Deddy Stanzah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Nama asli
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(47 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
'''Deddy Stanzah''' (lahir: [[Bandung]], [[14 April]] [[1949]] - wafat [[21 Januari]] [[2001]]) adalah penyanyi rock yang juga anggota grup musik [[The Rollies]], [[Superkid]].
| honorific_prefix =
| name = {{PAGENAME}}
| honorific_suffix =
| image = Deddy Stanzah.jpg
| image_upright =
| image_size = 250px
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| alt =
| caption =
| native_name =
| native_name_lang =
| birth_name = Deddy Sutansyah
| alias =
| birth_date = [[Bandung]], [[Jawa Barat]] {{birth date|1949|4|14}}
| birth_place =
| death_date = {{Death date and age|2001|1|22|1949|4|14}}
| death_place = [[Cikaso]], [[Bandung]]
| occupation = Vokalis, Musisi
| children=
| parents=
| alma_mater=
| relatives=
 
| spouse=Isye
== Awal Karir ==
| website =
Stanzah memulai karier sebagai personil The Rollies dan terlibat dalam album-album awalnya. The Rollies adalah sebuah group dengan ciri khas Brass Rock yang banyak dipengaruhi oleh Chicago dan Blood Sweat and Tears. Deddy Stanzah pernah juga bergabung dengan [[God Bless]] sebagai pemain bas walaupun tidak sempat ikut rekaman. Selepas God Bless, pertengahan tahun 1970an, Deddy Stanzah beserta dua koleganya yang lain, [[Deddy Dores]] dan [[Jelly Tobing]] mengibarkan bendera [[Superkid]]. Deddy Stanzah cukup dominan dalam membuat lagu untuk Superkid. Posisinya disamping sebagai pemetik dawai bass juga merangkap sebagai vokalis.
| signature =
| module=
 
{{Infobox musical artist|embed=yes
== Karir Solo ==
| background = solo_singer
Dalam masa vakum Superkid, Deddy Stanzah sempat pula bergabung dengan Staccato Band di pertengahan tahun 1980an, tidak menghasilkan album dengan group itu, tetapi secara rutin melakukan pertunjukkan di kota Bandung dan sekitarnya. Kiprah Deddy Stanzah semakin menonjol di blantika musik tanah air ketika menyempatkan bersolo karier dan menghasilkan beberapa album.
| origin =
| genre = [[Rock]]
| instrument = Bass, vokal
| years_active = [[1964]] - [[1991]]
| label = Bravo Musik
| associated_acts = [[Gito Rollies]], [[God Bless]], Staccato Band, Jelly Tobing, Triawan Munaf
| current_members =
| past_members = [[The Rollies]] <br /> [[Superkid]]
}}
}}
 
'''Deddy StanzahSutansyah''' (lahir: {{lahirmati|[[Bandung]], [[14Jawa AprilBarat]] [[|14|4|1949]]||22|1|2001}}), -atau wafatbiasa [[21dikenal Januari]]dengan [[2001]])'''Deddy Stanzah''' adalah penyanyi [[rock]] yang juga anggota [[grup musik]] [[The Rollies]], [[Superkid]].
Dari album yang telah dihasilkan, Play it Loud adalah album terbaik Deddy Stanzah. Vokalnya yang penuh tenaga, arransemen berkarakter dengan dukungan musisi rock terbaik tanah air dalam penggarapan albumnya sehingga album tersebut layak dianggap sebagai masterpiece. Tercatat nama-nama [[Harry Roesli]], Albert Warnerin, Deddy Dores, Jelly Tobing dan Triawan Munaf membantu penyelesaian album ini. Sementara itu album terakhirnya, Paradox sebuah album dengan ciri cover Lukisan Deddy Stanzah digarap tahun 2000, beberapa bulan sebelum meninggal dunia.
 
== SingelSejarah ==
Popularitas Deddy Stanzah semakin menjulang, ketika dia tampil sebagai pembawa lagu Sepercik Air yang terangkum dalam album Dasa Tembang Remaja yang direlease tahun 1979. Lagu yang terkesan megah itu, diiringi musik Prambors Band, pimpinan M. Noer Aroembinang. Lagu tersebut merupakan salah satu lagu legendaris milik Deddy Stanzah yang membuat orang selalu terkenang akan sosoknya jika lagu tersebut dikumandangkan. Disamping lagu itu, masih di album yang sama dilantunkan pula lagu Masa Depan Di Tanganmu yang tak kalah apiknya. Kedua lagu itu, sebenarnya berasal dari 30 semifinalis [[LCLR]] (Lomba Cipta Lagu Remaja) [[Prambors]] tahun [[1979]]. Karena tidak berhasil masuk dalam sepuluh besar, maka tidak dapat dimasukkan dalam album LCLR Dasa Tembang Tercantik, tetapi karena kualitas lagunya masih memenuhi kriteria yang ditentukan, maka dimasukkanlah kedalam kompilasi lain bertajuk Dasa Tembang Remaja yang release di tahun yang sama.
=== Perjalanan ===
Penyanyi yang bernama asli Deddy Sutansyah ini memulai karier sebagai personel [[The Rollies]] dan terlibat dalam album awalnya. [[The Rollies]] adalah sebuah kelompok dengan ciri khas ''brass rock'' yang banyak dipengaruhi oleh [[Chicago (grup musik)|Chicago]] dan [[Blood, Sweat & Tears]]. Deddy Stanzah pernah juga bergabung dengan [[God Bless]] sebagai pemain [[bass]] walaupun tidak sempat ikut rekaman.
 
Selepas [[God Bless]], pertengahan tahun [[1970]]an, Deddy Stanzah beserta dua koleganya yang lain, [[Deddy Dores]] dan [[Jelly Tobing]] mengibarkan bendera [[Superkid]]. Deddy Stanzah cukup dominan dalam membuat lagu untuk Superkid. Posisinya disamping sebagai pemetik dawai bass juga merangkap sebagai [[vokalis]].<ref>[https://dennysakrie63.wordpress.com/2011/01/04/deddy-stanzah-1949-2001/ Catatan Denny Sakrie, diakses 15 Feb 2015]</ref>
== Singel ==
Sementara itu sejumlah single telah dihasilkan pula olehnya. Single-single ini mampu mengukuhkan popularitas Deddy Stanzah di dunia musik tanah air pada periode akhir 1980 dan awal tahun 1990. Adapun single-single tersebut adalah Siapakah Aku (1991) sebuah tembang syahdu dengan arransemen musik penuh sentuhan keyboard yang menawan, Tomboy (1987) yang kaya akan beat-beat dance menghentak ataupun Aku Kembali yang bernuansa keras penuh dengan raungan gitar yang garang (1989).
 
=== Kehidupan PribadiSolo ===
Dalam masa vakum Superkid, Deddy Stanzah sempat pula bergabung dengan Staccato Band di pertengahan tahun 1980an[[1980|1980-an]], tidak menghasilkan album dengan groupkelompok itu, tetapi secara rutin melakukan pertunjukkanpertunjukan di kota [[Bandung]] dan sekitarnya. Kiprah Deddy Stanzah semakin menonjol di blantika musik tanah air ketika menyempatkan bersolo karier dan menghasilkan beberapa album.<ref>[http://ohim-tumaritiz.blogspot.com/2012/04/biografi-deddy-stanzah.html Ohim Tumaritis, diakses 15 Feb 2015]</ref>
Kehebatan Deddy Stanzah tidak hanya dalam dunia rekaman, dengan terlibatnya dia di album-album group bersama Superkid, solo ataupun duet. Dia juga seorang entertainer yang piawai ketika pertunjukkan live, penguasaan panggung yang prima didukung gaya panggung memukau sehingga enak dinikmati telah memancarkan kharisma tersendiri bagi penggemar-penggemarnya. Namun sayang, di sela-sela kehidupannya sebagai seorang rocker, Deddy Stanzah terjerumus dalam dunia narkoba dalam waktu yang cukup lama. Dunia pembawa bencana itu telah dia tinggalkan beberapa tahun sebelum dirinya meninggal, tetapi usaha tersebut telah terlambat karena sebagai dampak pemakaian [[narkoba]] dalam jangka panjang telah membuat kondisi fisiknya kian menurun, dan bahkan menjadi penyebab dia terkena gangguan pada paru-paru dan jantungnya. Gangguan itu menggerogoti badannya dan membuatnya sakit tak tersembuhkan yang menyebabkan Deddy Stanzah meninggal dunia pada 22 Januari 2001.
 
Dari album yang telah dihasilkan, ''Play it Loud'' adalah album terbaik Deddy Stanzah. Vokalnya yang penuh tenaga, arransemenaransemen berkarakter dengan dukungan musisi rock terbaik tanah air dalam penggarapan albumnya sehingga album tersebut layak dianggap sebagai ''masterpiece''. Tercatat nama-nama [[Harry Roesli]], Albert Warnerin, Deddy Dores, Jelly Tobing dan Triawan Munaf membantu penyelesaian album ini. Sementara itu album terakhirnya, ''Paradox'' sebuah album dengan ciri coverkulit Lukisanmuka lukisan Deddy Stanzah digarap pada tahun [[2000]], beberapa bulan sebelum meninggal dunia.<ref>[http://news.liputan6.com/read/553/deddy-stanzah-dikabarkan-terlibat-pembunuhan Liputan 6, diakses 15 Feb 2015]</ref>
 
Popularitas Deddy Stanzah semakin menjulang, ketika dia tampil sebagai pembawa lagu ''Sepercik Air'' ciptaan Iman Adi Bharata dan terangkum dalam album ''Dasa Tembang Remaja'' yang dirilis tahun [[1979]]. Lagu yang terkesan megah itu, diiringi musik Prambors Band, pimpinan M. Noer Aroembinang. Lagu tersebut merupakan salah satu lagu legendaris milik Deddy Stanzah yang membuat orang selalu terkenang akan sosoknya jika lagu tersebut dikumandangkan.
 
Popularitas Deddy Stanzah semakin menjulang, ketika dia tampil sebagai pembawa lagu Sepercik Air yang terangkum dalam album Dasa Tembang Remaja yang direlease tahun 1979. Lagu yang terkesan megah itu, diiringi musik Prambors Band, pimpinan M. Noer Aroembinang. Lagu tersebut merupakan salah satu lagu legendaris milik Deddy Stanzah yang membuat orang selalu terkenang akan sosoknya jika lagu tersebut dikumandangkan. Disamping lagu itu, masih di album yang sama dilantunkan pula lagu ''Masa Depan Di Tanganmu'' yang tak kalah apiknya. Kedua lagu itu, sebenarnya berasal dari 30 semifinalis [[LCLR]] (Lomba Cipta Lagu Remaja) [[Prambors]] tahun [[1979]]. Karena tidak berhasil masuk dalam sepuluh besar, maka tidak dapat dimasukkan dalam album [[LCLR]] ''Dasa Tembang Tercantik'', tetapi karena kualitas lagunya masih memenuhi kriteria yang ditentukan, maka dimasukkanlah kedalam kompilasi lain bertajuk ''Dasa Tembang Remaja'' yang releaserilis dipada tahun yang sama.<ref>[http://blog.nuriman.org/2008/09/siapa-deddy-stanzah_24.html Nuriman, diakses 15 Feb 2015]</ref>
 
=== Singel ===
Sementara itu sejumlah singlesingel telah dihasilkan pula olehnya. Single-single ini mampu mengukuhkan popularitas Deddy Stanzah di dunia [[musik]] tanah air pada periode akhir [[1980]] dan awal tahun [[1990]]. Adapun single-singleSingle tersebut adalah ''Siapakah Aku'' ([[1991]]) sebuah tembang syahdu dengan arransemenaransemen musik penuh sentuhan keyboard yang menawan, ''Tomboy'' (1987) yang kaya akan beat-''beat dance'' menghentak ataupun ''Aku Kembali'' yang bernuansa keras penuh dengan raungan gitar yang garang ([[1989]]).
 
=== Kehidupan Pribadi ===
Kehebatan Deddy Stanzah yang berdarah [[Minangkabau]] ini tidak hanya dalam dunia rekaman, dengan terlibatnya dia di album-album group bersama Superkid, solo ataupun duet. Dia juga seorang entertainer yang piawai ketika pertunjukkan ''live'', penguasaan panggung yang prima didukung gaya panggung memukau sehingga enak dinikmati telah memancarkan kharisma tersendiri bagi penggemar-penggemarnya. Namun sayang, di sela-sela kehidupannya sebagai seorang ''rocker'', Deddy Stanzah terjerumus dalam dunia narkoba dalam waktu yang cukup lama. Dunia pembawa bencana itu telah dia tinggalkan beberapa tahun sebelum dirinya meninggal, tetapi usaha tersebut telah terlambat karena sebagai dampak pemakaian [[narkoba]] dalam jangka panjang telah membuat kondisi fisiknya kian menurun, dan bahkan menjadi penyebab dia terkena gangguan pada paru-paru dan jantungnya. Gangguan itu menggerogoti badannya dan membuatnya sakit tak tersembuhkanwaktu yang menyebabkancukup Deddy Stanzah meninggal dunia pada 22 Januari 2001lama.
 
Dunia pembawa bencana itu telah dia tinggalkan beberapa tahun sebelum meninggal, tetapi usaha tersebut telah terlambat karena sebagai dampak pemakaian [[narkoba]] dalam jangka panjang telah membuat kondisi fisiknya kian menurun, dan bahkan menjadi penyebab dia terkena gangguan pada paru-paru dan jantungnya. Gangguan itu menggerogoti badannya dan membuatnya sakit tak tersembuhkan yang menyebabkan Deddy Stanzah meninggal dunia pada [[22 Januari]] [[2001]] sekitar pukul 23.00 dalam pelukan Isye istrinya di kediamannya Jl. Cikaso Barat, [[Bandung]].
 
== Diskografi ==
=== Solo Album ===
{{Col|2}}
* ''Play it Loud''
* ''Higher and Higher'' (duet dengan [[Gito Rollies]])
Baris 29 ⟶ 79:
* ''Anak Zaman''
* ''Studio''
* ''[[Paradox (Deddy Stanzah)|Paradox]]''
{{EndDiv}}
 
=== Bersama [[Superkid]] ===
{{Col|2}}
* ''Superkid/Trouble Maker''
* ''Dezember Break''
Baris 38 ⟶ 90:
* ''Cemburu''
* ''Gadis Bergelang Emas''
{{EndDiv}}
 
= Referensi =
{{reflist}}{{The Rollies}}
 
{{DEFAULTSORT:Stanzah, Deddy}}
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:KelahiranMusisi 1949Bandung]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]]