Jeringau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: Penyempurnaan Taxobox dengan sistem klasifikasi APG
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
| name = Jeringau
| image = Acorus calamus1.jpg
| image_caption = JeringauJerangau
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
| unranked_classis = [[Monokotil]]
| ordo = [[Acorales]]
Baris 13 ⟶ 14:
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
'''JeringauJerangau''', '''Dringo''', atau '''Dlingo''' (''Acorus calamus'') adalah [[tumbuhan]] [[terna]] yang [[rimpang]]nya dijadikan bahan obat-obatan. Tumbuhan ini berbentuk mirip [[rumput]], tetapi tinggi, menyukai tanah basah dengan [[daun]] dan rimpang yang beraroma kuat.<ref>Ramawat, K. G., Ed. (2004). ''Biotechnology of Medicinal Plants: Vitalizer and Therapeutic'' Enfield, New Hampshire: Science Publishers, Inc. 5.</ref> Diperkirakan, tumbuhan ini asli berasal dari anak benua [[India]] dan menyebar ke berbagai penjuru dunia melalui perdagangan [[rempah-rempah]]. di [[benua Amerika]], jeringau kerap dipertukarkan dengan kerabatnya yang asli dari sana, ''[[Acorus americanus]]''.
 
Dalam [[bahasa Jawa]], tumbuhan ini dikenal sebagai '''''dlingo'''''.
 
== Nama dalam bahasa lain ==
Nama Inggris: Sweet Flag, Sweet root, Calamus. Nama Indonesia: Dringo,/ Jerangau. Nama Daerah: Jeurunger (Aceh), Jerango (Gayo), Jarango (Batak), Daringo (Sunda), Dlingo (Jawa Tengah), jaranggu (Minangkabau), Kariango ᨀᨑᨗᨕᨂᨚ ([[Bahasa Selayar|Selayar]]), Ai wahu(Ambon) (Balakumbahan, 2010).<ref name="webcache.googleusercontent.com">{{Cite web|url=http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:0U1BuA4-jhgJ:repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38044/Chapter%2520II.pdf?sequence=4&isAllowed=y+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id|title=21 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Jerangau merupakan tumbuhan spora air yang banyak dijumpai di k|website=webcache.googleusercontent.com|access-date=2019-06-11}}</ref> Batak: Jarango
 
== Botani ==
Dringo (''A. calamus L''.) mempunyai rimpang yang berbau wangi. Kulit rimpangnya berwarna coklat muda dengan warna putih di dalamnya. Daunnya tebal dan keras berbentuk seperti pedang. Apabila daunnya dikoyakkan akan menghasilkan bau yang wangi. Jerangau merupakan tanaman yang mengandung minyak atsiri. Tanaman jerangau berkembang biak melalui tunas rimpang yang akan tumbuh menjadi sulur serta individu tanaman baru (Anonim I, 2006).<ref>{{Cite web|urlname=http://"webcache.googleusercontent.com"/search?q=cache:0U1BuA4-jhgJ:repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38044/Chapter%2520II.pdf?sequence=4&isAllowed=y+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id|title=21 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Jerangau merupakan tumbuhan spora air yang banyak dijumpai di k|website=webcache.googleusercontent.com|access-date=2019-06-11}}</ref>
 
== Penggunaan ==
Dringo (''A. calamus L''.) adalah salah satu tumbuhan penyusun ramuan anti malaria dan kanker serta termasuk peringkat ke–17 sebagai tumbuhan yang paling banyak digunakan pada semua ramuan di seluruh etnis yang diteliti. Hasil Ristoja 2012 menunjukkan Dringo digunakan oleh 104 etnis di Indonesia untuk mengobati berbagai penyakit selain malaria dan kanker, antara lain demam, sakit perut, kecacingan, perawatan bayi dan pasca melahirkan, serta masuk angin (Wahyono dkk., 2012).<ref name="ReferenceA">{{Cite web|url=https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:CD9a0Hmqs3cJ:https://media.neliti.com/media/publications/53747-ID-none.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id|title=KERAGAMAN GENETIK DRINGO (Acorus calamus L.) BERDASARKAN INTER–SIMPLE SEQUENCE REPEATS (ISSR)|website=webcache.googleusercontent.com|access-date=2019-06-11}}</ref> Dringo (''A. calamus L''.) dimanfaatkan sebagai tanaman obat anggota famili Acoraceae. Genus Acorus hanya beranggotakan 2 spesies yaitu A. calamus and A. gramineus (Liao and Hsiao, 1998). Dringo mengandung senyawa kimia monoterpen, seskuiterpen, fenilpropanoid, flavonoid, kuinin dan senyawa α dan β-asaron (Raja et al., 2009; Yende et al., 2008).<ref>{{Cite web|urlname=https:"ReferenceA"//webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:CD9a0Hmqs3cJ:https://media.neliti.com/media/publications/53747-ID-none.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id|title=KERAGAMAN GENETIK DRINGO (Acorus calamus L.) BERDASARKAN INTER–SIMPLE SEQUENCE REPEATS (ISSR)|website=webcache.googleusercontent.com|access-date=2019-06-11}}</ref> Kandungan kimia tersebut bervariasi tergantung genotipe dan level ploidi tanamannya. Dringo diploid dilaporkan tidak mengandung β-asaron, sedangkan pada triploid kadar β-asaron sebesar 3–19%. Dringo tetraploid yang berasal dari India, Taiwan dan Indonesia mengandung β-asaron mencapai 96% (McGaw et al., 2002; Bertea et al., 2005).<ref>{{Cite web|urlname=https:"ReferenceA"//webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:CD9a0Hmqs3cJ:https://media.neliti.com/media/publications/53747-ID-none.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id|title=KERAGAMAN GENETIK DRINGO (Acorus calamus L.) BERDASARKAN INTER–SIMPLE SEQUENCE REPEATS (ISSR)|website=webcache.googleusercontent.com|access-date=2019-06-11}}</ref>
=== Pandangan Yahudi ===
Dalam bahasa [[Ibrani]], jeringau disebut ''qaneh besem'' (בֶּשֶׂם, BESEM, lit. manis; dan קָנֶה, QANEH), yaitu semacam tangkai atau alang-alang yang merupakan tumbuhan aromatik. Jeringau ini biasa digunakan sebagai minyak urapan dalam upacara atau ritual:
Baris 31 ⟶ 32:
 
=== Ritual Kaharingan ===
Jeringau biasanya digunakan oleh orang [[BanjarDayak]] sebagai penghalau [[kuyang]] dan pengusir roh-roh jahat. Jeringau juga digunakan sebagai pewarna merah pada ritual [[Mangkok Merah]].
 
== Pranala luar ==
Baris 39 ⟶ 40:
 
{{reflist}}
 
{{tumbuhan-stub}}
{{Taxonbar|from=Q158008}}
 
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Acorales]]
 
 
{{tumbuhanTumbuhan-stub}}