Cikande, Serang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Murodincikande (bicara | kontrib)
perubahan pejabat camat
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|[[desa]] di [[Kabupaten Tangerang]]|Cikande, Jayanti, Tangerang}}
{{kecamatan
| nama = Cikande
| dati2 = Kabupaten
| nama dati2 = Serang
| luas = - km²
| penduduk = -
| kelurahan = 13
| nama camat = AdangMochamad Agus, S.Sos, RahmatM.Si
| kepadatan = - jiwa/km²
| provinsi = Banten
}}
'''Cikande''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Serang]], [[Provinsi]] [[Banten]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini dikenal dengan kawasan industri terbesar di Kabupaten Serang.
Baris 17 ⟶ 18:
== Sejarah ==
=== Zaman Purbakala ===
Peninggalan prasejaran  yang tampak lebih muda terdapat di Kampung Parapan Pasir,  Desa Nagara, Kecamatan Cikande. Penduduk menyebutnya  patapan.  Situs Patapan  merupakan bangunan terbuka yang di bangun di atas sebuah bukit dan terdapat batu pelinggih serta  lapik  atau  altar. Diperkirakan situs kepurbakalaan Patapan ini merupakan peninggalan megalitik karena dari bentuk bangunannya mengingatkan kepada bentuk punden yang lazim dijumpai sebagai tinggalan arsitektur bangunan pemuja tradisi megalitik. Situs Patapan ini termasuk situs yang dinilai sudah ada sebelum adanya bangunan candi karena susunan bantunya berupa punden berundak. Batu yang dipilih kemudian diletakan atau didirikan di suatu tempat untuk mengenang orang yang sudah meninggal. Namun, tidak jarang menhir itu pun berfungsi sebagai simbol ekonomi si mati. Kelompok menhir di manapun selalu beragam jenis atau tidak ada yang berdiri tunggal, selalu ada kompleks atau secara berdampingan dengan bangunan lain seperti dekat dolmen, peti kubur batu, atau batu altar.
 
Situs Patapan di Kabupaten Serang dan menhir dapat dijumpai [[Baros, Serang|Kecamatan Baros]], dan berdiri dalam satu kompleks. Peninggalan menhir megalitik di Cikande tampaknya lebih muda dibandingkan dengan menhir yang ditemukan didaerah lainnya di Banten, penduduk sekitar menyebutnya Patapan. Di situs ini, yang dijumpai semacam batu pelinggih dan lapik atau altar. Dicurigai secara kepurbakalaan Situs Patapan sangat mungkin merupakan peninggalan Hindu yang datang, Patapan tetap dipakai sebagai tempat persembahan agama Hindu. Dengan kata lain, megalitik Patapan itu peninggalan berlanjut dari tradisi [[prasejarah]] yang diteruskan ke era [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha|Hindu-Budha]]. Menhir lain yang ditemukan di daerah Banten yaitu berada di Kampung Bedug, Desa Waringin, [[Mancak, Serang|Kecamatan Mancak]], [[Anyar, Serang|Anyer]], yang berukuran panjang 87 cm dengan garis tengah 25 cm, berdiri bersama-sama dengan [[menhir]] yang lebih kecil. Penduduk setempat menyebutnya Sirit Baduy.
Baris 32 ⟶ 33:
Berbagai cara pun dilakukan untuk menumpas pasukan Nyimas Gamparan termasuk menjalankan politik [[Politik pecah belah|devide et impera]]. Pihak VOC pun melirik Raden Tumenggung Kartanata Nagara yang menjadi Demang di wilayah [[Jasinga, Bogor]] untuk menumpas para milisi yang tergabung di bawah pimpinan Nyimas Gamparan. Tumenggung Kartanata dijanjikan akan dijadikan penguasa di daerah [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]].
 
Iming-iming kekuasaan dari pihak kolonial tersebut disambut baik oleh Raden Tumenggung Kartanata Nagara. Pasukan Raden Tumenggung Kartanata Nagara kemudian memukul mundur seluruh laskar Nyimas Gamparan di kawasan [[Pamarayan, Serang|Pamarayan]]. Nyimas Gamparan pun gugur. Jenazahnya disemayamkan di daerah [[Pamarayan, Serang|Pamarayan, Serang, Banten]].<ref>{{Cite news|url=http://www.netralnews.com/news/rsn/read/86684/ini...kisah.5.pendekar.asli.betawi.bante|title=Netralnews.com - Ini   Kisah 5 Pendekar Asli Betawi-Banten yang Bikin Belanda Keder|last=Netralnews.Com|newspaper=netralnews.com|language=en|access-date=2017-10-01|archive-date=2017-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20171001214351/http://www.netralnews.com/news/rsn/read/86684/ini...kisah.5.pendekar.asli.betawi.bante|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.bantencom.com/2016/11/dua-nyimas-pendekar-wanita-banten.html|title=Dua Nyimas pendekar wanita banten|website=bantencom|access-date=2017-10-01|archive-date=2017-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20171001212902/http://www.bantencom.com/2016/11/dua-nyimas-pendekar-wanita-banten.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Keberhasilan Ki Demang menumpas perlawanan Nyimas Gamparan pun mendapat anugerah dari Kompeni sebagai [[Rangkasbitung, Lebak|Bupati Rangkasbitung]] pertama ([[1830]]-[[1865]]) dengan gelar Raden Tumenggung Adipati Kartanata Nagara.
Baris 68 ⟶ 69:
{{Cikande, Serang}}
{{Kabupaten Serang}}
 
 
{{kecamatan-stub}}