Husein Mutahar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) →Pranala luar: Normdaten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(21 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox officeholder
| honorific-prefix = [[Mayor]]
| name = Muhammad Husein Mutahar
| honorific-suffix =
| image = H. Mutahar.jpg
| caption = H. Mutahar menggunakan baju [[Pramuka]] pada tahun 1998
| office = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci|Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci]]
| term_start = 1969▼
| term_end = 1973▼
| predecessor = [[Mohammad Nazir]]▼
▲| term_start = 1969
| successor = Subagio Surjaningrat▼
▲| term_end = 1973
| birth_date = {{Birth date|1916|08|05}}
▲| predecessor = [[Mohammad Nazir]]
| birth_place = [[Samarang]], [[Jawa Tengah|Midden Java]], [[Hindia Belanda]] (sekarang Semarang, Jawa Tengah, Indonesia)
▲| successor = Subagio Surjaningrat
|
| death_place = [[Jakarta]]▼
| nationality = {{flag_icon|Indonesia}} [[Indonesia]]▼
▲| death_place = [[Jakarta]]
| party =
▲| nationality = {{flag_icon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| known_for = Pendiri [[Paskibraka]]▼
▲| spouse =
|
| residence = ▼
▲| known_for = Pendiri [[Paskibraka]]
| resting_place = [[Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut]]<ref name=:'Kemenpora'>{{citeweb |last=Amr |url=http://kemenpora.go.id/index/preview/berita/8936 |date=4 Agustus 2014 |title=Ziarah ke Makam Husein Mutahar, Pendiri Paskibraka |website=Website resmi Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia |archive-url=
| alma_mater = {{plainlist|▼
▲| residence =
▲| resting_place = [[Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut]]<ref name=:'Kemenpora'>{{citeweb |last=Amr |url=http://kemenpora.go.id/index/preview/berita/8936 |date=4 Agustus 2014 |title=Ziarah ke Makam Husein Mutahar, Pendiri Paskibraka |website=Website resmi Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia |archive-url=http://archive.is/DR0lC |archive-date=24 Maret 2018 |access-date=26 Maret 2018 }}</ref>
▲| alma_mater = {{plainlist|
* [[Europeesche Lagere School]]
* [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]]
Baris 29 ⟶ 27:
* [[Universitas Gadjah Mada]]
}}
| occupation = {{hlist|[[Komposer]]|[[diplomat]]}}
| profession =
| blank1 = Nama lain
| data1 = H. Mutahar
| blank2 = [[Suku]]
| data2 = [[Arab-Indonesia]]
| relations =
| parents = Salim Mutahar (ayah)
| signature =
| signature_alt =
| website =
| footnotes =
| nickname =
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| serviceyears =
| rank = [[Berkas:Mayor pdh al.png|25px]] [[Mayor]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Navy.svg|25px]] [[TNI Angkatan Laut]]
| unit =
| awards = [[Berkas:Bintang gerilya.gif|25px]] <small>[[Bintang Gerilya]]</small> <br><small>[[Berkas:Mahaputra Pratama.gif|25px]] [[Bintang Mahaputra Pratama]]</small>
| battles = [[Pertempuran Lima Hari]]<br>[[Revolusi Nasional Indonesia]]
}}
'''[[Sayyid]] Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad [[al-Muthahar]]''' atau yang lebih dikenal dengan nama '''H. Mutahar''' ({{lahirmati|[[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]|5|8|1916|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|9|6|2004}}), adalah tokoh [[negarawan]] dalam masa-masa awal [[kemerdekaan Indonesia]]. Namanya paling dikenal sebagai seorang [[komponis]] [[musik]] [[Indonesia]], terutama untuk kategori lagu
Lagu ciptaannya yang populer adalah [[hymne]] ''[[Syukur (lagu nasional)|Syukur]]'' (diperkenalkan Januari 1945) dan mars ''[[Hari Merdeka (lagu nasional)|Hari Merdeka]]'' (1946).<ref name=obituari /> Karya terakhirnya, ''[[Dirgahayu Indonesiaku (lagu nasional)|Dirgahayu Indonesiaku]] '', menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia.<ref name=obituari /> Lagu kepanduan ciptaannya, antara lain "Gembira", "Tepuk Tangan Silang-silang", "Mari Tepuk", "Slamatlah", "Jangan Putus Asa", "Saat Berpisah", dan "[[Hymne Pramuka]]".<ref name=ppi-jp>{{cite web |url=http://paskibraka-jp.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=32:hmutaharpotretseorangmusikusulung&catid=4:tokoh&Itemid=2 |title=H. Mutahar - Potret Seorang Musikus Ulung
== Karier ==
Ia mengecap pendidikan setahun di Fakultas Hukum [[Universitas Gadjah Mada]] periode 1946-1947,<ref name=ismail>{{cite book|title=Kumpulan Lagu Nasional: Persembahan untuk Indonesiaku|last=Ismail|first=Gunawan|authorlink=|coauthors=|year=2007|publisher=Niaga Swadaya|location=|isbn=9791133719, 9789791133715|page=173|pages=|url=|accessdate=2012-08-17}}</ref> setelah tamat dari [[MULO]] B (1934) dan [[SMA Negeri 1 Surakarta|AMS
== Kepanduan ==
Baris 63 ⟶ 61:
== Paskibraka ==
{{utama|Paskibraka}}
Sebagai salah seorang [[ajudan Presiden]], Mutahar diberi tugas menyusun upacara pengibaran bendera ketika Republik Indonesia merayakan hari ulang tahun pertama kemerdekaan, 17 Agustus 1946.<ref name=pamuji /> Menurut pemikirannya, pengibaran bendera sebaiknya dilakukan para pemuda yang mewakili daerah-daerah Indonesia. Ia lalu memilih lima pemuda yang berdomisili di [[Yogyakarta]] (tiga laki-laki dan dua perempuan) sebagai wakil daerah mereka.<ref name=pamuji />
Pada tahun 1967, sebagai direktur jenderal urusan pemuda dan [[Pramuka]], [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]], Mutahar diminta Presiden [[Soeharto]] untuk menyusun tata cara pengibaran [[Bendera Pusaka]].<ref name=pamuji>{{Cite thesis |type=Magister |chapter=4 |title=Komunikasi dan Edukasi di Museum Istana Kepresidenan Jakarta |url=http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131472-T%2027477-Komunikasi%20dan%20edukasi-Analisis.pdf |author= |last=Pamuji |first=Kukuh |year=2010 |page=114 |accessdate= |docket= |oclc= }}</ref> Tata cara pengibaran Bendera Pusaka disusunnya untuk dikibarkan oleh satu pasukan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok 17 sebagai pengiring atau pemandu; kelompok 8 sebagai kelompok inti pembawa bendera; kelompok 45 sebagai pengawal. Pembagian menjadi tiga kelompok tersebut merupakan simbol dari tanggal [[Proklamasi Kemerdekaan
== Kehidupan pribadi ==
H. Mutahar terlahir dari keluarga Arab-Indonesia yang mapan dan termasuk kelompok [[sayyid]]. Selama hidup ia tidak menikah, namun mempunyai delapan anak semang (6 laki-laki dan 2 perempuan). Sebagian merupakan ”serahan” dari ibu mereka —yang janda— atau bapak mereka —beberapa waktu sebelum meninggal dunia. Ada pula bapak/ibu yang sukarela menyerahkan anaknya untuk diakui sebagai anak sendiri. Semua sudah berumah tangga dan mempunyai 15 orang cucu (7 laki-laki dan 8 perempuan).
== Meninggal dunia ==
Mutahar meninggal dunia di Jakarta
== Referensi ==
Baris 79 ⟶ 77:
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://archive.
{{kotak mulai}}
Baris 90 ⟶ 88:
}}
{{kotak selesai}}
{{Authority control}}
[[Kategori:
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]▼
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci]]▼
[[Kategori:Komponis Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 1 Surakarta]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh
▲[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Pratama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
|