Jason Iskandar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 79:
Saat ia masih kecil, ia menonton film [[Jurassic Park]] karya [[Steven Spielberg]] dan sejak saat itu ia bercita-cita menjadi seorang sutradara film.<ref>{{Cite web|title=About Jason Iskandar {{!}} Film Director & Screenwriter Based in Jakarta|url=http://jasoniskandar.com/about/|website=Jason Iskandar|language=en-US|access-date=2020-10-11}}</ref>
Karir filmnya dimulai saat berusia 17 tahun di sebuah kompetisi film dokumenter yang diselenggarakan oleh [[Dewan Kesenian Jakarta]], film pendeknya yang berjudul ''Sarung Petarung'' (2017) memenangkan 3 penghargaan, termasuk Film Dokumenter Terbaik.<ref>{{Cite web|title=Sepuluh Alumni Fisipol di Dunia Perfilman Nasional|url=http://alumni.fisipol.ugm.ac.id/news/2016/03/Sepuluh%20Alumni%20Fisipol%20di%20Dunia%20Perfilman%20Nasional/155|website=alumni.fisipol.ugm.ac.id|language=en|access-date=2020-10-11|archive-date=2020-10-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20201013092356/http://alumni.fisipol.ugm.ac.id/news/2016/03/Sepuluh%20Alumni%20Fisipol%20di%20Dunia%20Perfilman%20Nasional/155|dead-url=yes}}</ref>
Sejak lulus SMA, Jason tetap aktif membuat film pendek. Film pendeknya yang berjudul ‘Territorial Pissings’ (2010) memenangkan penghargaan Film Pendek Terbaik di [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival|Jogja-Netpac Asian Film Festival 2010]].<ref>{{Citation|title=Territorial Pissings - IMDb|url=http://www.imdb.com/title/tt2916406/awards|accessdate=2020-10-11}}</ref> Di 2013, film pendeknya ‘Seserahan’ (2013) mendapatkan nominasi Film Pendek Terbaik di 25th Singapore International Film Festival.<ref>{{Cite web|last=Jakarta|first=kineforum Dewan Kesenian|date=2015-05-17|title=Seserahan|url=https://www.kineforum.org/post/seserahan|website=kineforum|language=en|access-date=2020-10-11}}</ref> Di 2018, Jason mendapatkan nominasi [[Film Pendek Terbaik Festival Film Indonesia|Film Pendek Terbaik]] di [[Festival Film Indonesia 2018|Festival Film Indonesia (Piala Citra)]] untuk film pendek ‘Elegi Melodi’ (2018).<ref>{{Cite news|last=Alpito|first=Agustinus Shindu|date=2018-12-11|title=Film Pendek Nomine Piala Citra, Elegi Melodi akan Dirilis di YouTube|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/ObzqMz9N-film-pendek-nomine-piala-citra-elegi-melodi-akan-dirilis-di-youtube|work=[[Medcom.id]]|language=id|access-date=2020-10-11}}</ref>
Baris 122:
|2010
|[[Jogja-NETPAC Asian Film Festival|Jogja-Netpac Asian Film Festival]]
|Blencong Award
|''Territorial Pissings''
| {{won}}
Baris 151:
|2021
| rowspan="2" |[[Piala Maya]]
|[[Piala Maya untuk Skenario Asli Terpilih|Penulisan Skenario Asli Terpilih]] (Bersama [[Dian Sastrowardoyo]], [[Ifa Isfansyah]], Ahmad Aditya, Aco Tenri, dan [[Sidharta Tata]])
|''[[Quarantine Tales]]''
|{{Nom}}
|-
|2022
|Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih (Piala [[Iqbal Rais]])
|''[[Akhirat: A Love Story]]''
|{{Nom}}
Baris 175 ⟶ 174:
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni Kolese Kanisius]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
|