Sumatra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 114.122.68.69 (bicara) ke revisi terakhir oleh Serigala Sumatera Tag: Pengembalian |
|||
(297 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kegunaan lain|Sumatra (disambiguasi)}}
{{Infobox
|name = Sumatra
|image_name = Sumatra Topography.png
|image_caption = Topografi Pulau Sumatra
|image_map =
|native_name =<br><span style="font-weight:normal;">'''سومترا'''</span> ([[Abjad Jawi|Jawi]]) <!-- silakan ditambahkan aksara lainnya di Pulau Sumatra, Jawi merupakan aksara bukan hanya digunakan oleh orang-orang Suku Melayu di Sepanjang Pantai Timur Sumatra dan Melayu Pesisir Barat, dan Melayu Daratan lainnya tapi juga sebagai bahasa budaya dan agama di sebahagian suku-suku non Melayu tetapi merupakan bagian dari rumpun Melayu seperti Suku Aceh dan Suku Minang -->
|native_name_link =
|location = [[Asia Tenggara]]
Baris 12:
|area_km2= 473.481
|rank= ke-6
|highest_mount = [[Gunung
|elevation_m= 3.805
|country = {{flagcountry|Indonesia}}
|country_admin_divisions_title = Provinsi
|country_admin_divisions =
|country_largest_city = [[Berkas:Logo Kota Medan (Seal of Medan).svg|20px]] [[Kota Medan|Medan]]
|country_largest_city_population = 2.479.560 (2018)
|population = 57.940.351
|population_as_of = 2018
|density_km2= 96
|ethnic_groups = [[Suku
|map_caption=Pulau Sumatra di Indonesia
|timezone=[[Waktu Indonesia Barat]] ([[UTC+07:00]])
}}
'''Sumatra''' (bentuk tidak baku: ''Sumatera''){{efn|Dalam ''[[Kamus Besar Bahasa Indonesia]]'' telah disebutkan bahwa {{lang|id|'''Sumatra'''}} adalah ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia;<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sumatra|title=Sumatra – KBBI Daring|trans-title=Entri untuk "Sumatra" dalam versi daring dari ''Kamus Besar Bahasa Indonesia''|language=id|publisher=[[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia]]|website=kbbi.kemdikbud.go.id}}</ref> Namun, secara populer dieja dalam bahasa Indonesia yang tidak baku sebagai {{lang|id|''Sumatera''}}.}} adalah [[pulau]] [[Daftar pulau menurut luas wilayah|keenam terbesar di dunia]] yang terletak di [[Indonesia]], dengan luas 473.481 km². Penduduk yang tinggal di pulau ini sekitar 57.940.351 jiwa (sensus 2018)<ref name='makalahislam'>https://www.britannica.com/list/the-largest-islands-in-the-world</ref>. Pulau ini dikenal pula dengan nama lain yaitu ''Pulau Percha'', ''Andalas'', atau ''Suwarnadwipa'' ([[bahasa Sanskerta]], berarti "pulau emas"). Kemudian pada [[Prasasti Padang Roco]] tahun 1286 dipahatkan ''swarnnabhūmi'' ([[bahasa Sanskerta]], berarti "tanah emas") dan ''bhūmi mālayu'' ("Tanah Melayu") untuk menyebut pulau ini. Selanjutnya dalam naskah [[Negarakertagama]] dari abad ke-14 juga kembali menyebut "Bumi Malayu" (Melayu) untuk pulau ini.
== Etimologi ==
Asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan Kerajaan [[Kesultanan Samudra Pasai|Samudra]] (terletak di pesisir timur [[Aceh]]). Diawali dengan kunjungan [[Ibnu Batutah]], petualang asal [[Maroko]] ke negeri tersebut pada tahun [[1345]], dia melafalkan kata ''Samudra'' menjadi ''
Nama asli Sumatra, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah "Pulau Emas". Istilah ''Pulau Ameh'' ([[bahasa Minangkabau]], berarti pulau emas) kita jumpai dalam cerita [[Cindua Mato]] dari [[Minangkabau]]. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau Sumatra. Seorang musafir dari [[Tiongkok]] yang bernama [[I-tsing]] (634-713) yang bertahun-tahun menetap di [[Sriwijaya]] (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatra dengan nama ''chin-chou'' yang berarti "negeri emas". Emas menjadi daya tarik para pendatang di pulau Sumatra.<ref>{{cite web|url=https://historia.id/kuno/articles/pulau-emas-di-barat-nusantara-6k4rr|title=Pulau Emas di Barat Nusantara|first=Risa|last=Herdahita Putri|website=historia.id|date=13 Mei 2018|accessdate=20 Juni 2023}}</ref>.
Dalam berbagai [[prasasti]], Sumatra disebut dalam [[bahasa Sanskerta]] dengan istilah: ''Suwarnadwipa'' ("pulau emas") atau ''[[Suvarnabhumi|Suwarnabhumi]]'' ("tanah emas"). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah [[Buddha]] yang termasuk paling tua, Kitab [[Jataka]], menceritakan pelaut-pelaut [[India]] menyeberangi [[Teluk Benggala]] ke Suwarnabhumi. Dalam cerita [[Ramayana]] dikisahkan pencarian Dewi [[Sinta]], istri Rama yang diculik [[Rahwana]], sampai ke Suwarnadwipa.
Baris 35 ⟶ 38:
Para musafir Arab menyebut Sumatra dengan nama "Serendib" (tepatnya: "Suwarandib"), transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi [[Persia]] yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan [[Srilangka]], yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa.
Di kalangan bangsa [[Yunani]] purba, Sumatra sudah dikenal dengan nama ''Taprobana''. Nama ''Taprobana Insula'' telah dipakai oleh [[Klaudios Ptolemaios]], ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah [[Asia Tenggara]] dalam karyanya ''Geographike Hyphegesis''. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat negeri Barousai. Mungkin sekali negeri yang dimaksudkan adalah [[Barus, Tapanuli Tengah|Barus]] di pantai barat Sumatra, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus.
Naskah Yunani tahun 70, [[Periplous tes Erythras Thalasses]], mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya ‘pulau emas’. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi [[Nusantara]], terutama Sumatra. Di samping mencari emas, mereka mencari [[kemenyan]] (''Styrax sumatrana'') dan [[kapur barus]] (''Dryobalanops aromatica'') yang saat itu hanya ada di Sumatra. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan
Dalam kitab umat [[Agama Yahudi|Yahudi]], Melakim (Raja-raja),
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri [[Ophir]] itu terletak di Sumatra (Gunung Ophir di [[Kabupaten Pasaman Barat|Pasaman Barat]], [[
=== Samudra menjadi Sumatra ===
Kata yang pertama kali menyebutkan nama ''Sumatra'' berasal dari gelar seorang raja [[Sriwijaya]] ''[[Haji Sumatrabhumi]]'' ("Raja tanah Sumatra"),<ref name="MUNOZ 175">{{cite book|last=Munoz|title=Early Kingdoms|pages=175}}</ref> berdasarkan berita China ia mengirimkan utusan ke [[China]] pada tahun [[1017]]. Pendapat lain menyebutkan nama Sumatra berasal dari nama [[
Peralihan Samudra (nama kerajaan) menjadi Sumatra (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. [[Odorico da Pordenone]] dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.
Baris 50 ⟶ 53:
Pada tahun [[1490]] Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudra Hindia dan di sana tertulis pulau "Samatrah". Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun [[1498]] dan muncullah nama "Camatarra". Peta buatan [[Amerigo Vespucci]] tahun [[1501]] mencantumkan nama "Samatara", sedangkan peta [[Masser]] tahun [[1506]] memunculkan nama "Samatra". [[Ruy d’Araujo]] tahun [[1510]] menyebut pulau itu "Camatra", dan [[Alfonso Albuquerque]] tahun [[1512]] menuliskannya "Camatora". [[Antonio Pigafetta]] tahun [[1521]] memakai nama yang agak ‘benar’: "Somatra". Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: "Samoterra", "Samotra", "Sumotra", bahkan "Zamatra" dan "Zamatora".
Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak [[Jan Huygen van Linschoten]] dan Sir [[Francis Drake]]
== Sejarah ==
Kerajaan maritim dan [[komersial]] [[Sriwijaya]] mengalami keruntuhan pada tahun 688 Hijriyah<ref name='sriwijayaempire'/>. Penyebutan Bupati di pergunakan untuk menyebut Raja Sriwijaya yang bernama Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa tertulis dalam [[Prasasti Hujung Langit]] Yuwaraja pada [[Abad ke-9]] Masehi, Sriwijaya berkembang di Indonesia<ref name='sriwijayaempire'/>. Kerajaan ini berasal dari [[Sumatera Selatan]] [[Batu Brak]] menguasai Selat [[Malaka]], kekuasaan Kedatuan Sriwijaya berlandaskan International Perdagangan [[Cina]] dan [[India]]<ref name='sriwijayaempire'/>. Para Raja Sriwijaya mendirikan biara-biara di Negapattam tenggara India. [[Chola]] kerajaan India yang pada [[Abad ke-10]] Masehi Sriwijaya berkembang menguasai sebagian besar pulau [[Jawa]]<ref name='sriwijayaempire'/>. Kedatuan Sriwijaya sebagai penghalang Kerajaan Chola India di jalur laut antara [[Asia Selatan]] dan Timur, pada tahun 1025 Kerajaan Chola merebut Kerajaan yang berada di [[Palembang]], menangkap raja dan seluruh anggota keluarganya termasuk pejabat-pejabat kerajaan, pembantu serta membawa hartanya, pada awal [[Abad ke-12]] Masehi Kedatuan Sriwijaya telah direduksi menjadi kerajaan dengan raja terahir seorang laki-laki bernama Ratu Sekerummong yang pada [[Abad ke-13]] M telah ditaklukkan ditumbangkan oleh keturunan dari Ratu Ngegalang Paksi tetesan darah, darah yang menetes dari Sultan Iskandar Zulkarnain<ref name='sriwijayaempire'/> "Sultan yang dipertuan" yakni Ampu Pernong, nyerupa, balunguh, berjalandiwai. Seorang bawahan Kerajaan [[Majapahit]] di Jawa segera mendominasi panggung [[Politik Indonesia]]<ref name='sriwijayaempire'>https://www.britannica.com/place/Srivijaya-empire</ref><ref>http://digilib.ubl.ac.id/index.php?p=show_detail&id=17297&keywords=</ref>, di daerah Jawa ketika konflik internal kerajaan Majapahit, berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik tersebut, hal ini dimanfaatkan oleh keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam di pulau jawa yaitu kerajaan Demak walaupun masih bersipat lokal.
Kemudian bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam lainnya dari pulau Sumatra<ref name='makalahislam'/>. Tertinggi bahkan bisa menkerucut menjadi Piramida kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 Hijriyah tanggal 29 Rajab tahun 688 Mujarrad rasulullah sallallahu alayhi wasallam di [[Lampung]] sebagai kekhususan satuan wilayah administrasi pemerintahan. Sedangkan pada tahun 1601 nusantara di jajah oleh kerajaan Belanda yang datang ke Indonesia<ref name='makalahislam'/>.
== Penduduk ==
Secara umum, pesisir timur pulau Sumatra didiami oleh [[bangsa Melayu]], yang terbagi ke dalam beberapa suku/subsuku. Suku-suku besar lainnya selain suku Melayu ialah [[Suku
Penduduk Sumatra mayoritas beragama [[Islam]] dan sebagian
Berikut adalah 11 suku bangsa terbesar yang ada di Sumatera menurut sensus BPS 2010 (termasuk Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nias, Mentawai, Simeulue dan pulau-pulau di sekitarnya)<ref>{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|website=www.bps.go.id|access-date=2021-12-19}}</ref>
{| class="wikitable"
!No
!Suku Bangsa
!Jumlah
|-
|1
|[[Suku Jawa]]
|15.239.275
|-
|2
|[[Suku Batak]]
|7.302.330
|-
|3
|[[Suku Minangkabau]]
|5.799.001
|-
|4
|Suku Asal Sumatera Selatan
|4.826.272
|-
|5
|[[Suku Melayu]]
|4.016.182
|-
|6
|Suku Asal Aceh
|3.991.883
|-
|7
|Suku Asal Sumatera Lainnya
|2.086.804
|-
|8
|Suku Asal Jambi
|1.379.351
|-
|9
|[[Suku Sunda]]
|1.231.888
|-
|10
|Suku Asal Lampung
|1.109.601
|-
|11
|[[Suku Nias]]
|1.021.267
|}
== Transportasi ==
Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut - tenggara Sumatra. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu - [[Palembang]], Padang - Jambi, serta Padang - Dumai - Medan.
Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dari [[Pelabuhan Panjang]] ([[Lampung]]) hingga [[Lubuk Linggau]] dan [[Palembang]] ([[
Di utara Sumatra, jalur kereta api membentang dari kota [[Medan]] sampai ke kota [[Rantau Prapat]]. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang.
Baris 70 ⟶ 127:
== Ekonomi ==
Pulau Sumatra merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatra, yaitu provinsi Aceh, Riau dan
Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah:
* Arun (Aceh), menghasilkan gas alam.
* Pangkalan Brandan (
* Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
* Tanjung Enim (
* Lahat (
* Plaju dan [[Sungai Gerong]] (
* Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
* Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
* Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
* Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
* Indarung (
* Sawahlunto (
Beberapa kota di pulau Sumatra, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. [[Medan]] kota terbesar di pulau Sumatra, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.
Selain kota [[Medan]], kota-kota besar lain di pulau Sumatra adalah:
# [[Palembang]], [[
# [[Bandar Lampung]], [[Lampung]]
# [[Pekanbaru]], [[Riau]]
# [[Batam]], [[Kepulauan Riau]]
# [[Padang]], [[
== Geografis ==
Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan [[Nusantara]]. Di sebelah utara berbatasan dengan [[
Di bagian barat pulau, terbentang [[pegunungan Bukit Barisan]] yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500 km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang tidak aktif [[Gunung Pesagi]], maupun gunung berapi yang masih aktif, seperti [[Gunung Geureudong|Geureudong]] (Aceh), [[Gunung Sinabung|Sinabung]] (
=== Gunung-gunung di Sumatra yang berketinggian
{{utama|Daftar gunung di Sumatra}}
{{col|2}}
* [[Gunung Bandahara]], [[Aceh]] (3.030 m)
* [[Gunung Dempo]], [[
* [[Gunung Geureudong]], Aceh (2.885 m)
* [[Gunung Kerinci
* [[Gunung Leuser]], Aceh (3.172 m)
* [[Gunung Marapi]],
* [[Gunung Perkison]], Aceh (2.828 m)
* [[Gunung Singgalang]],
* [[Gunung Talamau]],
* [[Gunung Talang]],
{{EndDiv}}
Baris 131 ⟶ 188:
| [[Aceh]]
| {{kota|Banda Aceh}}
| [[
| align="center"|57.
| align="center"|5.184.003
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di Aceh|23]]
Baris 138 ⟶ 195:
| [[Berkas:Locator_Aceh_final.png|150px]]
|-
| [[
| {{kota|Medan}}
| [[Edy Rahmayadi]]
| align="center"|72.
| align="center"|14.753.286
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di
| [[Berkas:Coat_of_arms_of_North_Sumatra.svg|pus|50px]]
| [[Berkas:Locator_north_sumatra.png|150px]]
|-
| [[
| {{kota|Padang}}
| [[
| align="center"|42.
| align="center"|5.511.246
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di
| [[Berkas:Coat_of_arms_of_West_Sumatra.svg|pus|50px]]
| [[Berkas:Locator west sumatra.png|150px]]
Baris 159 ⟶ 216:
| {{kota|Pekanbaru}}
| [[Syamsuar]]
| align="center"|
| align="center"|6.013.651
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di Riau|12]]
| [[Berkas:Coat_of_arms_of_Riau.svg|pus|50px]]
| [[Berkas:Locator riau final.png|150px
|-
| [[Kepulauan Riau]]
| {{kota|Tanjung Pinang}}
| [[Ansar Ahmad (politikus Indonesia)|Ansar Ahmad]]
| align="center"|8.
| align="center"|1.896.103
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di Kepulauan Riau|7]]
| [[Berkas:Coat of arms of Riau Islands.
| [[Berkas:Locator archriau.png|150px]]
|-
| [[Jambi]]
| {{kota|Jambi}}
| [[
| align="center"|
| align="center"|3.477.124
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di Jambi|11]]
Baris 186 ⟶ 243:
| {{kota|Bengkulu}}
| [[Rohidin Mersyah]]
| align="center"|19.
| align="center"|1.975.845
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di Bengkulu|10]]
| [[Berkas:
| [[Berkas:Locator_bengkulu_final.png|150px]]
|-
| [[
| {{kota|Palembang}}
| [[Herman Deru]]
| align="center"|
| align="center"|8.182.597
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di
| [[Berkas:Coat_of_arms_of_South_Sumatra.svg|pus|50px]]
| [[Berkas:Locator_sumsel_final.png|150px]]
Baris 204 ⟶ 261:
| {{kota|Pangkal Pinang}}
| [[Erzaldi Rosman Djohan]]
| align="center"|16.
| align="center"|1.349.121
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di Kepulauan Bangka Belitung|7]]
Baris 212 ⟶ 269:
| [[Lampung]]
| {{kota|Bandar Lampung}}
| [[
| align="center"|
| align="center"|9.597.375
| align="center"|[[Daftar kabupaten dan kota di Lampung|15]]
Baris 221 ⟶ 278:
=== Kota besar ===
Berikut
{|
|-
!
!
!
!
!Tanggal peresmian
|-
|
|
|
|
|{{start date and age|1590|7|1|df=yes}}
|-
|
|
|
|
|{{start date and age|683|6|17|df=yes}}
|-
|
|
|
|
|{{start date and age|1829|12|18|df=yes}}
|-
|
|[[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]
|
|
|{{start date and age|1682|6|17|df=yes}}
|-
|
|
|
|1.074.989
|{{start date and age|1784|6|23|df=yes}}
|-
|
|
|
|
|{{start date and age|1669|8|7|df=yes}}
|-
|
|
|
|
|{{start date and age|1946|5|17|df=yes}}
|-
|8
|
|
|
|{{start date and age|1719|3|18|df=yes}}
|-
|9
|
|
|350,678
|{{start date and age|1999|4|20|df=yes}}
|-
|10
|[[Kota Pematangsiantar|Pematangsiantar]]
|
|
|{{start date and age|1871|4|24|df=yes}}
|-
|11
|[[Kota Binjai|Binjai]]
|[[Sumatera Utara]]
|282.415
|{{start date and age|1872|5|17|df=yes}}
|-
|12
|[[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]]
|[[Aceh]]
|240.462
|{{start date and age|1205|4|22|df=yes}}
|-
|13
|[[Kota Lubuklinggau|Lubuklinggau]]
|[[Sumatera Selatan]]
|240,002
|{{start date and age|2001|6|21|df=yes}}
|-
|14
|[[Kota Metro]]<ref>{{Cite web|last=Bas|date=2020-10-26|title=Jumlah Penduduk Kota Metro 2020|url=https://dilut.com/jumlah-penduduk-kota-metro/|website=Dilut.com|language=en-US|access-date=2023-04-11}}</ref>
|[[Lampung]]
|167.400
|9 Juni 1937; 85 tahun lalu
|-
|15
|[[Kota Tanjungbalai|Tanjungbalai]]
|[[Sumatera Utara]]
|167.012
|{{start date and age|1620|12|27|df=yes}}
|}
=== Kota inti menurut jumlah penduduk ===
{| class="wikitable sortable"
|-
! Urutan || Kota !! Kawasan Metropolitan !! Sensus 2018<br>[[Badan Pusat Statistik|BPS]] !! Data 2018<br>[[Kementerian Dalam Negeri|Kemendagri]]
|-
| 1. || [[Medan]] || [[Mebidangro]] || 2.297.610 || 2.479.560
|-
| 2. || [[Palembang]]|| [[Patungraya Agung]] || 1.455.284 || 1.548.064
|-
| 3. || [[Batam]] || [[Batam–Bintan–Karimun|Batam Raya]]
| 1.329.773 || 1.192.808
|-
| 4. || [[Bandar Lampung]] || Balameka Pringtata || 881.801 || 1.166.761
|-
| 5. || [[Pekanbaru]] || [[Pekansikawan]] || 1.091.088 || 959.830
|-
| 6. || [[Padang]] || [[Kawasan Metropolitan Palapa|Palapa]] || 833.562 || 872.271
|}
== Bahasa ==
{{sect-stub}}
== Budaya ==
Baris 288 ⟶ 404:
== Lihat pula ==
* [[Daftar bahasa di Sumatra]]
* [[Daftar gunung di Sumatra]]
* [[Kerajaan-kerajaan di Sumatra]]
== Catatan ==
{{Notelist}}
== Referensi ==
Baris 295 ⟶ 415:
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.gutenberg.org/files/16768/16768-h/16768-h.htm
{{pulau utama Indonesia}}
{{Sumatra}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Sumatra| ]]
|