Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wawan Supriadi (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Kabupaten Sumedang menggunakan HotCat
(37 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2015}}
{{Infobox RS
 
|nama = RSUD Kab. Sumedang
{{Infobox hospital
|logo = [[Berkas:Logo_rsu.png|150px]]
| name = RSUD Kabupaten Sumedang
|peta = [[Berkas:Locator_kabupaten_sumedang.png]]
| org/group =
|koordinat = 6°51'28.8"S ~ 107°55'14.88"E
| logo =
|moto = CERMAT (Cepat, Efisien, Ramah, berMutu, Asri, Terjangkau)
| logo_size =
|status = Rumah Sakit Umum Daerah
|tipe image = Kelas B Non-Pendidikan
| image_size = 225
|sdm = 886 orang
| alt =
|alamat = Jalan Palasari No. 80 [[Sumedang]] - Jalan P. Geusan Ulun No. 43 [[Sumedang]] - 45311
|provinsi caption = [[Jawa Barat]]
| coordinates = 6°51'28.8"S ~ 107°55'14.88"E
|negara = {{flag|Indonesia}}
| location = Jalan Palasari No. 80 [[Sumedang]] - Jalan P. Geusan Ulun No. 43 [[Sumedang]] - 45311
|telepon = 0261-201021
|faksimili region = 0261-204970
| state = [[Jawa Barat]]
|affiliasi = Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)
| country = {{flag|Indonesia}}
|web = http://rsudsumedang.com/
| healthcare = <!-- UK: NHS; AU/CA: Medicare; ELSE free-form text, e.g. Private -->
| funding =
| type = Kelas B
| affiliation = Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)
| patron =
| network =
| standards =
| emergency =
| helipad =
| beds =
| speciality =
| founded =
| closed =
| demolished =
| website = http://rsud.sumedangkab.go.id/
| other_links =
| module =
}}
 
'''RSUD Kab. Sumedang''' adalah [[rumah sakit]] umum milik Pemerintah Daerah [[Kabupaten Sumedang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]] yang terletak di [[ibukotaibu kota]] [[kabupaten Sumedang]] [[Rumah sakit]] ini merupakan salah satu dari tiga [[rumah sakit]] di [[kabupaten Sumedang]] (dua diantaranya Rumah Sakit Swasta).
 
== Tipe ==
Berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor 150/Menkes/SK/X/2003 tanggal 27 Oktober 2003, dan ditetapkan oleh SK Bupati Sumedang Nomor 445/Kep.270- RSUD/2003 pada tanggal 3 Desember 2003 [[RSU Unit Swadana]] Daerah Kabupaten statusnya berubah menjadi RS [[Tipe B Non Pendidikan]].
 
 
== Sejarah ==
Sebelum tahun [[1920]], [[dr. Leimena]] pernah menjadi dokter di [[Sumedang]] bukan sebagai dokter [[pemerintah]] melainkan sebagai dokter [[zending]] yang tempatnya di Jalan Raya (Sekarang Gudang Pupuk Pusri, Jalan Geusan Ulun Sumedang).
 
Kurang lebih antara tahun 1920-1930 [[dr. Djoenjoenan]] bertugas di [[Sumedang]], sekitar sebelum tahun [[1932]] di [[Sumedang]] ada [[garnisun]] tentara [[Hindia Belanda]] dimanadi mana terdapat seorang militer Belanda yang juga bertugas untuk mengurus kesehatan rakyat. Untuk itu maka di dalam Kota Sumedang dibangun sebuah Rumah Sakit yang kemudian dikenal sebagai rumah sakit sederhana yang dicat hitam (hideung) sehingga rumah sakit ini kemudian dikenal dengan Rumah Sakit [[Hideung]], yang bertempat di Ciuyah (sekarang bernama Jalan Kartini).
 
Disamping adanya Rumah Sakit Hideung, adapula barak cacar yang bertempat di Cipameungpeuk (sekarang dipakai terminal), tanah dan bangunan tersebut sebenarnya adalah kepunyaan kesehatan. Pada tahun 1932, Garnisun Tentara Hindia Belanda dibubarkan dan dokter militer-nyapun dipindahkan pula, setelah itu kesehatan di daerah Sumedang hanya dipegang oleh seorang [[Mantri]] (Mantri Aan) dibantu oleh seorang [[pembantu]] yang mengurus [[poliklinik]], sedang [[perawatan]], di Rumah Sakit Hideung ditiadakan.
 
Sejak itu didatangkan seorang dokter dari Bandung yaitu [[dr.R.Gadroen]], yang datang seminggu 2 kali yaitu pada hari selasa dan hari sabtu. DimanaDi mana pada hari Selasa selain mengunjungi Sumedang juga mengunjungi Poliklinik [[Situraja]] dan [[Darmaraja]], sedangkan hari Sabtu selain mengunjungi Sumedang juga mengunjungi Poliklinik [[Legok]] dan [[Paseh]].
 
Pada tahun [[1934]] [[Regentschap]] mengangkat [[dr.M.Djoenaedi]] sebagai dokter pembantu dan pada tahun [[1935]] beliaudia diangkat sebagai dokter pemerintah diperbantukan pada [[Regentschap]] Soemedang. Sejak itu di rumah sakit diadakan lagi secara sederhana dengan perubahan beberapa pegawai dan dr.R.Gadroen tidak lagi ke Sumedang.
 
Pada tahun 1944 sesudah tentara [[Jepang]] masuk ke Indonesia didirikan rumah sakit di sayuran (tempat RSU Sumedang sekarang) yang didirikan susah payah, dimanadi mana dulunya ada sekolah dua kelas. Pada saat itu Dinas Kesehatan bersatu dengan rumah sakit dan pada tahun [[1945]] rumah sakit tersebut baru selesai dan sangat besar sekali bantuannya pada saat [[revolusi]].
 
Pada tahun 1947 waktu tentara Belanda menyerang dan masuk ke kota dipergunakan untuk asrama tentara [[Belanda]] dan penampungan untuk tentara yang celaka pada waktu bertempur. Setelah Belanda menguasai Situraja maka semua pegawai ditangkap oleh tentara Belanda dan mereka dikirim ke Sumedang, kemudian Belanda menyerahkan RS tersebut kepada Pemerintah Indonesia yang pada waktu itu bernama Negara Pasoendan. Sumedang ([[Agresi Militer I]]) atas perintah militer maka RS ditinggalkan sedangkan pegawainya mengungsi ke Situraja. Selama 3 bulan RS
 
Tanggal 15 Maret 1953 didirikan Kantor Dinas Kesehatan tersendiri yang terpisah dari rumah sakit, maka sejak pemisahan itulah rumah sakit diadakan perubahan-perubahan dan perluasan lahan.
 
Dengan terbitnya Kepres Nomor 38 Tahun 1992 tentang Penetapan RS sebagai [[Unit Swadana]], maka dengan dasar Perda Nomor 2 tahun 1993 tanggal 23 pebruariFebruari 1993, SK Mendagri Nomor 445/2005/PUOD tanggal 25 Mei 1993 tentang Uji Coba Unit Swadana RSU Kabupaten Sumedang. Dan sejak tanggal 1 Juli 1993 RSU Kabupaten Sumedang resmi menjadi [[RSU Unit Swadana Daerah]]. Selanjutnya seiring dengan berjalannya waktu, didasarkan oleh SK Menteri Kesehatan Nomor 150/Menkes/SK/X/2003 tanggal 27 Oktober 2003, dan ditetapkan oleh SK Bupati Sumedang Nomor 445/Kep.270- RSUD/2003 pada tanggal 3 Desember 2003 RSU Unit Swadana Daerah Kabupaten statusnya berubah menjadi RS Tipe B Non Pendidikan.
 
Kemudian untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan profesionalisme di bidang kesehatan, maka pengelolaan RSU ini diarahkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah. Sejak tanggal 1 April 2009 yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 47 tahun 2009. Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan [[otonomi]] yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu khususnya Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang yaitu untuk menyelenggarakan manajemen secara mandiri, sehingga diharapkan nantinya mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel.
 
== Direktur RSUDRumah Kab. Sumedang dari masa ke masaSakit ==
# [[dr. R. Djoenaedi]] 1935 -1953
# [[dr. Sanusi Galib]] 1953 - 1963
# [[dr. R. Sunali Sukartaatmaja]] 1963 -1969
# [[dr. H. Arifin Karnadiharja]] 1969 - 1973
# [[dr. Neorony Hidajat]] 1973 - 1995
# [[dr. M. Apandi, Sp.PD]] 1995 - 1999
# [[dr. Hj. Tuti Sugihharti Djamhur, MPH]] 1999 - 2004
# [[drg. Agus Irianto, MM]] 2004 - 2009
# [[dr. H. Hilman Taufik, Ws, M.Kes]] 2009 - 2019
# [[Dr.dr. H. Aceng Solahudin Ahmad, M.Kes]] 2019 - 2023
 
== Dasar Hukum ==
Kepres Nomor 38 Tahun 1992 tentang Penetapan RS sebagai unit swadana
 
Perda Nomor 2 tahun 1993 tanggal 23 pebruari 1993
 
SK Mendagri Nomor 445/2005/PUOD tanggal 25 Mei 1993 tentang Uji Coba Unit Swadana RSU Kabupaten Sumedang
 
SK Menteri Kesehatan Nomor 150/Menkes/SK/X/2003 tanggal 27 Oktober 2003
 
SK Bupati Sumedang Nomor 445/Kep.270- RSUD/2003 pada tanggal 3 Desember 2003 RSU Unit Swadana Daerah Kabupaten statusnya berubah menjadi RS Tipe B Non Pendidikan.
 
Peraturan Bupati Nomor 47 tahun 2009
 
== Sarana Pelayanan Medis ==
Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang menyelenggarakan berbagai unit pelayan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, diantaranya :
 
1. Instalasi Rawat Jalan
 
Terdiri dari beberapa Poli pelayanan yang meliputi :
 
• Penyakit Dalam
 
• Gigi dan Mulut
 
• Kebidanan dan Penyakit Kandungan
 
• Penyakit Kulit dan Kelamin
 
• THT
 
• Mata
 
• Jiwa
 
• Syaraf
 
• Kesehatan Anak
 
• DM & DOT
 
• PKBRS
 
• Bedah Ortopedi
 
• Laktasi
 
• Bedah Umum
 
• Poli Khusus ( Poli VIP )
 
 
 
2. Instalasi Rawat Inap
 
Meliputi pelayanan :
 
• Perawatan Penyakit Dalam
 
• Perawatan Penyakit Anak
 
• Perawatan Penyakit Bedah
 
• Perawatan Penyakit Kebidanan dan Kandungan
 
• Perawatan Intensif Care Unit ( ICU )
 
• VIP Kelas A , Kelas B dan Kelas C
 
 
 
3. Instalasi Gawat Darurat
 
Meliputi pelayanan :
 
• Penyakit Dalam
 
• Penyakit Bedah
 
• Penyakit Anak
 
• Kebidanan dan Kandungan
 
 
 
4. Instalasi Bedah Sentral
 
5. Unit Ponek
 
6. Unit Bank Darah
 
== Sarana Pelayanan Penunjang Medis ==
 
Sarana Pelayanan Penunjang Medis terdiri dari :
 
1. Instalasi Laboratorium :
* Patologi Klinik
* Patologi Anatomi
2. Instalasi Farmasi
3. Instalasi Laundry
4. Instalasi CSSD
5. Instalasi Gizi
6. Instalasi Radiologi & USG
7. Pelayanan EKG
8. Rehabilitasi Medik
9. Pelayanan Hemodialisa
10. Pelayanan EEG
11. Tread Mild
 
== Fasilitas Rawat Inap ==
Kelas VIP A
 
1. 1 set tempat tidur elektrik yang dikendalikan dengan remote control
2. ruang ber-AC dengan kamar mandi didalam menggunakan air panas dan air dingin
3. 1 buah buah kulkas
4. 1 set sofa bed
5. 1 buah televisi
6. telpon dengan line sendiri
7. oksigen sentral
8. meja makan mini
9. lemari pasien dan washtafel.
 
 
Kelas VIP B
 
1. 1 set tempat tidur elektrik yang dikendalikan dengan remote control
2. ruang ber-AC dengan kamar mandi didalam
3. 1 buah kulkas, satu set sofa bed
4. 1 buah televisi, meja makan mini
5. lemari pasien dan washtafel.
 
 
Kelas VIP C
 
1. 2 set tempat tidur elektrik yang dikendalikan dengan remote control
2. ruang ber-AC dengan kamar mandi didalam
3. 1 buah televisi
4. 1 set kursi tamu, lemari pasien, washtafel.
 
 
Kelas UTAMA
 
1. 1 buah tempat tidur
2. ruang ber AC
3. 1 buah televisi
4. 1 set kursi tamu
5. dan lemari pasien.
 
 
ICU
 
1. 4 set tempat tidur
2. Ruang ber AC
3. kamar mandi
4. Monitor EKG diperuntukan perorang 1 monitor EKG
5. In Fution Pump
6. DC Shock
7. Ventilator
8. Syring Pump
9. Nebulaizer
10. Oksigen Sentral.
 
 
Kelas I
 
1. 2 buah tempat tidur
2. kamar mandi didalam
3. kipas angin
4. 1 buah televisi
5. lemari pasien
6. 1 set kursi tamu.
 
 
Kelas II
 
1. 4 buah tempat tidur
2. kamar mandi
3. kipas angin
4. lemari pasien
5. 1 set kursi tamu.
 
 
Kelas III
 
1. 6 buah tempat tidur
2. kamar mandi
3. lemari pasien.
 
 
== Cara Memperoleh Pelayanan ==
=== IRD ===
==== Peserta ASKES ====
Syarat :
 
Membawa Kartu Askes Asli
 
==== Peserta JAMKESMAS ====
Syarat :
 
Membawa Kartu JAMKESMAS Asli
 
==== UMUM ====
Syarat :
 
Dengan atau Tanpa Surat Pengantar
 
=== RAWAT JALAN ===
==== Peserta ASKES ====
Pasien Lama
Syarat :
 
1. Kartu Askes Asli
 
2. Surat Rujukan dari Puskesmas / Surat kontrol
 
 
 
Pasien Baru
 
Syarat :
 
1. Kartu Askes Asli
 
2. Surat Rujukan dari Puskesmas
 
==== Peserta JAMKESMAS ====
Pasien Lama
 
Syarat :
 
1. Kartu JAMKESMAS Asli ditandatangan
 
2. Surat rujukan dari Puskesmas
 
3. Fotocopy kartu Jamkesmas sebanyak 4 lembar
 
 
Pasien Baru
 
Syarat :
 
1. Kartu JAMKESMAS Asli ditanda tangan
 
2. Surat rujukan dari Puskesmas
 
3. Fotocopy kartu Jamkesmas sebanyak 4 lembar
 
==== Umum ====
Dengan atau Tanpa Surat Pengantar
 
=== Poli VIP ===
==== Peserta ASKES ====
Syarat :
 
1. Kartu Pendaftaran
 
2. Tidak berlaku jaminan ASKES
 
==== Umum ====
Syarat :
 
1. Tidak menggunakan jaminan
 
2. Pasien kontrol Post Rawat di VIP A,VIP B, VIP C
 
3. Pasien kontrol Post Rawat di RSU(Tidak menggunakan jaminan)
 
=== RAWAT INAP ===
 
==== Pasien Dari Rawat Jalan ====
 
===== Peserta ASKES =====
Syarat :
1. Surat Acc rawat dari Dokter Poli
 
2. Surat Jaminan Pelayanan (SJP) yang di Acc PT. ASKES
 
3. Surat rujukan dari Puskesmas atau Dokter yang ditunjuk
 
===== Peserta JAMKESMAS =====
Syarat :
1. Surat Rujukan Puskesmas
 
2. Kartu Keluarga Asli
 
3. KTP Pasien Asli
 
4. Kartu Jamkesmas Asli
 
5. Surat rujukan rawat yang diAcc Dokter
 
6. Surat Jaminan Pelayanan (SJP) dari PT. ASKES (Berlaku 2x24 jam)
 
===== Umum =====
Syarat :
Surat Acc Rawat dari Dokter
 
==== Pasien Dari IRD ====
===== Peserta ASKES =====
1. Surat Acc rawat dari Dokter Jaga IRD
 
2. Surat Jaminan Pelayanan (SJP) yang di Acc PT. ASKES (Berlaku 2x24 jam)
 
===== Peserta JAMKESMAS =====
Syarat :
1. Kartu Jamkesmas Asli (Berlaku 2x24 jam)
 
2. Kartu Keluarga Asli
 
3. KTP Pasien Asli
 
4. Surat rujukan rawat yang diAcc Dokter Jaga IRD
 
5. Surat Jaminan Pelayanan (SJP) yang di Acc PT. ASKES (Berlaku 2x24 jam)
 
===== Umum =====
Syarat :
Surat Acc Rawat dari Dokter
 
 
 
== Komputerisasi ==
RSUD Kab. Sumedang sudah menggunakan Sistem Komputerisasi dari mulai pengambilan Nomor Pendaftaran (Antrian) sampai Sistem Akuntasi. Yang membanggakan, sistem komputer ini bukan hasil pembelian dari pihak ketiga melainkan dikerjakan langsung oleh Karyawan Rumah Sakit sendiri, sehingga bila terjadi error bisa segera diatasi tidak perlu menunggu lama dan tergantung pada pihak ketiga.
{{coord|-6.857421|107.921156}}
 
[[Kategori:Rumah sakit di Jawa Barat|U]]
[[Kategori:Rumah sakit umum daerah di Indonesia|Sumedang]]
[[Kategori:Kabupaten Sumedang]]
[[Kategori:Jawa Barat]]