Notoprojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k RaFaDa20631 memindahkan halaman K.P.H. Notoprojo ke Notoprojo: tanpa gelar
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|Alias = Ki Cokrowasito<br />K.R.T. Wasitodipuro<br />K.R.T. Wasitodiningrat
|Born = {{birth date|1909|3|17}}<br /><small>{{negara|Belanda}} [[Yogyakarta]], [[Hindia Belanda]]</small>
|Died = {{death date and age|2007|8|30|1909|3|17}}<br /><small>{{negara|Indonesia}} [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]</small>
|Origin =
|Instrument = [[Gamelan]], [[Rebab]], [[Saron]], [[Kendhang]], [[Bonang]]
Baris 27:
 
== Nama ==
Dia telah dikenal dengan sejumlah besar nama, sesuai dengan berbagai gelar penghargaan yang ia terima. Ia dilahirkan dengan nama Wasi Jolodoro. Nama Tjokrowasito didapatkannya setelah tiga tahun magang sebagai calon abdi dalem [[Langen Praja]] di Pura Pakualaman (1925–1927) dan pada tahun 1932 diangkat menjadi [[abdi dalem]] dengan nama [[Raden Bekel]] Tjokrowasito ("Cokrowasito" dalam [[EYD]]) ,<ref>[http://www.tembi.org/perpus/20090415.htm Djohan Salim, dkk. 2005. "''Elo, Elo! Lha Endi Buktine? Seabad Kelahiran Empu Karawitan Ki Tjokrowasito''" Penerbit Maskarja, Yogyakarta]</ref>, dan dikenal sebagai Pak Cokro.
 
Setelah ia menjadi mahir dan terkenal dalam bidang musiknya, teman-temannya memanggilnya Ki Tjokrowasito ("Ki" adalah gelar penghormatan tak resmi dalam budaya Jawa). Pada tahun 1960-an, KratonPuro Paku Alaman memberinya gelar Kanjeng Raden Tumenggung Wasitodipuro karena kontribusi kesenian dan ketenarannya. Kemudian, ia dihormati sebagai Kanjeng Raden Tumenggung Wasitodiningrat. Pada tahun [[2001]] ia secara resmi diakui sebagai anak kandung [[Paku Alam VII]], dan saudara seayah dari [[Paku Alam VIII]], dan mendapat gelar mirip dengan [[Pangeran]], yaitu Kanjeng Pangeran Haryo Notoprojo.
 
== Kehidupan dan karier ==
Baris 43:
 
[[Berkas:Tapak_Prestasi_Pak_Cokro.jpg|ka|jmpl|225px|"Lestarikan seni klasik Jawa sebelum kita tercerabut dari akar budaya" - Kutipan dari Monumen ''Tapak Prestasi Ki Cokrowasito'' di ''[[Monumen Tapak Prestasi]]'', [[Yogyakarta]]. ]]
Ia meninggal di Yogyakarta pada [[30 Agustus]] [[2007]], pada usia 104 tahun dalam perhitungan [[kalender Jawa]].<ref name="tempo"/> Dia berperan penting dalam menyebarkan apresiasi dan pengetahuan tentang gamelan Jawa di seluruh dunia. Menurut [[Mantle Hood]], [[profesor]] dan [[etnomusikologis]] asal AS, "Sudah diterima bahwa tidak ada orang lain di Indonesia yang telah mendekati kontribusi dari orang ini (Cokrowasito) dalam membantu dunia untuk mengetahui besarnya tradisi gamelan Jawa." <ref>[http://www.lib.umd.edu/ETC/ReadingRoom/Newsletters/EthnoMusicology/Digest/92-089.erd Ethnomusicology Research Digest No. 89 (August 8 1992)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050223084232/http://www.lib.umd.edu/ETC/ReadingRoom/Newsletters/EthnoMusicology/Digest/92-089.erd |date=2005-02-23 }} Diakses 18 Mei, 2006.</ref>
 
== Daftar karya-karya yang dipilih diurutkan berdasarkan ragam ==
Baris 62:
== Penghargaan ==
 
* Presiden [[Joko Widodo]] atas nama negara memberikan Tanda Kehormatan [[Bintang Budaya Parama Dharma]] kepada dedikasi Ki Tjokrowasito. Acara penyematan berlangsung di Istana Negara. Jakarta, 13 Agustus 2015.<ref>{{citeCite webnews|url=http://news.detik.com/berita/2990828/jokowi-beri-tanda-kehormatan-ke-46-orang-dari-paloh-sampai-goenawan-mohamad|first = Moksa |last = Hutasoit|year = 2015|title = Jokowi Beri Tanda Kehormatan ke 46 Orang, dari Paloh Sampai Goenawan Mohamad|date=Kamis 13 Aug 2015, 11:18 WIB|accessdate= 13 Agustus 2015|publisher = News.detik.com|location = Jakarta|isbn =|work = [[Detik.com|detikcom]]}} Keputusan Presiden nomor 86/TK/tahun 2015 tanggal 7 Agustus 2015 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma kepada 8 orang. Terdiri atas: 1. KH. [[Mustofa Bisri]] ([[Gus Mus]]), pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Lteteh, Rembang. 2. [[Goenawan Mohamad|Goenawan Soesatyo Mohamad]], sastrawan budayawan. 3. Alm. [[Petrus Josephus Zoetmulder]], ahli sastra Jawa Kuno dan Penyusun Kamus Jawa Kuno Inggris. 4. Alm. [[Wasi Jolodoro]] ([[Ki Tjokrowasito]]), komposer musik karawitan Jawa dan pendukung utama Sedra Tari Ramayana. 5. Alm. [[Hoesein Djajadiningrat]], pelopor tradisi keilmuan. 6. Alm. [[Iwan Tirta|Nursjiwan Tirtaamidjaja]], perancang busana dan batik. 7. Alm. [[Hendra Gunawan]], pelukis dan pematung. 8. Alm. [[Soejoedi Wiroatmojo]], arsitek.</ref>
 
== Rekaman ==
Baris 86:
 
* [http://tjokro.gayam16.net/ Halaman tentang Ki Tjokrowasito di Gayam16.net] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140305031844/http://tjokro.gayam16.net/ |date=2014-03-05 }}
* [http://www.joglosemar.co.id/whos/cokro.html Biografi di Joglosemar.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060506194055/http://www.joglosemar.co.id/whos/cokro.html |date=2006-05-06 }}
* Perpustakaan di [http://www.gamelan.org American Gamelan Institute], termasuk ''Javanese Vocal Notation, Slendro and Pelog'' untuk diunduh secara gratis, dan juga aksara untuk notasi gamelan, direktori gamelan, dan informasi lainnya.
 
Baris 92:
 
{{reflist}}
 
{{DEFAULTSORT:Notoprojo, K.P.H.}}
 
{{lifetime|1909|2007|}}
 
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Notoprojo, K.P.H.}}
[[Kategori:Tokoh dari Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]
Baris 102 ⟶ 104:
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Penerima Bintang Budaya Parama Dharma]]