Palagan Ambarawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengganti Royal_Coat_of_Arms_of_the_United_Kingdom_(1952-2022).svg dengan Royal_Coat_of_Arms_of_the_United_Kingdom_(St_Edward's_Crown).svg (berkas dipindahkan oleh [[commons:User:Co
 
(213 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|monumen|Monumen Palagan Ambarawa}}
{{Infobox Military Conflict
| conflict = Palagan Ambarawa
| partof = [[Sejarah Indonesia (1945-1949)|PerangRevolusi KemerdekaanNasional Indonesia]]
| image = The British Occupation of Java SE5896.jpg
|image=[[Berkas:Sudirman-dan-Soeharto.jpg]]
| image_size = 300px
|caption=
| caption = Tentara Inggris di Ambarawa, 1945.
|date= [[20 Oktober]] - [[15 Desember]] [[1945]]
| date = 20 Oktober – 15 Desember 1945{{br}}(1 bulan, 3 minggu, 4 hari)
| place = [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Indonesia]]
|casus=
| casus =
|territory=
| territory = Ambarawa direbut kembali oleh pasukan Indonesia
|result=Kemenangan Indonesia
|combatant1 result ={{negaranama| Kemenangan Indonesia}}
*Penarikan pasukan Inggris dari Ambarawa dan Magelang
|combatant2={{negaranama|Belanda}}
| combatant1 = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|commander1=[[Soedirman|Kol. Soedirman]]
| combatant2 = '''[[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]]''' <br>{{flagicon|Inggris Raya }} [[Britania Raya|Kekaisaran Britania]]<br>'''Didukung oleh:'''<br>{{flagicon|Belanda}} [[NICA]]
|commander2=[[Brigadir Bethell]]
| commander1 = {{flagicon|Indonesia}} Kol. [[Soedirman]]<br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[Isdiman]]{{KIA}}<br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[Gatot Soebroto]]<br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[M. Sarbini]]
| commander2 = {{flagicon|Inggris Raya}}[[File:Royal Coat of Arms of the United Kingdom (St Edward's Crown).svg|20px]] Brigadir R. G. Bethell
| units1 = [[Tentara Nasional Indonesia|Tentara Indonesia]]
| units2 = divisi infanteri 23 india
| casualties1 = 2,000 tewas{{br}}<small>(termasuk rakyat sipil)
| casualties2 = 100 tewas
| strength1 = 10,000+ pasukan
| strength2 = tidak diketahui
}}
{{Campaignbox Revolusi Nasional Indonesia}}
'''Palagan Ambarawa''' adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap [[Blok Poros|Sekutu]] yang terjadi di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], sebelah selatan [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]].
 
'''Palagan Ambarawa''' adalah pertempuran antara [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) yang baru saja dibentuk dan [[Angkatan Darat Britania Raya|Angkatan Darat Inggris]] yang terjadi antara 20 Oktober hingga 15 Desember 1945 di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Indonesia]].
== Kronologi peristiwa ==
Pada tanggal [[20 Oktober]] [[1945]], tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diboncengi oleh [[NICA]]. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan
== Teks judul ==
Gubernur Jawa Tengah [[Wongsonegoro|Mr Wongsonegoro]] menyepakati akan menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
 
== Latar belakang ==
Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di [[Ambarawa]] dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di kota [[Magelang]], hingga terjadi pertempuran. Di Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti [[Tentara Keamanan Rakyat]] dan membuat kekacauan. TKR Resimen Magelang pimpinan Letkol. [[M. Sarbini]] membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan Presiden [[Soekarno]] yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan [[Oni Sastrodihardjo]] yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari Ambarawa, Suruh dan Surakarta.
Pada tanggal [[20 Oktober]] [[1945]], tentara [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu]] di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diboncengidiwakili olehdari [[NICA]]pihak Tentara Inggris. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan Gubernur Jawa Tengah [[Wongsonegoro]] menyepakati akan menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
 
Namun, ketika pasukan Tentara Inggris telah sampai di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]] dan [[Kabupaten Magelang|Magelang]] untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di Magelang, hingga terjadi pertempuran.
Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I [[Soerjosoempeno]] di Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol. [[Isdiman]] berusaha membebaskan kedua desa tersebut, namun ia keburu gugur terlebih dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol. [[Soedirman]] merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Kehadiran Kol. Soedirman memberikan napas baru kepada pasukan-pasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari [[Yogyakarta]], [[Solo]], Salatiga, [[Purwokerto]], Magelang, [[Semarang]], dan lain-lain.
 
== Pertempuran di Ambarawa ==
Tanggal [[23 November]] [[1945]] ketika matahari mulai terbit, mulailah tembak-menembak dengan pasukan Sekutu yang bertahan di kompleks gereja dan kerkhop Belanda di Jl. Margo Agoeng. Pasukan Indonesia terdiri dari Yon. [[Imam Adrongi]], Yon. [[Soeharto]] dan Yon. [[Soegeng]]. Tentara Sekutu mengerahkan tawanan-tawanan Jepang dengan diperkuat tanknya, menyusup ke tempat kedudukan Indonesia dari arah belakang, karena itu pasukan Indonesia pindah ke Bedono.
Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai diDi [[Ambarawa]] danKabupaten Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di kota [[|Magelang]], hinggatentara terjadi[[Blok pertempuran.Sekutu Didalam Magelang,Perang tentaraDunia II|Sekutu]] bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) dan membuat kekacauan. TKR Resimen MagelangI Kedu pimpinan Letkol. [[M. Sarbini]] membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]] yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di [[Jambu, Semarang|Desa Jambu]] karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan [[Oni Sastrodihardjo]] yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Suruh, Semarang|Suruh]], dan [[Kota Surakarta|Surakarta]].
 
Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I [[Soerjosoempeno]] di [[Ngipik, Pringsurat, Temanggung|Ngipik]]. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol. [[Isdiman]] berusaha membebaskan kedua desa tersebut, namuntetapi ia keburu gugur terlebih dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol. [[Soedirman]] merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Kehadiran Kol. Soedirman memberikan napas baru kepada pasukan-pasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[SoloKota Surakarta|Surakarta]], [[Kota Salatiga|Salatiga]], [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]], [[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[Kota Semarang|Semarang]], dan lain-lain.
== Pertempuran di Ambarawa ==
Pada tanggal [[11 Desember]] [[1945]], Kol. Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal [[12 Desember]] [[1945]] jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan. Pembukaan serangan dimulai dari tembakan mitraliur terlebih dahulu, kemudian disusul oleh penembak-penembak karaben. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung sengit. Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar ''supit urang'', atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal [[15 Desember]] [[1945]] pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang.
 
Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikannya [[Monumen Palagan Ambarawa]] dan diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.
 
== Pranala luar ==
* {{Cite book|title=Java in a time of revolution: occupation and resistance,1944-1946|last=Anderson|first=Benedict R. O'G|author-link=Benedict Anderson|publisher=Cornell University Press|year=1972|location=Ithaca, N.Y.}}
* {{cite book | last = MacMillan | first = Richard | title = The British Occupation of Indonesia 1945-1946: Britain, The Netherlands and the Indonesian Revolution | publisher = Routledge | year = 2006 | location = New York | isbn = 0-415-35551-6}}
* {{cite book | last = G. | first=Dwipayana | title = Soeharto : Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya | url = https://archive.org/details/soehartomythough0000soeh | publisher = Citra Kharisma Bunda | location = Jakarta | year = 1989 | isbn = 979-8085-01-9}}
{{indo-sejarah-stub}}
{{Commonscat|Battle of Ambarawa}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Perang Kemerdekaan Indonesia]]
 
[[jv:Palagan Ambarawa]]