Bandar Udara Notohadinegoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sedikit perbaikan tata bahasa |
|||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 31:
| footnotes =
}}
'''Bandar Udara Notohadinegoro''' {{airport codes|JBB|WARE}} adalah sebuah [[bandar udara]] perintis yang terletak di Desa [[Wirowongso, Ajung, Jember|Wirowongso]], Kecamatan [[Ajung, Jember|Ajung]], Kabupaten [[Jember]], [[Provinsi Jawa Timur]], yang berjarak sekitar 7 (tujuh) kilometer dari pusat kota [[Jember]]. Bandara ini dioperasikan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Jember
Bandara
== Sejarah ==
Bandara ini diprakarsai dan dibangun mulai tahun 2003 pada era pemerintahan bupati saat itu, [[Samsul Hadi Siswoyo]]. Pembangunan yang telah dianggarkan sejak tahun 2001 dengan menggunakan dana APBD sebesar 30 miliar rupiah. Bandara ini diresmikan pada tahun 2005 dengan panjang landas pacu kala itu masih 1.200 meter.
Pada tahun 2008, Bupati Jember [[MZA Djalal]] mengupayakan Bandara Notohadinegoro dapat dilayani penerbangan yang menghubungkannya dengan [[Bandar Udara Internasional Juanda|Bandar Udara Juanda Surabaya di Sidoarjo]], sehingga digunakan pesawat udara jenis turbo LET 410 milik maskapai Tri MG International yang melayani penerbangan
Sempat vakum selama beberapa tahun, bandara ini kembali beroperasi sejak tanggal 16 Juli 2014 dengan dilayaninya penerbangan komersial pertama pada rute Jember–Surabaya pp oleh maskapai [[Garuda Indonesia]] (dengan sub brand [[Garuda Indonesia Explore dan Explore Jet|Garuda Indonesia Explore]]) yang menggunakan pesawat udara jenis [[ATR 72-600]].
== Fasilitas ==
=== 1. [[Terminal
Bandara ini memiliki satu bangunan utama yang terdiri dari kantor otoritas bandara, satu terminal keberangkatan, satu terminal kedatangan, yang dilengkapi dengan konter penjualan tiket
Bandara ini juga menyediakan lapangan parkir yang mampu menampung hingga sekitar 50 kendaraan roda empat.
=== 2. [[Angkutan
Bandara ini memiliki layanan angkutan pemadu moda yang
Karena jumlah penerbangan yang masih terbatas dari bandara ini, maka jadwal keberangkatan angkutan pemadu moda disesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada tersebut.
=== 3. [[Taksi]] ===
Bandara ini juga memiliki layanan taksi yang dioperasikan oleh perusahaan taksi lokal Jember, yaitu Jember Taksi dan Rengganis Perdana Taxi dengan menggunakan armada jenis sedan atau MPV full AC yang layanannya menggunakan tarif berdasarkan [[Taksimeter|argometer]].
== Pajak
Pajak layanan penumpang atau biaya PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) atau [[PSC]] (''Passenger Service Charge'') atau yang biasa dikenal dengan istilah
▲== Maskapai Penerbangan dan Tujuan ==
{{Airport destination list
<!-- -->
Baris 65:
}}
== Rencana
Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2015
▲Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2015 ini merencanakan perpanjangan landas pacu bandara menjadi 2.600 x 45 meter dan pemasangan lampu ''runway''/landas pacu sehingga memungkinkan bandara ini mampu didarati oleh pesawat [[Boeing]] [[737]] yang berukuran lebih besar yang bermesin jet serta mampu melayani penerbangan di saat gelap karena cuaca ataupun malam hari.
=== Penambahan
Sementara itu pada tahun yang sama, pihak operator penerbangan, yaitu maskapai [[Garuda Indonesia]], sempat merencanakan penambahan penerbangan rute
=== Sekolah Pilot Nasional (SPN) ===
Sekolah Pilot Nasional (SPN) atau [[BP3 Banyuwangi|Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi]] (LP3B)
Seiring dengan
PT Angkasa Pura II bersama dengan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Pemkab Jember menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait Pemanfaatan Aset Milik PTPN XII atau Barang Milik Daerah Kabupaten Jember Untuk Pembangunan, Pengembangan dan Pengusahaan Bandara Notohadinegoro
Awaluddin mengatakan, seluruh poin yang disepakati dalam MoU tersebut akan didetailkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama (PKS), khususnya dalam aspek pengembangan seluruh infrastruktur bandara ini dengan estimasi investasi sebesar Rp 200 miliar.
Sejumlah rencana akan dilakukan di
▲=== Rute Perintis Sumenep-Jember PP. ===
▲Seiring dengan rencana pengoperasian [[Bandar Udara Trunojoyo]], Sumenep, Madura untuk penerbangan komersial, rencananya Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan membuka rute perintis Sumenep-Jember pp. sebanyak 1 (satu) kali dalam sepekan dengan menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan milik maskapai [[Susi Air]] yang berkapasitas 12 penumpang.<br /><ref>http://www.antarajatim.com/lihat/berita/152329/pemprov-tarif-penerbangan-surabaya-sumenep-rp200-ribu{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} maskapai</ref><ref>http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2015/148074-Maret-dan-April,-Bandara-Bawean-dan-Sumenep-Beroperasi{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
=== Tahun 2020, Pemkab Jember
▲=== Pengambilalihan Pengelolaan Bandara ===
Bupati Jember saat itu, [[Faida]], mengatakan penargetan bandara itu sebagai sub-mbarkasi karena pertimbangan banyaknya warga Jember yang berangkat umrah. "Ada 10 ribu orang per tahun umrah dari Jember. Jumlah penduduk Jember sendiri mencapai 2,5 juta lebih. Belum lagi dengan lima kabupaten tetangga yang akan memanfaatkan bandara ini bisa ada 7,5 juta orang," kata Faida, Jumat (7/12/2018).
▲PT Angkasa Pura II bersama dengan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Pemkab Jember menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait Pemanfaatan Aset Milik PTPN XII atau Barang Milik Daerah Kabupaten Jember Untuk Pembangunan, Pengembangan dan Pengusahaan Bandara Notohadinegoro di Jember, Jatim.<br>
▲Awaluddin mengatakan, seluruh poin yang disepakati dalam MoU tersebut akan didetailkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama (PKS), khususnya dalam aspek pengembangan seluruh infrastruktur bandara dengan estimasi investasi sebesar Rp 200 miliar.<br>
▲Sejumlah rencana akan dilakukan di Bandara Notohadinegoro antara lain pengembangan landas pacu atau runway dari eksisting 1.645 m x 30m menjadi 2.250 m x 45 m dan pengembangan terminal penumpang pesawat yang saat ini hanya seluas 618 m2 akan diperbesar menjadi 1800 m<sup>2</sup>, di mana hal ini untuk mengakomodiasi penerbangan Boeing 737 series serta potensi untuk melayani sekitar 300.000 penumpang per tahun.<br>
▲Rencana PT AP II akan mendesain ulang Bandara Notohadinegoro Jember, seperti bangunan terminal penumpang menjadi lebih modern dengan langkah awal yaitu menetapkan terminal basic design, lalu akan dikembangkan lagi dalam Detail Engineering Design (DED), bila telah rampung baru kemudian akan ditenderkan.<br>
▲Dua Bandara di daerah Jawa Timur ini yaitu Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Banyuwangi nanti akan dioperasikan dengan konsep Multi Airport System di mana kedua bandara tersebut dapat saling mem-''backup'' ketika terjadi sesuatu yang menyebabkan salah satu bandara ditutup. “Bandara Banyuwangi sendiri mengusung konsep Tourism Airport sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember nantinya akan digunakan untuk penerbangan Haji dan Umroh,” tambah Awaluddin.<ref><https://bisnisjakarta.co.id/2018/07/08/ap-ii-ambilalih-pengelolaan-bandara-notohadinegoro-jember{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Pemkab Jember bersama Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) tengah merampungkan rencana induk pembangunan (master plan). Bandara Jember nantinya akan dikelola juga oleh PT Angkasa Pura II. Panjang landasan akan ditambah dari 1.700 menjadi 2.250 meter oleh Angkasa Pura. "Sehingga pesawat jenis Boeing bisa masuk," lanjutnya.<ref>http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/07/tahun-2020-pemkab-jember-targetkan-bandara-notohadinegoro-menjadi-sub-embarkasi-haji?page=all</ref> Namun sayangnya, rencana ini pada akhirnya tidak pernah terealisasi.▼
▲=== Tahun 2020, Pemkab Jember Targetkan Bandara Notohadinegoro Menjadi Sub-Embarkasi Haji ===
▲"Ada 10 ribu orang per tahun umrah dari Jember. Jumlah penduduk Jember sendiri mencapai 2,5 juta lebih. Belum lagi dengan lima kabupaten tetangga yang akan memanfaatkan bandara ini bisa ada 7,5 juta orang," kata Faida, Jumat (7/12/2018).<br>
▲Pemkab Jember bersama Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) tengah merampungkan rencana induk pembangunan (master plan). Bandara Jember nantinya akan dikelola juga oleh PT Angkasa Pura II. Panjang landasan akan ditambah dari 1.700 menjadi 2.250 meter oleh Angkasa Pura. "Sehingga pesawat jenis Boeing bisa masuk," lanjutnya.<ref>http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/07/tahun-2020-pemkab-jember-targetkan-bandara-notohadinegoro-menjadi-sub-embarkasi-haji?page=all</ref>
== Referensi ==
Baris 97 ⟶ 99:
{{Kabupaten Jember}}
{{Topik Jember}}
{{Bandar udara di pulau Jawa|state=autocollapse}}
[[Kategori:Bandar udara di Jawa Timur|Notohadinegoro]]
|