
Warga Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang menggelar upacara adat '[[Pernikahan Termbakau]]'/ [[manten tembakau]] di Sendang Piwakan.<ref>{{Cite journal|last=Muharsono|date=2021-07-26|title=STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN (STUDI DI DESA SENDANG KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG)|url=http://dx.doi.org/10.36563/publiciana.v14i1.300|journal=Publiciana|volume=14|issue=1|pages=188–212|doi=10.36563/publiciana.v14i1.300|issn=2502-7336}}</ref> Tradisi yang berlangsung sejak puluhan tahun silam dan dilaksanakan turun menurun oleh warga sebagai perlambang / simbol rasa syukur atas hasil [[panen]] tahun lalu, seraya memanjatkan doa kepada [[Tuhan]] untuk [[panen]] yang melimpah di musim mendatang.
 
Tokoh desa membacakan mantra dan menaburkan kembang ke dalam air sendang, lalu persembahan [[tumpeng]] lengkap dengan ayam ingkung. Kedua tembakau pun dikawinkan, diiringi musik dan tari-tarian tradisional dan sorak gembira dari warga. Doa bersama pun dipanjatkan oleh seluruh warga.<ref>{{Cite journal|last=Soleha|first=Siti|last2=Misnaniarti|first2=Misnaniarti|last3=Windusari|first3=Windusari|date=2021-08-07|title=ANALISIS FAKTOR KINERJA PERAWAT DALAM MENERAPKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT|url=http://dx.doi.org/10.36729/jam.v6i2.664|journal=Jurnal 'Aisyiyah Medika|volume=6|issue=2|doi=10.36729/jam.v6i2.664|issn=2622-3872}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 58 ⟶ 67:
{{Kabupaten Magelang}}
{{Authority control}}
 
 
{{kecamatan-stub}}