Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian |
|||
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
| leader1_title = Ketua Fraksi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]]
| leader1_name = [[Utut Adianto]]
| tahun = {{start date and age|1973|1|10|df=y}} (sebagai [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]])<ref name="wajah11" /><br>{{start date and age|1999|2|15|df=y}} (sebagai PDI Perjuangan)
| split = [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] (''de facto'' transformasinya)<ref name="Ananta" />
| kantorpusat = Jl. Diponegoro No. 58, Menteng, [[Jakarta Pusat]] 10310
Baris 28:
| flag =
}}
'''Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan''' ('''PDI-P''') adalah sebuah [[partai politik di Indonesia]] berposisi [[politik kiri tengah|kiri-tengah]]. Sejak tahun 2014, partai ini telah menjadi partai penguasa dan terbesar di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) dengan 128 kursi. Partai ini saat ini dipimpin oleh [[Megawati Soekarnoputri]], yang menjabat sebagai Presiden Indonesia dari tahun 2001 hingga 2004. Partai ini juga merupakan mantan partai dari presiden saat ini
Asal-usul PDI-P dapat ditelusuri kembali ke masa-masa ketika Megawati [[Peristiwa 27 Juli|dipaksa keluar]] dari kepemimpinan [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI) oleh pemerintah [[Orde Baru]] di bawah kepemimpinan [[Soeharto]] pada tahun 1996. Setelah [[Kejatuhan Soeharto|pengunduran diri Soeharto]] dan pencabutan pembatasan terhadap partai politik, Megawati mendirikan partai ini. PDI-P memenangkan mayoritas suara dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan legislatif 1999]], dan Megawati [[Pemakzulan Abdurrahman Wahid|menjadi presiden]] pada bulan Juli 2001, menggantikan [[Abdurrahman Wahid]]. Setelah masa jabatannya berakhir, PDI-P menjadi oposisi pada masa pemerintahan [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. PDI-P kembali berkuasa setelah [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|pemilihan legislatif 2014]].
Baris 48:
=== 1999-2004: Pemenang Pemilu, Pemerintahan Gus Dur-Megawati, Pemecahan Internal Partai ===
PDI-P sejauh ini merupakan
Kongres PDI-P Pertama diadakan di [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]] pada bulan April 2000, di mana Megawati terpilih kembali sebagai ketua PDI-P untuk masa jabatan kedua. Kongres tersebut tercatat sebagai salah satu tempat di mana ia mengkonsolidasikan posisinya di dalam PDI-P dengan mengambil tindakan keras untuk menyingkirkan calon pesaingnya.<ref>{{Cite web|date=2009-10-17|title=Tempointeraktif.Com - Kisah Para Penantang yang Terpental|url=https://web.archive.org/web/20091017103151/http://tempointeraktif.com/hg/narasi/2005/02/11/nrs,20050211-03,id.html|website=web.archive.org|access-date=2024-02-07}}</ref> Pada pemilihan ketua umum, muncul dua calon lainnya, [[Eros Djarot]] dan [[Dimyati Hartono]]. Keduanya mencalonkan diri karena tak ingin Megawati menjabat Ketua Umum PDI Perjuangan merangkap [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]]. Bagi Eros, saat akhirnya mendapat pencalonan dari cabang [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]], muncul permasalahan keanggotaan dan membuat pencalonannya batal. Dia kemudian tidak diizinkan pergi dan berpartisipasi dalam kongres. Kecewa dengan apa yang dianggapnya sebagai kultus kepribadian yang berkembang di sekitar Megawati, Eros meninggalkan PDI-P dan pada bulan Juli 2002, membentuk [[Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia|Partai Nasional Benteng Kerakyatan]] (PNBK). Bagi Dimyati, meski pencalonannya tidak mendapat perlawanan sekeras Eros, ia dicopot dari jabatan Ketua Umum PDI-P Cabang Pusat. Ia tetap mempertahankan posisinya sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) namun pensiun pada Februari 2002. Dimyati kemudain membentuk Partai Indonesia Tanah Air (PITA) pada April 2002.
Baris 180:
|{{Composition bar|110|580|hex=#FF0000}}'''18.96%'''
|{{decrease}} 18 kursi
|align="center"|1
|-
| colspan="5" |'''''Status koalisi:''' N/A''
|}
Baris 208:
|313
|44,72%
|'''Kalah''' {{N}}
| colspan="3" rowspan="2" |N/A
|-
!-
Baris 216:
|396
|56,57%
|'''Terpilih'''{{Y}}
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004|2004]]
!2
| rowspan="2" |'''[[Megawati Soekarnoputri]]'''
|[[Hasyim Muzadi]]
|31,569,104
Baris 227:
|44,990,704
|39.38%
|'''Kalah''' {{N}}
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009|2009]]
!1
|[[Prabowo Subianto]]
|32,548,105
|26.79%
|'''Kalah''' {{N}}
| colspan="4" rowspan="4" |N/A
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|2014]]
!2
| rowspan="2" |'''[[Joko Widodo]]'''
|[[Jusuf Kalla]]
|70,997,833
|53.15%
| rowspan="2" |'''Terpilih'''{{Y}}
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|2019]]
!
|[[Ma'ruf Amin]]
|85,607,362
|55.50%
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024|2024]]
Baris 260 ⟶ 257:
|27.040.878
|16,47%
|'''Kalah''' {{N}}
|}
Catatan: Nama tebal menandakan anggota partai
Baris 272 ⟶ 269:
*Taruna Merah Putih (TMP)
*Banteng Muda Indonesia (BMI)
*[[Relawan Perjuangan Demokrasi]] (Repdem)
*Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI)
*Komunitas Indonesia Tionghoa Perjuangan (KITA Perjuangan)
|