Tujuh dosa besar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 120.188.85.97) dan mengembalikan revisi 16798965 oleh LouGrare Tag: Pengembalian manual |
pengertian yang diubah orang lain Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(28 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Boschsevendeadlysins.jpg|jmpl|"
'''Tujuh dosa pokok''' ({{lang-en|seven capital sins}}) '''tujuh dosa mematikan''' ({{lang-en|seven deadly sins}}) adalah [[dosa]]-[[dosa]] yang mengakibatkan dosa-dosa lain dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.<ref name="kgk1866">{{cite web |url=http://imankatolik.or.id/katekismus.php?q=1866 |title=Katekismus Gereja Katolik #1866 |publisher=Iman Katolik}}</ref> Sebagai contohnya seseorang yang membiarkan dirinya terus dikuasai kemarahan, suatu saat dapat melakukan balas dendam dengan [[membunuh]]; seseorang yang dikuasai ketamakan dapat melakukan [[korupsi]] ([[mencuri]]) jika ada kesempatan. Membunuh dan mencuri merupakan dosa akibat dari dosa lain, yaitu dosa-dosa pokok.▼
▲tujuh '''
Dosa-dosa pokok ini dihubungkan dengan kebiasaan buruk yang digolongkan menurut [[Tujuh kebajikan|kebajikan]] (''virtues'') yang adalah lawannya. Kebiasaan buruk merupakan lawan dari keutamaan atau kebajikan; diakibatkan oleh kebiasaan yang melenceng dari kebaikan, kebiasaan yang mengaburkan suara hati dan membuat seseorang cenderung melakukan hal buruk.<ref name="kompendium">{{cite web |url=http://www.vatican.va/archive/compendium_ccc/documents/archive_compendium-ccc_id.pdf |title=Kompendium Katekismus Gereja Katolik |publisher=Konferensi Waligereja Indonesia dan Penerbit Kanisius |author=Benedictus PP XVI |year=2005 |edition=2013 |isbn=978-979-21-2184-1}}</ref><ref name="kgk1866"/>▼
▲
== Daftar 7 dosa pokok ==▼
Daftar dosa-dosa pokok mengalami beberapa perkembangan atau penyesuaian sepanjang sejarah. Yang umum digunakan saat ini adalah hasil revisi dari [[Santo]] Gregorius Agung ([[Paus Gregorius I]]), sebagaimana dituliskan dalam [[Katekismus Gereja Katolik]] (KGK) #1866.<ref name="kgk1866"/><ref name="ccc">{{cite web |url=http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P6D.HTM |publisher=Libreria Editrice Vaticana |title=Catechism of the Catholic Church 1865-1869 (V. The Proliferation of Sin)}}</ref>▼
▲Daftar dosa-dosa
=== Kesombongan ===
Baris 13 ⟶ 15:
Kesombongan adalah hasrat berlebihan disaat manusia menilai dirinya terlalu tinggi; dalam tahap kepenuhannya manusia menjadikan dirinya sendiri 'tuhan' karena penolakan untuk menundukkan akal budi dan keinginannya pada Tuhan, termasuk tunduk pada mereka yang dalam kewenangan mewakili-Nya. Kesombongan hanya dapat ditundukkan dengan mengembangkan kebajikan/keutamaan yang adalah lawannya, yaitu kerendahan hati.<ref name="10perintah">{{cite web |url=http://katolisitas.org/5684/10-perintah-allah-7-dosa-pokok |title=10 Perintah Allah & 7 dosa pokok |publisher=katolisitas.org |author=Ingrid Listiati}}</ref><ref name="apa">{{cite web |url=http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id435.htm |title=Apa itu Dosa-Dosa Pokok? |publisher=www.indocell.net/yesaya |author=Fr. William P. Saunders}}</ref>
=== Ketamakan (1800an) ===
{{utama|Ketamakan}}
Ketamakan ({{lang-en|greed, avarice}}, {{lang-la|avaritia}}), atau keserakahan, adalah keinginan tak terkendali atas materi atau harta duniawi. Dalam [[Kitab Suci]] tertulis bahwa orang yang tamak tidak pernah memiliki uang yang cukup dan tidak pernah penghasilannya terpuaskan ([[Pengkhotbah 5#Ayat 9|Pengkhotbah 5:9]]).<ref name="kgk2536">{{cite web |url=http://imankatolik.or.id/katekismus.php?q=2536 |title=Katekismus Gereja Katolik #2536 |publisher=Iman Katolik}}</ref> Santo [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] mengatakan bahwa cinta akan uang adalah akar segala kejahatan dan menyebabkan seseorang dapat menyimpang dari [[iman]] dan menyiksa dirinya sendiri ([[1 Timotius 6]]:10); menggambarkan betapa seriusnya dosa pokok ini. Lawan dari dosa ketamakan adalah keutamaan kemurahan hati...<ref name="10perintah"/>
[[Berkas:Juan rizi-san gregorio.jpg|jmpl|200px|St Gregorius, karya [[Juan Rizi]]]]
=== Iri hati ===
{{utama|Iri hati}}
Baris 29 ⟶ 32:
=== Hawa nafsu ===
{{utama|Hawa nafsu}}
Hawa nafsu ({{lang-en|lust}}, {{lang-la|luxuria}}) yang dimaksudkan di sini adalah hawa nafsu seksual, entah romantis atau tidak, atau sering diasosiasikan dengan [[cabul|percabulan]]; suatu hasrat yang berlebihan akan kenikmatan seksual. Ungkapan kebiasaan buruk hawa nafsu menghasilkan dosa berat melawan kemurnian yaitu: [[perzinaan]], [[masturbasi]], [[perselingkuhan]], [[pornografi]], [[pelacuran]], [[perkosaan]]. Perjuangan mengatasi hawa nafsu membutuhkan keutamaan kemurnian berupa pembersihan hati dan pengendalian diri..<ref name="kgk2517">{{cite web |url=http://imankatolik.or.id/katekismus.php?q=2517 |title=Katekismus Gereja Katolik #2517 |publisher=Iman Katolik}}</ref>
=== Kerakusan ===
Baris 38 ⟶ 41:
[[Berkas:IconJonArab.JPG|jmpl|200px|St. Yohanes dari Damaskus]]
=== Kemalasan ===
{{utama|Kemalasan
Kemalasan ({{lang-en|
Tabel berikut adalah rangkuman seluruh dosa
▲== Tujuh dosa pokok lawan tujuh kebajikan ==
▲Tabel berikut adalah rangkuman seluruh dosa pokok beserta keutamaan atau kebajikan yang adalah lawannya.
{| class="wikitable"
Baris 71 ⟶ 75:
{{reflist}}
{{
[[Kategori:Istilah dalam Gereja Katolik Roma]]
|