Kekaisaran Akhemeniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Membatalkan 1 suntingan by 103.189.207.243 (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox former country
| native_name = Parsā
| conventional_long_name = Kekaisaran Persia Akhemeniyah
| common_name = Kekaisaran Persia
| continent = Eurasia
| region = Timur dekat
| country = Iran
| era = Kuno
| status = Kekaisaran
| status_text = <!---A free text to describe status the top of the infobox. Use sparingly.--->
| empire = <!---The empire or country to which the entity was in a state of dependency--->
| government_type = Monarki
| today = {{Collapsible list|titlestyle=font-weight:normal; background:transparent; text-align:left;|title=Negara saat ini|
{{flag|Afghanistan}}|{{flag|Armenia}}|{{flag|Azerbaijan}}|{{flag|Bahrain}}<ref name="Mojtahed-Zadeh">''Security and Territoriality in the Persian Gulf: A Maritime Political Geography'' by Pirouz Mojtahed-Zadeh, page 119</ref>|{{flag|Bulgaria}}|{{flag|Tiongkok}}|{{flag|Mesir}}|{{flag|Georgia}}|{{flag|Yunani}}|{{flag|India}}|{{flag|Iran}}|{{flag|Irak}}|{{flag|Israel}}|{{flag|Yordania}}|{{flag|Kazakhstan}}|{{flag|Kuwait}}|{{flag|Kyrgyzstan}}|{{flag|Lebanon}}|{{flag|Libya}}|{{flag|Makedonia}}|{{flag|Pakistan}}|{{flag|Palestina}}|{{flag|Romania}}|{{flag|Rusia}}|{{flag|Arab Saudi}}|{{flag|Sudan}}|{{flag|Suriah}}|{{flag|Tajikistan}}|{{flag|Turki}}|{{flag|Turkmenistan}}|{{flag|Ukraina}}|{{flag|Uzbekistan}}|
}}
Baris 17:
<!--- Rise and fall, events, years and dates --->
<!-- only fill in the start/end event entry if a specific article exists. Don't just say "abolition" or "declaration"-->| year_start = 550 SM (Koresy Agung menggulingkan Astages dari Media)
| year_end = 336 SM (Aleksander Agung menaklukkan Persia)
| life_span = sek. 550 SM–336 SM
| year_exile_start = <!--- Year of start of exile (if dealing with exiled government - status="Exile") --->
| year_exile_end = <!--- Year of end of exile (leave blank if still in exile) --->|
| event_start = <!--- Default: "Established" --->
| date_start = <!--- Optional: Date of establishment, enter dates in this format 1 January 1801--->
| event_end = Ditaklukkan pada [[Perang Aleksander Agung]]
| date_end = <!--- Optional: Date of disestablishment --->|
| event1 = Pembangunan dimulai di [[Persepolis]]
| date_event1 = 515 SM
| event2 = Penaklukan [[Mesir kuno|Mesir]] oleh [[Cambyses II|Kambises II]]
| date_event2 = 525 SM
| event3 = [[Perang Yunani-Persia]]
| date_event3 = 498–448 SM
| event4 =
| date_event4 =
| event5 = Penaklukan ulang Mesir oleh [[Artaxerxes III]]
| date_event5 = 343SM
| event6 = Kekalahan Kekaisaran Akhaimenia oleh [[Aleksander Agung]]
| date_event6 = 334SM–330 SM|
| event_pre = <!--- Optional: A crucial event that took place before "event_start"--->
| date_pre =
| event_post = [[Darius III]] dibunuh oleh [[Bessos]]
| date_post = 330 SM|
| p1 = Kekaisaran Media
| flag_p1 = Median Empire.svg
| p2 = Kekaisaran Babilonia Baru
| flag_p2 = Neo babylonia empire 540 bc-2.png
| p3 = Lydia
| flag_p3 = Anatolia Ancient Regions ID.png
| p4 = Dinasti keduapuluh enam Mesir
| flag_p4 = Ancient Egypt map-en.svg
| s1 = Kekaisaran Makedonia
| flag_s1 = Vergiasun.svg
| s2 =
| flag_s2 =
| image_flag = Standard of Cyrus the Great (White).svg
| flag = Bendera Persia
| flag_type = Lambang Koresy Agung|
| image_coat = <!--- Default: Coat of= armsImperial Emblem of {{{Commonthe name}}}Qajar Dynasty (Lion and Sun).svg --->
| symbol = <!--- Link target under symbol image. Default: Coat of arms of {{{Common name}}} --->
| symbol_type = <!--- Displayed text for link under symbol. Default "Coat of arms" --->|
| image_map = Achaemenid Empire ~480 BC.png|Thumb|Kekaisaran Akhaimenia.|
| image_map_caption = Wilayah terluas Kekaisaran Akhemeniyah di bawah [[Darius I]].|
| image_map2 = <!-- If second map is needed - does not appear by default -->
| image_map2_caption = |
| capital = [[Pasargadae]], [[Ekbatana]], [[Parsa]], [[Susa]], [[Babilon]]
| capital_exile = <!-- If status="Exile" -->
| latd =
| latm =
| latNS =
| longd =
| longm =
| longEW = |
| national_motto =
| national_anthem =
| common_languages = [[Bahasa Persia Kuno]] (bahasa asli)<br>[[bahasa Aram ImperialKekaisaran]] (<small>Bahasa resmi dan ''lingua franca''[[basantara]]</small>)<ref>Josef Wiesehöfer, ''Ancient Persia'', (I.B. Tauris Ltd, 2007), 119.</ref><br>[[bahasa Elam]]<br>[[bahasa AkakdiaAkkadia]]<ref>{{cite book|title=Traduction: encyclopédie internationale de la recherche sur la traduction|author=Harald Kittel, Juliane House, Brigitte Schultze|publisher=Walter de Gruyter|year=2007|pages=1194–5|url=http://books.google.com/?id=oD0dBqGDNscC&pg=PA1194&dq=Old+Persian+official+language+of+achaemenid+empire#v=onepage&q=Old%20Persian%20official%20language%20of%20achaemenid%20empire&f=false|isbn=978-3-11-017145-7}}</ref>
| religion = [[Zoroastrianisme]]
| currency = [[Darik]] dan [[Siglos]]||<!--- Titles and names of the first and last leaders and their deputies --->
| leader1 = [[Koresy Agung]]
| leader2 = [[Darius III dari Persia|Darius III]]
| year_leader1 = 559–529 SM (pertama)
| year_leader2 = 336–330 SM (terakhir)
| title_leader = [[Raja Persia|Syah]]|<!--- Area and population of a given year --->
| stat_year1 = 480 SM
| stat_area1 = 8000000
| stat_pop1 =
| footnotes = <!--- Accepts wikilinks --->
}}
[[Berkas:Achaemenid Empire id.svg|300px|ka|jmpl|Peta tempat-tempat (diarsir terang) yang pernah dikuasai oleh Kekaisaran Akhemeniyah.]]
Baris 94:
[[Bangsa Persia]] menyebut diri mereka ''Pars'', yang berasal dari nama suku Arya asli mereka ''Parsa'', dan bermukim di daerah yang mereka beri nama ''Parsua'' (''Persis'' dalam [[bahasa Yunani]]), yang dibatasi oleh [[Sungai Tigris]] di barat dan [[Teluk Persia]] di timur. Tempat ini menjadi wilayah pusat mereka pada masa Kekaisaran Akhaimenia.<ref name="book" /> Dari daerah inilah [[Koresy Agung]] pada akhirnya muncul dan mengalahkan bangsa Medes, [[Lydia]], dan [[Kekaisaran Babilonia]], membuka jalan untuk penaklukan selanjutnya ke Mesir dan [[Asia Kecil]].
 
Pada puncak kejayaannya setelah penaklukan Mesir, kekaisaran ini menempati wilayah seluas kira-kira 8 juta km<sup>2</sup>,<ref>{{cite book|title=Archaeologica: The World's Most Significant Sites and Cultural Treasures|author=Aedeen Cremin|year=2007|publisher=Global Book Publishing Pty Ltd|pages=224|url=http://books.google.com/books?id=A0llBlzF6UgC&pg=PA224|isbn=978-0-7112-2822-1}}{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> meliputi tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Pada wilayah terluasnya, kekaisaran ini juga meliputi wilayah yang kini menjadi [[Iran]], [[Turki]], sebagian [[Asia Tengah]], [[Pakistan]], Thrakia, dan Makedonia, sebagian besar daerah pesisir [[Laut Hitam]], [[Afghanistan]], [[Irak]], [[Arab Saudi]] utara, [[Yordania]], [[Israel]], [[Lebanon]], [[Suriah]], serta semua pusat pemukiman di [[Mesir kuno]] hingga ke barat sejauh [[Libya]]. Dalam sejarah Barat, Kekaisaran Akhaimenia disebutkan sebagai musuh [[Polis|negara-negara kota Yunani]]<ref name=book/> selama [[Perang Yunani-Persia]]. Kekaisaran ini juga terkenal karena emansipasi terhadap terhadap perbudakan termasuk pembebasan [[bangsa Yahudi]] dari [[pembuangan ke Babilonia]] dan karena membangun infrastruktur seperti [[Chapar Khaneh|sistem pos]], [[jalan kerajaan|sistem jalan]], dan penggunaan [[bahasa resmi]] di seluruh wilayah kekuasaannya. Kekaisaran ini menerapkan administrasi birokratis terpusat di bawah pimpinan Kaisar serta memiliki pasukan militer profesional dan pasukan wajib militer yang besar, mengilhami perkembangan serupa di kekaisaran-kekaisaran lain pada masa selanjutnya.<ref name=schmitt-EI-i>[[#refachaemenids-EI|Schmitt]] Achaemenid dynasty (i. The clan and dynasty)</ref>
 
Menurut pandangan tradisional, wilayah Kekaisaran Akhaimenia yang amat luas dan keragaman etnokulturalnya yang luar biasa<ref>{{cite book|title=From Cyrus to Alexander: A History of the Persian Empire|author=Pierre Briant|publisher=Eisenbrauns|year=2006|pages=1–3|url=http://books.google.com/?id=lxQ9W6F1oSYC&pg=PA1&dq=Origin+of+the+Achaemenids#v=onepage&q=Origin%20of%20the%20Achaemenids&f=false|isbn=978-1-57506-120-7}}</ref> pada akhirnya menjadi kerugian karena penyerahan kekuasaan kepada pemerintah lokal pada akhirnya melemahkan otoritas pusat milik raja, membuat banyak energi dan sumber daya terbuang akibat harus menghentikan pemberontakan lokal.<ref name=book/> Ini menjelaskan mengapa ketika [[Aleksander Agung]] (Aleksander III dari Makedonia) [[Perang Aleksander Agung|menginvasi]] Persia pada tahun 334 SM dia menghadapi suatu kekaisaran terpecah belah dengan pemimpin yang lemah, mudah untuk dihancurkan. Sudut pandang ini ditentang oleh beberapa sejarawan modern yang berpendapat bahwa Kekaisaran Akhaimenia tidak menderita krisis semacam itu pada masa Aleksander, dan bahwa hanya kericuhan pergantian kekuasaan internal yang terjadi di dalam keluarga Akhemenid yang pernah hampir melemahkan kekaisaran.<ref name=book/> Aleksander, yang merupakan pengagum Koresy Agung,<ref name=Ulrich>{{cite book|title=Alexander the Great|author=Ulrich Wilcken|publisher=W. W. Norton & Company|year=1967|pages=146|url=http://books.google.com/?id=WiSZM-LYsk4C&pg=PA146&lpg=PA146&dq=Alexander+admiration+of+cyrus#v=onepage&q=Alexander%20admiration%20of%20cyrus&f=false|isbn=978-0-393-00381-9}}</ref> pada akhirnya menyebabkan keruntuhan dan perpecahan kekaisaran sekitar tahun 330 SM, membuatnya terbagi menjadi [[Kerajaan Ptolemaik]] dan [[Kekaisaran Seleukia]], selain juga wilayah-wilayah kecil lainnya yang memedekakan diri pada masa itu. Akan tetapi, kebudayaan Iran di dataran tinggi tengah tetap berkembang dan pada akhirnya kembali berkuasa pada abad ke-2 SM.<ref name=book/>
Baris 100:
Warisan sejarah Kekaisaran Akhaimenia bukan hanya pengaruh teritorial dan militernya saja, melainkan meliputi pula pengaruh kebudaaan, sosial, dan keagamaan. Banyak orang Athena yang mengadopsi kebiasaan Akhaimenia dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai akibat dari kontak antarbudaya,<ref>{{cite book|title=Athens and Persia in the Fifth Century B.C.: A Study in Cultural Receptivity|author=Margaret Christina Miller|publisher=Cambridge University Press|year=2004|pages=243|url=http://books.google.com/?id=oGXMMD5rXBQC&pg=PA243&dq=importance+of+Achaemenid+in+Iranian+culture#v=onepage&q&f=false|isbn=978-0-521-60758-2}}</ref> beberapa karena pernah dikerahkan oleh, atau bersekutu dengan raja Persia. Pengaruh Dekret Pemulihan Koresy Agung disebutkan dalam naskah Yudeo-Kristen, selain itu kekaisaran ini juga amat berperan dalam penyebaran [[Zoroastrianisme]] hingga ke timur sejauh [[Tiongkok]]. Bahkan Aleksander Agung, yang menaklukkan kekaisaran luas ini, menghormati adat-istiadatnya dan memerintahkan orang Yunani untuk ikut menghormasi raja-raja Persia termasuk Koresy Agung. Aleksander bahkan melakukan [[proskynesis]], suatu adat kerajaan Persia, meskipun banyak diprotes oleh para tentara Makedonianya.<ref>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book7a.asp ''Anabasis Alexandri'' VII, 11]</ref><ref name>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+45.1 ''Alexander,'' 45]</ref> Kekaisaran Akhaimenia memberikan pengaruh terhadap politik, warisan dan sejarah Persia modern (kini [[Iran]]).<ref>{{cite book|title=Birth of the Persian Empire|author=Vesta Sarkhosh Curtis, Sarah Stewart|publisher=I.B.Tauris|year=2005|pages=7|url=http://books.google.com/?id=a0IF9IdkdYEC&pg=PA7&dq=Iranian+identity+and+Cyrus+the+Great#v=onepage&q=Iranian%20identity%20and%20Cyrus%20the%20Great&f=false|isbn=978-1-84511-062-8}}</ref> Perangaruhnya meliputi pula wilayah Persia sebelumnya yang secara keseluruhan disebut [[Persia Besar]]. Prestasi teknik yang penting di Kekaisaran Akhaimenia adalah sistem pengelolaan air [[Qanat]], yang berusia lebih dari 3000 tahun dan memiliki panjang lebih dari 44 mil (71&nbsp;km.)<ref>p. 4 of {{Cite book|publisher=Springer|isbn = 978-90-481-8631-0|last = Mays|first = L.|title = Ancient Water Technologies|date = 30 August 2010}}</ref>
 
Pada tahun 480 SM, diperkirakan bahwa sekitar 50 juta<ref>Yarshater ([http://books.google.com/books?id=WBAZAQAAIAAJ&q=%28Meyer+p.85%29 1996, p. 47])</ref> orang tinggal di Kekaisaran Akhaimenia<ref name="Cook">While estimates for the Achaemenid Empire range from 10-80+ million, most prefer 50 million. Prevas ([http://books.google.com/books?id=1S-Q-6jDZ7AC&pg=PA14 2009, p. 14]) estimates 10 million. Strauss ([http://books.google.com/books?id=nQFtMcD5dOsC&pg=PA37 2004, p. 37]) estimates about 20 million. Ward ([http://books.google.com/books?id=8eUTLaaVOOQC&pg=PA16 2009, p. 16]) estimates at 20 million. Scheidel ([http://books.google.com/books?id=6vnkts2rOJUC&pg=PA99 2009, p. 99]) estimates 35 million. Daniel ([http://books.google.com/books?id=AzqbYf9Q_2UC&pg=PA41 2001, p. 41]) estimates at 50 million. Meyer and Andreades ([http://books.google.com/books?id=Uwn9d01zMvAC&pg=PA58 2004, p. 58]{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}) estimates to 50 million. Jones ([http://books.google.com/books?id=75ueY2rqTYMC&pg=PA8 2004, p. 8]{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}) estimates over 50 million. Richard ([http://books.google.com/books?id=toJI-Z_WAC0C&pg=PA34 2008, p. 34]) estimates nearly 70 million. Hanson ([http://books.google.com/books?id=6p5mAAAAMAAJ 2001, p. 32]) estimates almost 75 million. Cowley ([http://books.google.com/books?id=l6JmAAAAMAAJ 1999 and 2001, p. 17]) estimates possibly 80 million.</ref> atau sekitar 44% dari seluruh populasi dunia pada masa itu, menjadikannya kekaisaran dengan jumlah penduduk terbanyak.<ref>See http://www.census.gov/population/international/data/idb/worldhis.php</ref>
 
== Asal usul ==
Baris 151:
Toleransi beragama telah digambarkan sebagai "karakteristik luar biasa" dari Kekaisaran Akhemeniyah.<ref name=Cambridge>{{cite book|last1=Fisher|first1=William Bayne|last2=Gershevitch|first2=I.|title=The Cambridge History of Iran|date=1968|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-20091-2|page=412|url=https://books.google.com/books?id=BBbyr932QdYC&lpg=PA412|language=en}}</ref> [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) melaporkan bahwa Koresy Agung membebaskan bangsa Yahudi dari penawanan mereka di Babilonia pada tahun 539–530 SM, dan mengizinkan mereka untuk kembali ke tanah air mereka.<ref>{{cite web |title=Book of Ezra {{pipe}} King James Bible |url=http://www.kingjamesbibletrust.org/the-king-james-bible/ezra |publisher=Kingjamesbibletrust.org |access-date=21 March 2011 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110510013551/http://www.kingjamesbibletrust.org/the-king-james-bible/ezra |archive-date=10 May 2011 }}</ref> Koresy Agung juga membantu pemulihan tempat-tempat suci di berbagai kota.<ref name=Cambridge />
 
Selama periode Akhemeniyah, agama [[Zoroastrianisme]] mencapai Iran Barat Daya dan diterima oleh para penguasa, menjadi elemen penentu budaya Persia. Agama tersebut tidak hanya disertai dengan formalisasi konsep dan keilahian dari [[panteon]] tradisional Iran, tetapi juga memperkenalkan beberapa ide baru, termasuk ajaran mengenai kehendak bebas.<ref>{{cite book| author = A. V. Williams Jackson| title = Zoroastrian Studies: The Iranian Religion and Various Monographs (1928)| url = https://books.google.com/books?id=GFa3HZZc87AC| year = 2003| publisher = Kessinger Publishing| isbn = 978-0-7661-6655-4| page = 224}}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite book| author = Virginia Schomp| title = The Ancient Persians| url = https://books.google.com/books?id=U21j7vDhCCIC| year = 2009| publisher = Marshall Cavendish| isbn = 978-0-7614-4218-9| page = 24}}</ref> Di bawah perlindungan raja-raja Akhemeniyah, dan sebagai ''de facto'' [[agama negara]] pada abad ke-5 SM, Zoroastrianisme mencapai seluruh penjuru kekaisaran.
 
Selama masa pemerintahan [[Artahsasta I]] dan [[Darius II]], Herodotos menulis "[bangsa Persia] tidak memiliki gambar dewa, tidak ada kuil atau altar, dan menganggap penggunaannya sebagai tanda kebodohan. Saya pikir ini berasal dari ketidakpercayaan mereka bahwa para dewa memiliki sifat yang sama dengan manusia, seperti yang dibayangkan orang Yunani."<ref name="Herodotos, I.131">Herodotos, I.131</ref> Dia mengklaim bahwa orang Persia mempersembahkan korban kepada "matahari dan bulan, ke bumi, ke api, ke air, dan ke angin. Ini adalah satu-satunya dewa yang pemujaannya telah turun kepada mereka dari zaman kuno. Pada periode berikutnya, mereka memulai penyembahan [[Urania]], yang mereka pinjam dari orang Arab dan Asyur. [[Mullissu|Mylitta]] adalah nama yang digunakan orang Asyur untuk dewi ini dan bangsa Persia menyebutnya sebagai Anahita."<ref name="Herodotos, I.131"/>
Baris 162:
Kedudukan wanita di Iran masa Akhemeniyah berbeda-beda, tergantung dari tiap budaya dan wilayahnya. Kedudukan wanita Iran di Iran sebenarnya secara tradisional telah dijelaskan dari rujukan mitologis [[Alkitab]] dan sumber-sumber Yunani Kuno, tetapi tidak satupun dari sumber tersebut yang sepenuhnya dapat diandalkan lantaran perincian yang kadang bias. Rujukan yang paling dapat diandalkan adalah arkeologi Tablet Benteng [[Parsa]] (PFT, ''Persepolis Fortification Tablets'') yang menggambarkan kedudukan wanita, dari anggota keluarga kaisar hingga buruh penerima jatah makanan di Parsa.<ref name="Maria Brosius">Maria Brosius, “WOMEN i. In Pre-Islamic Persia”, Encyclopædia Iranica, online edition, 2021, available at WOMEN i. In Pre-Islamic Persia (accessed on 26 January 2021). Originally Published: January 1, 2000. Last Updated: March 15, 2010. Encyclopædia Iranica, online edition, New York, 1996- https://iranicaonline.org/articles/women-i</ref>
 
Kedudukan para wanita tergantung hubungan kekerabatan masing-masing mereka dengan raja diraja. [[Ibu suri]] atau ibunda raja diraja (bahasa Elam: ''sunki ammari'') menempati kedudukan tertinggi dalam hierarki para wanita istana, diikuti oleh [[permaisuri|istri]] (''sunki irtiri''), putri (''sunki pakri''), selir, dan wanita istana lain.<ref name="Maria Brosius"/> Kaisar biasanya menikahi seorang wanita anggota keluarga kaisar atau seorang wanita bangsawan Iran yang masih memiliki hubungan dengan seorang satrap (gubernur) atau tokoh penting Iran lainnya. Pernikahan juga diizinkan bagi anggota keluarga kaisar untuk menikahi kerabat, tetapi tidak ada bukti pernikahan antara anggota keluarga dekat selain antara saudara tiri.<ref name="Maria Brosius"/> Selir seringkalisering kali berupa budak, terkadang tawanan perang, atau putri dari negara lain yang tidak dinikahi secara resmi karena status mereka sebagai orang asing, sehingga anak-anak mereka pada dasarnya tidak berhak mewarisi takhta.<ref name="Maria Brosius"/>
 
Sumber-sumber Yunani mendakwa kaisar memiliki ratusan selir yang dipingit di [[harem]], tetapi tidak ada bukti arkeologis yang mendukung keberadaan harem, atau pemingitan wanita dari kontak dengan pria di istana Iran.<ref name="Maria Brosius"/> Para wanita istana bergabung dengan kaisar saat sarapan dan makan malam dan menemaninya dalam perjalanannya.<ref name="Maria Brosius"/> Mereka mungkin telah berpartisipasi dalam perburuan istana, serta selama perjamuan resmi. Herodotos menceritakan mengenai utusan Iran di istana Makedonia menuntut kehadiran wanita selama jamuan makan karena merupakan kebiasaan bagi wanita untuk berpartisipasi dalam jamuan makan di negara mereka sendiri.<ref name="Maria Brosius"/> Permaisuri mungkin telah menghadiri audiensi kaisar, dan bukti arkeologis menunjukkan bahwa dia juga memberikan audiensi sendiri, setidaknya untuk kalangan wanita.<ref name="Maria Brosius"/> Wanita istana dan bangsawan dapat melakukan perjalanan sendiri, ditemani oleh pelayan pria dan wanita, memiliki dan mengelola kekayaan, tanah, dan bisnis mereka sendiri.<ref name="Maria Brosius"/> Penggambaran wanita Iran menunjukkan mereka dengan gaun panjang dan kerudung yang rebah di belakang kepala sebagai hiasan, tidak menutupi wajah atau rambut mereka.<ref name="Maria Brosius"/>
Baris 168:
Wanita istana dan bangsawan Akhemeniyah diberi pendidikan dalam mata pelajaran yang tampaknya tidak cocok dengan pemingitan, seperti menunggang kuda dan memanah.<ref>(Ctesias, frg. 16 (56) in Jacoby, Fragmente III/C, hlm. 471)</ref><ref>{{Cite web|url=https://iranicaonline.org/articles/harem-i|title=Welcome to Encyclopaedia Iranica}}</ref> Wanita istana dan bangsawan memegang dan mengelola perkebunan dan bengkel yang luas dan mempekerjakan banyak pelayan dan buruh profesional.<ref>(Brosius, Maria, Women in ancient Persia (559-331 BC), Oxford, 1996. hlm. 125-182)</ref> Mereka tampaknya juga tidak hidup terpisah dari pria, karena diketahui bahwa mereka muncul di depan umum dan bepergian dengan suami mereka,<ref>(Brosius, Maria, Women in ancient Persia (559-331 BC), Oxford, 1996. hlm. 83-93)</ref> berpartisipasi dalam berburu<ref>(Heracleides of Cyme apud Athenaeus, 514b)</ref> dan dalam pesta.<ref>(Brosius, Maria, Women in ancient Persia (559-331 BC), Oxford, 1996. hlm. 94-977)</ref> Setidaknya istri utama dari seorang pria keluarga kaisar atau bangsawan tidak hidup dalam pengasingan, seperti yang dinyatakan dengan jelas bahwa istri biasanya menemani suami mereka di jamuan makan malam, meskipun mereka meninggalkan jamuan ketika "wanita penghibur" masuk dan laki-laki mulai "bergembira".<ref>(Plutarch, Moralia, 140B)</ref>
 
Tidak ada wanita yang secara resmi memerintah negara pada masa Akhemeniyah, baik sebagai [[maharani]] atau [[wali penguasa|wali resmi]]. Meski demikian, beberapa kerabat raja diraja memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan, seperti [[Atosa]] dan [[Parysatis]]. Tidak ada bukti adanya perempuan yang dipekerjakan sebagai pejabat di pemerintahan atau dalam pelayanan keagamaan, tetapi ada banyak bukti arkeologis tentang perempuan yang dipekerjakan sebagai pekerja bebas di Parsa bersama laki-laki.<ref name="Maria Brosius"/> Perempuan dapat dipekerjakan sebagai pemimpin angkatan kerja mereka, yang dikenal dengan sebutan ''arraššara pašabena'', yang kemudian diberi gaji yang lebih tinggi daripada pekerja laki-laki dari angkatan kerja mereka.<ref name="Maria Brosius"/> Sementara pekerja perempuan diberi lebih sedikit daripada laki-laki, pekerja yang memenuhi syarat dalam kerajinan diberi upah yang sama terlepas dari jenis kelaminnya.<ref name="Maria Brosius"/>
 
== Daftar raja wangsa Akhemeniyah ==
Baris 302:
[[Kategori:Yunani Kuno]]
[[Kategori:Kekaisaran Persia|Akhemeniyah]]
[[Kategori:Kekaisaran Akhemeniyah| ]]