Antiplatelet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 38:
 
==Penggunaan==
===Pencegahan dan pengobatan trombosis arteri===
Pencegahan dan pengobatan trombosis arteri sangat penting pada pasien dengan kondisi medis tertentu dimana risiko trombosis atau tromboemboli dapat mengakibatkan konsekuensi buruk seperti serangan jantung, emboli paru, atau [[strok]]. Pasien yang memerlukan penggunaan obat antiplatelet adalah: strok dengan atau tanpa fibrilasi atrium, operasi jantung apa pun (terutama penggantian [[katup jantung]] prostetik), Penyakit Jantung Koroner seperti [[angina]] stabil, angina tidak stabil dan serangan jantung, pasien dengan stent koroner, Penyakit Vaskular Perifer /Penyakit Arteri Perifer dan trombus apikal/ventrikular/mural.<ref name=":0" />
 
Pengobatan trombosis arteri termasuk penggunaan obat antiplatelet dan terapi trombolitik. Obat antiplatelet mengubah aktivasi [[trombosit]] di lokasi kerusakan [[pembuluh darah]] yang penting terhadap perkembangan trombosis arteri.
 
*[[Aspirin]] dan [[Triflusal]] menghambat enzim [[Siklooksigenase|COX]] secara ireversibel, mengakibatkan berkurangnya produksi TXA2 trombosit (tromboksan – vasokonstriktor kuat yang menurunkan siklik AMP dan memulai reaksi pelepasan trombosit).
*[[Klopidogrel]] mempengaruhi aktivasi kompleks IIb/IIIa yang bergantung pada ADP
*[[Dipiridamol]] menghambat fosfodiesterase trombosit, menyebabkan peningkatan AMP siklik dengan potensiasi aksi PGI2 – melawan aksi TXA2
*[[Epoprostenol]] adalah prostasiklin yang digunakan untuk menghambat agregasi trombosit selama dialisis ginjal (dengan atau tanpa heparin) dan juga digunakan pada hipertensi pulmonal primer.
*Antagonis reseptor glikoprotein IIb/IIIa memblokir reseptor pada trombosit untuk fibrinogen dan faktor von Willebrand. 3 kelas:
**Antibodi kimerik murine-manusia (misalnya [[absiksimab]])
**Non-peptida sintetis (misalnya [[tirofiban]])
**Peptida sintetik (misalnya, [[eptifibatid]])
 
==Penatalaksanaan pada periode perioperatif==
Terapi antiplatelet dapat meningkatkan risiko perdarahan selama pembedahan, namun menghentikan terapi dapat meningkatkan risiko masalah trombotik lainnya termasuk [[infark miokard]].<ref name=":1">{{cite journal | vauthors = Lewis SR, Pritchard MW, Schofield-Robinson OJ, Alderson P, Smith AF | title = Continuation versus discontinuation of antiplatelet therapy for bleeding and ischaemic events in adults undergoing non-cardiac surgery | journal = The Cochrane Database of Systematic Reviews | volume = 7 | issue = 7 | pages = CD012584 | date = July 2018 | pmid = 30019463 | pmc = 6513221 | doi = 10.1002/14651858.CD012584.pub2 }}</ref> Saat mempertimbangkan pengobatan ini dan rasio risiko-manfaat pada periode perioperatif, seseorang harus mempertimbangkan risiko penghentian pengobatan dan pembentukan bekuan darah versus risiko [[perdarahan]] selama atau setelah pembedahan jika pengobatan dilanjutkan.<ref>{{cite journal | vauthors = Yeung LY, Sarani B, Weinberg JA, McBeth PB, May AK | title = Surgeon's guide to anticoagulant and antiplatelet medications part two: antiplatelet agents and perioperative management of long-term anticoagulation | journal = Trauma Surgery & Acute Care Open | volume = 1 | issue = 1 | pages = e000022 | date = 2016 | pmid = 29767644 | pmc = 5891708 | doi = 10.1136/tsaco-2016-000022 }}</ref> Tinjauan Cochrane tahun 2018 yang mencakup lima uji coba terkontrol secara acak menemukan bukti dengan tingkat kepastian rendah yang menunjukkan bahwa melanjutkan atau menghentikan terapi antiplatelet untuk operasi non-jantung tidak menyebabkan perbedaan dalam angka kematian, perdarahan besar yang memerlukan pembedahan, atau kejadian iskemik.<ref name=":1" /> Tinjauan yang sama menemukan bukti kepastian yang moderat bahwa melanjutkan atau menghentikan terapi juga tidak memiliki perbedaan besar pada kejadian perdarahan yang memerlukan transfusi darah.<ref name=":1" />