Abdullah bin Abi Bakar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Naval Scene (bicara | kontrib) k sesuaikan dgn ejaan yg umum di Indonesia |
||
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info tokoh
| name = Abdullah bin
| birth_date =
| birth_place = [[Mekah]]
| death_date = Januari 633
Baris 16:
*[[Aisyah]] (saudari)
*[[Ummu Kultsum binti Abu Bakar|Ummu Kultsum]] (saudari)
*[[Ummi Ruman]] (ibu sambung)}}
}}
'''Abdullah bin Abi Bakar''' ({{Lang-ar|عبدالله ابن أبي بكر}}) (tahun
== Masa kecil ==
Ia lahir di kota [[Mekkah|Mekah]], putra Abu Bakar bin Abi Quhafa, dari bani [[Bani Taim|Taim]] dari suku [[Suku Quraisy|Quraisy]], dan dari
Ketika Nabi Muhammad dan Abu Bakar hijrah dari Mekah pada September 622, Abu Bakar meminta Abdullah untuk mendengarkan percakapan orang-orang di Mekah dan melaporkan berita hari itu kepada mereka di Gua Tsur setiap malam. Abdullah melaporkan bahwa kaum Quraisy telah mempersembahkan hadiah seratus unta kepada siapa saja yang bisa menangkap Muhammad. Setiap pagi, ketika dia meninggalkan gua, pembantu Abu Bakar, Amir bin Fuhairah, akan memimpin kawanan domba melalui rute yang sama untuk menutupi jejaknya, sekaligus memberi air susunya kepada Nabi.
"Ia seorang yang cerdas." Ungkap Aisyah.
== Hijrah ke Madinah ==
Beberapa bulan kemudian, Abdullah menyusul ikut hijrah ke [[Madinah]] ditemani [[Ummi Ruman|ibu tiri]] dan dua saudara perempuannya.
Pada tahun 630 Abdullah ikut bertempur di [[Pengepungan Tha'if|Pengepungan Ta'if]] melawan kaum kafir setelah [[Fathu Makkah|penaklukan Mekah]] di mana Abu Mihjan, melukainya dengan panah. Dimana saat pertempuran tersebut umat Islam yang jumlahnya banyak terkejut dengan hujan panah dari pasukan Taif, bahkan banyak umat Islam awalnya berlarian ke belakang. Luka ini akhirnya menyebabkan kematiannya, meskipun dia bertahan selama hampir tiga tahun setelahnya.
== Pernikahan ==
Ia menikah dengan Atiqa binti Zayd, dari bani [[Bani 'Adi|Adi]] dari Quraisy. Pernikahan mereka tidak menghasilkan anak.
Pada akhirnya, Abdullah diizinkan rujuk membawa kembali istrinya Atiqa sebelum masa iddah (penantiannya) selesai. <ref name="Abbott">Abbott, N. (1942). ''Aishah - the Beloved of Mohammed''. Chicago: University of Chicago Press.</ref> {{Refpage|87}}
== Kematian ==
Abdullah meninggal pada Januari 633 M, ketika luka lamanya dari Ta'if kambuh.
== Referensi ==
|