Asep Sunandar Sunarya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taohids78 (bicara | kontrib)
Nama Istri Asep Sunandar
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 52:
| spouse = <br />
* Euis Garnewi
* Euis Dewi Rasulastri
* Elas Sulastri
* Hati Hodijah
* Ati
* Wiwin Winartin
* Sumirat
* Nenah Hayati
| partner =
Baris 92:
 
== Profesi Lainya ==
Selain maestro wayang golek, Asep Sunandar Sunarya juga sempat menjadi seorang Da'i atau penceramah Agama Islam. Walaupun beliau tidak pernah secara khusus menimba ilmu agama Islam di pondok pesantren. Menurut anak tertuanya Dadan Sunarya, ayahnya adalah seorang pemikir dan pembelajar terhadap apapun termasuk ilmu agama, yang notabene merupakan menu wajib dalam setiap pementasan wayang golek sebagaimana fungsi awalnya yaitu sebagai salah satu media penyebaran agama Islam di Nusantara. Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya mempelajari ilmu agama Islam dengan cara bergaul dengan ajengan ajengan, sepuh sepuh keagamaan, juga kiai pemimpin pondok pesantren.
 
== Dari Asep Sukana Menjadi Asep Sunandar Sunarya ==
Baris 153:
Pada umur 17 tahun Asep Sunandar Sunarya menikahi Euis Garnewi (16 tahun) seorang Pesinden juga anak seorang Camat. Dari pernikahannya itu Asep dikaruniai 1 orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki yaitu: Mae Saroh, Dadan Sunandar, dan Dani. Namun nasib tak bisa ditolak, perkawinan mereka hanya bertahan hingga 7 tahun, meraka pun sepakat untuk bercerai secara baik-baik.
 
Tuhanpun mempertemukan Asep dengan ElasEuis SulastriDewi Rasulastri (18tahun) seorang Gadis asal Lembang Jawa Barat, tahun [[1978]], saat itu usia Asep 23 tahun. Dari pernikahannya Asep dikarunia 1 orang anak lakii-laki dan 2 orang anak perempuan yaitu: Dinar Mustika, Elin, dan Gina Tridasanti. Namun, lagi-lagi jalan hidup tidak ada yang menduga. Pernikahannya dengan Elas kandas ditengah jalan. Usia pernikahannya dengan Elas Sulastri hanya berlangsung 6 tahun.
 
Pada usia 29 tahun Asep menikah lagi dengan AtiHati Hodijah (20tahun) seorang Gadis asal Rancaekek, [[Bandung]] Jawa Barat. Dari pernikahannya dengan Ati lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Cipta Dewa atau sering dipanggil Ito. Pada tahun yang sama, Asep menikah lagi dengan gadis asal Cangkuang bernama SumiratWiwin Winartin (sebagai istri kedua), dari pernikahannya dengan Sumirat lahirlah seorang anak laki-laki yang diberinama Gunawan Wibiksana. Inilah jalan kehidupan Asep. Sama sekali yang bersangkutan tidak pernah tahu bahwa dirinya harus berpoligami.
 
Tahun [[1985]] saat Asep berusia 31, Ia terpikat gadis cantik dari Cianjur Kadupandak yang bernama Nenah Hayati (15 tahun). Pertemuannya bermula saat Asep sedang pentas di daerah tersebut. Pendek cerita akhirnya mereka sepakat untuk menjalin tali kasih, yang seterusnya menikah pada tanggal [[4 Maret]] [[1985]]. Kedua istrinya yang dimadu tersebut dangan rela harus melangsungkan perceraian sebagai jalan terbaiknya setelah mengetahui suaminya sudah menikah lagi dengan gadis cantik yang baru lulus dari SMP.