Husein Mutahar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faradiba Natsir (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
| successor = Subagio Surjaningrat
| birth_date = {{Birth date|1916|08|05}}
| birth_place = [[Samarang]], [[Jawa Tengah|Midden Java ]], [[Hindia Belanda]] (sekarang Semarang, Jawa Tengah, Indonesia)
| death_date = {{Death date and age|2004|06|09|1916|08|05}}
| death_place = [[Jakarta]]
Baris 49:
}}
 
'''[[Sayyid]] Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad [[al-Muthahar]]''' atau yang lebih dikenal dengan nama '''H. Mutahar''' ({{lahirmati|[[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]|5|8|1916|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|9|6|2004}}), adalah tokoh [[negarawan]] dalam masa-masa awal [[kemerdekaan Indonesia]]. Namanya paling dikenal sebagai seorang [[komponis]] [[musik]] [[Indonesia]], terutama untuk kategori lagu nasional dan [[kepanduan]].
 
Lagu ciptaannya yang populer adalah [[hymne]] ''[[Syukur (lagu nasional)|Syukur]]'' (diperkenalkan Januari 1945) dan mars ''[[Hari Merdeka (lagu nasional)|Hari Merdeka]]'' (1946).<ref name=obituari /> Karya terakhirnya, ''[[Dirgahayu Indonesiaku (lagu nasional)|Dirgahayu Indonesiaku]] '', menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia.<ref name=obituari /> Lagu kepanduan ciptaannya, antara lain "Gembira", "Tepuk Tangan Silang-silang", "Mari Tepuk", "Slamatlah", "Jangan Putus Asa", "Saat Berpisah", dan "[[Hymne Pramuka]]".<ref name=ppi-jp>{{cite web |url=http://paskibraka-jp.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=32:hmutaharpotretseorangmusikusulung&catid=4:tokoh&Itemid=2 |title=H. Mutahar - Potret Seorang Musikus Ulung |author= |date=2009-2-8 |work= |publisher=Purna Paskibraka Indonesia |accessdate=2012-08-17 |archive-date=2012-12-18 |archive-url=https://archive.today/20121218142211/http://paskibraka-jp.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=32:hmutaharpotretseorangmusikusulung&catid=4:tokoh&Itemid=2 |dead-url=yes }}</ref>
Baris 61:
== Paskibraka ==
{{utama|Paskibraka}}
Sebagai salah seorang [[ajudan Presiden]], Mutahar diberi tugas menyusun upacara pengibaran bendera ketika Republik Indonesia merayakan hari ulang tahun pertama kemerdekaan, 17 Agustus 1946.<ref name=pamuji /> Menurut pemikirannya, pengibaran bendera sebaiknya dilakukan para pemuda yang mewakili daerah-daerah Indonesia. Ia lalu memilih lima pemuda yang berdomisili di [[Yogyakarta]] (tiga laki-laki dan dua perempuan) sebagai wakil daerah mereka.<ref name=pamuji />
 
Pada tahun 1967, sebagai direktur jenderal urusan pemuda dan [[Pramuka]], [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]], Mutahar diminta Presiden [[Soeharto]] untuk menyusun tata cara pengibaran [[Bendera Pusaka]].<ref name=pamuji>{{Cite thesis |type=Magister |chapter=4 |title=Komunikasi dan Edukasi di Museum Istana Kepresidenan Jakarta |url=http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131472-T%2027477-Komunikasi%20dan%20edukasi-Analisis.pdf |author= |last=Pamuji |first=Kukuh |year=2010 |page=114 |accessdate= |docket= |oclc= }}</ref> Tata cara pengibaran Bendera Pusaka disusunnya untuk dikibarkan oleh satu pasukan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok 17 sebagai pengiring atau pemandu; kelompok 8 sebagai kelompok inti pembawa bendera; kelompok 45 sebagai pengawal. Pembagian menjadi tiga kelompok tersebut merupakan simbol dari tanggal [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]].<ref name=pamuji />