Mohammad Husni Thamrin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Karier: #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh 202.152.149.130 (bicara) ke revisi terakhir oleh Fazily Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Redirect|M.H. Thamrin|halte Transjakarta yang sebelumnya bernama Sarinah|M.H. Thamrin (Transjakarta)}}
{{Infobox person |name = Mohammad Husni Thamrin
|image = Mohammad Husni Thamrin.jpg
Baris 9 ⟶ 10:
|resting_place = [[Taman Pemakaman Umum Karet Bivak|TPU Karet Bivak]], [[Jakarta]]
|nationality = Indonesia
|party = [[Partai Indonesia Raya]]
|occupation = Politikus
|years_active = 1919–1940
Baris 16 ⟶ 18:
== Kehidupan awal ==
Thamrin lahir di [[Sawah Besar|Weltevreden]], [[Jakarta|Batavia]] (sekarang Jakarta), [[Hindia Belanda]], pada [[16 Februari]] [[1894]].{{sfn|Soedarmanto|2007|p=14}} Ayahnya adalah seorang [[orang gay Belanda|Belanda]] dengan ibu orang [[Suku Betawi|Betawi]]. Sejak kecil ia dirawat oleh pamannya dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga ia tidak menyandang nama Belanda.<ref>Glissenaar, F. ''DD: Het leven van E.F.E. Douwes Dekker''. p. 153.</ref> Sementara itu kakeknya, [[Ort]], seorang [[Inggris]], merupakan pemilik [[hotel]] di bilangan [[Petojo]], menikah dengan seorang [[Betawi]] yang bernama Noeraini.{{sfn|Asvi Warman Adam|2009|p=17}}
Ayahnya, Tabri Thamrin, adalah seorang [[wedana]] di bawah [[gubernur jenderal]] [[Johan Cornelis van der Wijck]]. Setelah lulus dari [[Gimnasium (sekolah)|Gymnasium]] [[Koning Willem III School te Batavia]],{{sfn|Soedarmanto|2007|p=14}} Thamrin mengambil beberapa jabatan sebelum bekerja di perusahaan perkapalan [[Koninklijke Paketvaart-Maatschappij]].{{sfn|JCG, Mohammad Hoesni Thamrin}}
Baris 24 ⟶ 26:
== Karier ==
[[Berkas:Family of MH Thamrin, Terang Boelan Vol III No 5 (May 1941), p15.jpg|jmpl|Keluarga Thamrin]]
[[File:Mohammad_Husni_Thamrin_Indonesian_nationalist_and_political_thinker_1941.jpg|267x267px|right|thumb|Pemikiran dari tokoh nasionalis Mohammad Husni Thamrin]]
Pada tahun 1929 telah terjadi suatu insiden penting di dalam [[Gemeenteraad]], yaitu yang menyangkut pengisiari lowongan jabatan wakil wali kota Betawi ([[Batavia]]). Tindakan pemerintah kolonial ketika itu memang sangat tidak bijaksana, karena ternyata lowongan jabatan itu diberikan kepada orang Belanda yang kurang berpengalaman, sedang untuk jabatan itu ada orang [[Suku Betawi|Betawi]] yang jauh lebih berpengalaman dan pantas untuk jabatan itu. Tindakan pemerintah ini mendapat reaksi keras dari fraksi nasional. Bahkan mereka mengambil langkah melakukan pemogokan, ternyata usaha mereka berhasil dan pada akhirnya Mohammad Husni Thamrin diangkat sebagai wakil wali kota [[Batavia]].
Baris 34 ⟶ 37:
Pada tanggal 11 Januari 1941, Mohammad Husni Thamrin wafat setelah sakit beberapa waktu lamanya. Akan tetapi, beberapa saat sebelum kewafatannya, pemerintah kolonial telah melakukan tindakan "sangat kasar" terhadap dirinya. Dalam keadaan sakit, ia harus menghadapi perlakuan kasar itu, yaitu rumahnya digeledah oleh [[Politieke Inlichtingen Dienst|polisi-polisi rahasia Belanda]] (PID). Ia memprotesnya, akan tetapi tidak diindahkan. Sejak itu rumahnya dijaga ketat oleh PID dan tak seorangpun
dari rumahnya yang diperbolehkan meninggalkan rumah tanpa seizin polisi, juga termasuk anak perempuannya yang masih kecil juga tidak diperkenankan meninggalkan rumahnya, sekalipun utntuk pergi ke sekolah. Tindakan polisi Belanda itu tentulah sangat menekan perasaannya dan menambah parah sakitnya. Wafatnya Mohammad Husni Thamrin tentulah sangat besar artinya bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang pemimpinnya yang cerdas dan berwibawa.
Pada bulan Mei 1939, Thamrin mempelopori upaya menyatukan delapan organisasi nasionalis, termasuk [[Partai Indonesia Raya]] (Parindra), ke dalam [[Federasi Politik Indonesia]] ({{lang|id|Gaboengan Politiek Indonesia}}, atau GAPI). Kelompok ini memiliki empat tujuan utama: penentuan nasib sendiri Indonesia, persatuan nasional, partai yang dipilih secara demokratis dan bertanggung jawab terhadap rakyat Indonesia, dan solidaritas antara masyarakat Indonesia dan Belanda untuk memerangi fasisme.{{sfn|Kahin|1952|pp=96–97}}
Menurut laporan resmi, ia dinyatakan [[bunuh diri]]. Jenazahnya dimakamkan di [[Taman Pemakaman Umum Karet Bivak|TPU Karet]], [[Jakarta]]. Di saat pemakamannya, lebih dari 10.000 pelayat mengantarnya yang kemudian berdemonstrasi menuntuk penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan dari Belanda.<ref>Anwar, R. [http://sejarahindonesia.lefora.com/2008/09/05/tjarda-dibebaskan/page1/ Tjarda dibebaskan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081026142037/http://sejarahindonesia.lefora.com/2008/09/05/tjarda-dibebaskan/page1/ |date=2008-10-26 }}. Salinan dalam bentuk blog dari artikel di Suara Pembaruan daring.</ref>
Namanya diabadikan sebagai salah satu [[Jalan MH
▲Namanya diabadikan sebagai salah satu [[Jalan MH Thamrin (Jakarta)|jalan protokol di Jakarta]], salah satu stasiun MRT yang sedang dibangun di bawahnya ([[stasiun MRT Thamrin]]), dan proyek perbaikan kampung besar-besaran di Jakarta ("[[Proyek MHT]]") pada tahun 1970-an.
Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikannya di pecahan uang kertas [[rupiah]] baru, pecahan Rp. 2.000,-.<ref>https://m.detik.com/finance/moneter/d-3374624/rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini#key1{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini, Senin, 19 Des 2016</ref>
Baris 183 ⟶ 187:
{{DEFAULTSORT:Thamrin, Mohammad Husni}}
[[Kategori:
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Orang Indo]]
[[Kategori:Tokoh Betawi]]
[[Kategori:
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
|