Budaya Gayo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa , - di masa-masa + pada masa-masa , -Di masa-masa +Pada masa-masa ) |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Moving from Category:Kebudayaan di Indonesia to Category:Budaya Aceh using Cat-a-lot |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
Pada masa lalu masyarakat Gayo telah merumuskan prinsip – prinsip adat yang disebut kemalun ni edet. Prinsip adat ini menyangkut “harga diri” (malu) yang harus dijaga, diamalkan, dan dipertahankan oleh kelompok kerabat tertentu, kelompok satu rumah (sara umah), klen (belah), dan kelompok yang lebih besar lagi.
Prinsip adat meliputi empat hal berikut ini
Baris 31:
Skema tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Sistem nilai budaya Gayo terbagi menjadi nilai “utama” yang disebut “harga diri” (mukemel=M). untuk mencapai harga diri itu, seorang harus mengamalkan atau mengacu pada sejumlah nilai lain, yang disebut nilai “penunjang”. Nilai – nilai penunjang itu adalah
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.benermeriahkab.go.id Pemda Bener Meriah]
[[Kategori:Budaya Aceh]]
|