Kitsune: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
fix, tambah catatan kaki |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Prince Hanzoku terrorised by a nine- tailed fox.jpg|
{{nihongo|'''Kitsune'''|狐, キツネ|extra={{IPA-ja|kitsu͍ne|IPA|Ja-Kitsune.oga}}}} adalah sebutan untuk binatang [[rubah]] dalam [[bahasa Jepang]]. Dalam [[cerita rakyat Jepang]], rubah sering ditampilkan dalam berbagai cerita sebagai makhluk cerdas dengan kemampuan sihirnya yang
Di zaman Jepang kuno, rubah dan manusia hidup saling berdekatan sehingga legenda tentang kitsune muncul dari persahabatan antara manusia dan rubah. Dalam kepercayaan Shinto, kitsune disebut [[Inari (Kami)|Inari]] yang bertugas sebagai pembawa pesan dari ''[[Kami]]''. Semakin banyak [[ekor]] yang dimiliki kitsune (kitsune bisa memiliki sampai 9 ekor), maka semakin tua, semakin bijak, dan
== Asal
[[Berkas:NineTailsFox.JPG|
Mitos kitsune sering menjadi bahan perdebatan, karena seluruhnya mungkin berasal dari sumber asing atau bisa juga merupakan konsep asli Jepang yang berkembang pada abad ke-5 SM. Sebagian mitos tentang rubah di Jepang bisa ditelusur hingga ke cerita rakyat [[mitologi Tiongkok|Tiongkok]], [[mitologi Korea|Korea]], atau [[Cerita rakyat India|India]]. Cerita paling tua tentang kitsune berasal dari ''[[Konjaku Monogatari]]'' yang berisi koleksi cerita Jepang, India, dan Tiongkok yang berasal dari abad ke-11.<ref>Goff, Janet. "Foxes in Japanese culture: beautiful or beastly?" ''Japan Quarterly'' 44:2 (April-Juni 1997).</ref> Cerita rakyat Tiongkok mengisahkan makhluk ''[[huli jing]]'' (arwah rubah) yang mirip kitsune dan bisa memiliki ekor hingga sembilan. Di Korea, makhluk yang disebut ''[[kumiho]]'' (rubah berekor sembilan) merupakan makhluk mistik yang telah berumur lebih dari seribu tahun. Rubah di Tiongkok dan Korea digambarkan berbeda dengan rubah di Jepang. Tidak seperti di Jepang, rubah ''kumiho'' di Korea selalu digambarkan sebagai makhluk jahat. Walaupun demikian, ilmuwan seperti Ugo A. Casal berpendapat bahwa persamaan dalam cerita tentang rubah menunjukkan bahwa mitos kitsune berasal kitab India seperti ''[[Hitopadesha]]'' yang menyebar ke Tiongkok dan Korea, hingga akhirnya sampai ke Jepang.<ref>Johnson, T.W. "Far Eastern Fox Lore". ''Asian Folklore Studies'' 33:1 (1974) 35-68</ref>
Baris 11:
=== Etimologi ===
[[Berkas:Vulpes vulpes laying in snow.jpg|
Menurut Nozaki, kata "''kitsune''" berasal dari [[onomatope]].<ref name="Nozaki3"/> Kata "''kitsune''" berasal dari suara salakan rubah yang menurut pendengaran orang Jepang berbunyi "''kitsu''", sedangkan akhiran "ne" digunakan untuk menunjukkan rasa kasih sayang. Asal usul kata kitsune juga digunakan Nozaki untuk menunjukkan bukti lebih lanjut bahwa kisah rubah baik hati dalam cerita rakyat Jepang adalah produk dalam negeri dan bukan kisah impor.<ref name="Nozaki5"/> Bunyi "''kitsu''" sebagai suara rubah menyalak sudah tidak dikenal orang pada zaman sekarang. Dalam bahasa Jepang modern, suara rubah ditulis sebagai "''kon kon''" atau "''gon gon''".
Asal usul nama "kitsune" dikisahkan dalam dongeng tertua yang hingga sekarang masih sering diceritakan orang,
<blockquote>
Pria bernama Ono asal Mino (menurut legenda kuno Jepang tahun 545), menghabiskan musim demi musim berkhayal tentang wanita cantik yang sesuai dengan seleranya. Di suatu senja, Ono bertemu dengan wanita idealnya di padang rumput yang luas, dan mereka berdua akhirnya menikah. Bersamaan dengan kelahiran putra pertama mereka, anjing yang dipelihara Ono juga melahirkan. Anak anjing yang dilahirkan tumbuh sebagai anjing yang semakin hari semakin galak terhadap istri Ono. Permohonan sang istri untuk membunuh anjing galak tersebut ditolak Ono. Pada akhirnya di suatu hari, si anjing galak tersebut menyerang istri Ono dengan ganas. Istri Ono begitu ketakutan hingga berubah bentuk menjadi rubah, meloncat pagar dan kabur.{{br}}
Baris 20:
Sang istri akhirnya pulang ke rumah di setiap senja, dan tidur di pelukan Ono.<ref name="Hamel89"/>
</blockquote>
Istilah "kitsune" merupakan sebutan untuk siluman rubah yang pulang ke rumah suami sebagai wanita di senja hari,
== Deskripsi ==
[[Berkas:Fox0290.jpg|
Kitsune dipercaya memiliki kecerdasan super, kekuatan [[sihir]], dan panjang umur. Sebagai sejenis ''[[yōkai]]'' atau makhluk halus, "kitsune" sering dijelaskan sebagai "arwah rubah"
Kitsune digolongkan menjadi dua kelompok besar. Kelompok ''zenko'' yang terdiri dari rubah baik hati yang bersifat kedewaan (sering disebut rubah Inari), dan kelompok rubah padang rumput (''yako'') yang suka mempermainkan manusia dan bahkan bersifat jahat<ref>''Yōkai no hon'' Prof. Abe Masaji & Prof. Ishikawa Junichiro</ref> Tradisi berbagai daerah di Jepang juga masih mengelompokkan kitsune lebih jauh lagi<ref name="Hearn154">Hearn, Lafcadio. ''Glimpses of Unfamiliar Japan''. [http://www.gutenberg.org/etext/8130 Project Gutenberg e-text edition], 2005. 154</ref>
Arwah rubah tak
Secara fisik, kitsune dipercaya bisa memiliki hingga 9 ekor.<ref name="Smyers129">Smyers. ''The Fox and the Jewel''. 129</ref> Jumlah ekor yang semakin banyak biasanya menunjukkan rubah yang makin tua
Dalam cerita rakyat, kitsune sering digambarkan berekor satu, lima, tujuh, atau sembilan.<ref>{{cite web |url=http://academia.issendai.com/fox-misconceptions.shtml#tails |title=Kitsune, Kumiho, Huli Jing, Fox |accessdate=2006-12-14 |format=html |date=2003-04-28}}</ref> Ketika kitsune mendapatkan ekornya yang ke-9, bulu kitsune menjadi berwarna putih atau emas.<ref name="Smyers129"/> Kitsune jenis ini disebut ''kyūbi no kitsune'' (kitsune berekor sembilan) dan memiliki kemampuan untuk mendengar dan melihat segala peristiwa yang terjadi di dunia. Dongeng lain menggambarkan mereka sebagai makhluk super bijak dan serba tahu.<ref>Hearn. ''Glimpses''. 159</ref>
[[Berkas:Obake Karuta 3-01.jpg|
Kitsune bisa berubah wujud menjadi manusia dan kemampuan ini baru didapat setelah kitsune mencapai usia tertentu (biasanya 100 tahun), walaupun beberapa cerita mengatakan 50 tahun.<ref name="Hamel91">Hamel. ''Human Animals''. 91</ref> Siluman rubah harus meletakkan sejenis tanaman [[alang-alang]] yang tumbuh di dekat air, daun yang lebar, atau tengkorak di atas kepalanya sebagai syarat perubahan wujud.<ref name="Nozaki2526">Nozaki. ''Kitsune''. 25-26</ref> Rubah bisa berubah wujud menjadi wanita cantik, anak perempuan, atau lelaki tua. Perubahan wujud ini tidak dibatasi umur atau jenis kelamin rubah,<ref name="Smyers127128"/> dan kitsune dapat menjadi kembaran dari sosok orang tertentu.<ref>Hall. ''Half Human''. 145</ref> Rubah sangat terkenal dengan kemampuan berubah wujud sebagai wanita cantik. Pada abad pertengahan, orang Jepang percaya kalau ada wanita yang sedang berada sendirian pada saat senja atau malam hari kemungkinan adalah seekor rubah.<ref name="Tyler xlix">Tyler xlix.</ref>
Baris 42:
Salah satu cerita rakyat mengisahkan ketidaksempurnaan perubahan wujud seekor kitsune yang sedang menjadi manusia bernama Koan. Menurut cerita, Koan yang bijak dan memiliki kekuatan sihir sedang mau mandi di rumah salah seorang muridnya. Air mandi ternyata dimasak terlalu panas, dan kaki Koan melepuh ketika masuk ke bak mandi. "Koan yang sedang kesakitan, lari keluar dari kamar mandi telanjang. Orang-orang di rumah yang melihatnya terkejut. Sekujur badan Koan ternyata ditumbuhi bulu seperti mantel, berikut ekor dari seekor rubah. Koan lalu berubah wujud di hadapan murid-muridnya menjadi seekor rubah tua dan melarikan diri."<ref>Hall. ''Half Human''. 144</ref>
Kemampuan supranatural lain yang dimiliki kitsune, antara lain: mulut dan ekor yang bisa mengeluarkan api atau petir (dikenal sebagai ''kitsune-bi'' yang secara harafiah berarti "api kitsune"), membuat manusia kerasukan, memberi pesan di dalam mimpi orang agar melakukan sesuatu, terbang, tak
=== Kitsunetsuki ===
[[Berkas:Blacksmith Munechika, helped by a fox spirit, forging the blade Ko-Gitsune Maru, by Ogata Gekkō.jpg|
Istilah {{nihongo|''kitsunetsuki''|狐憑き atau 狐付き}} secara harafiah berarti kerasukan kitsune. Korban biasanya wanita muda yang kemasukan kitsune dari bagian kuku jari atau melalui bagian buah dada.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 59</ref> Pada beberapa kasus, wajah korban konon berubah sedemikian rupa hingga menyerupai rubah. Menurut tradisi di Jepang, kalau orang Jepang yang buta huruf sedang kerasukan kitsune, orang tersebut bisa melek huruf untuk sementara waktu.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 216</ref>
Ahli cerita rakyat [[Lafcadio Hearn]] mengisahkan peristiwa kerasukan kitsune dalam volume pertama buku karyanya ''Glimpses of Unfamiliar Japan'':
<blockquote>
Aneh memang kegilaan orang yang dirasuki iblis rubah. Kadang-kadang mereka berlarian telanjang sambil berteriak-teriak di jalanan. Kadang-kadang mereka tidur-tiduran dengan mulut berbuih dan menyalak seperti rubah. Dan di bagian tubuh orang yang kerasukan, terlihat benjolan yang bergerak-gerak di bawah kulit yang kelihatannya memiliki nyawa sendiri. Bila ditusuk dengan jarum, benjolan tersebut langsung berpindah ke tempat lain. Benjolan tidak bisa dicengkeram, lepas bila ditekan dengan tangan yang kuat dan lolos dari jari-jari. Orang yang sedang kerasukan kabarnya bisa berbicara dan menulis bahasa yang mereka tidak kuasai sebelum kerasukan. Mereka hanya memakan makanan yang dipercaya disenangi rubah, seperti — [[tahu]], ''[[aburage|aburagé]]'', ''[[azukimeshi]]'', dan lain lain. Mereka juga makan banyak sekali dan membela diri bahwa yang sedang makan itu bukan mereka,
</blockquote>
Lafcadio Hearn menambahkan bahwa orang yang sudah terbebas dari kerasukan kitsune bakal tidak doyan lagi makan tahu aburage, ''azukimeshi'', atau makanan lain yang digemari rubah.
Baris 58:
Di Jepang, kerasukan kitsune (''kitsunetsuki'') sudah dianggap sebagai penyakit sejak [[zaman Heian]] dan merupakan diagnosis umum untuk gejala [[penyakit mental]] hingga di awal abad ke-20.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 211</ref><ref>Hearn. ''Glimpses''. 165</ref> Kerasukan digunakan sebagai penjelasan kelakuan abnormal dari penderita. Di akhir abad ke-19, Dr. Shunichi Shimamura mencatat beberapa gejala penyakit yang disebabkan demam sering dianggap sebagai ''kitsunetsuki''.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 214-215</ref>
Dalam istilah kedokteran, kerasukan kitsune merupakan gejala [[penyakit mental]] yang khas dalam [[kebudayaan Jepang]]. Pasien percaya dirinya sedang dirasuki rubah.<ref>Haviland, William A. ''Cultural Anthropology'', 10th ed. New York: Wadsworth Publishing Co., 2002. 144-145</ref> Gejala kerasukan kitsune di antaranya selalu ingin makan nasi atau [[kacang azuki]], bengong, gelisah, dan menghindari tatapan mata orang lain. Penyakit kerasukan kitsune mirip
=== Hoshi no tama ===
[[Berkas:Hiroshige-100-views-of-edo-fox-fires.jpg|
Penggambaran kitsune dan korbannya sering mengikutsertakan benda putih yang disebut "bola bintang" (''hoshi no tama'') berbentuk bulat atau seperti bawang. Dalam dongeng, permata ''hoshi no tama'' berselimutkan api disebut ''kitsune-bi'' (api rubah).<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 183</ref> Di dalam sebagian cerita, ''hoshi no tama'' digambarkan sebagai mutiara atau permata yang memiliki kekuatan sihir.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 169-170</ref> Ketika sedang tidak berubah wujud menjadi manusia atau merasuki manusia, kitsune menggigit ''hoshi no tama'' atau membawanya di bagian ekor.<ref name="Hamel91"/> Permata merupakan simbol yang lazim ditemukan pada Inari, dan rubah suci Inari sangat jarang digambarkan tidak memiliki permata.<ref>Smyers. ''The Fox and the Jewel''. 112-114</ref>
Sebagian orang percaya, sebagian kekuatan kitsune berada di dalam permata "bola bintang" ketika kitsune berubah wujud. Cerita lain menggambarkan mutiara sebagai perlambang nyawa kitsune. Kitsune akan mati jika terlalu lama terpisah dari mutiaranya. Orang yang berhasil mengambil bola kitsune, kabarnya bisa menukar bola tersebut dengan kekuatan sihir yang dimiliki kitsune.<ref>Hall. ''Half Human''. 149</ref> Dalam dongeng abad ke-12, seorang laki-laki berhasil mengambil bola kitsune dan mendapat imbalan ketika mengembalikannya:
<blockquote>"Kau terkutuk!" maki sang rubah. "Kembalikan bolaku!" Tapi laki-laki itu mengabaikan permohonan kitsune, hingga kitsune berkata sambil menangis, "Baiklah, kau boleh ambil bolaku,
Nyawa laki-laki tersebut kemudian diselamatkan sang rubah yang membantunya melawan gerombolan bandit.<ref>Tyler 299–300.</ref>
Baris 72:
== Penggambaran ==
=== Pelayan Inari ===
[[Berkas:A man confronted with an apparition of the Fox goddess.jpg|
Dalam kepercayaan Shinto, kitsune sering dikaitkan dengan [[Inari (Kami)|Inari]].<ref>Smyers. ''The Fox and the Jewel''. 76</ref> Hubungan antara Inari dan kitsune makin memperkuat kedudukan kitsune dalam dunia supranatural.<ref>Hearn. ''Glimpses''. 153</ref> Kitsune mulanya merupakan pembawa pesan yang bertugas bagi dewa Inari,
Kitsune di kuil Inari berwarna putih yang merupakan warna pertanda baik.<ref name="Hearn154"/> Mereka dipercaya memiliki kekuatan untuk menangkal iblis, dan kadang-kadang bertugas sebagai pelindung arwah. Selain berjaga-jaga di kuil Inari, kitsune diminta agar melindungi penduduk setempat dari rubah liar (''''nogitsune'') yang suka membuat keonaran. Sama seperti kitsune berwarna putih, kitsune berwarna hitam dan kitsune berekor sembilan juga dianggap pertanda baik.<ref name="Ashkenazy148"/>
Baris 80:
=== Penipu ===
[[Berkas:Fushimi Inari mini torii.jpg|
Kitsune sering digambarkan sebagai penipu dengan motif yang bervariasi, mulai dari sekadar ingin berbuat nakal hingga merugikan manusia. Kitsune dikisahkan senang mempermainkan [[samurai]] yang sombong, saudagar rakus, dan rakyat biasa yang suka pamer. Kitsune yang lebih kejam konon suka mengerjai pedagang miskin, petani, dan biksu yang saleh. Korban kitsune biasa laki-laki, sedangkan perempuan hanya bisa kerasukan kitsune.<ref name="Tyler xlix"/> Kitsune misalnya, dipercaya menggunakan bola api ''kitsune-bi'' sewaktu membantu pelancong yang tersesat.<ref>Addiss, Stephen. ''Japanese Ghosts & Demons: Art of the Supernatural''. New York: G. Braziller, 1985. 137</ref><ref>Hall. ''Half Human''. 142</ref> Taktik lain kitsune adalah mengelabui korban dengan ilusi dan tipuan mata.<ref name="Tyler xlix"/> Kitsune memperdaya manusia dengan maksud merayu, mencuri makanan, memberi pelajaran untuk orang yang sombong, atau membalas dendam sesudah dicederai.
Permainan tradisional ''kitsune-ken'' merupakan salah satu jenis permainan [[Batu-Gunting-Kertas]] dengan tiga bentuk telapak tangan dan jari-jari yang melambangkan rubah, pemburu, dan kepala kampung. Pemburu kalah dari kepala kampung, dan sebaliknya pemburu menang atas rubah,
Kitsune digambarkan suka membuat onar ditambah reputasi suka membalas dendam. Akibatnya, orang berusaha mengungkap motif tersembunyi di balik tindakan rubah. [[Toyotomi Hideyoshi]] pernah menulis surat kepada Inari. Di dalam suratnya, Hideyoshi melaporkan keonaran yang dibuat salah seekor rubah terhadap para pelayan, dan memohon agar rubah-rubah diselidiki dan ditindaklanjuti. Kalau insiden ini tidak ditanggapi, Hideyoshi mengancam akan memburu semua rubah yang ada.<ref>Hall. ''Half Human''. 137</ref>
[[Berkas:Tamamo-no-mae-woodblock.jpg|
Kitsune dikenal suka menepati janji dan berusaha keras untuk bisa membalas budi. Kitsune kadang-kadang membuat onar seperti yang dikisahkan sebuah cerita asal abad ke-12. Ancaman pemilik rumah untuk membinasakan semua rubah berhasil meyakinkan kawanan rubah untuk mengubah kelakuan. Kepala keluarga kawanan rubah hadir dalam mimpi pemilik rumah untuk mohon pengampunan dari pemilik rumah, sekaligus berjanji untuk berkelakuan baik dan membalas budi dengan menjadi pelindung keluarga.<ref>Tyler 114–5.</ref>
Baris 95:
=== Istri dan kekasih ===
[[Berkas:Kuniyoshi Kuzunoha.jpg|
Kitsune sering digambarkan sebagai wanita penggoda dalam cerita yang melibatkan laki-laki muda.<ref>Hamel. ''Human Animals''. 90</ref> Walaupun kitsune berperan sebagai wanita penggoda, cerita biasanya bersifat romantis.<ref>Hearn. ''Glimpses''. 157</ref> Dalam cerita, laki-laki sering menikahi wanita cantik yang merahasiakan bahwa dirinya adalah seekor rubah. Ketika rahasia terbongkar, sang istri terpaksa meninggalkan suami. Pada sebagian cerita, laki-laki yang menikahi siluman rubah bagaikan bangun dari mimpi, kebingungan, berada jauh dari rumah, dan harus kembali ke rumah yang ditinggalinya dulu dengan membawa malu.
Beberapa cerita mengisahkan siluman rubah yang dijadikan istri melahirkan anak manusia. Anak-anak yang dilahirkan memiliki kemampuan fisik dan bakat supranatural melebihi orang biasa. Bakat ini juga diturunkan ke anak cucu bila manusia keturunan rubah kembali melahirkan anak.<ref name="Ashkenazy148"/> Seorang ahli kosmologi ([[onmyōji]]) Jepang bernama [[Abe no Seimei]] dikatakan memiliki kekuatan sihir luar biasa karena keturunan kitsune.<ref name="Ashkenazy. Handbook. 150">Ashkenazy. ''Handbook''. 150</ref>
Kitsune sering dikisahkan menikahi sesama kitsune. Dalam bahasa Jepang, hujan lebat yang turun tiba-tiba ketika langit sedang cerah (hujan panas) disebut ''kitsune no yomeiri'' atau "pernikahan kitsune". Istilah tersebut berasal dari legenda yang mengisahkan kondisi cuaca pada saat upacara pernikahan kitsune.<ref>Addiss. ''Ghosts & Demons''. 132</ref> Peristiwa pernikahan kitsune dianggap sebagai pertanda baik,
=== Cerita fiksi ===
Baris 107:
Ibu [[Abe no Seimei]] yang bernama [[Kuzunoha]] merupakan tokoh kitsune yang dikenal luas dalam seni teater tradisional Jepang. Kuzunoha ditampilkan dalam cerita sandiwara bunraku dan kabuki ''[[Ashiya Dōman Ōuchi Kagami]]'' (''Kaca di Ashiya Dōman and Ōuchi'') yang terdiri dari lima bagian. Bagian ke-4 yang berjudul ''Kuzunoha'' atau ''Rubah dari Hutan Shinoda'' sering dipentaskan secara terpisah. Bagian ini menceritakan terbongkarnya rahasia Kuzunoha sebagai siluman rubah dan adegan saat harus meninggalkan suami dan anaknya.<ref>Nozaki. ''Kitsune''. 110-111</ref><ref>{{cite web |url=http://www.kabuki21.com/adok.php |title=Ashiya Dōman Ōuchi Kagami |accessdate=2006-12-12 |format=php |work= Kabuki21.com}}</ref>
[[Tamamo-no-Mae]] adalah tokoh fiksi yang menjadi tema drama noh berjudul ''[[Sesshoseki]]'' (''Batu Kematian''), dan sandiwara kabuki/kyogen berjudul ''Tamamonomae'' (''Penyihir Rubah yang Cantik''). Tamamo-no-Mae berbuat banyak kejahatan di India, Tiongkok, dan Jepang,
[[Genkurō]] adalah seekor kitsune dikenal berbakti kepada
{{clear}}
== Lihat pula ==
* [[Tarian kitsune]]
== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=30em}}
Baris 125 ⟶ 128:
* Heine, Steven. ''Shifting Shape, Shaping Text: Philosophy and Folklore in the Fox Koan''. Honolulu: University of Hawai'i Press, 1999. ISBN 0-8248-2150-5
* Johnson, T.W. "Far Eastern Fox Lore". ''Asian Folklore Studies'' 33:1 (1974)
* Nozaki, Kiyoshi. ''[http://www.foolsmoon.com:8080/index_html/Members/Arion/kitsunepdf.zip Kitsuné — Japan's Fox of Mystery, Romance, and Humor]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}''. Tokyo: The Hokuseidô Press. 1961.
* {{cite web |url=http://www.onmarkproductions.com/html/oinari.shtml |title=Oinari |accessdate=2006-12-14 |format=html |work=A to Z Photo Dictionary of Japanese Buddhist & Shinto Deities |last=Schumacher |first=Mark |year=1995}}
* Smyers, Karen Ann. ''The Fox and the Jewel: Shared and Private Meanings in Contemporary Japanese Inari Worship''. Honolulu: University of Hawaii Press, 1999. ISBN 0-8248-2102-5
Baris 134 ⟶ 137:
{{commonscat}}
* {{en}} [http://www.coyotes.org/kitsune/kitsune.html The Kitsune Page] Berbagai cerita tentang kitsune
* {{en}} [http://www.comnet.ca/~foxtrot/kitsune/ Foxtrot's Guide to Kitsune Lore] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070308104912/http://www.comnet.ca/~foxtrot/kitsune/ |date=2007-03-08 }}
* {{ja}} [http://www.ten-f.com/oinarisan.html Kuil Inari]
{{Japanese folklore long}}
[[Kategori:Cerita rakyat Jepang]]
|