Samarinda Seberang, Samarinda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 36.75.64.131 (bicara) ke revisi terakhir oleh JumadilM
Tag: Pengembalian
 
(87 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{coord|-0.51000|117.13838|display=title}}
{{kecamatan
|foto =[[Berkas:Kantor Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda.jpg|300px|Kantor camat Samarinda Seberang]]
|nama=Samarinda Seberang
|keterangan =Kantor Kecamatan Samarinda Seberang
|dati2=Kota
|nama dati2 =Samarinda Seberang
|dati2 =Kota
|luas=40,48 km²
|nama dati2 =Samarinda
|penduduk=88.764 jiwa ([[2004]])
|provinsi =Kalimantan Timur
|kelurahan=8
|nama camat =[[SumaryadiAbidinsyah, S.Sos, M.Si]]
|kelurahan =-/6
|kepadatan=2.192,79 jiwa/km²
|luas =12,49 km²
|provinsi=Kalimantan Timur
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
|peta=[[Berkas:Samarinda Seberang in Samarinda.jpg|150px]]}}
[[Berkas:Panorama_Samarinda_Seberang.jpg|jmpl|250px|Pemandangan Samarinda Seberang dari atas]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht over Samarinda en de Mahakam-rivier TMnr 60018722.jpg|jmpl|250px|Pemandangan Samarinda Seberang pada tahun 1905-1914]]
'''Samarinda Seberang''' adalah salah satu [[kecamatan]] di Kota [[Kota Samarinda|Samarinda]], Provinsi [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini merupakan kecamatan yang terkecil di Samarinda, tetapi memiliki jumlah kepadatan yang paling tinggi. Nama asli '''Samarinda Seberang''' pada masa dahulu dikenal dengan nama '''Mangkupalas''' ibu kota Kesultanan Kutai. Kecamatan ini berada di ujung sebelah barat dari posisi geografis Kota Samarinda
 
== Sejarah ==
Pada saat pecah perang Gowa, pasukan Belanda di bawah [[Cornelis Speelman|Laksamana Speelman]] memimpin angkatan laut Kompeni menyerang [[Makassar]] dari laut, sedangkan [[Arung Palakka]] yang mendapat bantuan dari Belanda karena ingin melepaskan [[Bone]] dari penjajahan [[Sultan Hasanuddin]] (raja Gowa) menyerang dari daratan. Akhirnya [[Kerajaan Gowa]] dapat dikalahkan dan [[Sultan Hasanuddin]] terpaksa menandatangani perjanjian yang dikenal dengan [[Perjanjian Bungaya]] pada tanggal [[18 November]] [[1667]].
 
Sebagian [[Suku Bugis|orang-orang Bugis]] [[Wajo]] dari [[kerajaan Gowa]] yang tidak mau tunduk dan patuh terhadap isi [[perjanjian Bongaja]] tersebut, mereka tetap meneruskan perjuangan dan perlawanan secara gerilya melawan Belanda dan ada pula yang hijrah ke pulau-pulau lainnya di antaranya ada yang hijrah ke daerah [[Kesultanan Kutai]], yaitu rombongan yang dipimpin oleh [[La Mohang Daeng Mangkona]] (bergelar Pua Ado yang pertama). Kedatangan orang-orang Bugis Wajo dari [[Kerajaan Gowa]] itu diterima dengan baik oleh Sultan Kutai.
 
Atas kesepakatan dan perjanjian, oleh Raja Kutai rombongan tersebut diberikan lokasi sekitar kampung melantai, suatu daerah dataran rendah yang baik untuk usaha Pertanian, Perikanan dan Perdagangan. Sesuai dengan perjanjian bahwa orang-orang Bugis Wajo harus membantu segala kepentingan Raja Kutai, terutama di dalam menghadapi musuh.
 
Semua rombongan tersebut memilih daerah sekitar [[muara]] [[Karang Mumus, Samarinda Ilir, Samarinda|Karang Mumus]] (daerah Selili seberang) tetapi daerah ini menimbulkan kesulitan di dalam pelayaran karena daerah yang berarus putar (berulak) dengan banyak kotoran sungai. Selain itu dengan latar belakang gunung-gunung (Gunung Selili).
 
Sekitar tahun [[1668]], Sultan yang dipertuan Kerajaan Kutai memerintahkan [[Pua Ado]] bersama pengikutnya yang asal tanah [[Sulawesi]] membuka perkampungan di [[Samarinda Seberang|Tanah Rendah]]. Pembukaan perkampungan ini dimaksud Sultan Kutai, sebagai daerah pertahanan dari serangan bajak laut asal [[Pilipina]] yang sering melakukan perampokan di berbagai daerah pantai wilayah [[kerajaan Kutai Kartanegara]]. Selain itu, Sultan yang dikenal bijaksana ini memang bermaksud memberikan tempat bagi masyarakat Bugis yang mencari suaka ke Kutai akibat peperangan di daerah asal mereka. Perkampungan tersebut oleh Sultan Kutai diberi nama '''Sama Rendah'''. Nama ini tentunya bukan asal sebut. Sama Rendah dimaksudkan agar semua penduduk, baik asli maupun pendatang, berderajat sama. Tidak ada perbedaan antara orang [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Kutai|Kutai]], [[Suku Banjar|Banjar]] dan suku lainnya.
 
Dengan rumah rakit yang berada di atas air, harus sama tinggi antara rumah satu dengan yang lainnya, melambangkan tidak ada perbedaan derajat apakah bangsawan atau tidak, semua "sama" derajatnya dengan lokasi yang berada di sekitar muara sungai yang berulak, dan di kiri kanan sungai daratan atau "rendah". Diperkirakan dari istilah inilah lokasi pemukiman baru tersebut dinamakan Samarenda atau lama-kelamaan ejaan Samarinda sehingga awal dari pendirian [[Kota Samarinda]] adalah dari sebuah kampung yang kini menjadi kecamatan [[Samarinda Seberang]].<ref>{{Cite web |url=http://www.bongkar.co.id/khas-kaltim/cerita-khas-johansya-balham/1271-kenangan-tempoe-doeloe-kadrie-oening-patut-diteladani.html/ |title=Bongkar Online - Kenangan Tempoe Doeloe Kadrie Oening Patut Diteladani |access-date=2010-03-03 |archive-date=2012-12-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121213100440/http://www.bongkar.co.id/khas-kaltim/cerita-khas-johansya-balham/1271-kenangan-tempoe-doeloe-kadrie-oening-patut-diteladani.html |dead-url=yes }}</ref>
 
== Samarinda masa kini ==
Orang [[Samarinda]] zaman dulu beranggapan '''seberang''' itu adalah sebuah [[kampung]] atau pedesaan. Memang tak bisa dimungkiri kata '''seberang''' bagi warga [[Kaltim]] identik sekali dengan istilah [[dusun]]. Namun di beberapa tahun terakhir, citra ini berubah drastis menjadi anggapan bahwa seberang bukan lagi [[kampung]] melainkan "'''Kota Masa Depan'''". Hal ini dibuktikan dengan perkembangan Samarinda Seberang, [[Palaran, Samarinda|Palaran]], dan [[Loa Janan, Kutai Kartanegara|Loa Janan]] yang berpenduduk lebih dari 200.000 jiwa dari 5 tahun terakhir begitu pesat. Tampak dari pembangunan infrastruktur dan fasilitas kota yang mulai bermunculan seperti [[Jembatan Mahkota II]], [[Jembatan Mahakam Hulu]] atau Mahulu, Intek [[Gunung pLipan, Sungai Keledang, Samarinda Seberang, Samarinda|Gunung Lipan]], taman rekreasi [[Jessica Water Park]], beberapa ruas jalan yang lebar, RSUD [[IA Moeis]], SMP/SMA/SMK Plus Melati, [[Stadion Utama Palaran]], [[Sirkuit Kalan]], pelabuhan peti kemas di [[Palaran, Samarinda|Palaran]], beberapa perkantoran [[Pemerintah]] [[Kota]] dan [[Pemerintah]] [[Provinsi]] dan beberapa fasilitas lain, serta pertumbuhan pembangunan yang dikerjakan dari industri dan sektor swasta.
 
== Letak geografis ==
Samarinda Seberang terletak pada arah barat daya [[Kota Samarinda]]. Kontur wilayah ini mulai dari dataran rendah di tepi sungai hingga menjorok ke darat yang berbukit-bukit.
 
=== Batas wilayah ===
{{batas_USBT
|utara=[[Sungai Mahakam]] (seberangnya kecamatan [[Sungai Kunjang, Samarinda|Sungai Kunjang]] dan [[Samarinda Ulu, Samarinda|Samarinda Ulu]])
|selatan=Kecamatan [[Loa Janan Ilir, Samarinda|Loa Janan Ilir]] dan [[Kabupaten Kutai Kartanegara]]
|barat=[[Sungai Mahakam]] (seberangnya kecamatan [[Sungai Kunjang, Samarinda|Sungai Kunjang]])
|timur=Kecamatan [[Palaran, Samarinda|Palaran]] dan [[Sungai Mahakam]] (seberangnya kecamatan [[Samarinda Ilir, Samarinda|Samarinda Ilir]])
}}
'''Samarinda Seberang''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kota Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]. Dengan luas yang hanya 5,64% dari luas keseluruhan, kecamatan ini merupakan kecamatan yang terkecil di Samarinda, tetapi dengan jumlah kepadatan yang paling tinggi. Umumnya di kecamatan ini didiami oleh suku [[Bugis]], dimana [[Kampung Baqa, Samarinda Seberang, Samarinda|Kampung Baqa]] termasuk daerah tertua di [[Samarinda]]. Di kecamatan ini terdapat dua jembatan besar,yaitu [[Jembatan Mahakam]] yang menghubungkan kelurahan [[Sungai Keledang, Samarinda Seberang, Samarinda|Sungai Keledang]] dengan [[Sungai Kunjang, Samarinda|Sungai Kunjang]], [[Samarinda]] Kota dan [[Jembatan Mahakam Hulu]] atau Mahulu yang menghubungkan [[Kelurahan]] [[Sengkotek, Samarinda Seberang, Samarinda|Sengkotek]] dengan Kelurahan [[Loa Buah, Sungai Kunjang, Samarinda|Loa Buah]].
 
== Pemerintahan ==
== Samarinda Seberang Dulu dan Kini ==
Pada tahun 2015, kecamatan Samarinda Seberang mengalami pemekaran kelurahan menjadi 6 Kelurahan, antara lain Kelurahan Mesjid, Kelurahan Baqa, Kelurahan Tenun, Kelurahan Sungai Keledang dan Kelurahan Gunung Panjang. Dengan masing-masing jumlah Rukun Tetangga (RT) yakni 21 RT, 19 RT, 22 RT, 13 RT, 33 RT, dan 6 RT. Sehingga total jumlah RT di Kecamatan Samarinda Seberang sebanyak 114 RT. Jumlah Tersebut sama dengan tahun sebelumnya.
Orang [[Samarinda]] jaman dulu beranggapan '''seberang''' itu adalah sebuah [[kampung]] atau pedesaan. Memang tak bisa dipungkiri kata '''seberang''' bagi warga [[Kaltim]] identik sekali dengan istilah [[dusun]]. Namun di beberapa tahun terakhir ini imej ini berubah drastis menjadi anggapan bahwa seberang bukan lagi [[kampung]] melainkan [[kota]].
 
Aparatur di setiap Kelurahan di Kecamatan Samarinda Seberang terdiri dari berbagai jabatan struktural atau fungsional diantaranya Lurah, Sekertaris Lurah, Kasi Pemerintahan, Kasi Ekonomi Pembangunan, Kasi Kesejahteraan Masyarakat, dan Kasi Trantib yang masing-masing jabatan tersebut diisi oleh 1 orang tiap Kelurahan ditambah Staff yang membantu tiap Seksi tersebut.<ref name=":0">{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik|url=https://samarindakota.bps.go.id/publication/2016/09/26/c8f65aded4e715d2de5d0f0e/statistik-daerah-kecamatan-samarinda-seberang-2016.html|website=samarindakota.bps.go.id|access-date=2020-12-02}}</ref>
"'''Kota Masa Depan'''", bahkan bisa dikatakan bila [[Samarinda Seberang]] saat ini merupakan [[kota]] baru yang lebih modern dibanding kota lamanya. Hal ini dibuktikan mengenai perkembangan [[Samarinda Seberang, Samarinda|Samarinda Seberang]], [[Palaran, Samarinda|Palaran]], dan [[Loa Janan, Kutai Kartanegara|Loa Janan]] yang berpenduduk lebih dari 200.000 jiwa dari 5 tahun terakhir begitu pesat. Tampak dari pembangunan infrastruktur dan fasilitas kota yang mulai bermunculan seperti [[Jembatan Mahkota II]], [[Jembatan Mahakam Hulu]] atau Mahulu, Intek [[Gunung Lipan, Sungai Keledang, Samarinda Seberang, Samarinda|Gunung Lipan]], beberapa ruas jalan yang lebar, RSUD [[IA Moeis]], SMP/SMA/SMK Plus Melati, [[Stadion Utama Palaran]], [[Sirkuit Kalan]], pelabuhan peti kemas yang modern di [[Palaran, Samarinda|Palaran]], beberapa perkantoran [[Pemerintah]] [[Kota]] dan [[Pemerintah]] [[Provinsi]] dan masih banyak lagi fasilitas yang lain. Belum lagi terlihat pembangunan yang dikerjakan dari industri dan sektor swasta khususnya di bidang properti seperti Pesona Mahakam Estate, Grand Taman Sari, dan Bhumi Prestasi Kencana. Daerah [[Samarinda Seberang]] dan sekitarnya layak disebut menjadi "'''Kota Baru'''".
 
== KelurahanDemografi ==
Penduduk di Samarinda Seberang terdiri dari berbagai macam ras dan etnis, antara lain yang cukup dominan adalah [[Suku Kutai|Kutai]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Toraja|Toraja]], dan [[Suku Dayak|Dayak]]. Namun, salah satu etnis di kawasan Seberang bagian utara ([[Baqa, Samarinda Seberang, Samarinda|Kampung Baqa]] dan [[Mesjid, Samarinda Seberang, Samarinda|Kampung Mesjid]]) sebagian besar adalah dari [[suku Bugis]] yang sejak turun-temurun tinggal di kawasan itu sejak [[Sultan Kutai]] memberikan tanah bagi mereka untuk bertempat tinggal dan hidup karena konflik dengan penjajah Belanda di tanah kelahiran mereka, yaitu di [[Sulawesi]] bagian selatan. Selain itu juga di kawasan [[Rapak Dalam, Samarinda Seberang, Samarinda|Rapak Dalam]] dan [[Sungai Keledang, Samarinda Seberang, Samarinda|Sungai Keledang]], sebagian besar penduduknya adalah dari [[suku Banjar]] yang merantau dari tanah leluhur mereka di [[Tanah Banjar]] dikarenakan [[Kesultanan Banjar]] telah dihapuskan oleh [[kolonial Belanda]] pada tahun [[1860]] dan Belanda menguasai Tanah Banjar sehingga memaksa ribuan etnis Banjar yang tidak mau tunduk terhadap peraturan-peraturan kolonial untuk meninggalkan tanah kelahiran mereka dan pergi merantau, salah satu tujuan mereka adalah ke [[Samarinda]].
Kecamatan Samarinda Seberang terbagi dalam 8 kelurahan, yaitu:
# [[Harapan Baru, Samarinda Seberang, Samarinda|Harapan Baru]]
# [[Kampung Baqa, Samarinda Seberang, Samarinda|Kampung Baqa]]
# [[Rapak Dalam, Samarinda Seberang, Samarinda|Rapak Dalam]]
# [[Masjid, Samarinda Seberang, Samarinda|Masjid]]
# [[Sengkotek, Samarinda Seberang, Samarinda|Sengkotek]]
# [[Simpang Tiga, Samarinda Seberang, Samarinda|Simpang Tiga]]
# [[Sungai Keledang, Samarinda Seberang, Samarinda|Sungai Keledang]]
# [[Tani Aman, Samarinda Seberang, Samarinda|Tani Aman]]
 
Dengan luas wilayah 9,82 km2, perkembangan penduduk Kecamatan Samarinda Seberang mengalami kenaikan pada tahun 2015 mencapai 64.262 jiwa. Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa di Kecamatan ini penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Kecamatan Samarinda Seberang merupakan salah satu kecamatan terpadat di Kota Samarinda. Setiap 1 km2 lahannya dihuni oleh sekitar 4 ribu penduduk. Perkembangan penduduk di Samarinda seberang dari tahun 2012 sampai 2015 selalu mengalami perubahan. Kelurahan Mesjid yang paling banyak penduduknya berjumlah 24.137 jiwa merupakan gabungan dengan kelurahan Mangkupalas. Baqa berjumlah 19.172 jiwa gabungan dengan kelurahan Tenun dan kelurahan Sungai Keledang berjumlah 20.953 jiwa gabungan dengan kelurahan Gunung Panjang. Rasio Jenis Kelamin (RJK) menunjukkan angka sebesar 107,26.<ref name=":0" />
=== Lihat pula ===
 
* [[Achmad Amins]]
== Pembagian administrasi ==
* [[Jembatan Mahakam]]
Kecamatan Samarinda Seberang terbagi dalam 6 [[kelurahan]].<ref>{{Cite book|last=Widiastuti, T., Mihardja, E. J., dan Mulyasari, P.|date=2019|url=https://repository.bakrie.ac.id/7686/1/Strategi%20City%20Branding%20Kota%20Samarinda%20%28e-Book%29.pdf|title=Strategi City Branding Kota Samarinda|location=Jakarta|publisher=Penerbit Universitas Bakrie|isbn=978-602-7989-22-1|pages=11|url-status=live}}</ref> Nama-nama kelurahan dan kode posnya yaitu:
# [[Baqa, Samarinda Seberang, Samarinda|Kelurahan Baqa]] dengan kode pos 75132
# [[Mesjid, Samarinda Seberang, Samarinda|Kelurahan Mesjid]] dengan kode pos 75132
# Kelurahan [[Sungai Keledang, Samarinda Seberang, Samarinda|Sungai Keledang]] dengan kode pos 75131
# [[Tenun, Samarinda Seberang, Samarinda|Kelurahan Tenun]] dengan kode pos 75132
# Kelurahan [[Gunung Panjang, Samarinda Seberang, Samarinda|Gunung Panjang]] dengan kode pos 75131
# Kelurahan [[Mangkupalas, Samarinda Seberang, Samarinda|Mangkupalas]] dengan kode pos 75132
Sebelumnya, Samarinda Seberang terbagi dalam 8 kelurahan. Namun, karena pemekaran wilayah Samarinda Seberang menjadi kecamatan baru, yaitu [[Loa Janan Ilir, Samarinda|Loa Janan Ilir]] yang terdiri dari 5 kelurahan, Sehinggan Samarinda Seberang hanya terdiri dari 3 kelurahan saja. Pada tahun 2015 Kecamatan Samarinda Seberang mengalami pemekaran kelurahan menjadi 6 Kelurahan. Kelurahan hasil pemekaran yaitu Kelurahan Mangkupalas, Kelurahan Tenun dan Kelurahan Gunung Panjang.<ref name=":0" />
 
== Pendidikan ==
Di Kecamatan Samarinda Seberang terbilang cukup lengkap untuk ketersediaan fasilitas pendidikan. Mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi yang ada di kecamatan ini yaitu [[Politeknik Negeri Samarinda]] dan [[Politeknik Pertanian Negeri Samarinda]] di kelurahan Gunung Panjang. Terdapat TK, SD, SLTP dan SLTA masing-masing sebanyak 19, 19, 5, 1 dan 2 buah. Murid Sekolah Dasar (SD) adalah murid yang paling banyak yaitu sebanyak 8.564 murid. Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) tercatat sebanyak 275 murid, hal ini wajar karena hanya terdapat 2 (dua) buah SLTA di kecamatan ini.
 
Berdasarkan rasio murid guru sekolah negeri menurut tingkat pendidikan dapat di lihat bahwa beban guru yang mengajar di SLTP lebih besar daripada SD dan SLTA. Hal ini dikarenakan hanya terdapat 1 (satu) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) di kecamatan ini, sehingga beban guru menjadi lebih besar. Sedangkan untuk sekolah swasta beban guru Sekolah Dasar (SD) lebih besar dibandingkan tingkat pendidikan yang lain.<ref name=":0" />
 
== Kesehatan ==
Di Kecamatan Samarinda Seberang terdapat fasilitas kesehatan yang cukup beragam berupa puskesmas, posyandu, praktek dokter dan lainnya yang mudah dijangkau. Puskesmas terdapat di kelurahan Mesjid dan Baqam sedangkan di kelurahan Sungai Keledang hanya terdapat puskesmas pembantu. Untuk posyandu tersebar di seluruh kelurahan yang ada di kecamatan Samarinda Seberang.
 
Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah dokter untuk tahun 2015 berjumlah 24 orang. Selain itu terdapat pula tenaga kesehatan yang lain seperti mantri, bidan, perawat maupun dukun bersalin yang tersebar di masing-masing kelurahan.
 
Pada tahun 2014, tercatat bahwa jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Samarinda Seberang paling banyak terdapat di kelurahan Sungai Keledang yaitu sebesar 26 persen. Lalu kelurahan Mesjid 24 persen, kelurahan Baqa 18 persen, kelurahan Mangkupalas 17 persen, Kelurahan Tenun 9 persen dan yang paling sedikit 6 persen terdapat di kelurahan Gunung Panjang.
 
Banyaknya peserta aktif KB menurut alat kontrasepsi terlihat bahwa perserta aktif KB lebih banyak menggunakan alat kontrasepsi berupa suntikan sebanyak 2.959 peserta. Dan alat kontrasepsi yang paling sedikit digunakan yaitu kondom sebanyak 258 peserta.<ref name=":0" />
 
== Pertanian ==
Di Kecamatan Samarinda Seberang sangat kurang potensi untuk tanaman perkebunan. Luas tanam maupun luas panen tanaman perkebunan dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan. Tanaman karet sebanyak 9Ha, kelapa 10 Ha dan kopi 4 Ha. Sedangkan untuk sektor peternakan juga banyak mengalami penurunan populasi. Ternak yang banyak diusahakan warga yaitu ayam kampung sebanyak 27.920 ekor.
 
Di Kecamatan ini, konsumsi perikanan terletak pada komoditas perikanan laut dan darat. Produksi perikanan laut menurun dari sebelumnya sebanyak 3.146 ton pada tahun 2015. Tetapi sebaliknya untuk nilai bertambah dari tahun sebelumya.<ref name=":0" />
 
== Sosial ==
Kecamatan Samarinda Seberang terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Sehingga tempat ibadah pun tersebar di masing-masing kelurahan. Setiap kelurahan memiliki tempat ibadah yang beragam, Berupa Mesjid, Langgar/Musholla dan Gereja. Mayoritas penduduk di Kecamatan ini adalah pemeluk Agama Islam sehingga terdapat lebih banyak masjid, langgar/musholla, sedangkan penyebaran tempat ibadah lainnya tidak merata di tiap kelurahan. Total keseluruhan tempat ibadah yang berada di Kecamatan Samarinda Seberang pada tahun 2015 ada 57 bangunan yang terdiri dari mesjid sebanyak 17 buah, langgar/musholla sebanyak 35 buah dan gereja sebanyak 5 buah.
 
Di Kecamatan ini, Semakin tahun jumlah pernikahan semakin bertambah, pada tahun 2015 tercatat jumlah pernikahan sebanyak 802 kali dan kelurahan Sungai Keledang tercatat yang paling banyak pernikahan yaitu 289 kali pernikahan.<ref name=":0" />
 
== Transportasi ==
Karena pusat perdagangan dan pemerintahan hampir keseluruhan berada di Samarinda Kota, maka diperlukan transportasi untuk mendukung mobilitas penduduk Samarinda Seberang. Penghubung antara Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang adalah [[Jembatan Mahakam|Jembatan Mahkota I]] dan [[Jembatan Mahakam Ulu]].
 
Secara umum, kondisi sarana dan prasarana transportasi di Kota Samarinda khusunya kecamatan Samarinda Seberang relatif baik. Hal ini di tunjukkan dengan bervariasinya sarana angkutan darat maupun angkutan air. Disamping itu, perlu juga diimbangi dengan kondisi infrastruktur terutama jalan yang harus lebih mendapat perhatian dan dibenahi guna memperlancar kegiatan ekonomi di Kota Samarinda, seperti kegiatan distribusi barang yang menjadi penopang sektor perdagangan. Data yang diperoleh dari kelurahan sangat terbatas sehingga tidak semua kelurahan dapat menyajikan data jumlah sarana angkutan darat maupun angkutan air yang ada di kelurahannya. Angkutan darat yang paling mendominasi yaitu sepeda motor sekitar 5.558 buah. Sementara kendaraan roda empat berjumlah 1.376 buah, sepeda 1.357 buah dan untuk angkutan gerobak tercatat sekitar 63 buah.
 
Sebelah utara kecamatan ini berbatasan langsung dengan [[Sungai Mahakam]], sehingga masih terdapat sarana angkutan air, yang dimanfaatkan warganya sebagai salah satu mata pencaharian yaitu dengan angkutan penyeberangan dari samarinda seberang ke samarinda kota sehingga masih terdapat dermaga untuk kapal/perahu berlabuh. masih ada warga yang memanfaatkan penyeberangan sungai ini karena jaraknya lebih dekat untuk sampai kekota. Tercatat ada 7 buah dermaga, sarana angkutan air yang mendominasi yaitu perahu motor sekitar 147 buah, kapal motor 62 buah dan perahu 46 buah.<ref name=":0" />
 
Untuk melayani penduduk Samarinda Seberang yang menggunakan sarana transportasi umum, ada beberapa armada angkutan kota yang siap melayani, antara lain:
* Angkot K warna putih-hitam jurusan Samarinda Seberang-Loa Janan Ilir
* Angkot L warna abu-abu jurusan Rapak Dalam-Baqa-Pasar Pagi
* Angkot I warna kuning jurusan Mangkupalas-Pelabuhan
 
Selain itu di wilayah Samarinda Seberang terdapat sebuah terminal yang terletak di Jl. Bung Tomo yang melayani jurusan antar kota antar provinsi, yakni [[Kaltim]]-[[Kalsel]] (dari [[Samarinda]]-[[Balikpapan]]-[[Penajam]]-[[Paringin, Balangan|Paringin]]-[[Barabai]]-[[Kandangan]]-[[Rantau]]-[[Martapura]]-[[Banjarbaru]]-[[Banjarmasin]]). Terminal ini dapat dicapai dengan transportasi air, yakni "tambangan" dari Pasar Pagi menyeberang ke dermaga menuju terminal dan transportasi darat, yakni dengan angkot K warna putih-hitam.
 
== Ekonomi ==
Jumlah toko paling banyak terdapat di kelurahan Sungai Keledang sebanyak 109 buah begitu pula dengan jumlah warungnya sebanyak 317 buah. Pasar yang merupakan sentra kegiatan ekonomi terdapat hampir di setiap kelurahan, kecuali di kelurahan Tenun dan Gunung Panjang yang merupakan kelurahan pemekaran. Hotel sebanyak 6 buah yang berada di kelurahan Sungai Kunjang dan Gunung Panjang. Sedangkan untuk kegiatan industri di kecamatan ini paling banyak terdapat industri rumah tangganya. Industri yang banyak diusahakan masyarakat disini antara lain, kain tenun samarinda, manik-manik, dan pembuatan ketupat.<ref name=":0" />
 
== Penggantian nama ==
Sempat beredar wacana bahwa nama Samarinda Seberang akan diganti menjadi '''Samarinda Selatan''' dan hal itu pun menjadi kontroversi masyarakat setempat. Tetapi wali kota Samarinda saat itu [[Achmad Amins]] meluruskan bahwa tidak benar Kecamatan Samarinda Seberang bakal diganti Samarinda Selatan. Amins mengatakan bahwa wacana itu tidak benar. Bukan diganti Samarinda Selatan tetapi daerah atau kelurahan yang dulunya masuk Kutai Kartanegara seperti kelurahan Sengkotek, Tani Aman dan Simpang Tiga masuk Kecamatan [[Samarinda Seberang]]. Dia juga mengatakan lebih lanjut bahwa tidak mungkin Samarinda Seberang dihilangkan karena kawasan ini menjadi bagian dari sejarah [[Samarinda]].<ref>[http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/19984 Tribun Kaltim - Amins Kunjungi Makam Daeng Mangkona, 23 Januari 2009]. Diakses 28 Juli 2010</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://bongkar.co.id/khas-kaltim/cerita-khas-johansya-balham/1047-gunung-lipan-dan-misterinya.html/ Gunung Lipan dan Misterinya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090727024443/http://www.bongkar.co.id/khas-kaltim/cerita-khas-johansya-balham/1047-gunung-lipan-dan-misterinya.html |date=2009-07-27 }}
{{Wilayah Geografis
|Centre = Samarinda Seberang
|North = [[Samarinda Ulu, Samarinda|Samarinda Ulu]]<br />[[Sungai Mahakam]]
|Northeast = [[Samarinda Ilir, Samarinda|Samarinda Ilir]]<br />[[Sungai Mahakam]]
|East = [[Palaran, Samarinda|Palaran]]
|Southeast = [[Palaran, Samarinda|Palaran]]
|South = [[Kabupaten Kutai Kartanegara]]
|Southwest = [[Loa Janan, Kutai Kartanegara|Loa Janan]]
|West = [[Sungai Kunjang, Samarinda|Sungai Kunjang]]
|Northwest = [[Sungai Mahakam]]
}}
{{Samarinda Seberang, Samarinda}}
{{Kota Samarinda}}
 
{{Authority control}}
[[Kategori:Kecamatan di Kalimantan Timur|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Kecamatan di Kota Samarinda|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:{{PAGENAME}}| ]]