Imperium Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Illchy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(21 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox country
| conventional_long_name = Imperium Britania Raya
| native_name = British Empire
| image_flag = [[Berkas:Flag of Great Britain (1707-1800).svg|145px]]
| image_flag2 = [[Berkas:Flag of the United Kingdom.svg|145px]]
| flag_caption = Bendera [[Kerajaan Britania Raya (1707–1800)|Imperium Britania Raya Pertama]] pada tahun 1707–1800 (kiri), dan bendera [[Union Jack|Imperium Britania Raya Kedua]] sejak 1801 (kanan).
| image_map = British Empire Map (Indonesian).svg
| map_caption = Peta anakronis yang menunjukkan wilayah yang pernah menjadi bagian dari Imperium Britania Raya. [[Wilayah Seberang Laut Britania Raya]] ditandai dengan tulisan merah.
| capital = [[London]]
| demonym =
Baris 18 ⟶ 19:
}}
 
'''Imperium Britania Raya''' ([[bahasa Inggris]]: '''''{{lang-en|British Empire'''''}}) adalah suatu [[imperium]] kekuasaan yang terdiri dari wilayah-wilayah [[koloni]], [[protektorat]], [[Mandat (politik)|mandat]], [[dominion]] dan wilayah lain yang pernah diperintah atau dikuasai oleh [[Britania Raya]]. Imperium Britania Raya dimulai pada akhir abad ke-16 sejalan dengan berkembangnya kekuatan [[Royal Navy|Angkatan Laut KerajaanBritania InggrisRaya]] dan merupakan [[Daftar imperium terbesar|imperium yang paling luas]] dalam sejarah dunia serta pada suatu periode tertentu pernah menjadi kekuatan utama di dunia.<ref>{{Cite book|last=Ferguson|first=Niall|year=2004|title=Empire, The rise and demise of the British world order and the lessons for global power|url=https://archive.org/details/empire00nial|publisher=Basic Books|isbn=0-465-02328-2}}</ref> Pada tahun 1922, Imperium Britania Raya mencakup populasi sekitar 458 juta orang, kurang lebih seperlima populasi dunia pada waktu itu,<ref>[[#refMaddison2001|Maddison 2001]], hal.&nbsp;98, 242.</ref> yang membentang seluas lebih dari {{convert|33700000|km2|sqmi|-3|abbr=on}}, atau sekitar seperempat luas total bumi.<ref>[[#refFerguson2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;15.</ref><ref>[[#refElkins2005|Elkins2005]], hal.&nbsp;5.</ref>
 
Akibatnya, pengaruh Britania Raya, terutama Inggris, melekat kuat di seantero dunia: dalam praktik [[ekonomi]], [[hukum]] dan [[sistem pemerintahan]], [[masyarakat]], [[olahraga]] (seperti [[kriket]] dan [[sepak bola]]), serta penggunaan [[bahasa Inggris]]. Imperium Britania Raya pada suatu masa pernah dijuluki sebagai "kerajaan tempat Matahari tak pernah tenggelam" karena wilayahnya membentang sepanjang bola dunia dan dengan demikian Matahari selalu bersinar, paling tidak di salah satu dari begitu banyak koloninya.
 
Selama [[Zaman Penjelajahan]] pada abad ke-15 dan ke-16, [[Portugal]] dan [[Spanyol]] memeloporimempelopori penjelajahan maritim [[Eropa]] ke berbagai belahan dunia sekaligus mendirikan wilayah koloni. Iri melihat keberhasilan dan kejayaan yang mereka peroleh, [[Inggris]], [[Prancis]] dan [[Belanda]] mulai membentuk koloni dan jaringan perdagangan mereka sendiri di [[Amerika]] dan [[Asia]].<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;2.</ref> Serangkaian kemenangan dalam peperangan pada abad ke-17 dan 18 dengan Prancis dan Belanda membuat Inggris (kemudian bernama Britania Raya setelah bersatu dengan [[Skotlandia]] pada tahun 1707) memperoleh wilayah-wilayah koloni yang dominan di [[India]] dan [[Amerika Utara]]. Lepasnya [[Tiga Belas Koloni]] Britania Raya di Amerika Utara pada tahun 1787 setelah [[Perang Revolusi Amerika Serikat|perang kemerdekaan]] membuat Britania Raya kehilangan wilayah koloninya yang paling tua dan paling padat penduduknya.
 
Lepasnya Amerika Utara membuat perhatian Britania Raya beralih ke wilayah-wilayah koloni di [[Afrika]], Asia dan [[Samudra Pasifik]]. Setelah kekalahan [[Napoleon Bonaparte|Napoleon Prancis]] dari Prancis pada tahun 1815, Britania Raya berkesempatan untuk memperluas imperiumnya ke seantero dunia dan menjadi negara [[imperialis]] paling berjaya dan tak tertandingi pada waktu itu. Beberapa wilayah koloninya dijadikan sebagai koloni imigran [[kulit putih]] dan beberapa di antaranya dijadikan sebagai wilayah dominion.
 
Kebangkitan [[Jerman]] dan [[Amerika Serikat]] pada akhir abad ke-19 turut menyebabkan pudarnya kejayaan Britania Raya. Ketegangan militer dan ekonomi antara Britania Raya dan Jerman adalah penyebab utama [[Perang Dunia I]], ketika Britania Raya sangat bergantung pada imperiumnya.
 
Perang tersebut telah menyebabkan hancurnya sistem keuangan Britania Raya dan walaupun Britania Raya masih merupakan negara dengan wilayah jajahan terluas setelah Perang Dunia I, Britania Raya tidak lagi menjadi pemimpin perekonomian dan militer di dunia. [[Perang Dunia II]] menyebabkan sebagian besar koloni Britania Raya di [[Asia Tenggara]] diduduki oleh [[Jepang]]. Meskipun pada akhirnya Britania Raya dan [[Sekutu]] berhasil memenangkan Perang Dunia II, perang ini turut berdampak pada semakin sempitnya wilayah imperiumImperium Britania Raya. Dua tahun setelah perang berakhir, India—koloni Britania Raya yang paling berharga—memperoleh kemerdekaannya.
 
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai akibat dari gerakan [[dekolonisasi]] negara-negara terjajah, Britania Raya memberi kemerdekaan pada sebagian besar koloninya. Proses dekolonisasi ini berakhir dengan diserahkannya [[Hong Kong]] ke tangan [[Republik Rakyat Tiongkok]] pada tahun 1997. Empat belas koloni Britania Raya yang masih tersisa (disebut dengan [[Wilayah Seberang Laut Britania Raya]]) tetap berada di bawah kedaulatan Britania Raya. Setelah kemerdekaan, banyak bekas koloni Britania Raya yang bergabung dengan [[Negara-Negara Persemakmuran Bangsa-Bangsa]], yaitu suatu persatuan secara sukarela yang melibatkan negara-negara berdaulat yang didirikan atau pernah dijajah oleh Britania Raya.
 
Enam belas [[WilayahAlam Persemakmuran|anggota Persemakmuran]] mengakui [[RatuRaja ElizabethCharles IIIII]] sebagai Ketua Persemakmuran sekaligus kepala negara.
{{TOC limit|limit=3}}
 
== Awal (1497–1583) ==
[[Berkas:Johncabotbonavista.jpg|ka|jmpl|150px|Patung [[John Cabot]] di [[Newfoundland]], koloni seberang lautan pertama Britania Raya yang pertama.]]
Ide mengenai penjelajahan seberang lautan (dalam pengertian eksplorasi lautan di luar Eropa dan [[Kepulauan Britania Raya]]) sudah dicetuskan saat Inggris dan [[Skotlandia]] masih merupakanberada suatudalam pemerintahan yang terpisah. Pada tahun 1496, [[Henry VII dari Inggris]] ingin mengikuti keberhasilan Spanyol dan Portugis (Portugal) dalam penjelajahanmenjelajahi seberang lautan. Ia kemudian menugaskan [[John Cabot]] memimpin pelayaran untuk menemukan rute menuju [[Asia]] melalui [[SamuderaSamudra Atlantik|SamuderaSamudra Atlantik Utara]].<ref name="ferguson3">[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;3.</ref> Cabot mulai berlayar pada tahun 1497; lima tahun setelah penemuan benua [[Amerika]] ditemukan oleh [[Christopher Columbus|Columbus]]. Meskipun pada akhirnya ia berhasil berlabuh di pantai [[Newfoundland]], ia mengira kalau ia sudah mencapai Asia dan pada akhirnya tidak berhasil mendirikan koloni.<ref>[[#refAndrews1985|Andrews 1985]], hal.&nbsp;45.</ref> Cabot memimpin pelayaran lain ke Amerika pada tahun berikutnya namun tidak diketahui lagi kabarnya.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;4.</ref>
 
Tidak ada upaya lebih lanjut untuk mendirikan koloni Inggris di Amerika hingga memasuki masa pemerintahan [[Elizabeth I]] pada dekade terakhir abad ke-16.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;35.</ref> Adanya gerakan Reformasi [[Protestan]] telah membuat Inggris bermusuhan dengan [[Katolik]] Spanyol.<ref name="ferguson3"/> Pada tahun 1562, Kerajaan Inggris memerintahkan navigator John Hawkins dan [[Francis Drake]] untuk menyerang kapal-kapal Spanyol dan PortugisPortugal yang melintas di lepas pantai [[Afrika Barat]] dengan tujuan untuk melumpuhkan sistem perdagangan di Atlantik.<ref>[[#refThomas|Thomas]], hal.&nbsp;155–158</ref> Upaya ini tidak berhasil dan kemudian, saat Perang Inggris-Spanyol terjadi, Elizabeth I memerintahkan penyerangan terhadap pelabuhan Spanyol di Amerika dan kapal-kapal Spanyol yang melintasi Atlantik serta membajak kapal-kapal Spanyol yang sarat dengan harta dari [[Dunia Baru]].<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;7.</ref> Pada saat yang sama, penulis yang berpengaruh seperti Richard Hakluyt dan [[John Dee]] (yang pertama kali menggunakan istilah Imperium Britania Raya) mulai menekan kerajaan agar segera memulai penjelajahan seberang lautan.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;62.</ref> Pada saat itu, Spanyol telah menguasai Amerika, PortugisPortugal telah mendirikan pos perdagangan dan benteng di pantai Afrika, [[Brasil]] dan [[Tiongkok]], sedangkan Prancis sudah mencapai [[Sungai Saint Lawrence]] dan kemudian mendirikan koloni [[Prancis Baru]].<ref>[[Imperium Britania Raya#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;4–8.</ref>
 
=== Kolonisasi Irlandia ===
Meskipun Inggris jauh tertinggal di belakang negara-negara Eropa lainnya dalam membangun koloni seberang lautan, Inggris telah berhasil menguasai [[Pulau Irlandia|Irlandia]] pada abad ke-16.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;7.</ref><ref>[[#refKenny|Kenny]], hal.&nbsp;5.</ref> Beberapa orang yang berperan dalam kolonisasi Irlandia ini selanjutnya juga berperan dalam proses kolonisasi awal di [[Amerika Utara]], kelompok ini selanjutnya dikenal sebagai "para lelaki dari barat".<ref>[[#refTaylor2001|Taylor]], hal.&nbsp;119,123.</ref>
 
== Imperium Britania pertama (1583–1783) ==
Pada tahun 1578, [[Elizabeth I|Ratu Elizabeth I]] memerintahkan Humphrey Gilbert untuk memulai penjelajahan seberang lautan.<ref>[[#refAndrews1985|Andrews]], hal.&nbsp;187.</ref> Gilbert kemudian berlayar menuju [[Kepulauan Karibia|Hindia Barat]] dengan tujuan untuk membajak kapal-kapal Spanyol dan memulai kolonisasi di Amerika Utara. TetapiNamun, ekspedisi ini dihentikan sebelum mencapai [[Samudera Atlantik]].<ref>[[#refAndrews1985|Andrews]], hal.&nbsp;188.</ref><ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;63.</ref> Pada tahun 1583, Gilbert melakukan pelayaran kedua. Dalam pelayaran itu, ia berhasil mencapai [[Newfoundland]] dan mengklaim wilayah itu sebagai koloni Inggris pertama, meskipun pada saat itu pulau tersebut tidak berpenghuni. Gilbert tidak berhasil kembali ke Inggris, kemudian ia digantikan oleh saudara tirinya, [[Walter Raleigh]], yang diberi mandat oleh Ratu Elizabeth I pada tahun 1584. Raleigh berhasil membangun koloni di [[Koloni Roanoke|Roanoke]] (sekarang [[North Carolina]]), tetapi kurangnya persediaan makanan menyebabkan upaya untuk membangun koloni lebih lanjut gagal dilakukan.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;63–64.</ref>
 
Tahun 1603, [[James I dari Inggris|Raja James VI dari Skotlandia]] naik takhta menjadi raja Inggris dan mengesahkan [[Traktat London]] 1604 yang mengakhiri permusuhan dengan Spanyol. Setelah berdamai dengan saingan utamanya, upaya Inggris terfokus untuk mengambil alih wilayah-wilayah koloni negara lain dan membangun koloni seberang lautan sendiri.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;70.</ref> Imperium Britania mulai terbentuk pada awal abad ke-17, yang mencakup wilayah-wilayah di Amerika Utara dan pulau-pulau kecil di [[Karibia]] serta membentuk kongsi dagang bernama ''[[East India Company]]'' (EIC) untuk mengelola dan mengendalikan perdagangan di wilayah koloni Britania. Periode ini hingga terjadinya [[Perang Revolusi Amerika Serikat|Perang Kemerdekaan Amerika Serikat]] yang menyebabkan lepasnya [[Tiga Belas Koloni]] Britania di akhir abad ke-18 disebut sebagai "Imperium Britania pertama".<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;34.</ref>
 
=== Amerika, Afrika dan perdagangan budak ===
Pada awalnya, [[Karibia]] merupakan koloni Inggris yang paling penting dan menguntungkan,<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;17.</ref> namun itu sebelum upaya kolonisasi di beberapa wilayah mengalami kegagalan. [[Kolonisasi]] di [[Guyana]] pada tahun 1604 hanya berlangsung dua tahun, dan gagal mencapai tujuan utamanya untuk menemukan tambang emas.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;71.</ref> Upaya kolonisasi di [[St. Lucia]] (1605) dan [[Grenada]] (1609) juga tidak berhasil. TetapiNamun, tidak semua upaya gagal, koloni Inggris di St. Kitts (1624), [[Barbados]] (1627) dan Nevis (1628) berhasil dibentuk.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;221.</ref> Inggris mengadopsi sistem kolonisasi negara-negara lain kemudian menerapkannya di wilayah-wilayah koloninya. Sistem yang diadopsi itu antara lain upaya [[Portugis]] dalam mengembangkan perkebunan gula di [[Brasil]] yang bergantung pada tenaga [[budak]] serta kebijakan [[Belanda]] dalam penjualan budak dan hasil penjualannya selanjutnya dibelikan gula.<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;22–23.</ref> Untuk memastikan kalau keuntungan tetap di tangan Inggris, [[Parlemen Inggris]] pada tahun 1651 memutuskan hanya kapal-kapal Inggris yang boleh melakukan perdagangan di wilayah-wilayah koloninya dan perdagangan dikuasai oleh EIC. Keputusan ini menyebabkan permusuhan dengan Belanda yang membangun koloni di bagian timur, kebijakan ini pada akhirnya semakin memperkuat posisi Inggris di Amerika meskipun hal ini merugikan Belanda.<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;32.</ref> Pada tahun 1655, Inggris mencaplok [[Jamaika]] dari [[Spanyol]] dan pada tahun 1666 berhasil menduduki [[Bahama]].<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;33, 43.</ref>
[[Berkas:British colonies 1763-76 shepherd1923.PNG|jmpl|kiri|Peta wilayah koloni Inggris di Amerika Utara periode 1763–1776.]]
 
Baris 68 ⟶ 69:
 
=== Persaingan dengan Prancis ===
Perdamaian antara Inggris dan Belanda pada tahun 1688 menandakan bahwa kedua negara tersebut akan memasuki [[Perang Sembilan Tahun]] sebagai sekutu. TetapiNamun, perang tersebut membuat Belanda harus mencurahkan sebagian besar anggaran militernya untuk kepentingan perang, hal ini pada akhirnya membuat kekuasaan kolonial Inggris lebih kuat dari Belanda.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;441.</ref> Pada abad ke-18, Inggris (kemudian menjadi Britania Raya setelah bersatu dengan [[Skotlandia]] pada tahun 1707) berjaya sebagai kekuatan kolonial paling dominan di dunia, dan hanya Prancis yang menjadi saingan utamanya di ranah imperialisme.<ref>[[#refPagden2003|Pagden]], hal.&nbsp;90.</ref>
 
[[Berkas:The Defeat of the French Fireships attacking the British Fleet at Anchor before Quebec.jpg|jmpl|kiri|200px|Kekalahan Prancis dalam Pertempuran Quebec pada tahun 1759.]]
Baris 92 ⟶ 93:
=== Penjelajahan Pasifik ===
[[Berkas:Captainjamescookportrait.jpg|jmpl|160px|[[James Cook]], penjelajah Inggris yang menemukan pantai timur di benua selatan baru bernama [[Australia]].]]
Sejak tahun 1718, pembuangan orang-orang Britania ke koloni-koloni di Amerika Utara telah menjadi suatu bentuk hukuman bagi berbagai tindak pidana di Britania. Ribuan orang buangan diangkut setiap tahunnya melewati [[Samudera Atlantik|Atlantik]].<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;20.</ref> Tetapi setelah lepasnya Tiga Belas Koloni pada tahun 1783, Britania dipaksa untuk mencari lokasi alternatif sebagai tempat pembuangan baru bagi orang-orang tahanan. Kemudian, Britania berpaling ke daratan di selatan yang baru ditemukan bernama [[Australia]].<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 20–21.</ref> Pantai barat Australia sebenarnya telah ditemukan oleh seorang penjelajah [[Belanda]] bernama [[Willem Janszoon]] pada tahun 1606 yang kemudian dinamakannya Belanda Baru, tetapi tidak ada usaha lebih lanjut untuk membangun koloni di sana sampai pada tahun 1770, [[James Cook]] menemukan pantai timur Australia dalam perjalanannya menuju [[Samudera Pasifik|Samudera Pasifik Selatan]]. Cook mengklaim benua tersebut atas nama Britania dan menamakannya [[New South Wales]].<ref>[[#refPeters2006|Peters]], hal.&nbsp;5–23.</ref> Pada tahun 1778, [[Joseph Banks]], seorang [[ahli botani]] yang ikut serta dalam pelayaran bersama Cook memberi saran kepada Pemerintah Britania supaya Australia dijadikan sebagai [[koloni tahanan]] yang baru. Selanjutnya, pada tahun 1787, pengiriman perdana para tahanan dari Britania dilakukan dan sampai di New South Wales pada tahun 1788.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;142.</ref> Britania terus mengirim para tahanan ke New South Wales hingga tahun 1840.<ref>[[#refBrittain|''Brittain and the Dominions'']], hal.&nbsp;159.</ref> Seiring perkembangannya, koloni Australia akhirnya menjadi koloni yang sangat menguntungkan, terutama karena produksi wol dan tambang emasnya,<ref>[[#refFieldhouse1999|Fieldhouse]], hal. 145–149</ref> yang turut didukung oleh adanya "demam emas" yang sedang berlangsung di koloni-koloni Victoria. Hal ini menjadikan [[Melbourne]] sebagai kota terkaya di dunia pada saat itu,<ref name="RobertCervero320">{{cite book|last=Cervero|first=Robert B.|title=The Transit Metropolis: A Global Inquiry|url=https://archive.org/details/transitmetropoli0000cerv|publisher=Island Press|year=1998|location=Chicago|page=[https://archive.org/details/transitmetropoli0000cerv/page/320 320]|isbn=1-55963-591-6}}</ref> sekaligus kota terbesar kedua (setelah [[London]]) dalam Imperium Britania.<ref>Statesmen's Year Book 1889</ref>
 
Dalam perjalanannya, Cook juga mengunjungi [[Selandia Baru]], yang ditemukan pertama kali pada tahun 1642 oleh penjelajah Belanda bernama [[Abel Tasman]]. Cook kemudian mengklaim pulau-pulau di [[Pulau Utara|Utara]] dan di [[Pulau Selatan|Selatan]] atas nama [[Kerajaan Britania Raya (1707–1800)|Kerajaan Britania Raya]] pada tahun 1769 dan 1770. Awalnya, interaksi antara [[Suku Māori]]; penduduk asli Selandia Baru dengan orang-orang Eropa terbatas hanya pada transaksi perdagangan.Tetapi, permukiman bagi orang-orang Eropa makin diperluas selama dekade awal abad ke-19 dan pos-pos perdagangan banyak didirikan, terutama di [[Pulau Utara]]. Pada tahun 1839, perusahaan Britania bernama ''New Zealand Company'' menyatakan rencananya untuk membeli lahan yang luas dan mendirikan koloni di Selandia Baru. Pada tanggal 6 Februari 1840, William Hobson dan sekitar 40 orang tokoh adat Māori menandatangani [[Perjanjian Waitangi]].<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 45.</ref> Perjanjian ini dianggap sebagai dokumen awal pendirian negara Selandia Baru,<ref>{{Cite web|url=http://www.nzhistory.net.nz/politics/treaty/waitangi-day|title=Waitangi Day|publisher=History Group, New Zealand Ministry for Culture and Heritage|accessdate=13 December 2008}}</ref> namun penafsiran terhadap teks perjanjian versi Britania dan versi Māori amat berbeda, sehingga tidak ada kesepakatan pada masalah yang telah disetujui dan terus menerus menjadi sumber sengketa hingga saat ini.<ref>[[#refMeinSmith|Mein Smith]], hal.&nbsp;49.</ref><ref>[[#refOHBEv3|Porter]], hal.&nbsp;579.</ref>
Baris 136 ⟶ 137:
=== Persaingan dengan Rusia ===
{{main|Permainan Besar}}
Sepanjang abad ke-19, Britania dan [[Rusia]] saling bersaing untuk mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan olah [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]], [[Persia]] dan [[Dinasti Qing]]. Persaingan di [[Eurasia]] ini oleh Arthur Connolly disebut sebagai [[Permainan Besar]] ''(The Great Game)''.<ref>[[#refHopkirk1992|Hopkirk]], hal.&nbsp;1–12.</ref> Kekalahan yang diderita oleh Rusia di Persia dan [[Turki]] memunculkan kekhawatiran Britania akan ambisi imperialis Rusia untuk menguasai [[Asia Tengah]] dan ketakutan akan adanya invasi darat Rusia ke India.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;181.</ref> Pada tahun 1839, Britania mendahului Rusia dengan menginvasi [[Afganistan]], yang memicu meletusnya [[Perang Inggris-Afganistan Pertama|Perang Inggris-Afganistan]], tetapi perang ini adalah bencana bagi Britania.<ref name="refjames182">[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;182.</ref> Saat Rusia menginvasi [[Balkan]] pada tahun 1853, kekhawatiran akan adanya dominasi Rusia di [[Laut Tengah|Mediterania]] dan [[Timur Tengah]] memicu Britania dan [[Prancis]] untuk menyerang [[Semenanjung Krimea]] dan melumpuhkan Angkatan Laut Rusia.<ref name="refjames182"/> Peristiwa ini memicu berkobarnya [[Perang Krimea]] yang meletus pada tahun 1854-1856 antara [[Kekaisaran Rusia]] melawan sekutu yang terdiri dari Britania, Prancis, [[Kerajaan Sardinia]], dan [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Perang ini dianggap sebagai perang modern pertama dalam sejarah dunia, baik dari segi teknik maupun penggunaan senjata,<ref>[[#refRoyle2000|Royle]], preface.</ref> dan merupakan satu-satunya [[Perang Dunia|perang global]] yang terjadi antara Britania dengan [[imperium]] lainnya selama masa ''Pax Britannica''. Perang ini berhasil dimenangkan dengan gemilang oleh Britania dan sekutunya.<ref name="refjames182"/> Setelah perang usai, situasi di Asia Tengah tetap tidak terselesaikan selama dua dekade lebih. Britania mencaplok [[Baluchistan]] pada tahun 1876 dan Rusia menguasai [[Kirghizia]], [[Kazakhstan]] dan [[Turkmenistan]]. Untuk sementara waktu, perang lain antar kedua negara tersebut memang bisa dihindari, tetapi di sisi lain terjadi perebutan supremasi antar kedua belah pihak di Asia Tengah, terutama dalam penyebaran pengaruh dan ideologi politiknya masing-masing. Kesepakatan antara Britania dan Rusia baru benar-benar bisa tercapai setelah ditetapkannya batas-batas kekuasaan kedua negara dalam Perjanjian Britania-Rusia pada tahun 1907.<ref>{{cite journal|last=Williams|first=Beryl J.|title=The Strategic Background to the Anglo-Russian Entente of August 1907|journal=The Historical Journal|year=1966|volume=9|pages=360–373 |jstor=2637986|doi=10.1017/S0018246X00026698|issue=03}}</ref> Lumpuhnya Angkatan Laut Rusia dalam [[Pertempuran Port Arthur]] saat terjadinya [[Perang Rusia-Jepang]] juga semakin memperbesar peluang Britania dalam menguasai Asia.<ref name="hodge47">[[#refhodge47|Hodge]], hal.&nbsp;47.</ref>
 
=== Dari Cape ke Kairo ===
{{see also|Perebutan Afrika}}
[[Berkas:Punch Rhodes Colossus.png|jmpl|kiri|''Raksasa Rhodes''—[[Cecil Rhodes]] "melangkah" dari Cape ke Kairo.]]
Belanda sebenarnya telah mendirikan [[Koloni Tanjung Belanda|Koloni Cape]] di ujung selatan [[Afrika]] pada tahun 1652 sebagai pos persinggahan bagi kapal-kapalnya yang sedang dalam perjalanan ke [[Hindia Timur]]. TetapiNamun, Britania secara resmi mengakuisisi Koloni Cape pada tahun 1806—termasuk [[Bangsa Boer]] yang berdiam di sana—setelah mendudukinya pada tahun 1795 untuk mencegah koloni tersebut jatuh ke tangan Prancis yang pada saat itu berhasil mengalahkan Belanda.<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;85.</ref> Para imigran dari Kepulauan Britania mulai berdatangan sejak tahun 1820. Hal ini memicu menyingkirnya ribuan Bangsa Boer yang tidak setuju dengan hukum Britania ke arah utara dan mendirikan negara republik bebas sendiri (kebanyakan tidak bertahan lama) pada periode 1830-an sampai awal 1840-an.<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;85–86.</ref> Dalam prosesnya, Bangsa Boer berulang kali bentrok dengan tentara Britania, yang memiliki agenda sendiri sehubungan dengan ekspansi kolonial di [[Afrika Selatan]] dan menguasai permukiman bangsa-bangsa asli Afrika, termasuk Bangsa Sotho dan [[Zulu]]. Pada akhirnya, Bangsa Boer berhasil mendirikan dua negara republik baru yang memiliki umur lebih lama: Republik Afrika Selatan atau [[Republik Transvaal]] (1852-1877; 1881-1902) dan [[Negara Bebas Oranje|Negara Bebas Oranye]] (1854-1902).<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;168, 186, 243.</ref> Pada tahun 1902, Britania berhasil menduduki kedua republik tersebut, yang memicu meletusnya [[Perang Boer Kedua|Perang Boer]].<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;255.</ref>
 
Pada tahun 1869, [[Terusan Suez]] yang menghubungkan [[Laut Tengah]] dengan [[Samudra Hindia]] dibuka oleh [[Napoleon III]]. Pembukaan terusan ini pada awalnya ditentang oleh Britania, tetapi begitu mengetahui nilai strategis terusan ini, Britania langsung berhasrat untuk menguasainya.<ref>[[#refTilby2009|Tilby]], hal.&nbsp;256.</ref> Pada tahun 1875, [[Konservatif|Pemerintah Konservatif]] [[Benjamin Disraeli]] membeli 44 persen—sekitar £4 juta (£{{formatprice|{{inflation|UK|4000000|1875|r=-7}}}} pada tahun {{CURRENTYEAR}})—saham penguasa [[Mesir]]; [[Ismail Pasha]] dalam kepemilikan Terusan Suez. Meskipun pembelian ini tidak memberikan kontrol langsung atas Terusan Suez, Britania secara tidak langsung telah menanamkan pengaruhnya di Mesir. Dengan adanya kontrol dari Prancis dan Britania terhadap keuangan Mesir, Mesir pun akhirnya diduduki penuh oleh Britania Raya pada tahun 1882.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;230–33.</ref> Prancis, yang merupakan pemegang saham mayoritas atas Terusan Suez, berupaya untuk melemahkan posisi Britania,<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;274.</ref> tetapi kedua negara tersebut pada akhirnya berhasil mencapai suatu persetujuan dengan disahkannya Konvensi Konstantinopel pada tahun 1888 yang memutuskan bahwa Terusan Suez adalah wilayah netral.<ref>{{cite web|title=Treaties|url=http://www.mfa.gov.eg/MFA_Portal/en-GB/Foreign_Policy/Treaties/Convention+Respecting+the+Free+Navigation+of+the+Suez+Maritime+Canal.htm|publisher=Egypt Ministry of Foreign Affairs|accessdate=20 October 2010|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100915095412/http://www.mfa.gov.eg/MFA_Portal/en-GB/Foreign_Policy/Treaties/CONVENTION+RESPECTING+THE+FREE+NAVIGATION+OF+THE+SUEZ+MARITIME+CANAL.htm|archivedate=2010-09-15|dead-url=no}}</ref>
Baris 174 ⟶ 175:
 
==== Status koloni di Asia ====
Perjuangan kemerdekaan yang sama juga berlangsung di [[India]] saat Undang-Undang Pemerintahan India 1919 gagal dalam memenuhi tuntutan kemerdekaan rakyat India.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;330.</ref> Kekhawatiran terhadap penyebaran [[komunis]] dan campur tangan asing dalam [[Konspirasi Ghadar]] menyebabkan disahkannya Undang-Undang Rowlatt.<ref name="refjames416">[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;416.</ref> Hal ini menyebabkan ketegangan, terutama di daerah [[Punjab]], tempat ketegangan berubah menjadi tragedi berdarah pada tahun 1919 yang dikenal dengan peristiwa [[Pembantaian Amritsar]]. Di Britania, peristiwa ini dilihat sebagai tindakan untuk menyelamatkan India dari aksi anarki, tetapi banyak pihak—termasuk [[Winston Churchill|Churchill—]]<nowiki/>yang menganggapnya sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan.<ref name="refjames416"/> Keadaan terus bergejolak hingga bulan Maret 1922 diikuti oleh [[insiden Chauri Chaura]] dan terus berlanjut sampai 25 tahun ke depan.<ref>{{cite journal|last=Low|first=D.A.|title=The Government of India and the First Non-Cooperation Movement-—1920–1922|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-asian-studies_1966-02_25_2/page/241|journal=The Journal of Asian Studies|date=February 1966|volume=25|issue=2|pages=241–259|doi=10.2307/2051326}}</ref> Pada tahun 1922, [[Mesir]], yang dinyatakan sebagai wilayah [[protektorat]] Britania setelah Perang Dunia I, diberikan kemerdekaan resmi, tetapi tetap menjadi negara satelit Britania sampai tahun 1954. Tentara Britania tetap ditempatkan di Mesir sampai ditandatanganinya [[Perjanjian Inggris-Mesir 1936|Perjanjian Inggris-Mesir]] pada tahun 1936,<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 104.</ref> yang menyepakati bahwa Britania akan menarik tentaranya dari Mesir, tetapi Britania tetap berhak menduduki dan memiliki [[Terusan Suez]]. Sebagai imbalannya, Mesir dibantu untuk bergabung dengan [[Liga Bangsa-Bangsa]].<ref>[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;292.</ref> Sementara itu, [[Irak]], wilayah mandat Britania sejak tahun 1920 yang kaya dengan minyak juga dibantu menjadi anggota Liga Bangsa-Bangsa setelah diberi kemerdekaan pada tahun 1932.<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 101.</ref>
 
==== Kemerdekaan domini ====
Baris 196 ⟶ 197:
{{see also|Gerakan Kemerdekaan India}}
[[Berkas:Jinnah Gandhi.jpg|jmpl|ka|[[Muhammad Ali Jinnah]] dan [[Mahatma Gandhi]], tokoh pemimpin [[Gerakan Kemerdekaan India]].]]
[[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] yang prodekolonisasi berhasil memenangkan Pemilihan Umum Britania Raya 1945. [[Clement Attlee]], pemimpin Partai Buruh yang terpilih sebagai Perdana Menteri segera bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah penting negara, yaitu kemerdekaan India.<ref>[[#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;322.</ref> Dua organisasi [[Gerakan Kemerdekaan India|pergerakan kemerdekaan India]]; [[Kongres Nasional India]] dan [[Liga Muslim India]] telah mengampanyekan kemerdekaan India berdekade-dekade lamanya, tetapi tidak menemui kesepakatan soal bagaimana pelaksanaannya. Kongres menginginkan India yang bersatu tetapi Liga menginginkan negara yang terpisah bagi penduduk [[Muslim]] karena takut akan adanya dominasi oleh mayoritas [[Hindu]]. Meningkatnya kerusuhan sipil dan pemberontakan dari Angkatan Laut India pada tahun 1946 membuat Attlee menjanjikan kemerdekaan bagi India paling lambat tahun 1948. TetapiNamun, situasi yang makin mendesak dan ancaman akan adanya perang saudara membuat [[Louis Mountbatten]], Maharaja India yang baru dilantik (sekaligus yang terakhir) memproklamasikan kemerdekaan India lebih awal pada tanggal [[15 Agustus]] [[1947]].<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;67.</ref> Perbatasan yang dibuat oleh Britania untuk [[Pemisahan India|membagi India]] ke dalam kawasan untuk penduduk Hindu dan Islam tidak menghiraukan nasib berpuluh-puluh juta minoritas di India dan [[Pakistan]].<ref>[[#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;325.</ref> Akibatnya, jutaan Muslim kemudian menyeberang dari India ke Pakistan dan Hindu ke arah sebaliknya, dan bentrokan yang terjadi antar dua komunitas tersebut menyebabkan lebih dari dua ratus ribu nyawa melayang. [[Srilanka|Sri lanka]] dan [[Myanmar]], yang merupakan bagian dari [[Kemaharajaan Britania]], memperoleh kemerdekaan pada tahun 1948. India, Pakistan dan Sri lanka selanjutnya bergabung menjadi anggota [[Negara-Negara Persemakmuran]], tetapi Myanmar memilih untuk tidak bergabung.<ref>[[#refMcIntyre|McIntyre]], hal.&nbsp;355–356.</ref>
 
==== Status Palestina ====
Baris 207 ⟶ 208:
{{see|Krisis Suez}}
[[Berkas:Eden, Anthony.jpg|jmpl|lurus|kiri|[[Anthony Eden]].]]
Pada tahun 1951, [[Partai Konservatif (Britania Raya)|Partai Konservatif]] kembali berkuasa di Britania di bawah kepemimpinan [[Winston Churchill]]. Churchill dan Konservatif percaya bahwa posisi Britania sebagai kekuatan dunia bergantung pada keberlangsungan imperiumnya, dan hal ini ditentukan oleh [[Terusan Suez]] yang memungkinkan Britania untuk mempertahankan posisi unggulnya di [[Timur Tengah]], meskipun sudah kehilangan India. TetapiNamun, Churchill tidak bisa meremehkan [[Revolusi|Pemerintahan Revolusioner]] baru bentukan [[Gamal Abdul Nasser]] di Mesir yang meraih kekuasaan pada tahun 1952 dan berusaha mengusir Britania dari Mesir. Pada tahun berikutnya, disepakati bahwa pasukan Britania akan menarik diri dari Terusan Suez dan nasib [[Sudan]] akan ditentukan pada tahun 1955.<ref>[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;339–40.</ref> Sudan kemudian diberi kemerdekaan pada tanggal 1 Januari 1956.
 
Bulan Juli 1956, Nasser secara sepihak menasionalisasi Terusan Suez. Perdana Menteri Britania yang baru, [[Anthony Eden]], menanggapinya dengan membuat kesepakatan bersama Prancis untuk mengatur serangan dari [[Israel]] ke Mesir yang selanjutnya akan memberi alasan bagi Britania dan Prancis untuk campur tangan dan merebut kembali Terusan Suez.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;581.</ref> Tindakan Eden yang tidak meminta nasihat dari sekutunya, Amerika Serikat, menyebabkan Presiden AS, [[Dwight D. Eisenhower]] marah dan menolak mendukung invasi tersebut.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;355.</ref> Eisenhower juga mencemaskan kemungkinan perang dengan [[Uni Soviet]] setelah [[Nikita Khrushchev]] menyatakan dukungannya pada Mesir. Eisenhower menerapkan [[Opsi (keuangan)|opsi keuangan]] dengan mengancam akan menjual cadangan AS dalam [[poundsterling]] dan dengan demikian akan memicu kejatuhan mata uang Britania. Walaupun invasi militer tersebut berhasil merebut kembali Terusan Suez,<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;583.</ref> adanya campur tangan PBB dan tekanan dari Amerika Serikat memaksa Britania untuk menarik pasukannya dengan memalukan dari Terusan Suez dan diikuti dengan pengunduran diri Eden pada tahun 1957.<ref>[[#refCombs2008|Combs]], hal.&nbsp;161–163.</ref><ref>{{cite web|title=Suez Crisis: Key players |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/5195582.stm|publisher=BBC News|accessdate=19 October 2010|date=21 July 2006}}</ref>
Baris 234 ⟶ 235:
 
== Peninggalan ==
Britania Raya mempertahankan kedaulatannya atas 14 [[teritori]] di luar Kepulauan Britania, yang selanjutnya berganti nama menjadi [[Wilayah Seberang Laut Britania]] pada tahun 2002.<ref>[[#refFAC|House of Commons Foreign Affairs Committee Overseas Territories Report]], hal.&nbsp;145–147</ref> Beberapa dari teritori tersebut tidak berpenghuni kecuali untuk tujuan militer atau penelitian ilmiah sementara, sedangkan sisanya berupa pemerintahan sendiri yang bergantung pada Britania dalam hal [[hubungan internasional|hubungan luar negeri]] dan pertahanan. Pemerintah Britania telah menyatakan kesediaannya untuk membantu setiap Wilayah Seberang Lautnya yang ingin memperoleh kemerdekaan.<ref>[[#refFAC|House of Commons Foreign Affairs Committee Overseas Territories Report, hal.&nbsp;146,153]]</ref> Beberapa Wilayah Seberang Laut Britania tidak diakui oleh tetangga geografisnya; [[Gibraltar]] diklaim oleh Spanyol, [[Kepulauan Falkland]] dan [[Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan]] diklaim oleh Argentina, sedangkan [[Wilayah Samudra Hindia Britania]] diklaim oleh [[Mauritius]] dan [[Seychelles]].<ref>{{Cite web|url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/io.html|title=British Indian Ocean Territory|work=[[The World Factbook]]|publisher=CIA|accessdate=13 December 2008|archive-date=2018-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20181225012124/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/io.html%20|dead-url=yes}}</ref> Wilayah Antartika Britania secara bersamaan diklaim oleh Argentina dan [[Chili]], sementara sebagian besar negara tidak mengakui klaim teritorial Britania atas Antartika.<ref>[[#refFAC|House of Commons Foreign Affairs Committee Overseas Territories Report]], hal.&nbsp;136</ref>
[[Berkas:Anglospeak.svg|kiri|jmpl|Persebaran negara-negara penutur [[bahasa Inggris]]:{{legend|#0000ff|Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dan bahasa nasional}}
{{legend|#8ddada|Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi tetapi bukan bahasa utama}}]]
Baris 269 ⟶ 270:
* {{Cite book|first=Kenneth|last=Andrews|title=Trade, Plunder and Settlement: Maritime Enterprise and the Genesis of the British Empire, 1480–1630|publisher=Cambridge University Press|year=1984|isbn=0-521-27698-5|url=http://books.google.com/?id=iTZSFcfBas8C|ref=refAndrews1985|accessdate=22 July 2009}}
* {{cite book|last=Bandyopādhyāẏa|first=Śekhara|title=From Plassey to partition: a history of modern India|year=2004|isbn=81-250-2596-0|ref=refSekhara2004|publisher=Orient Longman}}
* {{Cite book|first=Piers|last=Brendon|title=The Decline and Fall of the British Empire, 1781–1997|publisher=Random House|year=2007|isbn=0-224-06222-0|url=http://books.google.com/?id=cbqkQgAACAAJ&dq=editions:NnSn4TwzubsC|ref=refBrendon|accessdate=6 October 2010}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite book|title=Brittain and the Dominions|year=n.d.|publisher=Cambridge University Press|ref=refBrittain}}
* {{Cite book|first=Judith|last=Brown|title=The Twentieth Century, The Oxford History of the British Empire Volume IV|publisher=Oxford University Press|year=1998|isbn=0-19-924679-3|url=http://books.google.com/?id=CpSvK3An3hwC|ref=refOHBEv4|accessdate=22 July 2009}}
Baris 280 ⟶ 281:
* {{Cite book|first=Saul|last=David|title=The Indian Mutiny|publisher=Penguin|year=2003|isbn=0-670-91137-2|url=http://books.google.com/?id=H2KOAAAACAAJ|ref=refDavid2003|accessdate=22 July 2009}}
* {{cite book|last=Elkins|first=Caroline|title=Imperial Reckoning: The Untold Story of Britain's Gulag in Kenya|year=2005|publisher=Owl Books|isbn=0-8050-8001-5|ref=refElkins2005}}
* {{Cite book|first=Niall|last=Ferguson|title=Colossus: The Price of America's Empire|publisher=Penguin|year=2004|isbn=1-59420-013-0|url=http://books.google.com/?id=Uy23kBDD7WcC|ref=refFerguson2004|accessdate=22 July 2009}}{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{Cite book|first=Niall|last=Ferguson|title=Empire|publisher=Basic Books|year=2004|isbn=0-465-02329-0|url=http://books.google.com/?id=luSjXeSByHEC|ref=refFergusonEmpire2004|accessdate=22 July 2009}}
* {{cite book|last=Fieldhouse|first=David Kenneth|title=The West and the Third World: trade, colonialism, dependence, and development|url=https://archive.org/details/westthirdworldtr0000fiel_n6z1|year=1999|publisher=Blackwell Publishing|isbn=0-631-19439-8|ref=refFieldhouse1999}}
* {{cite book|last=Fox|first=Gregory H.|title=Humanitarian Occupation|year=2008|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-85600-3|ref=refFox2008}}
* {{cite book|last=Games|first=Alison|title=The British Atlantic world, 1500–1800|year=2002|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=0-333-96341-5|ref=refGames2002|editor=Armitage, David; Braddick, Michael J}}
* {{cite book|last=Sutrisno|first=Sulastin|title=Dari Lima Penjajahan Menuju Zaman Kemerdekaan|year=2001|publisher=Indira|isbn=|ref=Sutrisno|editor=}}
* {{cite book|last=Torkildsen|first=George|title=Leisure and recreation management|url=https://archive.org/details/leisurerecreatio0000tork|year=2005|publisher=Routledge|isbn=978-0-415-30995-0|ref=refTorkildsen2005}}
* {{cite book|last=Turpin|first=Colin|title=British government and the constitution (6th ed.)|year=2007|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-69029-4|ref=refTurpin2007|coauthors=Tomkins, Adam}}
{{ColBreak}}
Baris 293 ⟶ 294:
* {{Cite book|first=Erik|last=Goldstein|title=The Washington Conference, 1921–22: Naval Rivalry, East Asian Stability and the Road to Pearl Harbor|publisher=Routledge|year=1994|isbn=0-7146-4559-1|url=http://books.google.com/?id=dDmJPPGjfJMC|ref=refGoldstein|accessdate=22 July 2009}}
* {{Cite book|last=Goodlad|first=Graham David|title=British foreign and imperial policy, 1865–1919|publisher=Psychology Press|year=2000|isbn=0-415-20338-4|url=http://books.google.com/?id=clnBkEo7za4C|ref=refGoodlad|accessdate=18 September 2010}}
* {{cite book|last=Herbst|first=Jeffrey Ira|title=States and power in Africa: comparative lessons in authority and control|url=https://archive.org/details/statespowerinafr0000herb|year=2000|publisher=Princeton University Press|isbn=0-691-01028-5|ref=refHerbst2000}}
* {{Cite book|first=Peter|last=Hinks|title=Encyclopedia of antislavery and abolition|publisher=Greenwood Publishing Group|year=2007|isbn=978-0-313-33143-5|url=http://books.google.com/?id=_SeZrcBqt-YC|ref=refHinks|accessdate=1 August 2010}}
* {{Cite book|last=Hodge|first=Carl Cavanagh|title=Encyclopedia of the Age of Imperialism, 1800–1914|publisher=Greenwood Publishing Group|year=2007|isbn=0-313-33404-8|url=http://books.google.com/?id=-hOkx7Gi4OoC|ref=refhodge47|accessdate=22 July 2009}}
Baris 317 ⟶ 318:
* {{en}} [http://www.ualberta.ca/~janes/EMPIRE.html Imperium Britania di Internet Gateway]
* {{en}} [http://www.britishempire.co.uk/ Sumber-sumber dokumen Imperium Britania]
* {{en}} [http://www.engelsklenker.com/british_empire_history_resource.php Imperium Britania di TheEnglishCollection.com] {{Webarchive|url=https://archive.today/20121205003208/http://www.engelsklenker.com/british_empire_history_resource.php |date=2012-12-05 }}
{{Wilayah Seberang Laut Britania}}{{Colonialism}}
{{Empires}}
Baris 323 ⟶ 324:
{{AP}}
 
[[Kategori:Imperium Britania| ]]<!--mohon tinggalkan ruang kosong sebagai standar-->
[[Kategori:Sejarah Inggris]]
[[Kategori:SejarahBekas Britania Rayakekaisaran]]
[[Kategori:Sejarah Eropa]]
[[Kategori:Imperialisme]]
[[Kategori:KolonialismeEra Victoria]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1583 di Imperium Britania]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1583]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang dibubarkan tahun 1997]]
[[Kategori:Kekaisaran seberang laut]]
[[Kategori:Sejarah InggrisBritania Raya]]
[[Kategori:Bekas negara di Irlandia]]
[[Kategori:Kekaisaran lintas benua historis]]