Bandar Udara Notohadinegoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Sedikit perbaikan tata bahasa |
||
(45 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 14:
| elevation-m = 85,65
| website =
| coordinates = {{coord|08|14|28|S|113|41|38|E|region:ID-JI|display=
| pushpin_map = Indonesia Java#Indonesia
| pushpin_relief =
| pushpin_label = JBB
| pushpin_label_position =
| pushpin_map_caption = Lokasi di
| metric-rwy = y
| r1-number = 02/20
Baris 31:
| footnotes =
}}
'''Bandar Udara Notohadinegoro''' {{
Bandara
== Sejarah ==
Bandara ini diprakarsai dan dibangun
Pada tahun 2008, Bupati Jember [[MZA Djalal]] mengupayakan Bandara Notohadinegoro dapat dilayani penerbangan yang menghubungkannya dengan [[Bandar Udara Internasional Juanda|Bandar Udara Juanda Surabaya di Sidoarjo]], sehingga
Sempat vakum selama beberapa tahun, bandara ini kembali beroperasi sejak tanggal 16 Juli 2014 dengan dilayaninya penerbangan komersial pertama pada rute Jember–Surabaya pp oleh maskapai [[Garuda Indonesia]] (dengan sub brand [[Garuda Indonesia Explore dan Explore Jet|Garuda Indonesia Explore]]) yang menggunakan pesawat udara jenis [[ATR 72-600]].
== Fasilitas ==▼
=== 1. Terminal Bandara ===▼
▲== Fasilitas ==
Bandara ini memiliki satu bangunan utama yang terdiri dari kantor otoritas bandara, satu terminal keberangkatan, satu terminal kedatangan, yang dilengkapi dengan konter penjualan tiket yaitu Garuda Indonesia dan Susi Air, serta satu bangunan Pos Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polres Jember.▼
▲Bandara ini memiliki satu bangunan utama yang terdiri dari kantor otoritas bandara, satu terminal keberangkatan, satu terminal kedatangan, yang dilengkapi dengan konter penjualan tiket
Bandara ini juga menyediakan lapangan parkir yang mampu menampung hingga sekitar 50 kendaraan roda empat.
=== 2. [[Angkutan
Bandara ini memiliki layanan angkutan pemadu moda yang
Karena jumlah penerbangan yang masih terbatas dari bandara ini, maka jadwal keberangkatan angkutan pemadu moda disesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada tersebut.▼
▲Bandara ini memiliki layanan angkutan pemadu moda yang hingga saat ini dioperasikan oleh pihak Warna Tour & Travel (point to point : Aston Jember Hotel-Kantor Pusat Warna Tours & Travel-Bandara Notohadinegoro pp.)<ref>https://www.facebook.com/342630577508/photos/a.481814497508.268554.342630577508/10152541826152509/</ref> dan Perum DAMRI<ref>http://www.antarajatim.com/lihat/berita/148396/pemkab-jember-luncurkan-angkutan-pemadu-moda</ref> (point to point : Terminal Tawang Alun-Stasiun KA Jember-Bandara Notohadinegoro pp.) Dengan tarif sebesar Rp.35.000,- sekali jalan untuk Warna Tours & Travel, serta sebesar Rp.20.000,- sekali jalan untuk Perum DAMRI.<ref>http://www.busbandara.com/info-bus-damri-bandara-jember-notohadinegoro/</ref>
=== 3. [[Taksi]] ===▼
▲Karena jumlah penerbangan yang masih terbatas dari bandara ini maka jadwal keberangkatan angkutan pemadu moda disesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada tersebut.
Bandara ini juga memiliki layanan taksi yang dioperasikan oleh perusahaan taksi lokal Jember, yaitu Jember Taksi dan Rengganis Perdana Taxi dengan menggunakan armada jenis sedan atau MPV full AC yang layanannya menggunakan tarif berdasarkan [[Taksimeter|argometer]].▼
== Pajak layanan penumpang bandara (''airport tax'') ==
▲=== 3. Taksi ===
Pajak layanan penumpang atau biaya PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) atau [[PSC]] (''Passenger Service Charge'') atau yang biasa dikenal dengan istilah
== Maskapai penerbangan dan tujuan ==
▲Bandara ini juga memiliki layanan taksi yang dioperasikan oleh perusahaan taksi lokal Jember, yaitu Jember Taksi dan Rengganis Perdana Taxi dengan menggunakan armada jenis sedan atau MPV full AC yang layanannya menggunakan tarif berdasarkan argometer.
{{Airport destination list
<!-- -->
| [[Susi Air]] | [[Bandar Udara Trunojoyo|Sumenep]]▼
Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2015
▲Pajak layanan penumpang atau biaya PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) atau [[PSC]] (Passenger Service Charge) atau yang biasa dikenal dengan istilah "Airport Tax" untuk Bandara Notohadinegoro<ref>http://www.jembergo.com/2014/10/termurah-di-indonesia-bandara.html</ref> adalah:
=== Penambahan penerbangan rute Jember–Surabaya pp ===
Sementara itu pada tahun yang sama, pihak operator penerbangan, yaitu maskapai [[Garuda Indonesia]], sempat merencanakan penambahan penerbangan rute
===
Sekolah Pilot Nasional (SPN) atau [[BP3 Banyuwangi|Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi]] (LP3B)
▲|Bandar Udara Trunojoyo|Sumenep
▲|}
=== Rute Perintis Sumenep-Jember pp ===
▲== Rencana Pengembangan ==
Seiring dengan
=== Pengambilalihan pengelolaan bandara ===
▲Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2015 ini merencanakan perpanjangan landas pacu bandara menjadi 2.600 x 45 meter dan pemasangan lampu runway/landas pacu sehingga memungkinkan bandara ini mampu didarati oleh pesawat [[Boeing]] [[737]] yang berukuran lebih besar yang bermesin jet serta mampu melayani penerbangan di saat gelap karena cuaca ataupun malam hari.
PT Angkasa Pura II bersama dengan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Pemkab Jember menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait Pemanfaatan Aset Milik PTPN XII atau Barang Milik Daerah Kabupaten Jember Untuk Pembangunan, Pengembangan dan Pengusahaan Bandara Notohadinegoro
Awaluddin mengatakan, seluruh poin yang disepakati dalam MoU tersebut akan didetailkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama (PKS), khususnya dalam aspek pengembangan seluruh infrastruktur bandara ini dengan estimasi investasi sebesar Rp 200
▲Sementara pihak operator penerbangan, yaitu maskapai [[Garuda Indonesia]] merencanakan penambahan penerbangan rute Jember-Surabaya pp. terhitung tanggal 31 Maret 2015 menjadi 10 (sepuluh) kali dalam sepekan dari semula yang hanya 7 (tujuh) kali dalam sepekan atau 1 (satu) kaki dalam sehari.<ref>http://www.jawapos.com/baca/artikel/9008/Penerbangan-JemberSurabaya-Dua-Kali-Sehari</ref> Penambahan dilakukan menjadi sebanyak 2 (dua) kali penerbangan untuk hari-hari tertentu, yaitu hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Hal tersebut dilakukan mengingat permintaan penambahan penerbangan dari pihak Pemkab setempat dan kalangan pengusaha lokal yang didasarkan pada tingginya tingkat keterisian penumpang rute Jember-Surabaya yang mencapai 75% pada hari biasa (Senin-Kamis) dan mencapai 100% untuk akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu).<ref>http://travel.kompas.com/read/2014/12/30/1439000/Garuda.Tambah.Penerbangan.Jember-Surabaya.Jadi.Dua.Kali.Sehari</ref>
Sejumlah rencana akan dilakukan di
▲Sekolah Pilot Nasional (SPN) atau [[BP3 Banyuwangi|Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi]] (LP3B) juga akan membangun Settle Base (tempat latihan penerbangan) di Bandara Notohadinegoro, Jember pada tahun 2015 ini.<ref>http://beritajatim.com/ekonomi/228598/sekolah_pilot_banyuwangi_bangun_settle_base_di_jember.html#.VML_sq0RVoO</ref>
▲Seiring dengan rencana pengoperasian [[Bandar Udara Trunojoyo]], Sumenep, Madura untuk penerbangan komersil, rencananya Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan membuka rute perintis Sumenep-Jember pp. sebanyak 1 (satu) kali dalam sepekan dengan menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan milik maskapai [[Susi Air]] yang berkapasitas 12 penumpang.<ref>http://www.antarajatim.com/lihat/berita/152329/pemprov-tarif-penerbangan-surabaya-sumenep-rp200-ribu maskapai</ref><ref>http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2015/148074-Maret-dan-April,-Bandara-Bawean-dan-Sumenep-Beroperasi</ref>
Bupati Jember saat itu, [[Faida]], mengatakan penargetan bandara itu sebagai sub-mbarkasi karena pertimbangan banyaknya warga Jember yang berangkat umrah. "Ada 10 ribu orang per tahun umrah dari Jember. Jumlah penduduk Jember sendiri mencapai 2,5 juta lebih. Belum lagi dengan lima kabupaten tetangga yang akan memanfaatkan bandara ini bisa ada 7,5 juta orang," kata Faida, Jumat (7/12/2018).▼
▲PT Angkasa Pura II bersama dengan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Pemkab Jember menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait Pemanfaatan Aset Milik PTPN XII atau Barang Milik Daerah Kabupaten Jember Untuk Pembangunan, Pengembangan dan Pengusahaan Bandara Notohadinegoro di Jember, Jatim.
▲Awaluddin mengatakan, seluruh poin yang disepakati dalam MoU tersebut akan didetailkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama (PKS), khususnya dalam aspek pengembangan seluruh infrastruktur bandara dengan estimasi investasi sebesar Rp 200 milyar.
▲Sejumlah rencana akan dilakukan di Bandara Notohadinegoro antara lain pengembangan landas pacu atau runway dari eksisting 1.645 m x 30m menjadi 2.250 m x 45 m dan pengembangan terminal penumpang pesawat yang saat ini hanya seluas 618 m2 akan diperbesar menjadi 1800 m2, di mana hal ini untuk mengakomodir penerbangan Boeing 737 series serta potensi untuk melayani sekitar 300.000 penumpang per tahun.
▲Rencana PT AP II Akan mendesain ulang Bandara Notohadinegoro Jember, seperti bangunan terminal penumpang menjadi lebih modern dengan langkah awal yaitu menetapkan terminal basic design, lalu akan dikembangkan lagi dalam Detail Engineering Design (DED), bila telah rampung baru kemudian akan ditenderkan.
▲Dua Bandara didaerah Jawa Timur ini yaitu Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Banyuwangi nanti akan dioperasikan dengan konsep Multi Airport System dimana kedua bandara tersebut dapat saling membackup ketika terjadi sesuatu yang menyebabkan salah satu bandara ditutup. “Bandara Banyuwangi sendiri mengusung konsep Tourism Airport sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember nantinya akan digunakan untuk penerbangan Haji dan Umroh,” tambah Awaluddin. (son).
▲"Ada 10 ribu orang per tahun umrah dari Jember. Jumlah penduduk Jember sendiri mencapai 2,5 juta lebih. Belum lagi dengan lima kabupaten tetangga yang akan memanfaatkan bandara ini bisa ada 7,5 juta orang," kata Faida, Jumat (7/12/2018).
Pemkab Jember bersama Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) tengah merampungkan rencana induk pembangunan (master plan). Bandara Jember nantinya akan dikelola juga oleh PT Angkasa Pura II. Panjang landasan akan ditambah dari 1.700 menjadi 2.250 meter oleh Angkasa Pura. "Sehingga pesawat jenis Boeing bisa masuk," lanjutnya.</Br>▼
▲Pemkab Jember bersama Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) tengah merampungkan rencana induk pembangunan (master plan). Bandara Jember nantinya akan dikelola juga oleh PT Angkasa Pura II. Panjang landasan akan ditambah dari 1.700 menjadi 2.250 meter oleh Angkasa Pura. "Sehingga pesawat jenis Boeing bisa masuk," lanjutnya.<ref>http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/07/tahun-2020-pemkab-jember-targetkan-bandara-notohadinegoro-menjadi-sub-embarkasi-haji?page=all</
== Referensi ==
{{reflist}}▼
== Pranala luar ==
▲{{reflist}}
{{Kabupaten Jember}}
{{Topik Jember}}
{{Bandar udara di pulau Jawa|state=autocollapse}}
[[Kategori:Bandar udara di Jawa Timur|Notohadinegoro]]
[[Kategori:Kabupaten Jember]]
|