Farid Esack: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
| other_names =
| citizenship = [[Afrika Selatan]]
| education = [[Jamia Uloom-ul-Islamia]]<br>[[Universitas
| alma_mater = [[Universitas Johannesburg]]
| occupation =
| years_active =
| era =
Baris 32:
Esack lahir dari keluarga [[Muslim]] miskin di Wynberg pinggiran [[Cape Town|kota Cape Town]]. Saat masih anak-anak, dia dan ibunya dipindahkan secara paksa sebagai "non-kulit putih" berdasarkan ketentuan Undang-Undang Area Kelompok. Pada usia sembilan tahun, Esack bergabung dengan gerakan kebangkitan [[Jamaah Tabligh]], dan pada usia 10 tahun ia belajar di ''[[madrasah]]'' (sekolah agama). Pada usia 15 tahun ia menerima beasiswa untuk melanjutkan [[Kajian Islam|studi Islam]] di [[Pakistan]]. Pada saat dia berangkat ke Pakistan pada tahun 1974, dia juga menjadi ketua lokal dari kelompok anti-apartheid, Aksi Pemuda Nasional, dan beberapa kali ditahan oleh polisi keamanan.<ref name="suzman">{{Cite web|last=Dagut|first=Simon|year=2000|title=Profile of Farid Esack|url=http://www.hsf.org.za/resource-centre/focus/issues-11-20/issue-17-first-quarter-2000/profile-of-farid-esack|website=Focus - Issue 17|publisher=[[Helen Suzman Foundation]]|access-date=2011-01-20}}</ref>
Esack menghabiskan delapan tahun sebagai mahasiswa di Jamia Uloom-ul-Islamia dan menyelesaikan program studi Islam tradisional ''[[Dars-i-Nizami]]'' dan menjadi ''mawlana'' atau ulama Muslim. Ketika belajar di sana, dia dikenal sebagai teman sekelas Maulana Abdul Aziz. Seperti yang dia catat dalam pengantar bukunya ''On Being a Muslim'', beberapa rekannya kemudian bergabung dengan [[Taliban]] di [[Afganistan]]. Tumbuh dengan tetangga [[Umat Kristen|Kristen]], Esack menjadi kritis terhadap diskriminasi terhadap orang Kristen dan agama minoritas lainnya di Pakistan.
== Tahun-tahun pertengahan ==
|