Manonga Napitupulu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(24 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 76:
| module5 =
| footnotes =
| servicenumber = 281/P
}}
Manonga Napitupulu lahir di kota [[Balige, Toba|Balige]], Sumatera Utara, sebagai anak seorang nelayan. Perjalanan pendidikannya dimulai di kampung halamannya saat ia bersekolah di berbagai sekolah. Ia kemudian pindah ke Bandung untuk studi lebih lanjut. Pada tahun 1942, ia lulus dari [[Kadaster|Sekolah Kadaster]]. Setelah lulus, ia mulai bekerja sebagai surveyor. Namun, kariernya mengalami kemunduran pada masa [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|pendudukan Jepang di Indonesia]]. Saat itu, ia bergabung di [[Akademi Angkatan Laut|Sekolah Menengah Angkatan Laut]] (SPT) dan meniti karier sebagai perwira angkatan laut.
▲[[Laksamana Pertama]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Manonga Napitupulu''' ({{lahirmati||3|7|1920||20|2|1998}}) merupakan seorang politikus dan perwira tinggi angkatan laut dari Indonesia. Ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1960 hingga 1964 dan Panglima Daerah Angkatan Laut V/Kalimantan dari tahun 1970 hingga 1972.
Karier militer Napitupulu ditandai dengan keterlibatannya dalam [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Ia berperan penting dalam membentuk dan memimpin angkatan laut di [[Sumatra]]. Keterlibatannya juga meliputi pembebasan [[Papua (wilayah Indonesia)|Irian Barat]] dari kendali Belanda. Sepanjang karirnya di TNI Angkatan Laut, berbagai jabatan penting pernah dijabatnya, seperti Kepala Operasi, Wakil Kepala Staf Komando Pertahanan Antar Daerah Sumatera dan Panglima Daerah Angkatan Laut. Ia juga pernah mengabdi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR-GR]] dan [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR). Perjalanan hidupnya berakhir pada tahun 1998. Sebagai pengakuan atas pengabdiannya, ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]].
== Masa kecil dan karier awal ==
Manonga Napitupulu lahir pada tanggal 3 Juli 1920 di
Napitupulu dimasukkan ke sekolah rakyat (setingkat [[sekolah dasar]]) oleh
Setelah bersekolah selama setahun di ''
▲Napitupulu dimasukkan ke sekolah rakyat (setingkat [[sekolah dasar]]) oleh orangtuanya. Di sekolah rakyat, Napitupulu dikenal pandai dalam pelajaran berhitung. Setelah lulus dari sekolah rakyat, orang tua Napitupulu berencana untuk memasukkannya ke [[Hollandsch-Inlandsche School]] (HIS, sekolah menengah pertama negeri dengan bahasa pengantar Belanda), namun orangtuanya tidak mampu karena kondisi ekonomi mereka yang tidak memadai.{{Sfn|Sutendy|2002|p=5}} Napitupulu akhirnya meneruskan pendidikannya ke ''Houvernement School'', sebuah sekolah swasta yang dikelola oleh orang-orang Belanda di Balige, berkat rekomendasi seorang pejabat di [[Balige, Toba|Balige]].{{Sfn|Sutendy|2002|p=6}}
Napitupulu berangkat dari Balige ke [[Batavia]] (sekarang Jakarta) pada bulan November 1939 bersama saudaranya yang bernama Leo Napitupulu.{{Sfn|Sutendy|2002|p=8}} Dari Batavia, ia kemudian berangkat ke Bandung dan menjalani pendidikannya di ''Kadasterschool''.{{Sfn|Sutendy|2002|p=9-10}} Ia lulus dari ''Kadasterschool'' pada tahun 1942 dengan nilai terbaik.{{Sfn|Sutendy|2002|p=10}} Setelah lulus,
▲Setelah bersekolah selama setahun di ''Houvernement School'' hingga tahun 1939, orangtuanya memutuskan untuk memindahkannya ke ''[[Schakelschool]] [[Sonak Malela|Sonakmalela]]'' yang memiliki lebih banyak jurusan. Seperti halnya HIS, sekolah tersebut menggunakan bahasa pengantar Belanda, sehingga ia harus mengikuti kursus bahasa Belanda. Napitupulu pun akhirnya fasih berbahasa Belanda, dan ia lulus dari sekolah tersebut dalam jangka waktu yang singkat. Orang-orang terdekat Napitupulu merekomendasikan agar ia melanjutkan pendidikannya ke ''[[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]]'', namun ia memutuskan untuk merantau ke [[Kota Bandung|Bandung]] dan bersekolah di ''Kadasterschool'' (Sekolah Agraria).{{Sfn|Sutendy|2002|p=6-7}}
▲Napitupulu berangkat dari Balige ke [[Batavia]] (sekarang Jakarta) pada bulan November 1939 bersama saudaranya yang bernama Leo Napitupulu.{{Sfn|Sutendy|2002|p=8}} Dari Batavia, ia kemudian berangkat ke Bandung dan menjalani pendidikannya di ''Kadasterschool''.{{Sfn|Sutendy|2002|p=9-10}} Ia lulus dari ''Kadasterschool'' pada tahun 1942 dengan nilai terbaik.{{Sfn|Sutendy|2002|p=10}} Setelah lulus, Napitupulu pindah ke Batavia dan bekerja di kantor agraria. Beberapa saat kemudian, Jepang menduduki [[Hindia Belanda]] dan mengambil alih kantor agraria, sehingga Napitupulu kehilangan pekerjaannya.{{Sfn|Sutendy|2002|p=10-11}} Napitupulu kemudian berjualan [[emping]] di [[Pasar Senen]] dan memperoleh keuntungan, sehingga ia bisa mengirimkan sejumlah uang kepada orangtuanya di Balige.{{Sfn|Sutendy|2002|p=11-12}}
== Karier di angkatan laut ==
=== Masa pendudukan Jepang ===
Setelah berjualan emping selama beberapa waktu, beberapa orang temannya menyarankannya untuk mendaftarkan diri sebagai siswa pada [[Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta|Sekolah Pelayaran Tinggi]] (SPT) di Jakarta yang didirikan oleh [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]]. Manonga kemudian diterima sebagai siswa SPT dan lulus beberapa saat kemudian. Ia ditempatkan sebagai [[mualim]] dengan pangkat sersan mayor laut pada kapal angkut militer Jepang dan juga sempat dipercaya sebagai mualim satu pada kapal antarpulau.{{Sfn|Sutendy|2002|p=13-15}} Ketika tentara pendudukan Jepang mulai kehilangan cengkeramannya atas wilayah Hindia Belanda, Napitupulu bersama-sama dengan sejumlah pelaut lulusan SPT merebut persenjataan Jepang dan instalasi-instalasi pertahanan strategis yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang.{{Sfn|Sutendy|2002|p=15-16}}
=== Masa Revolusi Nasional Indonesia ===
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari Jepang pada tanggal 17 Agustus 1945 dan angkatan laut Indonesia pada masa itu, [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|Laut]], dibentuk pada tanggal 10 September oleh lulusan-lulusan SPT. Sejumlah perwira lulusan SPT, termasuk Napitupulu, dikirim ke
Napitupulu
Selama bertugas di angkatan laut,
Setelah bergerilya selama beberapa bulan, Napitupulu bersama dengan pasukannya keluar dari hutan pada tahun 1949. Pada bulan Oktober di tahun tersebut, Napitupulu, yang kini sudah mengemban jabatan sebagai Wakil Komandan Sektor "S" ALRI Sumatera Timur,{{Sfn|Sutendy|2002|p=212}} mengirimkan kabar ke istrinya bahwa ia berada di [[Sihorbo, Barus Utara, Tapanuli Tengah|Sihorbo, Barus]].{{Sfn|Sutendy|2002|p=43}} Napitupulu akhirnya bertemu dengan istrinya di desa [[Sorkam, Tapanuli Tengah|Sorkam]], sebuah desa yang terletak dekat dengan Sihorbo.{{Sfn|Sutendy|2002|p=45, 48}} Ia pun mengajak istrinya kembali ke Sihorbo dan menetap untuk sementara waktu disana. Istri Napitupulu kemudian membantunya dalam menangani tentara-tentara korban perang di sebuah rumah sakit yang baru dibuka setelah tutup selama beberapa waktu.{{Sfn|Sutendy|2002|p=49-50}} Revolusi Nasional Indonesia berakhir dengan [[Konferensi Meja Bundar|pengakuan kedaulatan Indonesia]] pada tanggal 27 Desember 1949 dan Napitupulu bersama dengan istrinya kembali ke Pangkalan Besar ALRI di [[Kota Sibolga|Sibolga]].{{Sfn|Sutendy|2002|p=51}}
=== Penugasan di Aceh, Surabaya, Jakarta, dan Makassar ===
Baris 115 ⟶ 117:
=== Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan penugasan selanjutnya ===
Beberapa bulan sebelum Napitupulu menjabat sebagai Komandan KDMM, Presiden Soekarno mengeluarkan [[Dekret Presiden 5 Juli 1959|Dekrit Presiden]] yang mengubah struktur ketatanegaraan Indonesia. [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) yang sebelumnya terbentuk melalui [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1955]] dibubarkan dan digantikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) yang berisi anggota-anggota yang ditunjuk secara langsung oleh presiden.{{Sfn|Sutendy|2002|p=75-76}} Napitupulu ditunjuk oleh Soekarno untuk mewakili angkatan laut dalam Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong<ref>{{Cite news|date=1961|title=Menjambut lahirnja DEWAN PERWAKILAN RAKJAT GOTONG-ROJONG|url=https://books.google.co.id/books?id=t1odAQAAIAAJ&pg=PA353|work=Mimbar Penerangan|page=353-361|access-date=6 Juni 2022|archive-date=2024-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20240113145119/https://books.google.co.id/books?id=t1odAQAAIAAJ&pg=PA353#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref> dan ia bersama dengan anggota-anggota lainnya dilantik pada tanggal 25 Juni 1960.<ref>{{Cite news|last=Subijono|date=Juli 1985|title=25 JUNI 1960: GOLONGAN KARYA ABRI TERWAKILI SECARA RESMI DALAM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT|url=https://books.google.co.id/books?id=cx25AAAAIAAJ&pg=RA12-PA50|work=Mimbar Kekaryaan|issue=185|page=50|access-date=6 Juni 2022|archive-date=2024-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20240113145114/https://books.google.co.id/books?id=cx25AAAAIAAJ&pg=RA12-PA50#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref>
Karena DPR-GR berada di bawah [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara]] (MPRS), Napitupulu juga merangkap sebagai anggota MPRS dan memiliki keanggotaan dalam komisi DPR-GR dan MPRS. Dalam kedua lembaga tersebut, Napitupulu menjadi anggota komisi D yang mengurus masalah produksi.<ref>{{Cite book|year=1961|url=http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20377945-Almanak%20lembaga-lembaga%20negara%20dan%20kepartaian,%201961.pdf|title=Almanak Lembaga-Lembaga Negara dan Kepartaian|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan|pages=59, 149|url-status=live|access-date=2022-06-06|archive-date=2023-01-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230108155848/https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20377945-Almanak%20lembaga-lembaga%20negara%20dan%20kepartaian,%201961.pdf|dead-url=no}}</ref>
Selama bertugas di Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong, Napitupulu juga mengembat jabatan sebagai Kepala Operasi di Markas Besar Angkatan Laut dari tahun 1961 hingga 1962.{{Sfn|Sutendy|2002|p=77}} Dalam kapasitasnya tersebut, Napitupulu terlibat dalam [[Operasi Jayawijaya]], sebuah operasi lanjutan setelah [[Operasi Trikora]] yang melibatkan pendaratan dan penerjunan pasukan besar-besaran ke wilayah [[Papua (wilayah Indonesia)|Irian Barat]] untuk merebut wilayah tersebut dari tangan Belanda. Namun, operasi tersebut dibatalkan karena upaya diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia berhasil membuat Belanda menyerahkan Irian Barat ke Indonesia.{{Sfn|Sutendy|2002|p=81-82}}
Napitupulu juga menjalani pendidikan lanjutan selama bertugas sebagai wakil rakyat. Ia sempat berkuliah di [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]] pada tahun 1962, namun tidak tamat karena ia ditugaskan untuk mengkuti pendidikan staf dan komando di {{ill|Akademi Angkatan Laut Uni Soviet|en|Kuznetsov Naval Academy}}.{{Sfn|Sutendy|2002|p=87}} Napitupulu berangkat ke Uni Soviet pada bulan Oktober 1962 dan menjalani pendidikan selama beberapa bulan di negara tersebut.{{Sfn|Sutendy|2002|p=88}} Ia mengakhiri pendidikan pada tahun 1963 dan pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi kolonel beberapa hari sebelum ia pulang ke Indonesia.{{Sfn|Sutendy|2002|p=91}}
Napitupulu mengakhiri masa jabatannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong melalui keputusan presiden pada tanggal 5 September 1963 dan digantikan oleh Letnan Kolonel Pelaut Soedarsono pada tanggal 30 Januari 1964.<ref>{{cite book|author=Tim Penyusun Sejarah|date=1970|url=http://repositori.dpr.go.id/81/1/SEPEREMPAT%20ABAD%20DPR%20RI.pdf|title=Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia|location=[[Jakarta]]|publisher=Sekretariat DPR-GR|pages=642, 672|language=id|url-status=live|access-date=2022-06-06|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407163920/http://repositori.dpr.go.id/81/1/SEPEREMPAT%20ABAD%20DPR%20RI.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 1965, Napitupulu diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Komando Pertahanan Antar Daerah Sumatera (Wakaskoandahan Sumatera) yang bermarkas di [[Kota Medan|Medan]]. Pada masa tersebut, terjadi upaya kudeta melalui [[Gerakan 30 September]] yang melibatkan sejumlah perwira militer. Sebagai salah satu kepala militer di wilayah tersebut, Napitupulu memimpin penumpasan gerakan tersebut.{{Sfn|Sutendy|2002|p=91-92}} Pada awal tahun 1967, namanya juga sempat masuk ke dalam bursa calon gubernur Sumatera Utara, namun ia tidak lolos sebagai calon gubernur.<ref>{{cite news|date=20 January 1967|title=Candidates for North Sumatra Governor|url=https://books.google.com/books?id=I_IVAQAAMAAJ&pg=PA20|work=Angkatan Bersendjata|location=[[Medan]]|access-date=2022-06-06|archive-date=2024-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20240113145017/https://books.google.com/books?id=I_IVAQAAMAAJ&pg=PA20#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref>
Usai bertugas sebagai Wakaskoandahan Sumatera, Napitupulu ditempatkan sementara sebagai perwira menengah yang diperbantukan pada Markas Besar Angkatan Laut. Beberapa waktu kemudian, pada tahun 1968, pangkatnya dinaikkan menjadi bintang satu (komodor) dan ia kembali ke Sumatera untuk menjalani penugasan sebagai Kepala Staf Komando Kawasan Maritim Barat.{{Sfn|Sutendy|2002|p=93}}
Dari Sumatera, Napitupulu dipindahkan ke Kalimantan pada tahun 1970 untuk menjabat sebagai Panglima Daerah Angkatan Laut V/Kalimantan. Pada saat itu, kampanye untuk [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|pemilihan umum legislatif Indonesia]] sedang berlangsung
== Pensiun dan
[[File:Manonga Langit Napitupulu - TMPNU Kalibata.jpg|thumb|Makam Manonga Napitupulu di TMPNU Kalibata.]]
Napitupulu pensiun dari kemiliteran pada tahun 1973.{{Sfn|Sutendy|2002|p=109}} Setelah pensiun, ia mengikuti kursus di Lembaga Pembina Usahawan dari bulan November 1973 hingga April 1974. Ia sempat ditempatkan sebagai direksi pada sejumlah perusahaan yang beroperasi di bawah
Usia Napitupulu yang semakin menua membuat kondisi fisiknya semakin lemah. Pada tahun 1997, Napitupulu dibawa ke [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo|Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo]] karena [[leukemia]].{{Sfn|Sutendy|2002|p=122}} Pihak rumah sakit menginformasikan keluarga Napitupulu bahwa biaya untuk perawatan intensifnya akan sangat besar
Setelah kematiannya, nama Napitupulu diabadikan sebagai nama sebuah jalan di [[Pandan, Tapanuli Tengah|Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah]].<ref>{{Cite web|last=Jalil|first=Abdul|title=Istri Pintar Masak Kolak, Suami Cerdas Kelola Usaha Rumahan|url=https://www.rri.co.id/kuliner/104429/istri-pintar-masak-kolak-suami-cerdas-kelola-usaha-rumahan|website=Radio Republik Indonesia|language=|access-date=2023-12-19|archive-date=2024-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20240113145126/https://www.rri.co.id/kuliner/104429/istri-pintar-masak-kolak-suami-cerdas-kelola-usaha-rumahan|dead-url=no}}</ref>
== Referensi ==
Baris 139 ⟶ 144:
== Daftar pustaka ==
* {{Citation|last = Sutendy|first = Uten| title = Kesetiaan, Kejujuran dan Kesederhanaan untuk Bangsa: Romantisme Perjuangan Komodor Laut Laksamana Pertama TNI M. Napitupulu|language=id | publisher = Pustaka Sinar Harapan|location = Jakarta | year = 2002| isbn = 9794167355 }}
{{artikel pilihan}}
{{URUTANBAKU:Napitupulu, Manonga}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Napitupulu]]
[[Kategori:Tokoh dari Tapanuli Utara]]
[[Kategori:Tokoh dari Toba]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
|