Albania: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Typo fixing (via JWB) |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8:
{{utama|Sejarah Albania}}
Para sarjana percaya penduduk Albania merupakan keturunan non-Slavia, kelompok suku non-Turki yang dikenal sebagai [[Illyria]], yang datang di Balkan sekitar 2000 SM. Penduduk Albania modern tetap membedakan antara [[Gheg]] (suku utara) dan [[Tosk]] (suku selatan). Setelah jatuh di bawah otoritas Romawi pada 165 SM, Albania diawasi hampir secara berkelanjutan dari pergantian [[kekuasaan]] asing sampai pertengahan [[abad ke-20]], dengan masa singkat pemerintahan sendiri.
Menyusul terpecahnya [[Kekaisaran Romawi]] pada 395, [[Kekaisaran Bizantium]] mulai menguasai daerah yang kini dikenal sebagai Albania. Pada [[abad ke-11]], Kaisar Bizantium Alexius I Comnenus membuat surat keterangan di mana dicatat pertama kalinya ada daerah atau tanah yang dikenal sebagai Albania dan penduduknya.
Baris 20:
Menyusul kematian Hoxha pada 1985 dan kemudian kejatuhan [[komunisme]] pada 1991, masyarakat Albania berjuang menanggulangi isolasi dan ketertinggalan sejarahnya. Selama masa transisi awal, pemerintah Albania memandang ikatan yang lebih dekat dengan Barat agar memperbaiki keadaan ekonomi dan memperkenalkan reformasi [[demokrasi]] dasar, termasuk sistem multipartai.
Pada 1992, setelah kejayaan pemilihan yang luas bagi Partai Demokratik, [[Sali Berisha]] menjadi tokoh demokrasi yang pertama yang dipilih sebagai Presiden Albania. Berisha memulai program perbaikan ekonomi dan 'demokrasi' yang lebih berhati-hati namun saat berjalan ada desas-desus yang gagal di pertengahan
Perintah dipulihkan oleh Angkatan Perlindungan Multinasional [[PBB]], dan pemerintah rekonsiliasi nasional sementara menjaga PemilU Juni 1997, yang mengembalikan [[Sosialis]] dan sekutunya pada kekuasaan di tingkat nasional. Presiden Berisha berhenti, dan Presiden penggantinya ialah dari kalangan Sosialis [[Rexhep Meidani]]. Antara 1997 dan 2002, rangkaian pemerintahan singkat menggantikan satu sama lain. [[Fatos Nano]], Ketua Partai Sosialis, telah menjadi PM sejak Juni 2002.
Baris 149:
Menurut sensus penduduk tahun 2011, jumlah populasi Albania adalah 2.821.977 orang dengan rata-rata tingkat kesuburan rendah, yaitu 1,49 anak per wanita, sementara perkiraan jumlah penduduk tahun 2014 melaporkan peningkatan menjadi 3.020.209. Sebagai negara bekas komunis yang masih dalam fase transisi dari menggunakan [[ekonomi terencana]] menuju [[ekonomi campuran]], banyak penduduk Albania yang beremigrasi ke negara-negara kapitalis lain setelah jatuhnya komunisme tahun 1990-an, terutama negara-negara [[Eropa Barat]], untuk mencari penghasilan lebih besar dan kehidupan yang lebih baik. Hal ini sangat menonjol di antara tahun 1991 dan 2004, pada masa di mana Albania terjebak dalam krisis politik, ekonomi, dan infrastruktur; sekitar 900.000 penduduk Albania beremigrasi, dua pertiga dari mereka menuju negara tetangga di selatan, [[Yunani]]. Hal ini disebabkan karena penerapan sistem komunisme Enver Hoxha tahun 1946-1985 yang ekstrem bahkan dibanding dengan sesama negara-negara komunis lain; pemerintah melarang penduduk untuk beremigrasi, dan imigrasipun sangat dikontrol ketat.
Albania merupakan salah satu negara yang paling homogen di daerah Balkan, dengan lebih dari 97% populasi mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari bangsa Albania. Walau begitu, etnis minoritas yang menetap di Albania, seperti [[bangsa Yunani]], [[Bangsa Makedonia|Makedonia]], Montenegro, [[Orang Rom|Rom]], dan [[Aromania]], mengkritik pemerintah yang dituduh mengurangi penghitungan jumlah minoritas sebenarnya yang kabarnya lebih banyak dibanding yang diakui. Albania sendiri mengakui etnis Yunani, Makedonia, dan Montenegro, sebagai etnis nasional, sementara etnis Aromania dan Rom diakui sebagai etnis budaya. Etnis minoritas lain seperti bangsa Bulgaria, Gorani, Serbia, Mesir Balkan, Bosnia, dan Yahudi, juga menetap namun tidak diakui di Albania. Etnis Makedonia terutama menduga bahwa pemerintah Albania agaknya mendiskriminasi bangsa
Sensus tahun 2011 melaporkan susunan etnis populasi Albania sebagai berikut: 2.312.356 orang Albania (82,6% dari total penduduk), 24.243 orang Yunani (0,9%), 5.512 orang Makedonia (0,2%), 366 orang Montenegro (0,01%), 8.266 orang Aromania (0,3%), 8.301 orang Rom (0,3%), 3.368 orang Mesir Balkan (0,1%), 2.644 orang dari etnis lain-lain (0,1%), 390.938 tidak benyatakan afliasi etnis (14%), dan 44.144 tidak menganggap afliasi penting (1,6%)
Baris 165:
|label1 = Islam Sunni
|value1 = 55
|color1 =
|label2 = Bektashi
|value2 = 2
|color2 =
|label3 = Kristen Ortodoks
|value3 = 10
|color3 =
|label4 = Kristen Katolik
|value4 = 8
Baris 177:
|label5 = Kristen Protestan
|value5 = 3.5
|color5 =
|label6 = Lain-lain
|value6 = 5
|color6 =
|label7 = Tidak mengidentifikasi
|value7 = 14
|color7 =
|label8 = Ateis
|value8 = 2.5
|color8 =
}}
Albania adalah satu dari negara di Eropa yang mayoritas
Walau begitu, menurut penelitian tahun 2010, Albania adalah salah satu negara yang paling tidak beriman di dunia; hanya 38% dari jumlah populasi yang menganggap agama memainkan peran penting dalam kehidupan mereka. Hal ini disebabkan karena setelah kemerdakan dari Kesultanan Usmaniyah, republik dan kerajaan yang memerintah di Albania dari tahun 1912 hingga 1945 tidak menetapkan agama resmi dan melemahkan peran ulama dan klerus dalam kehidupan sehari-hari. Kebijakan ini dibawa semakin jauh pada pemerintahan komunis setelah kemerdakaan Albania dari [[Jerman Nazi]], di mana pemerintah melarang praktik agama dengan ancaman hukuman penjara, menghancurkan tempat-tempat ibadah, dan menyatakan Albania sebagai "negara ateis" pertama di dunia. Alhasil, setelah kejatuhan komunisme pada tahun 1991, sebagian besar penduduk Albania bisa dibilang hanya mengidentifikasi agama mereka pada nama saja, sementara dalam kehidupan sehari-hari mereka ateis. Mereka yang masih mempraktikkan agama juga memisahkannya dengan negara (sekularisme).
Baris 205:
Arsitektur Albania mencerminkan warisan berbagai peradaban yang ditelusuri kembali ke zaman kuno klasik. Saat ini, kota-kota mencerminkan seluruh spektrum gaya arsitektur yang berbeda. Pada abad ke-20, banyak bangunan bersejarah dan suci yang memiliki pengaruh kuno dihancurkan selama era komunis.<ref>{{cite web|author1=Karin Myhrberg – [[University of Gothenburg]]|title=Heritage from the Communist Period in Albania – An Unwanted Heritage Today?|url=https://gupea.ub.gu.se/bitstream/2077/29221/1/gupea_2077_29221_1.pdf |archive-url=https://ghostarchive.org/archive/20221009/https://gupea.ub.gu.se/bitstream/2077/29221/1/gupea_2077_29221_1.pdf |archive-date=2022-10-09 |url-status=live|website=gupea.ub.gu.se|page=12}}</ref>
Arsitektur kuno ditemukan di seluruh Albania dan paling banyak di [[Byllis]], [[Amantia]], [[Phoenice]], [[Apollonia (Illyria)|Apollonia]], [[Butrint]], [[Antigonia]], [[Shkoder|Shkodër]] dan [[Durrës]]. Mempertimbangkan masa pemerintahan Kekaisaran Bizantium yang panjang, mereka memperkenalkan
[[File:Castle_of_Bashtov%C3%AB.jpg|thumb|right|Benteng Bashtovë ada dalam daftar tentatif untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.<ref>{{cite web|author1=UNESCO|title=The Castle of Bashtova|url=https://whc.unesco.org/en/tentativelists/6259/|publisher=UNESCO|author1-link=UNESCO|access-date=2023-01-20|archive-date=2018-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20180825002511/https://whc.unesco.org/en/tentativelists/6259/|dead-url=no}}</ref>]]
|