Siti Fadilah Supari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Sfriu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(80 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
| name = {{PAGENAME}} Supari
| honorific-suffix =
| image = Anggota Wantimpres Bidang Kesejahteraan & Kesehatan, Siti Fadilah Supari.png
| image_size = 210px
| caption =
| office3 = [[Dewan Pertimbangan Presiden|Anggota Dewan Pertimbangan Presiden]]<br/><small>Bidang {{nobold|(Kesehatan &dan Kesejahteraan rakyatRakyat)}}</small>
| order3 =
| term_start3 = 25 Januari 2010
| term_end3 = 20 Oktober 2014
| president3 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| 1blankname3 = [[Ketua Dewan Pertimbangan Presiden|Ketua]]
|vicepresident3 = [[Boediono]]
|1blankname3 1namedata3 =Ketua Dewan[[Emil Salim]]
|1namedata3 predecessor3 =[[Emil Salim]]
|predecessor3 successor3 =
|successor3 office2 = Menteri Kesehatan Indonesia
|office2 order2 = Menteri Kesehatan Indonesia = ke-15
|order2 term_start2 = Ke-1721 Oktober 2004
|term_start2 term_end2 = 2120 Oktober 20042009
|term_end2 president2 = 20[[Susilo OktoberBambang 2009Yudhoyono]]
|president2 predecessor2 = [[Susilo BambangAchmad YudhoyonoSujudi]]
|vicepresident2 successor2 = [[MuhammadEndang JusufRahayu KallaSedyaningsih]]
|predecessor2 birth_name = [[AchmadSiti Sujudi]]Fadilah
| birth_date = {{birth date and age|1949|11|6|df=y}}
|successor2 = [[Endang Rahayu Sedyaningsih]]
| birth_place = [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
|birth_date = {{birth date and age|1949|11|6|df=y}}
| known_for =
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Surakarta]], [[Indonesia]]
|known_for death_date =
|death_date death_place =
|death_place nationality = Indonesia
| spouse = {{menikah|Muhammad Supari|25 March 1973|2009|end=died}}
|occupation = [[Dosen]]<br />[[Dokter]]
|spouse children = Muhamad Supari = 3
| alma_mater = [[Universitas Gadjah Mada]]<br />[[Universitas Indonesia]]
|parents =
| parents =
| occupation = {{hlist|[[Akademikus]]|[[dokter]]}}
| width = 250px
}}
[[Doktor|Dr.]] [[dokter|dr.]] '''Siti Fadilah Supari''', [[Dokter spesialis|Sp.JP(K)]] ({{lahirmati|[[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|6|11|1949}}) adalah seorang dosen<ref name="tokohindositi">{{id}}{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/282-ensiklopedi/2346-siti-fadilah-supari|title=Siti Fadilah Supari. Tegas dan Pekerja Keras|publisher=Tokoh Indonesia|accessdate=2008|archive-date=2015-07-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20150721102034/http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/282-ensiklopedi/2346-siti-fadilah-supari|dead-url=yes}}</ref> dan ahli jantung<ref name="tokohindositi"/> yang menjabat sebagai anggota [[Dewan Pertimbangan Presiden]] dari [[25 Januari]] [[2010]] hingga [[20 Oktober]] [[2014]]. Sebelumnya ia menjabat sebagai [[Menteri Kesehatan Indonesia|Menteri Kesehatan]] [[Indonesia]] dalam [[Kabinet Indonesia Bersatu]] pimpinan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ia merupakan salah satu dari empat perempuan yang menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu, selain Menteri Perdagangan [[Mari Elka Pangestu]], [[Daftar Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]] [[Sri Mulyani]], dan Menteri Pemberdayaan Perempuan [[Meutia Hatta]].
 
Pada tanggal [[20 Oktober]] [[2004]], Siti Fadilah dilantik menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menikah dengan Ir. Muhamad Supari dan dikaruniai 3 orang anak.
Ia bekerja sebagai staf pengajar [[kardiologi]] [[Universitas Indonesia]]. Setelah itu, selama 25 tahun, ia menjadi [[jantung|ahli jantung]] di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
 
Pada tanggal [[20 Oktober]] [[2004]], Siti Fadilah dilantik menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
 
Pada tahun [[2007]], ia menulis buku berjudul [[Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung]] yang berisi tentang [[Teori persekongkolan|konspirasi]] [[Amerika Serikat]] dan organisasi [[WHO]] dalam mengembangkan senjata biologis dengan menggunakan virus [[flu burung]]. Buku ini menuai protes dari petinggi WHO dan Amerika Serikat.
 
Ia menikah dengan Ir. Muhamad Supari dan dikaruniai 3 orang anak.
 
== Pendidikan ==
Baris 56 ⟶ 53:
 
=== Menjadi menteri kesehatan ===
Pada [[20 Oktober]] [[2004]], ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin [[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]]. Ia mengaku terkejut karena ditunjuk menjadi menteri. Serah terima jabatan menkes dari [[Achmad Sujudi]] ke Siti Fadilah dilakukan di [[Jakarta]], [[21 Oktober]] [[2004]]. Film kaleidoskop Departemen Kesehatan tahun 1999-2004 diputar pada acara tersebut. Selain itu, Achmad Sujudi juga menyerahkan 32 buku yang berisi kegiatan, kebijakan dan [[Perpu|peraturan perundang-undangan]] yang dihasilkan serta memori jabatan yang diharapkan dapat menjadi acuan kebijakan selanjutnya.
 
Siti Fadilah mengakhiri pengiriman virus [[flu burung]] ke laboratorium WHO pada November 2006<ref>{{id}} {{cite web|url=http://www.ontrackmedia.or.id/indonesia/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=14|title=Indonesia Lakukan Pengiriman Virus Sesuai Aturan Domestik|accessdate=21 Agustus 2008|publisher=OnTrackMedia Indonesia}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name="xinhua"/> karena ketakutan akan pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang, dengan Amerika Serikat mendapat keuntungan dan Indonesia tidak mendapat apa-apa.<ref name="sitiblog"/> Ia juga takutmencegah kemungkinan bahwa vaksinstrain virus itu akan digunakan untuk senjata biologi.<ref name="sitiblog"/> Setelah itu, ia berusaha mengembalikan hak Indonesia. Pada [[28 Maret]] [[2007]], Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan WHO untuk memulai pengiriman virus dengan cara baru untuk memberikan akses vaksin terhadap [[negara berkembang]].<ref name="reuters"/> Siti Fadilah mengkonfirmasi pada tanggal [[15 Mei]] [[2007]] bahwa Indonesia kembali mengirimkan sampel [[H5N1]] ke laboratorium WHO.<ref name="xinhua">{{en}} {{cite news|url=http://news.xinhuanet.com/english/2007-05/16/content_6105954.htm|title=Indonesia resumes sending bird flu samples to WHO|publisher=[[Xinhua]] News|language=[[Bahasa Inggris|Inggris]]|date=16 Mei 2007|accessdate=21 Juni 2008}}</ref><ref name="reuters">{{en}} {{cite news|url=http://www.abc.net.au/news/stories/2007/05/15/1923985.htm|title=Indonesia resumes sharing bird flu samples with WHO|publisher=ABC News Australia, [[Reuters]]|language=[[Bahasa Inggris|Inggris]]|date=15 Mei 2007|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref>
 
Pada Maret 2007, ia menuding [[Asuransi Kesehatan|Askes]] tidak menyalurkan klaim rumah sakit sesuai dengan permintaan dalam rapat di [[Dewan Perwakilan Rakyat]].
 
Pada tanggal [[6 Januari]] [[2008]], Siti Fadilah merilis buku [[Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung]] yang berisi mengenai [[TeoriPerjalanannya persekongkolan|konspirasi]]melawan [[AmerikaFlu Serikat]]Burung di Indonesia dan adanya bayang-bayang [[WHOnekolim]] dalamdari mengembangkanluar "senjata biologis" dengan menggunakan virus [[flu burung]]negeri. Bukunya dianggap membongkar konspirasicara kerja WHO dan ASSebenarnya.<ref name="SIB">{{cite web|url=http://hariansib.com/2008/02/22/who-sby-minta-buku-menkes-saatnya-dunia-berubah-ditarik/|title=WHO: SBY Minta Buku Menkes “Saatnya Dunia Berubah” Ditarik|publisher= Harian Sinar Indonesia Baru|date=22 Februari 2008|accessdate=22 Februari 2008|archive-date=2008-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20080624061945/http://hariansib.com/2008/02/22/who-sby-minta-buku-menkes-saatnya-dunia-berubah-ditarik/|dead-url=yes}}</ref> Siti Fadilah "membuka kedok"ketidak-adilan [[World Health Organization]] (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan ''virus sharing'' yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal [[virus]] tersebut.<ref name="sitiblog">{{id}} {{cite web|url=http://www.sitifadilah.org/book/saatnya-dunia-berubah/|title=Ulasan buku di blog Siti Fadilah|authors=Siti Fadilah|publisher=Siti Fadilah|accessdate=22 Februari 2008|archive-date=2009-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20090216161519/http://www.sitifadilah.org/book/saatnya-dunia-berubah/|dead-url=yes}}</ref> Buku ini menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan AS. Buku edisi Bahasa Inggris ditarik dari peredaran untuk dilakukan revisi,<ref>{{id}}Cite {{citenews|author news=
|firstcoauthors =
|last =
|author =
|coauthors =
|url = http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/03/08/02012544
|title = Menteri Kesehatan yang Berani
|work =[[Kompas.com]]
|publisher = Kompas
|pages =
|page =
|date = 8 Maret 2008
|accessdate = 3 Juni 2008
|quote = Bagian kecurigaan inilah yang kemudian menjadi isu politik antarnegara, berujung pada penarikan buku Fadilah edisi bahasa Inggris.
|archive-date = 2008-06-01
|archive-url = https://web.archive.org/web/20080601030151/http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/03/08/02012544
|dead-url = yes
}}</ref> sedangkan buku edisi Bahasa Indonesia masih beredar dan memasuki cetakan ke-4.
 
Siti Fadilah menjamin bahwa Indonesia dapat memproduksi vaksin flu burung sendiri pada Mei 2008.<ref>{{cite news|url=http://www.antara.co.id/arc/2008/5/11/bio-farma-produksi-vaksin-flu-burung/|title=Bio Farma Produksi Vaksin Flu Burung|publisher=Antara|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|date=11 Mei 2007|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref><ref>{{cite news|url=http://news.xinhuanet.com/english/2005-12/15/content_3926802.htm|title=Indonesia to produce anti-bird flu vaccine|publisher=[[Xinhua]]|language=[[Bahasa Inggris|Inggris]]|date=15 Desember 2005|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref> Ia juga menyatakan bahwa industri vaksin Indonesia setara dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]].<ref>{{cite news|url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/industri-vaksin-ri-setara-china.html|title=Industri Vaksin RI Setara China|publisher=Seputar Indonesia|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|date=21 Agustus 2008|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref>
Berikut adalah sebagian kutipan dari apa yang tertulis di buku tersebut.
 
Pada Selasa, 12 Mei 2009, ia meminta disampaikan secara khusus agar penerimaan mahasiswa asing untuk bidang kedokteran dihentikan secara bertahap kepada petinggi [[Universitas Padjadjaran]], Bandung, dihadapan para wartawan, saat berkunjung ke Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Alasannya, masih banyak orang Indonesia yang ingin jadi dokter, serta fasilitas rumah sakit yang dipakai untuk praktik mahasiswa kedokteran asing dibiayai oleh uang rakyat tapi dipakai calon dokter dari [[Malaysia]].<ref>{{cite news|url=http://www.rambukota.com/showNews.php?id_news=1465&cat=13|title=Menteri Minta Mahasiswa Kedokteran Asing Dihentikan|publisher=Rambu Kota|date=12 Mei 2009|accessdate=12 Mei 2009|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303212159/http://www.rambukota.com/showNews.php?id_news=1465&cat=13|dead-url=yes}}</ref>
{{cquote|Namun ironisnya pembuat vaksin adalah perusahaan yang ada di negara-negara industri, negara maju, negara kaya yang tidak mempunyai kasus flu burung pada manusia. Dan kemudian vaksin itu dijual ke seluruh dunia juga akan dijual ke negara kita. Tetapi tanpa sepengetahuan apalagi kompensasi untuk si pengirim virus, yaitu saudara kita yang ada di [[Vietnam]].}}
 
{{cquote|Mengapa begini? Jiwa kedaulatan saya terusik. Seolah saya melihat ke belakang, ada bayang-bayang penjajah dengan semena-mena merampas padi yang menguning, karena kita hanya bisa menumbuk padi menggunakan lesung, sedangkan sang penjajah punya mesin sleyp padi yang modern. Seolah saya melihat penjajah menyedot minyak bumi di Tanah Air kita seenaknya, karena kita tidak menguasai teknologi dan tidak memiliki uang untuk mengolahnya. Inikah yang disebut neo-kolonialisme yang diramal oleh [[Bung Karno]] 50 tahun yang lalu? Ketidak-berdayaan suatu bangsa menjadi sumber keuntungan bangsa yang lain? Demikian jugakah pengiriman virus influenza di [[WHO]] yang sudah berlangsung selama 50 tahun, dengan dalih oleh karena adanya GISN ([[Global Influenza Surveillance Network]]). Saya tidak mengerti siapa yang mendirikan GISN yang sangat berkuasa tersebut sehingga negara-negara penderita [[Flu Burung]] tampak tidak berdaya menjalani ketentuan yang digariskan oleh WHO melalui [[GISN]] dan harus patuh meskipun ada ketidak-adilan?}}
 
Siti Fadilah menjamin bahwa Indonesia dapat memproduksi vaksin flu burung sendiri pada Mei 2008.<ref>{{id}} {{cite news|url=http://www.antara.co.id/arc/2008/5/11/bio-farma-produksi-vaksin-flu-burung/|title=Bio Farma Produksi Vaksin Flu Burung|publisher=Antara|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|date=11 Mei 2007|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref><ref>{{en}} {{cite news|url=http://news.xinhuanet.com/english/2005-12/15/content_3926802.htm|title=Indonesia to produce anti-bird flu vaccine|publisher=[[Xinhua]]|language=[[Bahasa Inggris|Inggris]]|date=15 Desember 2005|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref> Ia juga menyatakan bahwa industri vaksin Indonesia setara dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]].<ref>{{id}} {{cite news|url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/industri-vaksin-ri-setara-china.html|title=Industri Vaksin RI Setara China|publisher=Seputar Indonesia|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|date=21 Agustus 2008|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref>
 
Pada Selasa, 12 Mei 2009, ia meminta disampaikan secara khusus agar penerimaan mahasiswa asing untuk bidang kedokteran dihentikan secara bertahap kepada petinggi [[Universitas Padjadjaran]], Bandung, dihadapan para wartawan, saat berkunjung ke Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Alasannya, masih banyak orang Indonesia yang ingin jadi dokter, serta fasilitas rumah sakit yang dipakai untuk praktik mahasiswa kedokteran asing dibiayai oleh uang rakyat tapi dipakai calon dokter dari [[Malaysia]].<ref>{{cite news|url=http://www.rambukota.com/showNews.php?id_news=1465&cat=13|title=Menteri Minta Mahasiswa Kedokteran Asing Dihentikan|publisher=Rambu Kota|date=12 Mei 2009|accessdate=12 Mei 2009}}</ref>
 
[[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]] bekerja sama dengan [[Metro TV]], membuat acara talkshow yang bernama [[Bincang Bincang Bareng Bu Menkes]] yang kerap disingkat ''B4M''. Acara ini kerap tayang setiap minggu malam, dan yang berperan sebagai ''co-host'' adalah [[Denny Chandra]] dan [[Kelik Pelipur Lara|Kelik]].
 
Pada bulan Oktober 2009 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi melantik menteri Kabinet Bersatu II.<ref name=setneg>{{cite news|url=http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=4087|title= Setneg: Presiden Lantik Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Periode 2009-2014|date=22 Oktober 2009|publisher=Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|accessdate=22 Oktober 2009}}</ref> [[Endang Rahayu Sedyaningsih]] ditunjuk sebagai pengganti Siti Fadilah sebagai Menteri Kesehatan yang baru.<ref name=Vivabola>{{citeCite news|url=http://m.bola.viva.co.id/news/read/99195-endang_dilantik__siti_fadilah_absen|title= Endang Dilantik, Siti Fadilah Absen|author=Umi Kalsum, Nur Farida Ahniar, Muhammad Hasits|date=22 Oktober 2009|accessdate=22 Oktober 2009|publisher=Viva News|archive-date=2016-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304222121/http://m.bola.viva.co.id/news/read/99195-endang_dilantik__siti_fadilah_absen|dead-url=yes|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref>
 
== Perjalanan melawan Flu Burung di Indonesia 2005 ==
{{Kembangkan bagian}}
[[Flu burung]] menerjang [[Vietnam]] pada tahun 2004,<ref name='no1'>{{cite web
| last =detikNews
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| title =Lagi, Korban Jiwa Akibat Flu Burung di Vietnam
| work =
| publisher =
| date =29 Januari 2005
| url =https://m.detik.com/news/berita/d-281340/lagi-korban-jiwa-akibat-flu-burung-di-vietnam
| format =
| doi =
| accessdate = 31 Agustus 2020 }}</ref> kemudian menyusul [[Thailand]] dan [[China]],<ref name='no1'/> pada tahun 2005 telah memasuki [[Indonesia]].<ref>{{cite web
| last =ANTARANEWS
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| title =193 kasus flu burung di Indonesia sejak 2005
| work =
| publisher =
| date =8 Juli 2013
| url =https://m.antaranews.com/amp/berita/384007/193-kasus-flu-burung-di-indonesia-sejak-2005
| format =
| doi =
| accessdate =31 Agustus 2020 }}</ref> Setelah ia baru ia saja mengatasi [[busung lapar]] [[Nusa Tenggara Barat]] ternyata muncul berita di TV bahwa dua anak dan satu bapak menderita panas, sesak nafas
dan kemudian meninggal sangat cepat. Ia pun dengan segera melakukan rapat lengkap dengan para dokter yang merawat, para pakar dan pejabat.{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=2}}
=== Obat Tamiflu ===
[[WHO]] menganjurkan pemerintah [[Indonesia]] harus menyetok Obat [[Tamiflu]] (nama generik: [[Oseltamivir|''Oseltamivir'']]), sebagai menteri Kesehatan dengan susah payah Pemerintah menganggarkan dana, tetapi saat dana sudah ada ternyata obat [[Tamiflu]] tersebut habis di stok negara maju. Sehingga ia harus mencari jalan ke luar untuk mendapatkan obat [[Oseltamivir|''Oseltamivir'']] dari India yang memiliki lisensi dari Roche. Ia mendapatkan sedikit sumbangan dari [[Thailand]] dan [[Australia]] yang memiliki sedikit persediaan. diborongnya obat [[Tamiflu]] oleh negara-negara maju yang tidak memiliki kasus [[Flu Burung]], sungguh sangat mengecewakan baginya.{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=3}}
=== Penularan antar manusia ke manusia? ===
para [[ilmuwan]] bertambah memuncak disaat terjadi kematian berturut-turut sejumlah tujuh orang pada satu keluarga di [[Tanah Karo]], [[Sumatera Utara]]. Dunia pun geger dengan pemberitaan televisi [[CNN]] yang menyatakan adanya penularan antar manusia telah terjadi di [[Tanah Karo]].{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=6}} Penularan langsung antar manusia di [[Indonesia]] menjadi suatu berita yang dipercaya. [[Indonesia]] pun akan menghadapi masalah besar, karena pasti akan diisolasi, tidak boleh
ada sesuatu pun yang ke luar dari [[Indonesia]] dan juga
tidak ada yang boleh masuk ke [[Indonesia]].{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=14}} Detak ekonomi akan berhenti, apalagi bisnis [[pariwisata]] pasti akan tamat. Tidak mengertikah mereka. bila kesimpulan itu menyangkut nasib lebih dari 240 juta rakyat [[Indonesia]].{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=15}} Maka ia harus berbuat sesuatu untuk menepis atau menolak pernyataan [[WHO]] tersebut. Pertama, Ia tegur keras [[WHO]] Indonesia dalam menyimpulkan sesuatu yang belum tentu betul dan mempunyai konsekuensi yang berat bagi negara [[Indonesia]]. Seharusnya masalahnya didiskusikan lebih dahulu sebelum memberikan kesimpulan ke [[CNN]]. Kedua, ia mempertanyakan, bagaimana data sequencing DNA virus dari [[Tanah Karo]] yang dikirim ke WHO CC. Bukankah gambaran sequencing DNA akan membuktikan apakah penularan tersebut terjadi dari manusia ke manusia ataukah dari ayam ke manusia?. Ketiga, segera cabut berita di [[CNN]], atau akan protes ke [[PBB|Perserikatan Bangsa Bangsa]] (PBB).{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=15}}
Kemudian konperensi pers di gelar. Ratusan
wartawan dari dalam maupun luar negeri berdatangan. Ia menyatakan bahwa berita tentang penularan [[Flu Burung]] secara langsung dari manusia ke manusia di [[Tanah Karo]] adalah tidak benar. Karena bila benar; korban yang pertama adalah tenaga kesehatan yang merawat mereka. Dan kematian di daerah korban akan sangat banyak bukan puluhan tapi mungkin ribuan. Yang paling penting untuk menyimpulkan penularan langsung dari manusia ke manusia tidak cukup hanya berdasarkan data [[epidemiologi]] seperti yang dilakukan oleh WHO. Tetapi harus dikuatkan dengan data [[virologi]] yang merupakan bukti pasti. Dengan pernyataannya, dunia pun mulai ragu. 24 Jam Telepon genggam dia pegang erat ditangannya, karena pasti akan datang pertanyaan dari [[mancanegara]].{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=15}}
=== Semua negara wajib mengirim sampel Virus H5N1 ke WHO dengan mekanisme GISN ===
virus [[flu burung]] yang sedang melanda dunia terutama di negara yang sedang berkembang dengan angka kematian yang sangat tinggi, yang memhuat dunia panik untuk mengatasinya secepat-cepatnya.{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=11}} [[WHO]] memperlakukan [[flu burung|virus H5N1]] dengan peraturan yang sama dengan Seasonal Flu Virus. Negara-negara yang mengalami wabah Flu Burung pada manusia harus menyerahkan [[flu burung|virus H5N1]] ke [[WHO CC]], dan hanya "disuruh" menunggu konfirmasi diagnosis dari virus yang dikirim tersehut. Tetapi setelah itu negara pengirim tidak pernah tahu. Diapakankah virus tersehut, dikirim kemanakah [[virus]] tersehut, dan apakah akan dibuat [[vaksin]] oleh Industri farmasi atau bahkan diproses menjadi [[senjata biologi]]{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=11}} (hanya menduga didalam hati kecil ibu menteri). Apa hak dari si pengirim virus yang biasanya adalah negara yang sedang berkembang dan negara miskin.{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=11}}
=== Bayang-bayang Penjajah ===
Terbayang dalam pikiran seorang Siti Fadillah seorang warga [[Vietnam]] yang mati
karena [[Flu Burung]] ditangisi anak istri, sanak saudara serta tetangganya. Kemudian virus dari orang [[Vietnam]] yang telah mati tersebut sampelnya diambil dan dikirim ke [[WHO CC]] (WHO Collaborating Center), untuk dilakukan ''risk assesment'', ''diagnosis'', dan kemudian dibuat seed virus. Dari seed virus inilah kemudian digunakan untuk membuat [[vaksin]].{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=8}} Pengiriman virus Influenza di WHO yang sudah berlangsung selama 50 tahun, dengan dalih oleh karena adanya GISN (Global Influenza Surveilance Network). Sehingga negara-negara penderita [[Flu Burung]] tampak tidak berdaya menjalani ketentuan yang digariskan oleh WHO melalui
GISN dan harus patuh meskipun ada ketidak-adilan. Semenjak 50 tahun lalu, 110 negara di dunia yang mempunyai kasus Influenza biasa (seasonal Flu) harus mengirimkan spesimen virus secara sukarela, tanpa ada yang protes.{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=8}} Virus yang diterima GISN sebagai wild virus menjadi milik GISN.{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=8}} Dan kemudian diproses untuk risk assesment dan riset para pakar. Disamping itu juga diproses menjadi seed virus. Dan dari seed virus dapat dibuat suatu vaksin, di mana setelah menjadi vaksin, didistribusikan ke seluruh Negara di dunia secara komersial. Termasuk negara penderita yang mengirim sampel virus harus membeli vaksin tersebut dengan harga yang hanya ditentukan oleh produsen vaksin yang hampir sernuanya bercokol di negara industri yang kaya. Tentu dengan harga yang sangat mahal tanpa memperdulikan alasan sosial kecuali alasan ekonomi, semata. Sungguh suatu ciri khas [[kapitalisme]].{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=8}}
=== Bekerjasama dengan Baxter untuk membuat Vaksin Strain Indonesia ===
{{Kembangkan bagian}}
=== Australia mencuri virus H5N1 Indonesia ===
Telepon genggam Siti Fadillah berdering setelah lepas membaringkan badannya disofa yang ternyata penelepon tersebut adalah penyiar radio Australia (ABC).{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=34}} Penelepon tersebut menanyakan apakah kamu bersedia diwawancarai soal [[Flu Burung]]? Maka jawab Siti Fadilah: Ahh saya jawab mau saja toh saya sedang punya waktu longgar. Penelepon mempertanyakan; apakah kamu akan melakukan MOU dengan Baxter dalam pembuatan vaksin strain Indonesia? Siti Fadillah jawab; ya! Penelepon menanyakan; Apakah anda mempunyai hak dalam hal kerjasama tersebut? Siti Fadillah jawab; ya pasti dong. Dan dia menanyakan
Lagi; apakah anda tahu bahwa ada perusahaan Australia sudah membuat vaksin dengan strain Indonesia? Wahh, saya tidak tahu, jawab Siti Fadillah. Dari mana Australia mendapat virus Indonesia? Siti Fadillah bertanya balik. Saya tidak pernah memberikan padanya. Saya tidak pernah dimintakan ijin untuk itu. Dan bahkan saya tidak pernah diberitahu, kecuali oleh pertanyaan anda ini. Lebih lanjut penyiar Radio Australia menanyakan; apakah anda menganggap bahwa Australia mencuri virus
anda? Dengan santai Siti Fadillah menjawab: "Yeahh, something like that".{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=34}} Siti Fadillah pun tidak sadar, ternyata wawancara tadi adalah on air. Artinya secara langsung didengarkan
oleh jutaan orang di [[Australia]], bahkan mungkin juga di negara-negara kawasan Asia Pasifik. Maka esok paginya gegerlah seluruh media masa internasional dengan headline news: '''''"Menteri Kesehatan Republik Indonesia menuduh Australia mencuri virus H5N1 Indonesia"'''''. TV Australia segera menelponnya untuk datang ke Indonesia dengan
rujuan mewawancarai langsung. TV "NHK" Jepang, TV "Aljazera", koran "Wall Street Journal", juga menghubungi untuk wawancara langsung dan masih banyak lagi. Warga dunia terkejut, kaget mendengar isu tersebut. Sehingga pemerintah Australia perlu mengirimkan 2 stafnya untuk minta maaf dan klarifikasi.{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=35}} Mereka bertemu dengan eselon 1 (Kabadan Litbangkes Depkes) dan membicarakan tentang hal tersebut. Mereka mengatakan bahwa yang memproduksi [[vaksin]] strain Indonesia bukan pemerintah Australia. Tetapi perusahaan swasta Australia, [[CSL]], yang bekerjasama dengan [[WHO]] Australia (Mereka mendapatkan virus Indonesia dari [[WHO CC]]).{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=35}} Mulai saat itu berita tentang Siti Fadillah dalam menghentikan pengiriman virus ke [[WHO]], sebagai protes mempertahankan kedaulatan bangsa dan hak [[negara berkembang]] atas penindasan [[WHO]] menjadi berita penting di media massa dunia, di internet di berbagai televisi internasional dan dimana saja.{{sfn|Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung|2007|p=36}}
=== Bertemu dengan David Heymann ===
{{Kembangkan bagian}}
 
== Kontroversi Tersangka Korupsi Proyek Alat Kesehatan 2005 ==
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pada bulan April 2012 atas proyek pengadaan alat kesehatan untuk kejadian luar biasa tahun 2005 senilai 15 Miliar Rupiah dengan perkiraan kerugian negara sebesar 6 Miliar Rupiah.<ref name=Kompas3>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/04/17/12133242/Siti.Fadilah.Resmi.Tersangka.Kasus.Korupsi|publisher= Kompas Nasional|title= Siti Fadilah Resmi Tersangka Kasus Korupsi|date=17 April 2012|accessdate=17 April 2012|author=Maria Natalia}}</ref><ref name=Kompas4>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/11/20/18170836/Berkas.Siti.Fadillah.Masih.BolakBalik.PolriKejaksaan|publisher= Kompas Nasional|title= Berkas Siti Fadillah Masih Bolak-Balik Polri-Kejaksaan|date=20 November 2012|accessdate=20 November 2012|author=Dian Maharani}}</ref>
 
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, meragukan adanya aliran uang dari kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) oleh tersangka Siti Fadilah ke koleganya di partai matahari terbit, Soetrisno Bachir dan Amien Rais.<ref>{{Cite news|url=http://rilis.id/sebut-siti-miskin-pan-ragu-ada-aliran-uang-alkes-ke-soetrisno-dan-amien.html|title=Sebut Siti Miskin, PAN Ragu Ada Aliran Uang Alkes ke Soetrisno dan Amien|last=Indonesia|first=PT Rilis Multimedia|newspaper=RILIS.ID|language=id-ID|access-date=2017-06-08}}</ref>
 
== Penghargaan ==
Penghargaan yang pernah diterima antara lain:<ref name="profilblog">{{id}}Cite web [|url=http://www.sitifadilah.org/about/ |title=Profil di blog Siti Fadilah] |access-date=2008-06-03 |archive-date=2009-05-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090503092022/http://www.sitifadilah.org/about/ |dead-url=yes }}</ref>
* [[2011]], [[Bintang Mahaputera Adipradana]] dari [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]]
* [[1987]], ''The Best Investigator Award'' dari Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]]
* [[1988]], ''Best Young Investigator Award'' dalam [[Kardiologi|Kongres Kardiologi]] di [[Manila]], [[Filipina]].
Baris 163 ⟶ 96:
* [[Departemen Kesehatan Republik Indonesia]]
* [[Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung]]
 
* [[NAMRU-2]]
 
== Referensi ==
<div style="font-size: 15px;">
{{reflist}}
</div>
 
== Pranala luar ==
 
* [http://www.sfs-fansclub.net/ Siti Fadilah Supari Fans Club] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090309132531/http://www.sfs-fansclub.net/ |date=2009-03-09 }}
* [http://www.sitifadilah.org/ Blog pribadi Siti Fadilah Supari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091025070349/http://www.sitifadilah.org/ |date=2009-10-25 }}
* [http://www.abc.net.au/am/content/2008/s2167325.htm US involved in bird flu conspiracy: Indonesia.] Transkripsi wawancara Siti Fadilah dengan wartawan Radio ABC, [[Australia]] pada 20 Februari 2008.
* [http://thinkexist.com/quotes/siti_fadilah_supari/ Kutipan Siti Fadilah]
 
{{clr}}
Baris 171 ⟶ 115:
{{kotak suksesi|before=[[Ahmad Sujudi]]|tahun=2004–2009|after=[[Endang Rahayu Sedyaningsih]]|title=[[Menteri Kesehatan Republik Indonesia|Menteri Kesehatan Indonesia]]}}
{{kotak selesai}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu|state=collapsed}}{{Menteri Kesehatan Indonesia}}
 
{{lifetime|1949||}}
 
{{DEFAULTSORT:Supari, Siti Fadilah}}
[[Kategori:Teknokrat Indonesia]]
 
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
== Referensi ==
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
 
[[Kategori:Akademikus Indonesia]]
{{reflist|2}}
[[Kategori:Ilmuwan perempuan Indonesia]]
 
[[Kategori:Kardiologis Indonesia]]
== Pranala luar ==
 
* {{id}}[http://www.sfs-fansclub.net/ Siti Fadilah Supari Fans Club]
* {{id}}[http://www.sitifadilah.org/ Blog pribadi Siti Fadilah Supari]
* {{en}}[http://www.abc.net.au/am/content/2008/s2167325.htm ''US involved in bird flu conspiracy: Indonesia''.] Transkripsi wawancara Siti Fadilah dengan wartawan Radio ABC, [[Australia]] pada 20 Februari 2008.
* {{en}}[http://thinkexist.com/quotes/siti_fadilah_supari/ Kutipan Siti Fadilah]
 
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:DokterTokoh IndonesiaJawa]]
[[Kategori:KardiologisTokoh Indonesiadari Surakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kesehatan Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Indonesia Bersatu]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Politikus Partai Amanat Nasional]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]