Antiplatelet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(11 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 9:
 
==Terapi Antiplatelet Ganda==
Seringkali kombinasi [[aspirin]] ditambah penghambat ADP/P2Y<ref name="pmid_23473370">{{Citation |last1=Lange |first1=RA |last2=Hillis |first2=LD |year=2013 |title=The duel between dual antiplatelet therapies |journal=N Engl J Med |volume=368 |issue=14 |pages=1356–1357 |pmid=23473370 |doi=10.1056/NEJMe1302504 |postscript=.}}</ref> (seperti [[klopidogrel]], [[prasugrel]], [[tikagrelor]], atau lainnya) digunakan untuk mendapatkan efektivitas yang lebih besar dibandingkan dengan salah satu agen saja. Hal ini dikenal sebagai "terapi antiplatelet ganda" (atau DAPT). DAPT digunakan pada pasien yang memiliki, atau berisiko tinggi terkena [[angina]] tidak stabil, [[infark miokard]] NSTEMI, dan kondisi trombotik risiko tinggi lainnya.<ref name=":4" /> Terapi antiplatelet ganda terbukti secara signifikan mengurangi tingkat [[serangan jantung]], [[strok]], dan kematian kardiovaskular secara keseluruhan, namun tidak digunakan pada pasien berisiko rendah karena secara signifikan meningkatkan risiko [[perdarahan]] besar.<ref>{{cite journal | vauthors = Udell JA, Bonaca MP, Collet JP, Lincoff AM, Kereiakes DJ, Costa F, Lee CW, Mauri L, Valgimigli M, Park SJ, Montalescot G, Sabatine MS, Braunwald E, Bhatt DL | display-authors = 6 | title = Long-term dual antiplatelet therapy for secondary prevention of cardiovascular events in the subgroup of patients with previous myocardial infarction: a collaborative meta-analysis of randomized trials | journal = European Heart Journal | volume = 37 | issue = 4 | pages = 390–399 | date = January 2016 | pmid = 26324537 | doi = 10.1093/eurheartj/ehv443 | doi-access = free }}</ref>
 
==Klasifikasi==
Golongan obat antiplatelet antara lain:
Baris 36 ⟶ 38:
 
==Penggunaan==
===Pencegahan dan pengobatan trombosis arteri===
Pencegahan dan pengobatan trombosis arteri sangat penting pada pasien dengan kondisi medis tertentu dimana risiko trombosis atau tromboemboli dapat mengakibatkan konsekuensi buruk seperti serangan jantung, emboli paru, atau [[strok]]. Pasien yang memerlukan penggunaan obat antiplatelet adalah: strok dengan atau tanpa fibrilasi atrium, operasi jantung apa pun (terutama penggantian [[katup jantung]] prostetik), Penyakit Jantung Koroner seperti [[angina]] stabil, angina tidak stabil dan serangan jantung, pasien dengan stent koroner, Penyakit Vaskular Perifer /Penyakit Arteri Perifer dan trombus apikal/ventrikular/mural.<ref name=":0" />
 
Pengobatan trombosis arteri termasuk penggunaan obat antiplatelet dan terapi trombolitik. Obat antiplatelet mengubah aktivasi [[trombosit]] di lokasi kerusakan [[pembuluh darah]] yang penting terhadap perkembangan trombosis arteri.
 
*[[Aspirin]] dan [[Triflusal]] menghambat enzim [[Siklooksigenase|COX]] secara ireversibel, mengakibatkan berkurangnya produksi TXA2 trombosit (tromboksan – vasokonstriktor kuat yang menurunkan siklik AMP dan memulai reaksi pelepasan trombosit).
*[[Klopidogrel]] mempengaruhi aktivasi kompleks IIb/IIIa yang bergantung pada ADP
*[[Dipiridamol]] menghambat fosfodiesterase trombosit, menyebabkan peningkatan AMP siklik dengan potensiasi aksi PGI2 – melawan aksi TXA2
*[[Epoprostenol]] adalah prostasiklin yang digunakan untuk menghambat agregasi trombosit selama dialisis ginjal (dengan atau tanpa heparin) dan juga digunakan pada hipertensi pulmonal primer.
*Antagonis reseptor glikoprotein IIb/IIIa memblokir reseptor pada trombosit untuk fibrinogen dan faktor von Willebrand. 3 kelas:
**Antibodi kimerik murine-manusia (misalnya [[absiksimab]])
**Non-peptida sintetis (misalnya [[tirofiban]])
**Peptida sintetik (misalnya, [[eptifibatid]])
 
==Penatalaksanaan pada periode perioperatif==
Terapi antiplatelet dapat meningkatkan risiko perdarahan selama pembedahan, namun menghentikan terapi dapat meningkatkan risiko masalah trombotik lainnya termasuk [[infark miokard]].<ref name=":1">{{cite journal | vauthors = Lewis SR, Pritchard MW, Schofield-Robinson OJ, Alderson P, Smith AF | title = Continuation versus discontinuation of antiplatelet therapy for bleeding and ischaemic events in adults undergoing non-cardiac surgery | journal = The Cochrane Database of Systematic Reviews | volume = 7 | issue = 7 | pages = CD012584 | date = July 2018 | pmid = 30019463 | pmc = 6513221 | doi = 10.1002/14651858.CD012584.pub2 }}</ref> Saat mempertimbangkan pengobatan ini dan rasio risiko-manfaat pada periode perioperatif, seseorang harus mempertimbangkan risiko penghentian pengobatan dan pembentukan bekuan darah versus risiko [[perdarahan]] selama atau setelah pembedahan jika pengobatan dilanjutkan.<ref>{{cite journal | vauthors = Yeung LY, Sarani B, Weinberg JA, McBeth PB, May AK | title = Surgeon's guide to anticoagulant and antiplatelet medications part two: antiplatelet agents and perioperative management of long-term anticoagulation | journal = Trauma Surgery & Acute Care Open | volume = 1 | issue = 1 | pages = e000022 | date = 2016 | pmid = 29767644 | pmc = 5891708 | doi = 10.1136/tsaco-2016-000022 }}</ref> Tinjauan Cochrane tahun 2018 yang mencakup lima uji coba terkontrol secara acak menemukan bukti dengan tingkat kepastian rendah yang menunjukkan bahwa melanjutkan atau menghentikan terapi antiplatelet untuk operasi non-jantung tidak menyebabkan perbedaan dalam angka kematian, perdarahan besar yang memerlukan pembedahan, atau kejadian iskemik.<ref name=":1" /> Tinjauan yang sama menemukan bukti kepastian yang moderat bahwa melanjutkan atau menghentikan terapi juga tidak memiliki perbedaan besar pada kejadian perdarahan yang memerlukan transfusi darah.<ref name=":1" />
 
*Angioplasti balon pada periode pra operasi —— pasien dapat melanjutkan pembedahan dua minggu setelah prosedur.
*[[Stent]] bare logam memerlukan DAPT setidaknya satu bulan
*CABG: Pasien dapat melanjutkan pembedahan segera setelah mereka sembuh dari prosedur ''bypass'' arteri koroner dan mereka tidak memerlukan jangka waktu tertentu pada DAPT
*Pada pasien dengan penyakit yang benar-benar sensitif terhadap waktu (didefinisikan dalam pedoman ACC/AHA 2014 sebagai penyakit yang memerlukan proses dalam 2–6 minggu), DAPT dapat dihentikan 3 bulan (90 hari) setelah pemasangan stent koroner jika menunda pembedahan. lebih lama lagi akan mengakibatkan morbiditas yang signifikan. Contoh dari jenis pembedahan ini mencakup beberapa bedah kanker dan mungkin beberapa bedah ortopedi (penatalaksanaan patah tulang yang tidak mendesak/emergen). Sebaiknya DAPT 6 sampai 12 bulan dilanjutkan pada pasien yang menjalani bedah elektif.
 
==Manajemen gigi pasien yang menggunakan obat antiplatelet==
Dokter gigi harus mewaspadai risiko waktu perdarahan yang berkepanjangan pada pasien yang memakai obat antiplatelet ketika merencanakan perawatan gigi yang mungkin menyebabkan perdarahan. Oleh karena itu, penting bagi dokter gigi untuk mengetahui cara menilai risiko pendarahan pasien dan cara menanganinya.<ref name=":0" />
 
===Pengkajian risiko perdarahan===
Identifikasi kemungkinan dan risiko perawatan gigi yang menyebabkan komplikasi perdarahan.<ref name=":0" />
 
{| class="wikitable"
|'''Prosedur gigi yang hampir tidak mungkin menyebabkan pendarahan'''
|'''Prosedur gigi dengan risiko rendah komplikasi perdarahan pasca operasi'''
|'''Prosedur gigi dengan risiko tinggi komplikasi perdarahan pasca operasi'''
|-
|Anestesi lokal menggunakan jarum suntik aspirasi dan vasokonstriktor
|Pencabutan sederhana hingga 3 gigi dengan ukuran luka terbatas
|Pencabutan yang melibatkan pembedahan, luka besar atau lebih dari 3 gigi sekaligus
|-
|Pemeriksaan Periodontal Dasar (BPE)
|Sayatan dan drainase pembengkakan intra-oral
|Prosedur menaikkan penutup
|-
|Plak supragingiva, kalkulus, penghilangan noda
|Pemeriksaan periodontal lengkap enam poin
|Rekonturisasi gingiva
|-
|Restorasi langsung atau tidak langsung dengan margin supragingiva
|Debridement permukaan akar dan scaling subgingiva
|Biopsi
|-
|Endodontik ortograde
|Restorasi langsung atau tidak langsung dengan margin subgingiva
|
|-
|Prosedur prostetik
|
|
|-
|Pemasangan dan penyesuaian peralatan ortodontik.
|
|
|}
 
==Toksisitas Obat==
Efek obat antiplatelet mungkin dipengaruhi oleh pengobatan pasien, kondisi medis saat ini, serta makanan dan suplemen yang dikonsumsi. Efek obat antiplatelet dapat meningkat atau menurun. Peningkatan efek antiplatelet akan meningkatkan risiko perdarahan dan dapat menyebabkan perdarahan yang berkepanjangan atau berlebihan. Penurunan efek antiplatelet akan mengurangi risiko perdarahan, namun meningkatkan risiko [[tromboemboli]].<ref name=":0" /> Toksisitas obat dapat meningkat bila beberapa obat antiplatelet digunakan. Pendarahan gastrointestinal adalah efek samping yang umum terjadi pada banyak pasien.<ref>{{cite journal | vauthors = Shehab N, Sperling LS, Kegler SR, Budnitz DS | title = National estimates of emergency department visits for hemorrhage-related adverse events from clopidogrel plus aspirin and from warfarin | journal = Archives of Internal Medicine | volume = 170 | issue = 21 | pages = 1926–1933 | date = November 2010 | pmid = 21098354 | doi = 10.1001/archinternmed.2010.407 | doi-access = free }}</ref>
 
===Obat-obatan===
Obat yang dapat meningkatkan efek obat antiplatelet:<ref name=":0" />
*Obat sitotoksik atau obat yang berhubungan dengan penekanan sumsum tulang (misalnya: leflunomid, [[hidroksiklorokuin]], [[adalimumab]], infliksimab, etanersep, [[sulfasalazin]], penisilamin, gold, [[metotreksat]], [[azatioprin]], mikofenolat)
*Obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf (misalnya: ''Selective Serotonin Reuptake Inhibitor'' (SSRI))
*[[Obat antiinflamasi nonsteroid]] (misalnya: [[aspirin]], [[ibuprofen]], [[diklofenak]], [[naproksen]])
*[[Antikoagulan]] atau obat antiplatelet lainnya
 
Pengobatan yang dapat menurunkan efek obat antiplatelet:<ref name=":0" />
*[[Karbamazepin]]
*[[Eritromisin]]
*[[Flukonazol]]
*[[Omeprazol]]
 
Penggunaan OAINS sebagai bagian dari penatalaksanaan gigi pada pasien dengan penyakit pembuluh darah harus dihindari karena NSAID mempunyai efek antiplatelet. Sebaliknya, [[analgesik]] sederhana seperti [[parasetamol]] atau kombinasi [[kodein]]-parasetamol harus menjadi pilihan pertama. Jika NSAID diperlukan, risiko perdarahan meningkat seiring dengan lamanya perawatan gigi.<ref name=":0" />
 
===Kondisi medis===
Kondisi medis yang dapat meningkatkan efek obat antiplatelet meliputi:<ref name=":0" /> Gagal ginjal kronis, penyakit hati, keganasan [[hematologi]], [[kemoterapi]] yang baru atau sedang berlangsung, [[gagal jantung]] lanjut, kelainan perdarahan bawaan ringan (misalnya [[hemofilia]], [[penyakit von Willebrand]]) dan purpura trombositopenik idiopatik.
 
===Makanan dan suplemen===
Makanan dan suplemen yang dapat meningkatkan efek obat antiplatelet:<ref name=":0" /> ''Hypericum perforatum'', [[ginkgo biloba]], dan [[bawang putih]]
 
==Referensi==