Industri Kereta Api (perusahaan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Sejarah: penambahan referensi
Sfriu (bicara | kontrib)
k Tautan pranala yang disempurnakan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 17:
| location = [[Madiun]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = Eko Purwanto<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.inka.co.id/corporation/59|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT Industri Kereta Api (Persero)|location=Madiun|language=id|access-date=25 Maret 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Gede Pasek Suardika]]<ref name="direksi"/><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|I-COND|[[Inka Inobus|Inobus]]}}
| products = {{hlist|[[Kereta]]|[[Gerbong]]|[[Lokomotif]]|[[LRT]]|[[KRL]]|[[KRD]]|[[KRDE]]|[[Trem]]|[[Kereta ukur]]|[[Kereta inspeksi]]|[[Bogie]]|[[Bus]]|[[Pendingin udara]]}}
Baris 31:
| homepage = {{URL|www.inka.co.id}}
}}
'''PT Industri Kereta Api (Persero)''' atau biasa disingkat menjadi '''INKA''', adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang produksi [[sarana perkeretaapian]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki pabrik di [[Kabupaten Madiun|Madiun]] dan kantor perwakilan di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
 
== Sejarah ==
Perusahaan ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada bulan Mei 1981 untuk mengelola [[balai yasa]] [[lokomotif uap]] milik [[Kereta Api Indonesia|PJKA]] di [[Kabupaten Madiun|Madiun]] yang rencananya akan dialihfungsikan menjadi pabrik sarana perkeretaapian.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2475/PP0011981.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 1981|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Maret 2023}}</ref> Pada tanggal 29 Agustus 1981, PJKA resmi mengalihkan pengelolaan balai yasa tersebut ke perusahaan ini. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai memproduksi [[gerbong]], dan pada tahun 1985, perusahaan ini juga mulai memproduksi [[kereta]]. Pada tahun 1987, untuk pertama kalinya, perusahaan ini merakit [[Kereta rel listrik|KRL]]. Pada tahun 1991, untuk pertama kalinya juga, perusahaan ini mengekspor [[Gerbong|gerbong barang]] ke [[Malaysia]]. Pada tahun 1994, perusahaan ini mulai memproduksi KRL. Pada tahun 1996, melalui [[joint venture]] dengan [[General Electric]], untuk pertama kalinya, perusahaan ini memproduksi [[lokomotif]] dan mengekspornya ke [[Filipina]]. Pada tahun 1998, perusahaan ini mengekspor [[gerbong kricak]] ke [[Thailand]].
 
Pada tahun 2001, perusahaan ini meluncurkan produk KRL pertamanya. Pada tahun 2004, perusahaan ini mengekspor bodi gerbong ke [[Australia]]. Pada tahun 2006, perusahaan ini mengekspor 50 unit kereta ke [[Bangladesh]]. Pada tahun 2007, perusahaan ini meneken kontrak produksi [[Kereta rel diesel elektrik|KRDE]] yang akan dioperasikan di [[Aceh]] dan [[Bus rel|railbus]] yang akan dioperasikan di [[Kota Palembang|Palembang]]. Pada tahun 2015, perusahaan ini meluncurkan produk [[Pengondisi udara|pendingin udara]] kereta dengan merek I-COND. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengekspor 150 unit kereta ke Bangladesh. Pada tahun 2017, perusahaan ini meluncurkan KRL yang akan dioperasikan di [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Soekarno-Hatta]].
 
Pada tahun 2018, perusahaan ini meluncurkan LRT yang akan dioperasikan di Palembang. Pada tahun 2019, perusahaan ini berhasil menyelesaikan produksi rangkaian [[LRT Jabodebek]] pertama. Pada tahun 2019 juga, bersama [[Len Industri]] dan [[Wijaya Karya]], perusahaan ini membentuk konsorsium ''Indonesia Railways Development Incorporated for Africa'' (IRDIA) untuk mengeksplorasi peluang ekspor produk perkeretaapian ke negara-negara di [[Afrika]]. Pada bulan September 2019, perusahaan ini meneken perjanjian [[Perusahaan patungan|joint venture]] dengan [[Stadler Rail]] untuk membangun sebuah pabrik sarana perkeretaapian di [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] yang akan dilengkapi dengan fasilitas uji guling dan uji tabrak sesuai standar [[Uni Kereta Api Internasional|UIC]]. Pada tahun 2021, perusahaan ini mengekspor 3 unit lokomotif [[Lokomotif diesel|diesel hidraulik]] dan 15 unit kereta ke Filipina. Perusahaan ini juga meluncurkan [[bus listrik]] dengan merek [[InkaINKA Inobus|E-Inobus]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.inka.co.id/corporation/7|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Industri Kereta Api (Persero)|language=id|access-date=25 Maret 2023}}</ref>
 
== Produk ==
Baris 100:
{{BUMN}}
 
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia|Industri Kereta Api]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
[[Kategori:PabrikPembuat lokomotifsarana perkeretaapian]]
[[Kategori:Perusahaan karoseri bus di Indonesia]]