Kabupaten Lebong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Irfan Thoriq (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Abcdef242526 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| kelurahan = 11 kelurahan dan 100 desa
| kecamatan = 12
| luas = 2427.,31
| dasar hukum = Undang-Undang No. 39 Tahun 2003
| hari jadi = [[7 Januari]] [[2004]]
| motto = ''Swarang patang stumang''<br/>{{small|{{lang icon|Rejang}} Bersama-sama tanpa saling meninggalkan}}
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = [[Kopli Ansori]]<ref name="BUPATI"/>
| penduduk = 118.400 jiwa114146
| penduduktahun = 2023<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=4 April 2024|format=Visual}}</ref>
| kepadatan = 187,89
| agama = [[Islam]] 99,58%<br> [[Kristen]] 0,41%<br>- [[Protestan]] 0,32%<br>- [[Katolik]] 0,09%<br> [[Hindu]] 0,01%
| web = {{URL|http://www.lebongkab.go.id}}
| daurefdau = Rp. 332.487.823.000.- (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=4 Februari 2013|accessdate=15 Februari 2013|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
| dau = Rp. 332.487.823.000.-
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=4 Februari 2013|accessdate=15 Februari 2013|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
| zona = GMT+7
| nomor_polisi = BD ''xxxx'' H*|
}}
'''Kabupaten Lebong''' adalah sebuahsalah wilayahsatu [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Bengkulu]], [[Indonesia]],. [[ibuKabupaten kotaini memiliki luas wilayah 1.665&nbsp;km² dan populasi sekitar 114.146 jiwa (2023).<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|Ibuurl=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi kotanya]]Data adalahKependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=4 April 2024|format=Visual}}</ref> Kabupaten ini beribu kota di [[Tubei, Lebong|Kecamatan Tubei]]. Kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten [[Kabupaten Rejang Lebong|Rejang Lebong]], dengan dasar hukum UU No. 39 Tahun 2003. Secara administratif terdiri atas 12 [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lebong|Kecamatan]] dengan 11 kelurahan dan 100 desa. Padang Bano yang bersengketa dengan kabupaten Bengkulu Utara dalam beberapa kesempatan dianggap sebagai kecamatan ketiga belas.
 
Secara geografis, kabupaten ini terletak di [[luak (Rejang)|Luak]] Lebong, sebuah lembah yang dialiri [[Sungai Ketahun]] di tengah rangkaian [[Bukit Barisan]]. [[Suku Rejang|Masyarakat Rejang]] merupakan penduduk asli kabupaten ini, yang mendiami dan merupakan penduduk mayoritas di seluruh kecamatan.
'''Lebong''' adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Bengkulu]], [[Indonesia]], [[ibu kota|Ibu kotanya]] adalah [[Tubei, Lebong|Kecamatan Tubei]]. Kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten [[Kabupaten Rejang Lebong|Rejang Lebong]], dengan dasar hukum UU No. 39 Tahun 2003. Secara administratif terdiri atas 12 [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lebong|Kecamatan]] dengan 11 kelurahan dan 100 desa. Padang Bano yang bersengketa dengan kabupaten Bengkulu Utara dalam beberapa kesempatan dianggap sebagai kecamatan ketiga belas.
 
== Geografi ==
Baris 34 ⟶ 35:
 
=== Batas wilayah ===
Kabupaten Lebong berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut.<ref>{{cite web|url=http://www.lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=134&Itemid=55&lang=id|title=Letak Geografis Kabupaten Lebong|accessdate=2012-11-3|archive-date=2012-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20121011130514/http://lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=134&Itemid=55&lang=id|dead-url=no}}</ref>
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Merangin|Merangin]] dan [[Kabupaten Sarolangun|Sarolangun]], [[Provinsi Jambi|Jambi]]
|selatan = [[Kabupaten Rejang Lebong|Rejang Lebong]] dan [[kabupatenKabupaten Bengkulu Utara|Bengkulu Utara]]
|barat = [[Kabupaten Bengkulu Utara]]
|timur = [[Kabupaten Musi Rawas Utara|Musi Rawas Utara]], [[Provinsi SumatraSumatera Selatan|SumatraSumatera Selatan]]
}}
 
Baris 45 ⟶ 46:
Luas wilayah keseluruhan 192.424 Ha (belum termasuk luas kecamatan Padang Bano yang masih bersengketa dengan Kabupaten Bengkulu Utara). Dari total tersebut 134.834,55 Ha adalah Kawasan Konservasi dengan peruntukan untuk Kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat 111.035,00 Ha, Hutan Lindung 20.777,40 Ha dan Cagar Alam 3.022,15 Ha.
 
Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No 736/Mentan/X/1982 kemudian diperkuat berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No 901/kpts-II/1999 sebagai kawasan konservasi dan di wilayah lain juga di kukuhkan sebagai kawasan Hutan Lindung Rimbo Pengadang Register 42 dan kawasan lindung Boven Lais yang awal pengukuhan kawasan ini ditetapkan sebagai hutan lindung oleh Pemerintahan Kolonial Belanda sekitar tahun 1927 yang dikenal sebagai hutan batas ''Boszwezen'' (BW).<ref>{{cite web|url=http://www.lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=119&Itemid=152&lang=id|title=Sekilas Kabupaten Lebong|accessdate=2012-11-3|archive-date=2014-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20140408042944/http://www.lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=119&Itemid=152&lang=id|dead-url=no}}</ref>
 
== Latar belakang ==
Baris 81 ⟶ 82:
Sejarah mengapa kabupaten Lebong merupakan kota tua, karena di Kabupaten Lebong ini terdapat sumber daya alam berupa tambang emas, dan tambang emas tersebut menjadikan ketertarikan pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan kota di Lebong tepatnya di daerah Muara Aman.
 
Beberapa peninggalan tambang emas tua di Kabupaten Lebong sampai saat ini masih difungsikan dan di ekplorasi baik secara semi modern atau secara tradisional, namun sayang bangunan-bangunan sejarah seperti di desa Tambang Sawah tinggal puing saja yang merupakan saksi bisu bahwa Lebong merupakan kota tua.<ref>{{cite web|url=http://lebongconservation.wordpress.com/lebong-herritage/|title=Lebong Herritage|accessdate=2012-11-3|archive-date=2022-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220216150559/https://lebongconservation.wordpress.com/lebong-herritage/|dead-url=no}}</ref>
 
Kejayaan Kabupaten Lebong sebagai daerah yang memiliki potensi alam dan sumber daya mineral sudah dikenal sejak zaman dahulu, semenjak kolonial Belanda ada di Indonesia, bukti-bukti kejayaan tersebut sampai sekarang masih terlihat dari sisa–sisa peninggalan tambang emas tua di Kabupaten Lebong. Beberapa sisa-sisa peninggalan tambang emas tersebut sampai sekarang masih di manfaatkan oleh masyarakat, dan diexplorasi oleh pihak swasta dengan izin dari Pemerintah Kabupaten Lebong, seperti yang terdapat di tambang emas Lubang Kacamata.<ref>{{cite web|url=http://www.lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=137&Itemid=58&lang=id|title=Sejarah Berdirinya Kabupaten Lebong|accessdate=2012-11-3|archive-date=2012-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20121011125204/http://lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=137&Itemid=58&lang=id|dead-url=no}}</ref>
 
== Pemerintahan ==
Baris 90 ⟶ 91:
{{:Daftar Bupati Lebong}}
 
Bupati pertama Kabupaten Lebong adalah [[Dalhadi Umar]] yang menjabat pada 2003-2010. Kemudian pada pemilihan tahun 2010, [[Rosjonsyah Syahili]] terpilih sebagai bupati kedua untuk masa jabatan 2010-2015, sebelum akhirnya terpilih kembali untuk menjabat periode kedua antara 2016-2021. Saat ini jabatan bupati Lebong dipegang oleh [[Kopli Ansori]].<ref name="BUPATI">{{cite web |title=Bupati Kabupaten Lebong |url=https://lebongkab.go.id/fkpd/bupati-kabupaten-lebong/ |website=Kabupaten Lebong |access-date=7 Desember 2021 |archive-date=2021-12-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211207091510/https://lebongkab.go.id/fkpd/bupati-kabupaten-lebong/ |dead-url=no }}</ref>
 
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 115 ⟶ 116:
* Bintang keemasan melambangkan Kabupaten Lebong adalah penghasil emas dan masyarakatnya mempunyai cita-cita yang tinggi.
* Tulisan Kabupaten Lebong menunjukkan wilayah pemerintah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Moto Swarang Patang Stumang memiliki pengertian suku Rejang sangat mendambakan persatuan dan kesatuan, rasa senasib sepenanggungan berat sama dipikul ringan sama dijinjing, pahit sama-sama dibuang manis sama-sama dimakan.<ref>[{{Cite web |url=http://www.lebongkab.go.id/ |title=Situs web resmi Pemda Lebong] |access-date=2012-12-01 |archive-date=2012-12-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121206191455/http://lebongkab.go.id/ |dead-url=no }}</ref>
 
== Demografi ==
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Lebong (angka sementara) setelah dikurangi jumlah penduduk daerah sengketa antara Desa Padang Bano dengan Desa Renah Jaya (Kabupaten Bengkulu Utara) adalah 97.091 orang, yang terdiri atas 49.693 laki-laki dan 47.398 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut Kecamatan Lebong Utara, Lebong Selatan dan Lebong Tengah merupakan tiga kecamatan dengan jumlah terbanyak yaitu masing-masing berjumlah 15.296 orang, 13.406 orang dan 10.084 orang. Kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Lebong Atas dengan jumlah penduduk 4.402 orang. Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di Kabupaten Lebong adalah sebesar 104,84%. Dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebong hanya Kecamatan Uram Jaya yang sex ratio-nya kurang dari 100% yaitu sebesar 99,96%. Kecamatan dengan sex ratio tertinggi adalah Kecamatan Padang Bano yakni sebesar 133,97%.Dari hasil SP2010 diketahui laju pertumbuhan penduduk adalah sebesar 2,00% pertahun. Kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Uram Jaya yakni 6,73% dan yang terendah adalah Kecamatan Pinang Belapis sebesar 0,67%. Dengan luas wilayah 2.427,31 yang didiami 97.091 orang sebesar 40 jiwa/km . kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatannya adalah Kecamatan Lebong Utara sebesar 279 jiwa/km sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Padang Bano yakni 4 jiwa/km.<ref>{{cite web|url=http://www.lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=135&Itemid=224&lang=id|title=Kondisi Penduduk Kabupaten Lebong|accessdate=2012-11-3|archive-date=2014-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20140408052514/http://www.lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=135&Itemid=224&lang=id|dead-url=no}}</ref>
 
=== Pertumbuhan penduduk ===
Jumlah penduduk hasil SP2010 di Kabupaten Lebong sebanyak 97.091 jiwa. Dengan jumlah penduduk hasil SP2000 sebesar 79.627 jiwa, maka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Lebong per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 2,00%.Jika dilihat laju pertumbuhan penduduk perkecamatan yang tertinggi adalah Kecamatan Uram Jaya sebesar 6,73% sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Pinang belapis yaitu sebesar 0,67%. Sedang untuk Kecamatan Padang Bano tidak bisa dilihat laju pertumbuhannya karena Kecamatan Padang Bano merupakan daerah pemukiman baru, sehingga data jumlah penduduk pada tahun 2000 tidak ada.Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Uram Jaya dikarenakan Kecamatan Uram Jaya dekat dengan pusat kota, selain itu wilayah yang tadinya rawa-rawa masih terus berkembang dan masih memungkinkan mengakomodir kebutuhan perumahan penduduk di sekitarnya. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Uram Jaya sejalan dengan tingginya laju pertumbuhan rumah tangga dan pertumbuhan bangunan tempat tinggal.Sedangkan laju pertumbuhan penduduk yang rendah di Kecamatan Pinang Belapis sebesar 0,67% dikarenakan kondisi wilayah Kecamatan Pinang Belapis yang tergolong sulit, selain itu kecamatan ini jauh dari pusat kota.<ref>{{cite web|url=http://www.lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=91&Itemid=223&lang=id|title=Laju Pertumbuhan Penduduk|accessdate=2012-11-3|archive-date=2012-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20121011125619/http://lebongkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=91&Itemid=223&lang=id|dead-url=no}}</ref>
 
== Pariwisata ==
Baris 128 ⟶ 129:
 
Dari data yang ada total luas Taman Nasional Kerinci Seblat secara keseluruhan yang meliputi 4 (empat provinsi) hasil tata batas ditetapkan seluas 1.368.000 Ha dengan perincian:
* seluas 353.780 Ha (25,86%) terletak di Provinsi SumatraSumatera Barat;
* seluas 422.190 Ha (30,86%) terletak di Provinsi Jambi;
* seluas 310.910 Ha (22,73%) terletak di Provinsi Bengkulu; dan
* seluas 281.120 Ha (20,55%) terletak di Provinsi SumatraSumatera Selatan.
Wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat tersebar di 9 Kabupaten, 43 Kecamatan dan 134 Desa. Untuk Kabupaten Lebong yang luasnya 192.924 hektare, hampir 70 % wilayah ini masuk pada kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat dengan luas 117.000 hektare
 
Baris 186 ⟶ 187:
 
=== Perkebunan ===
Perkebunan, yang menjadi primadona adalah nilam. Sekitar 4.000 pekerja menggarap lahan nilam seluas 575 hektare. Dari luas seluruhnya, terdapat tanaman menghasilkan seluas 171 hektare yang memproduksi 16,84 ton nilam. Dengan menggunakan kayu bakar, nilam mengalami proses penyulingan menjadi minyak nilam. Minyak ini kemudian dipasarkan ke Kota Medan di SumatraSumatera Utara. Perkebunan, terutama kopi dan nilam, memberi kontribusi terhadap PAD. Pemkab Lebong tengah mencari cara baru untuk proses penyulingan minyak nilam. Selama ini masyarakat menyuling secara tradisional dengan bahan bakar kayu.
 
=== Perikanan ===