Penelitian kualitatif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{Over-coverage}} tag ((つ◕౪◕)つ━☆゚.*・。゚✨) |
|||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Over-coverage|date=Mei 2024}}
'''Penelitian kualitatif''' adalah penelitian yang bersifat [[deskripsi|deskriptif]] dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan [[teori]] dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan [[fakta]] di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam [[penelitian kuantitatif]] dengan penelitian kuatitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju [[data]], dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Baris 84 ⟶ 85:
===== '''Kapan Menggunakan Wawancara Tidak Terstruktur?''' =====
[[Wawancara daring|Wawancara]] tidak terstruktur adalah metode yang sangat berguna untuk mengembangkan pemahaman tentang budaya, pengalaman, atau latar yang belum sepenuhnya dipahami atau dihargai. Wawancara jenis ini juga dapat dilakukan ketika peneliti mempunyai pemahaman yang cukup mengenai suatu latar dan topik yang menjadi minatnya sehingga mempunyai agenda diskusi yang jelas dengan informan, namun tetap terbuka untuk mendapatkan pemahamannya mengenai bidang yang dituju. pertanyaan. Karena wawancara ini tidak terlalu terstruktur dan karena pemahaman peneliti masih terus berkembang, maka akan berguna juga untuk mengantisipasi kebutuhan untuk berbicara dengan informan pada beberapa kesempatan.
===== '''Kelebihan''' =====
Baris 90 ⟶ 91:
== Tahapan Wawancara ==
Agar dapat mempersiapkan diri dengan baik selama wawancara, peneliti harus waspada dengan beberapa masalah yang harus diperhatikan dalam setiap langkah wawancara yang terdiri dari Pra-wawancara, wawancara, dan pasca wawancara. Ketiga langkah tersebut dapat dijelaskan pada bagian berikutnya.<ref>{{Cite journal|last=Kolb|first=E.|last2=Schmidt|first2=U.|last3=Gründel|first3=G.|date=1975-12|title=[Activity and properties of alkaline phosphatase in the plasma and various organs (kidney, liver, small intestine mucosa, bone) of the swine]|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/5984|journal=Archiv Fur Experimentelle Veterinarmedizin|volume=29|issue=6|pages=821–838|issn=0003-9055|pmid=5984}}</ref>
Sebelum kita datang ke wawancara, kita harus menyelesaikan hal-hal berikut.
Baris 148:
Pada akhir wawancara, tugas peneliti belum selesai. Menurut Ghauri dan Gronhaug (2002), setidaknya ada tiga kewajiban yang harus kita lakukan, seperti di bawah ini.
1. Menuliskan poin-poin penting sebaiknya dilakukan segera setelah kita kembali dari wawancara untuk menghindari hilangnya ingatan peneliti. Hal ini mencakup rincian praktis seperti beberapa pendapat responden (misalnya, orang yang sangat terbuka atau pendiam) dan juga persepsi Anda tentang [[interaksi]] dan hubungan dengan orang yang diwawancarai. Semua detail tersebut akan membantu Anda di kemudian hari ketika Anda mendengarkan rekaman atau ketika Anda duduk untuk menulis informasi yang Anda kumpulkan
2. Kirimkan surat ucapan terima kasih dan jaga hubungan. Beberapa hari setelah wawancara, pastikan untuk mengirimkan surat kepada pewawancara Anda yang menyatakan [[antusiasme]] dan kesan positif Anda terhadap [[Perusahaan|perusahaan.]] Peneliti harus terus menjaga hubungan dan berusaha memberikan informasi kepada responden tentang kemajuan penelitian karena ada kemungkinan Anda memerlukan informasi tambahan atau persetujuan publikasi di kemudian hari.
|