Agrowisata: Perbedaan antara revisi

'''Agrowisata''' adalah aktivitaskegiatan [[wisata]] yang melibatkan penggunaan [[lahan pertanian]] atau fasilitassarana terkait (misal [[silo]] dan [[kandang]]) yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. AgrowisataWisatatani memiliki beragam variasi, seperti [[labirin jagung|taman sesat jagung]], wisata petik buah, memberi makan hewan ternak, hingga [[restoran|rumah makan]] di atas laut.<ref>{{cite news|first= Emily|last= Biuso|authorlink=|coauthors=|title=Down on the Farm With Your Sleeves Rolled Up |url= http://travel.nytimes.com/2007/11/23/travel/escapes/23agritourism.html?sq=agritourism&st=cse&scp=2&pagewanted=all|quote=|work=[[New York Times]]|date=November 23, 2007|accessdate=2009-07-04 }}</ref> Agrowisatawisatatani merupakan salah satu potensi dalam pengembangan industri wisata di seluruh dunia.<ref>{{cite web|author=The Hollow Log Country Retreat |url=http://agritourismaustralia.com.au/ |title=Accommodation, Tours, Farmstay, B&B Options in Regional Australia |publisher=Agritourism Australia |date= |accessdate=2012-04-04}}</ref><ref name="Manitoba Agritourism">{{cite web|title=Opportunities for Diversifying our Farms|url=http://mbagritourism.wordpress.com/|work=Growing Forward and Manitoba Agriculture Food and Rural Initiatives|publisher=Manitoba Agritourism|accessdate=2 April 2013}}</ref><ref name="farmstays.blogspot.com">{{cite web|author=Michelle Nowak |url=http://farmstays.blogspot.com/ |title=The Farm Stay Project |publisher=Farmstays.blogspot.com |date= |accessdate=2012-04-04}}</ref><ref>{{cite web|author=Wesvarrdec |url=http://wesvarrdec.blogspot.com/2010/02/agri-tourism-boom-seen-in-2009.html# |title=Leading innovations in R&D for 2011-2016: Negros agri-tourism booms in 2009 |publisher=Wesvarrdec.blogspot.com |date=2010-02-18 |accessdate=2012-04-04}}</ref>

Di [[Indonesia]], daya tarik wisata sebagian besar masih berupa [[wisata bahari]] dan wisata budaya, sedangkan wisata berbasisberdasar perkebunan masih belum berkembang pesat karena kepemilikannya masih belum banyak. Contoh agrowisatawisatatani di Indonesia terdapat di [[Cinangneng, Tenjolaya, Bogor]] berupa pembudidayaan sayur dan buah, wisata kebun [[salak]] di [[Sleman]], Yogyakarta, dan wisata perkebunan teh di [[Puncak]], Bogor.<ref>{{cite web |archiveurl = http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:W-1CRq8FFQMJ:faperta.ipb.ac.id/index.php/id/component/k2/item/31-mengenal-lanskap-agrowisata%3FItemid%3D101+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id |archivedate = 4 April 2014 |url = http://faperta.ipb.ac.id/index.php/id/component/k2/item/31-mengenal-lanskap-agrowisata?Itemid=101 |title = Mengenal Lanskap Agrowisata |website = Fakultas Pertanian [[Institut Pertanian Bogor]]}}</ref>

Di Kabupaten Banyumas, Agrowisatawisatatani terbukti dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Desa Langgongsari. Desa Langgongsari berinovasi untuk mengembangkan Agrowisata Bulak Barokah dengan komoditi utama buah durian dipadu dengan peternakan dan perikanan. Berkat inovasi ini, Desa Langgongsari mampu menyajikan eduwisata pertanian, sekaligus meningkatkan pendapatan asli desa (PAD).<ref>{{Cite web|date=2018-12-18|title=Agrowisata Bulak Barokah, Desa Langgongsari Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Desa|url=https://potensidesa.com/agrowisata-bulak-barokah-desa-langgongsari-tingkatkan-perekonomian-masyarakat-desa/|website=Potensi Desa|language=id|access-date=2022-12-26}}</ref>

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh [[Institut Pertanian Bogor]] terhadap agrowisatawisatatani di perkebunan teh, agrowisatawisatatani menyebabkan penurunan hasil petik daun teh di perkebunan karena jadwal pemetikan daun teh menjadi tertunda. Namun agrowisata memiliki efek positif dari sisi pendapatan dan manajemen produksi tanaman. Sehingga diperlukan analisis untuk menentukan jumlah optimal wisatawan untuk memaksimalkan pendapatan perkebunan.<ref>{{cite journal |title = Analisis pencapaian produktivitas pemetikan pucuk sebagai dampak agrowisata di kebun teh Gunung mas, Bogor |author = Dahliani, Lili; Sudradjat; Arifin, Hadi Susilo |date = 2006 |url = http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/35574 |journal = Journal Agronomi Indonesia, [[Institut Pertanian Bogor]]}}</ref>