Telaga Ranjeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Zakheed Aswal (bicara) ke revisi terakhir oleh 36.68.55.101
Tag: Pengembalian
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox lake
| lake_name = Cagar Alam Telaga Ranjeng (BUKAN UNTUK WISATA)
| image_lake = Telaga Ranjeng.jpg
| alt_lake =
| caption_lake =
Baris 28:
| reference =
}}
'''Telaga Ranjeng''' atau biasa juga diucapkan '''Telaga Renjeng''' adalah kawasan CAGAR[[cagar ALAMalam]] yang berlokasi di desa Pandansari, kecamatan Paguyangan, [[Kabupaten Brebes]], [[Jawa Tengah]]. Telaga ini dibangun pada tahun [[1924]], berada di bawah kaki [[Gunung Slamet]] dan merupakan bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani Pekalongan Timur,
 
 
'''Telaga Ranjeng''' atau biasa juga diucapkan '''Telaga Renjeng''' adalah kawasan CAGAR ALAM yang berlokasi di desa Pandansari, kecamatan Paguyangan, [[Kabupaten Brebes]], [[Jawa Tengah]]. Telaga ini dibangun pada tahun [[1924]], berada di bawah kaki [[Gunung Slamet]] dan merupakan bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani Pekalongan Timur,
Cagar Alam Telogo Ranjeng
 
Kawasan CA Telogo Ranjeng pertama kali ditunjuk sebagai kawasan cagar alam berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 25 tanggal 11 Januari 1925, seluas 48,5 Ha. Status tersebut telah diperkuat dengan SK Penunjukan Menteri Kehutanan No. SK.3 5 9/MenHut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004.
 
 
TELAGA RANJENG BUKAN UNTUK TEMPAT WISATA
'''Keadaan Fisik Kawasan'''
 
== Kondisi fisik ==
CA Telogo Ranjeng termasuk dalam wilayah Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Topografi kawasan konservasi ini berbukit , bergelombang , dan pegunungan, dengan keadaan geologinya terdiri dari batuan tertier dan kwarter yang berasal dari gunung berapi, sedangkan jenis tanahnya latosol. Cagar alam ini berada pada ketinggian + 1.600 m di atas permukaan laut dengan temperatur harian berkisar antara 13O-27O C, dengan curah hujan rata-rata 600-1.100 mm/tahun.
 
'''== Potensi flora'''==
=== Flora ===
 
CA Telogo Ranjeng mempunyai tipe ekosistem Hutan Hujan Tropika Pegunungan Tinggi dan tipe ekosistem perairan berupa telaga, dengan flora penyusunnya Ande-andean (Antidesma tetrandrum), Anggrung (Trema orientale), Bancetan, Baros (Garcinia sp.), Berasan (Tarenna incerta), Cemara Batu (Casuarina sp.), Cemara Nyamplung (Casuarina sp.), Cengkek (Planchonella obovata), Dempul (Glochidion sp.), Gembleb, Geringging (Weinmannia blumei), Jerukan (Xanthophyllum excelsum), Kayu Putihan, Kebeg (Ficus sp.), Kemiren (Hernandia peltata), Kemiri (Aleurites moluccana), Kemiri Sepet, Kendung (Helicia javanica), Kina (Chinchona sp.), Kopeng (Ficus ribes), Pasang (Quercus sp.), Pelah (Dysoxylum alliaceum), Pinus (Pinus merkusii), Puspa (Schima walichii), Rukem (Flacourtia sp.), Sahang (Schefflera aromatica), Suren (Toona sureni).
 
'''=== Fauna''' ===
 
Keragaman fauna yang ada antara lain Bangau Hitam (Ciconia episcopus), Elang Bido (Spilornis cheela), Burung Sesap Madu (Melliphagidae), Ayam Hutan (Gallus sp.), Bajing (Sundasciurus sp.), Burung Bubut (Centropus sp.), Ciblek (Prinia familiaris), Cici Goci (Cisticola sp.), Gelatik Batu (Parus major), Burung Hantu (Otus sp.), Kacer ( Copsychussa ularis ) , Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Burung Pleci, Plentet (Lanius schach), Prenjak (Prinia subflava), Burung Puyuh (Turnix sp.), Burung Siung (Macronous sp.), Sriti (Collocalia esculenta), Burung Trinil (Tringa sp.), Tengkek (Halcyon chloris), Ikan Lele (Clarias batrachus) dan Wader (Puntius sp.).
 
'''Potensi=== Lainnya''' ===
Sesuai dengan namanya, di dalam kawasan cagar alam ini terdapat telaga air tawar seluas x 18,5 Ha, yang di dalamnya hidup ikan Lele dengan jumlah tak terhitung, yang menjadi ciri khas CA Telogo Ranjeng. Ikan Lele ini sangat jinak dan akan menyambut tamu yang datang dan mengerubuti makanan yang diberikan. Namun sekarang jumlah ikan lele menjadi sedikit dan berkurangnya jumplah itu oun tidak ada yg bisa memastikan penyebabnya, karena jika ikan lele mati pasti ada bangkainya, dan sekarang ikan penghuni telogo ranjeng adalah ikan mas yang jumlahnya ribuan, sama juga dengan ikan lele ikan mas ini jinak jika ada pengunjung yang datang pasti akan mendekat untuk sekedar minta makan, biasanya pengunjung akan memberikan makanan seperti roti yang di jual di sekitaran telogo. Masyarakat setempat mengkeramatkan ikan Lele tersebut, sehingga tidak ada yang berani mengganggu atau mengambilnya karena barang siapa yang mengambil ikan Lele dari telaga ini akan mendapat musibah.
 
Sesuai dengan namanya, di dalam kawasan cagar alam ini terdapat telaga air tawar seluas � 18,5 Ha, yang di dalamnya hidup ikan Lele dengan jumlah tak terhitung, yang menjadi ciri khas CA Telogo Ranjeng. Ikan Lele ini sangat jinak dan akan menyambut tamu yang datang dan mengerubuti makanan yang diberikan. Masyarakat setempat mengkeramatkan ikan Lele tersebut, sehingga tidak ada yang berani mengganggu atau mengambilnya karena barang siapa yang mengambil ikan Lele dari telaga ini akan mendapat musibah.
 
'''Aksesibilitas'''
 
Kawasan ini dapat dicapai dengan rute Semarang-Tegal-Bumiayu-Kretek- Desa Pandansari, dengan waktu tempuh + 6 jam dan jarak + 245 km.
 
 
'''''KAWASAN CAGAR ALAM TIDAK UNTUK WISATA'''''
 
Peruntukan Cagar Alam (CA) dan Cagar Alam Laut (CAL) menurut UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya dan PP Nomor 28 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, disebutkan bahwa cagar alam dapat dimanfaatkan untuk kegiatan:
 
a. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
 
b. Pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;
 
c. Penyerapan dan/atau penyimpanan karbon; dan
 
d. Pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya.
 
Sehingga, selain kegiatan-kegiatan tersebut, aktivitas dan pemanfaatan lainnya, termasuk aktifitas wisata,tidak diperbolehkan. .<ref>{{Cite web |url=http://www.brebeskab.go.id/ |title=Situs resmi Kabupaten Brebes, diakses 16 Feb 2015 |access-date=2021-04-28 |archive-date=2021-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210128050650/https://www.brebeskab.go.id/ |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://www.bumiayu.net/2013/04/lele-penghuni-telaga-ranjeng-dipercaya-berganti-wujud-menjadi-tikus-sawah.html Bumiayu.net, diakses 16 Feb 2015]</ref><ref>[http://travel.detik.com/read/2014/02/11/101700/2435438/1025/misteri-ikan-lele-keramat-di-telaga-ranjeng Travel Detik, diakses 16 Feb 2015]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.iwisataindonesia.com/217/wisata-cagar-alam-telaga-ranjeng-brebes.html |title=i Wisata Indonesia, diakses 16 Feb 2015 |access-date=2015-02-16 |archive-date=2015-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151024040044/http://www.iwisataindonesia.com/217/wisata-cagar-alam-telaga-ranjeng-brebes.html |dead-url=yes }}</ref><ref>Solo raya: [https://soloraya.com/2014/07/24/keindahan-dan-misteri-telaga-ranjeng/ Keindahan dan misteri Telaga Ranjeng]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 25 Mei 2017]</ref>
 
== Mitos ==
Cagar alam tersebut memiliki luas empat puluh delapan setengah hektare terdiri dari hutan [[damar]] dan [[pinus]] yang mengelilingi telaga, yang sebelumnya merupakan tempat mandi para tokoh kerajaan di Jawa. Daya tarik dari Telaga Ranjeng adalah udara pegunungan yang sejuk, [[hutan lindung]], [[cagar alam]], serta terdapat beribu-ribu ikan [[lele]] yang jinak dan dianggap keramat, yang dianggap sebagai penghuni telaga.{{fact}} Konon ikan lele penunggu Telaga Ranjeng yang memiliki kedalaman tiga meter, hanya bisa diajak bermain -main dan tidak diperkenankan untuk diambil meski hanya satu ekor. Penunggu telaga menceritakan pernah ada seorang [[wisatawan]] yang mencoba mengambilnya namun sampai di rumah orang tersebut kemudian sakit-sakitan baru sembuh setelah mengembalikan ikan lele ke Telaga Ranjeng. Benar atau tidaknya cerita tersebut, yang jelas Telaga Ranjeng merupakan aset wisata yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat sekitar dan pemerintah untuk mengembangkan tempat tersebut.{{fact}}
 
== Lihat pula ==
Baris 81 ⟶ 60:
 
== Referensi ==
{{Reflist}}{{Reflist}}
{{Lokasi wisata Jawa Tengah}}
 
Baris 89 ⟶ 68:
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Danau di Indonesia]]
[[Kategori:DAS Pemali]]