Aktualisasi diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, added deadend tag
Teori: + pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(6 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Aktualisasi diri''', '''pengutaraan diri''', atau '''penghakikian diri''' adalah keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukaninginkan. (Disadur dan diterjemahkan dari: dictionary.cambridge.org)
{{Dead end|date=Januari 2023}}
 
== Kebutuhan ==
'''Aktualisasi diri''', '''pengutaraan diri''', atau '''penghakikian diri''' adalah keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan. (Disadur dan diterjemahkan dari: dictionary.cambridge.org)
Aktualisasi diri merupakan suatu kebutuhan manusia untuk [[pengembangan diri]]. Kebutuhan aktualisasi diri bersifat intrapersonal dan interpersonal.<ref>{{Cite book|last=Noprianty, R., dkk.|date=2021|url=http://thejournalish.com/ojs/index.php/books/article/view/217/158|title=Penguatan Teori Keperawatan dan Kebidanan dalam Melaksanakan Asuhan Kepada Pasien pada Masa Pandemic Covid-19|publisher=The Journal Publishing|isbn=978-623-6992-71-5|editor-last=Tim The Journal Publishing|pages=1|url-status=live}}</ref>
 
== Teori ==
Ahli jiwa [[Abraham Maslow,]] dalam bukunya Hierarchyyang ofberjudul Needs''Hierarki Kebutuhan'' menggunakan istilah aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia. Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku asal -usul suku seseorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya masing-masing. Kebutuhan tersebut meliputi:
# Kebutuhan fisiologis (physiological), meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal maupun kebutuhan biologis.
# Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety)fisiologis, meliputi kebutuhan keamanan kerjapangan, kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekananpakaian, keamanandan daritempat kejadiantinggal ataumaupun lingkungan yangkebutuhan mengancambiologis.
# Kebutuhan rasa memiliki sosialkeamanan dan kasih sayang (social)keselamatan, meliputi kebutuhan terhadapkeamanan persahabatankerja, berkeluarga,kemerdekaan dari rasa takut ataupun berkelompoktekanan, dankeamanan dari kejadian atau lingkungan yang interaksimengancam.
# Kebutuhan terhadaprasa memiliki penghargaansosial (esteem)dan kasih sayang, meliputi kebutuhan hargaterhadap diripersahabatan, statusberkeluarga, martabat, kehormatanberkelompok, dan penghargaan dari pihak laininteraksi.
# Kebutuhan aktualisasiterhadap diri (self actualization)penghargaan, meliputi kebutuhan memenuhi keberadaanharga diri, (selfstatus, fulfillment)martabat, dengankehormatan, memaksimumkandan penggunaaanpenghargaan kemampuandari danpihak potensi dirilain.
# Kebutuhan aktualisasi diri, meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan diri dengan memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan potensi diri.
Selain itu, Ericson membuat teori psikososial yang merepresentasikan dikhotomidikotomi antara kepercayaan dan ketidak-percayaan, dan otonomi versus malu dan ragu, sebagai contohnya. Dalam terma tahap akhir perkembangan menurut Ericson, "integritas ego versus keputus-asaan" adalah resolusi yang berhasil pada tahap ini sesuai dengan perasaan tentang makna hidup.<ref>{{Cite web|title=The Theory of Self-Actualization|url=https://www.psychologytoday.com/blog/theory-and-psychopathology/201308/the-theory-self-actualization|title=The Theory of Self-Actualization|website=Psychology Today|language=en|access-date=2017-10-05}}</ref>
 
== Penerapan ==
 
=== Kesetaraan gender ===
Aktualisasi diri pada perempuan dapat terjadi pada masyarakat yang bersifat [[patriarki]] dan [[kapitalisme]] yang berubah menjadi masyarakat egaliter. Pada masyarakat egaliter, terdapat harapan dan peluang kesetaraan bagi perempuan tanpa diskriminasi.<ref>{{Cite book|last=Kumari|first=Fatrawati|url=https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25585/|title=Filsafat Islam: Historisitas dan Aktualitas|location=Yogyakarta|publisher=FA Press|isbn=978-602-70288-5-2|pages=398-399|chapter=Relevansi Filsafat Sachiko Murata bagi Persoalan Gender di Indonesia|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==